Cinta Karena Dendam

Dokter langsung memeriksa keadaan Ardi yang masih pingsan

"Maafkan aku Tuan..." Ucap Nadya sambil menangis

Aska mencoba menenangkan Nadya yang sedang menangis.

Aska dan Nadya menunggu di luar ruang UGD saat dokter memeriksa keadaan Ardi.

Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari ruang UGD dan memanggil Nadya.

"Bagaimana keadaan suami saya dok?" Tanya Nadya

"Alhamdulillah Tuan Ardi tidak apa-apa, beliau hanya syok saja"

Nadya bisa bernafas lega ketika mendengar perkataan dokter.

Dokter mempersilahkan Nadya untuk masuk ke dalam dan dokter melarang Aska untuk masuk

Nadya masuk dengan perasaan yang cemas dan takut akan marah dari Ardi

Nadya melihat Ardi yang dari tadi sudah memandanginya

"T-tuan saya minta maaf"

"Kamu harus tanggung jawab dan sekarang layani aku"

Nadya membelalakkan matanya dan berfikir bagaimana mungkin ia akan melayani suaminya disini

"T-tapi ini rumah sakit"

"Yang bilang ini toko buah siapa" jawab Ardi

Nadya bingung sebenarnya apa yang diinginkan oleh Ardi

"Ambilkan aku minum dan suapi aku"

Nadya langsung mengambil air putih yang ada di samping tempat tidur dan setelah itu dirinya menyuapi Ardi

Setelah selesai menyuapi suaminya, Ardi langsung memanggil Nadya

"Ada apa?"

"Berdiri di sampingku dan jangan duduk sampai aku memintamu untuk duduk!"

Nadya menghela nafasnya dan segera berdiri di samping Ardi

Ardi mengambil ponselnya dan membaca banyak pesan dari beberapa temannya

ceklek

Plaaakkk

"Belum puas kamu membunuh adikku! Dan sekarang kamu ingin bunuh Ardi juga?" Ucap Eka yang merupakan kakak kandung Sukma

"Kak Eka! Apa yang kamu lakukan? Hanya aku yang boleh menampar Nadya!!" Bentak Ardi

Mendapat bentakan dari Ardi, Eka yang ingin menjenguk akhirnya mengurungkan niatnya dan ia langsung kembali pulang

Nadya menahan tangisannya dan memegang pipinya yang memerah

Ardi kembali mengambil ponselnya tanpa bertanya sedikitpun tentang kondisi Nadya

Beberapa menit kemudian, Ardi kembali tidur tanpa menghiraukan Nadya yang masih berdiri di sampingnya

Nadya yang merasakan perutnya kram mencoba untuk duduk di samping Ardi yang sedang tertidur

"SIAPA YANG MENYURUHMU UNTUK DUDUK?!!" teriak Ardi

Nadya langsung bangkit dan berdiri kembali di samping tempat tidur Ardi

Sudah 3 jam Nadya berdiri dan saat ini ia sudah tidak sanggup lagi

Pandangan yang tiba-tiba kabur dan membuat Nadya langsung jatuh pingsan

Brugh

"Nyonya!!"

Aska langsung membuka pintu dan segera berlari sampai membuat Ardi terbangun dari tidurnya

Untung saja Aska segera menangkap tubuh Nadya yang akan jatuh ke lantai dan Aska langsung membopong tubuh Nadya dan membawanya ke ruang UGD

"Si*l! Berani-beraninya dia membopong tubuh istriku."

Ardi melepas selang infus dan segera mengikuti Aska ke ruang UGD

"Nyonya, apa anda mendengar suara saya?" Tanya Aska

Ardi langsung masuk ke ruang UGD dan meminta Aska untuk pergi dari sini

Aska tidak punya pilihan dan akhirnya ia menuruti perkataan Ardi

Dokter yang baru saja tiba langsung memeriksa kondisi Nadya

"Bagaimana keadaan dia dok?"

"Kandungannya sangat lemah dan saya minta agar anda menjaganya dengan baik"

Jeder

Jeder

Ardi langsung terkejut dengan perkataan yang diucapkan oleh dokter

"Kandungan? Maksud dokter dia hamil?"

Dokter menganggukkan kepalanya dan setelah itu dia meninggalkan ruang UGD

"Aku tidak menyangka jika kamu wanita mu**n! Ternyata kamu sedang mengandung anak Aska. Lihat saja nanti aku tidak akan memaafkan kalian berdua!"

Ardi langsung meninggalkan ruang UGD tanpa bertanya kepada Nadya tentang anak yang sedang dikandung

Kemudian Ardi memanggil Aska dan memintanya untuk berangkat ke Paris

"Paris?"

"Iya! Apa kamu keberatan? Atau kamu sudah bosan bekerja denganku?"

Aska hanya bisa diam dan menuruti perkataan Ardi. Dan sebelum berangkat Aska diam-diam masuk ke ruang UGD

"Nyonya, jaga dirimu baik-baik. Aku sekarang sudah tidak bisa menjagamu" ucap Aska sembari mencium tangan Nadya

Ardi hanya bisa tersenyum saat melihat Aska berani mencium istrinya

"Aku akan membalas perbuatanmu Nadya dan aku harap anak itu tidak pernah lahir" gumam Ardi yang langsung pergi meninggalkan rumah sakit