NovelToon NovelToon
Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / spiritual / Reinkarnasi
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jindael

Seorang gadis penulis muda bernama Nabila Adidaya Ningrum yang mengalami gangguan di setiap menulisnya. Untuk mengatasi masalah tersebut ia pergi mencari tempat sepi nan hening yang tak lain adalah kuburan di belakang rumahnya.
Sementara di satu sisi seseorang laki-laki bernama Demian Putra Wijaya harus mengalami nasib buruk karena meninggal di usia mudanya. Demian sendiri sebelumnya adalah seorang penulis jenius yang cukup terkenal di masa mudanya. Setelah meninggal ia merasa kesepian karena keluarganya tak pernah mengunjunginya. Ia juga tak begitu akrab dengan penghuni yang lainnya dan sebab itu mereka menganggapnya sebagai arwah yang sombong. Darah Nabila mendadak menetes ke nisan milik Demian dan menyebabkan arwahnya bisa terlihat. Mulai dari situlah Demian ingin membantu Nabila dan mencari tahu penyebab dirinya meninggal. Akankah ada kisah cinta timbul diantara mereka? Ikuti kisah mereka selengkapnya disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jindael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 "Pintu Yang Mencurigakan"

Rangga yang sudah selesai bersiap, keluar untuk menemui Nabila. Saat menuju dapurnya, pria ini tak mendapati teman gadisnya di tempat. Ia pun memilih mencarinya dan menemukan gadis itu tengah berdiri di depan pintu rahasia miliknya.

Gadis yang hendak membuka pintu itu, terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Gadis ini menjadi terdiam di tempat dan tak tahu ingin berbicara apa padanya.

"Billa, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Rangga padanya.

Dengan gugup, gadis itu menjawab. "Anuu aku sedang mencari kamar mandi ya kamar mandi. Ini...." ucapannya terhenti saat ia menunjuk ke arah pintu.

"Billa, kamar mandinya kan di sebelah sana dan aku habis memakainya," potong Rangga langsung sembari memberikan petunjuk yang benar.

Nabila menjadi salah tingkah sendiri dan merasa bodoh. Ia pun mencoba memutar otaknya kembali untuk mencari alasan lain.

"Ah iya juga, ku kira ada kamar mandi lain. Apartemenmu kan cukup besar. Hehe." Gadis itu terkekeh dan berharap pria yang didepannya tak curiga.

"Ada-ada aja kamu, ayo kembali!" ajak Rangga padanya membuat gadis itu sedikit lega.

"Kamu duluan saja, aku ingin ke kamar mandi dulu," suruhnya. "Di sana kan?" tunjuk Nabila ke arah kamar mandi.

Rangga mengangguk dan mempersilahkan gadis itu pergi. Sementara dirinya yang jadi menunggu di meja makan.

Di kamar mandi, gadis cantik ini menatap kaca sambil mengatur nafasnya. Ia benar-benar gugup dan takut tadi. Takut jika pria itu mencurigai dirinya.

"Ya ampun sungguh mengejutkan tadi," ucapnya sambil memegangi dadanya sebab jantungnya tak berhenti berdegup.

"Pintu apa itu ya? Apa yang di simpan di dalamnya?" pikir gadis ini sambil melihati dirinya di cermin.

"Sebaiknya aku keluar dulu, dia pasti sudah menunggu. Nabila memilih merapikan penampilannya dulu sebelum ia keluar." Gadis cantik ini tak berhenti-berhentinya mengatur nafasnya kembali.

Sesaat kemudian, gadis ini keluar menuju meja makan. Ia tersenyum tipis ke arah pria yang sedang menunggunya.

"Maaf lama," ucapnya yang merasa tak enak.

Rangga menggeleng, "Tak apa. Ayo duduk dan makan!" perintahnya.

Nabila mengangguk dan duduk. Dua piring nasi omlet buatannya ternyata sudah di siapkan olehnya tadi.

"Bagaimana rasanya?" Gadis itu langsung bertanya saat pria didepannya mulai menyendok kan nasi ke mulutnya.

"Enak Bila," seperti buatanku dulu, jawabnya

Nabila sedikit terkejut, "Eh kamu bisa masak?"

"Hem tapi itu dulu," katanya.

"Sekarang?" Nabila mulai penasaran.

"Entahlah aku rasa jika aku memasak, aku jadi mengingat temanku," jelasnya sambil mengangkat bahunya.

"Temanmu, siapa?" Gadis ini mencoba menggali lebih dalam.

"Demian namanya, sayang dia meninggal saat lagi terkenal-terkenalnya," jawabnya sedikit sedih.

"Oh begitu, maaf ya harusnya aku tak buat ini tadi," sesal Nabila padanya.

"Tak apa, kita lanjutkan saja," katanya menggeleng.

Hanya denting sendok yang terdengar saat ini. Keduanya fokus menghabiskan sarapannya masing-masing. Nabila memilih tak bertanya lagi karena takut pria didepannya semakin bersedih.

Waktu tak terasa sudah siang, gadis cantik ini akhirnya pamit untuk pulang.

"Rangga, sudah siang aku pamit dulu ya," ucap Nabila sambil beranjak.

"Oh iya Bila. Terima kasih untuk hari ini," balas Rangga yang seketika ikut berdiri.

"Sama-sama. Oh iya aku hampir lupa ini bukumu aku kembalikan." Nabila mengeluarkan buku itu dan memberikan padanya. Pria di depannya sedikit terkejut karena buku miliknya kembali ada ditangannya.

"Buku itu kenapa ada padamu?" tanya Rangga penasaran.

"Ah kemarin kamu tak sengaja meninggalkannya di kantor," jawab Nabila sedikit mengingat-ingat

"Oh begitu." Rangga mengangguk mengerti.

"Ya sudah aku pergi, bye." Gadis itu kembali berpamitan padanya.

"Hati-hati di jalan," pesan Rangga yang mengantarnya sampai didepan pintu.

Nabila melambaikan tangannya sampai dirinya sampai di depan lift.

Setelah gadis itu pergi, pria satu ini kembali masuk ke dalam apartemennya. Ia segera pergi ke kamar rahasianya. Ia sangat lega karena gadis itu tak membukanya.

"Nabila pasti penasaran dengan apa yang ada di sana," duganya.

"Aku harus cari cara agar dia berhenti mencari tahu tentangku," putusnya sembari berpikir.

"Untuk saat ini aku akan membuat Nabila percaya jika aku adalah teman baiknya si arwah itu," ucapnya sambil berjalan masuk.

Pria ini ternyata sudah mencurigai Nabila yann datang dengan maksud tertentu. Dengan cepat ia bergegas ke kamar rahasianya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ❤️👻❤️ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nabila akhirnya sampai di rumah. Ia masih berpikir tentang pintu yang cukup mencurigakan itu. Gadis cantik ini memilih untuk memejamkan matanya sebentar. Demian muncul dan mendekat padanya. Merasa sudah cukup, gadis ini membuka matanya dan tepat di atas wajahnya, wajah Demian muncul di hadapannya. Nabila cukup terkejut dan langsung bangkit. Arwah tampan yang sadar juga langsung mengembalikan tubuhnya ke posisi semula.

"Demian, sejak kapan kamu di sini?" tanyanya yang terkejut.

"Baru saja, apa yang sedang kamu pikirkan?" jawab arwah tampan bertanya balik padanya.

Gadis itu membenarkan posisi duduknya. "Begini, aku tadi pergi ke tempat Rangga dan melihat ada sebuah pintu mencurigakan di sana. Aku cukup penasaran dengan isi di dalamnya," jawabnya.

Demian terdiam dan berpikir benda apa yang disimpan di kamar rahasia milik Rangga itu. Apa mungkin berisi sesuatu tentangnya? Arwah satu ini jadi ikut penasaran. Nabila yang sama-sama diam untuk berpikir, kembali di kejutkan dengan kehadiran ibunya. Dinda yang ternyata ada di rumah, tak sengaja mendengar anak sulungnya yang sedang berbicara sendiri di kamarnya. Karena penasaran, membuat dirinya pergi mengecek.

"Nabila, kapan kamu pulang?" Ibunya bertanya di balik pintu yang tertutup. Nabila sengaja menutup pintunya agar dirinya tak di ganggu.

"Ah iya Bu, baru saja." Nabila menjawab dengan berteriak sedikit.

"Kamu sendirian kan di dalam?" tanya sang ibu yang penasaran.

"Iya Bu, memang ada apa?" tanya Nabila kembali.

"Tidak, ibu tadi denger kamu berbicara jadi ibu penasaran," jelasnya.

"Oh tadi, Sella telepon Bu," ucap Nabila berbohong.

"Kalau sudah selesai, keluarlah ibu perlu bantuan," ujarnya.

Nabila kembali menjawab, "Iya Bu!"

Gadis ini bangkit dan membuka pintu kamarnya. Karena tak ingin mengganggu arwah tampan ini memilih pergi. Beberapa menit kemudian, gadis cantik ini tiba di belakang rumah dan sudah ada ibunya di sana.

"Ibu, ada perlu apa?" tanyanya penasaran.

"Cepat sini bantu ibu pindahkan pot besar ini!" suruh ibunya pada Nabila.

"Baik Bu." Gadis itu mendekat ke arah ibunya dan mulai membantu. Dengan kerja sama yang baik antara ibu dan anak, pot besar itu berhasil di pindahkan.

Setelah selesai membantu, mereka duduk berdua. Ibunya tiba-tiba bertanya sesuatu padanya.

"Nak, ibu mau tanya. Pria yang mencari mu kemarin, bukan pacarmu kan?"

"Tentu saja bukan Bu, dia cuma rekan baru di kantor," jawab Nabila yang langsung mengelak.

"Oh begitu, kalo dia pacarmu juga tak masalah. Ibu rasa dia cukup sopan," katanya.

"Ibu ingin aku pacaran dengannya?" Nabila bertanya memastikan.

"Ya jika kamu mau, ingat umurmu dah sampai waktunya punya pacar," jawabnya sambil menasehatinya.

"Ah aku belum memikirkannya Bu, Billa mau fokus menulis dulu. Hehe," balas Nabila sedikit terkekeh.

Ibunya mendesah sambil menggeleng, "Ya sudahlah terserah kamu, ibu cuma khawatir saja padamu," katanya.

"Iya ibu, ya sudah aku masuk lagi ya Bu. Mau nulis!" jawab Nabila sambil beranjak.

"Ya sana, nulis!" suruhnya, "Ibu doakan kamu cepat jadi penulis terkenal," harap sang ibu padanya.

"Aaamin. Makasih Bu." Nabila mengamininya dan mencium pipi ibunya sebelum dirinya benar-benar masuk kembali.

Malam hari sudah datang. Pria berambut panjang ini mulai membongkar kamar tersebut dan menyingkirkan barang-barang pentingnya. Ia sudah menebak jika gadis itu pasti akan datang kembali untuk menanyakan tempat itu. Rangga membuka sebuah boks yang berisi kenangan dia dengan Demian. Ia akan membuat seolah-olah dirinya adalah teman yang sedang merindukan sahabat karibnya.

Merasa cukup rapi, ia kembali ke kamarnya untuk tidur. Sebuah notifikasi pesan terdengar dari ponselnya. Rangga membuka pesan singkat dari Nabila. Sesuai dugaan isi pesan tersebut adalah tawaran Nabila untuk datang kembali ke apartemennya besok.

"Demian, besok kamu ikut denganku ke sana. Kamu penasaran juga kan?" tawar Nabila pada sosok arwah di depannya.

"Ya tapi_" Demian ragu-ragu untuk menjawab hingga perkataanya mendadak terpotong.

"Ok aku akan menunggumu besok. Selamat malam," potong Nabila sambil bersiap.

Gadis itu langsung memejamkan matanya tanpa mendengar penjelasan si arwah tampan lagi. Demian tentu saja ragu, ia takut jika dirinya akan merasakan sakit kembali di dadanya.

Hari esok telah tiba, gadis cantik ini sudah berdiri di depan pintu apartemen si pria. Tak lama pintu di buka olehnya. Rangga yang sudah rapi, mempersilahkan gadis baik ini masuk ke dalam.

Sebelum masuk, Nabila menoleh ke belakang untuk memastikan Demian datang. Tapi ternyata arwah itu tak muncul, membuat dirinya tak memedulikannya lagi. Sebenarnya Demian sudah datang hanya saja dia bersembunyi di kejauhan.

Merasa tak ada yang mengikuti gadis cantik itu, Rangga merasa lega. Ia bisa tenang menceritakan tentangnya pada gadis tersebut.

"Rangga, ini sarapan untukmu," ucapnya sambil mengeluarkan beberapa toples plastik berisi makanan.

"Kamu membelinya?" tanya Rangga padanya.

"Ya tak apa kan?" jawabnya berbalik tanya karena takut salah.

Rangga menggeleng dan mulai memakan sarapan yang sudah di siapkan Nabila untuknya.

Melihat Rangga yang sangat lahap, Nabila jadi ragu untuk bertanya. Merasa ada sesuatu pada gadis di depannya, pria ini memilih bertanya terlebih dahulu padanya.

"Billa, apa ada sesuatu yang ingin di tanyakan?"

"Anuu begini Rangga, kalau boleh tahu pintu yang kemarin, itu pintu apa ya?" Dengan ragu Nabila mulai melontarkan pertanyaannya.

"Ah kamar itu...." Rangga berhenti makan untuk menjawab.

Gadis cantik ini dengan serius memandang pria di hadapannya. Ia dengan sabar menunggu jawaban darinya.

Bersambung....👻❤️👻

1
Marlina Bachtiar
Nabila pasti terpesona jg tuh tp malu 🤭🤣
Marlina Bachtiar
Fokus Billa malah ke Demian 🤣🤣
Marlina Bachtiar
Kesempatan nih buat Demian 🤭
Marlina Bachtiar
Rezeki tuh 🤣🤣🤣
Marlina Bachtiar
Ternyata saingan Demian juniornya 🤣
❤️⃟Wᵃf💜⃟мυᷫмᷤυɴ
wkwkwk keren ka itu hehe
Ney maniez
nabila jgn dkt2 ma cwo yaaaa,,,
ad yg kebakaran jenggot🤭🤭😂😂
Ney maniez
makanya,,, gercep deketin nabila nya,,
cemburu kn ad yg deketin nabila🤭🤭
Ney maniez
cat atau Chat🤭
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: wah apa ya 🤔gas tengok lagi 🏃🏃
total 1 replies
Maldini
untung ad nabila🤗🤗
Maldini
kasian pe gk ad yg ngurusin,,, kuburan ny
gaby
Aq baru gabung ka, awal yg bagus & ga ada typo. Jumlah narasi & percakapan jg seimbang, jd ga bikin sakit mata. Tp aq liat jumlah up ny, kekurangan novel ini kayanya cuma masalah update nya aja yg ga rutin tiap hari. Coba kalo rutin, jadi pembaca pada ga nabung mbacanya karena males nungguin update, pas giliran up cm 1bab doang. Harusnya kalo ga tiap hr up, misalkan tiap 3hr skali upnya, mestinya pas gikiran up langsung 4-5bab. Itung2 nutupin hari2 yg no update
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: Iya ka. Terima kasih banyak ya ka atas sarannya 🙏
total 1 replies
Maldini
hadirr nyimak c nabila🙏🤗
Ney maniez
nnt jg ingt yaaa sm demian
Ney maniez
wahhh jodoh othor yg nentuin🤭🤭
Marlina Bachtiar
waduh, Demian bakalan cemburu nih 🤭
Ney maniez
nabila ny gk inget ma demian🥺🥺
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: iya kan ingatannya di hapus dulu tapi nanti dikit-dikit ingatan kembali kok
total 1 replies
Ney maniez
ayoo demian kejarrrr lg nabila nya,,, jgn kasih kendorrrr,,, jgn smpe ad yg deketinnn
Ney maniez
senenggg nya🥰😍😍🤗🤗
Ney maniez
hidup lagii kah demian🤔🤔🤔
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: hooh hidup secara ajaib
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!