Herlina adalah seorang gadis lugu, yang belum mengenal jatuh cinta hingga dia di pertemukan dengan mike, laki laki dingin yang merupakan pemilik dari perusahaan tempat Herlina bekerja, bagaimana kisah dua manusia yang berbeda karakter ini,dimana ternyata mike adalah Alex cinta lamanya, yuk simak kisah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pie Yana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
alien
Terlihat lalu lalang anak anak remaja berpakaian putih abu abu itu di halaman sekolah, karena kondisi masih pagi dan jam pelajaran masih belum di mulai.
"Hai lin..! ", herlina menoleh pada si pemilik suara yang menyapa nya,
" Hai juga des! ", jawab herlina lalu menggeser duduk nya, memberi tempat bagi sang sahabat untuk bisa duduk di sebelah nya.
" pagi pagi udah ngelamun aja, loe udah denger kabar alex belum? ", tanya desy sambil menyenggol herlina dengan lengan nya.
" apa'an sih loe des, gak ada hal lain yang lebih menarik di bahas apa, males gue! ", jawab herlina dengan memutar bola matanya malas, menunduk kan kepala nya menatap jari jari tangan nya yang ia main kan.
" heheeee kali aja loe masih minat dengar kabar lelaki pujaan loe itu! ", jawab desy sambil nyengir kuda di hadapan herlina.
" ogah males, bicara yang lain aja lah.. !,gue sudah gak mau bahas itu mahluk alien itu lagi, fisik dia emang manusia tapi hati dia kayak batu antariksa bikin panas melulu bawaan nya", ujar herlina sambil memalingkan wajah nya ke arah lain dan ...
Deegghh....!!
jantung herlina seakan berhenti di tempat, udara seolah tidak bergerak begitu pun alam, seolah dunia sedang menghakimi nya, saat dia memalingkan wajah nya dan mendapati alex sudah berdiri di samping nya dengan menatap tajam dan menaikan kedua alis nya dengan bibir mencebik pada herlina.
"maksudnya... ", tanya alex dengan suara datar namun lembut menatap herlina.
mata herlina membulat sempurna, bukan karena karya Tuhan yang sangat sempurna ini tapi herlina benar benar terkejut mendapati alex sudah ada di sebelah nya dengan tatapan elang yang seolah membinasakan dunia nya saat ini.
"ah.. ehh itu tadi heee...! ", herlina terlihat gerogi saat tatapan itu mengintimidasi menuntut penjelasan pada nya.
oh Tuhan seandainya aku boleh meminta buat lah aku seketika menghilang dari hadapan lelaki ini, batin herlina
hati herlina sungguh bersalto salto ria karena gerogi dan malu membicarakan orang yang ternyata sudah ada di dekat nya.
"isshh kayak hantu aja bikin kaget", ujar herlina dengan nada protes.
budi yang berada di belakang alex hanya terkekeh geli, melihat dua musuh bebuyutan itu kembali seperti tom and Jerry, setelah beberapa hari tidak bertemu.
alex menyandarkan bahu sebelah kanan nya pada tembok dan tanpa di duga duga alex membungkuk kan badan nya
"kenapa memang aku alien yang menyebalkan ya? ", ucap alex dengan wajah yang hanya berjarak beberapa senti aja dari wajah herlina yang tiba tiba pucat mendapati wajah alex yang begitu dekat di depan matanya, sampai hembusan nafas lelaki tampan namun menyebalkan itu terasa berhembus di wajah nya.
" ih, siapa juga yang bicara gitu, jangan ngarang deh!, habis opname di rumah sakit kok pulang pulang bukan nya sembuh, ini malah ngehalu", jawab herlina berusaha bersikap cuek untuk menutupi hati nya yang tiba tiba tidak sedang baik baik saja mendapat tatapan tajam dan dingin dari seorang alex yang tampan rupawan itu.
"ngehalu? ", alex malah berjongkok di hadapan herlina dengan kedua tangan nya memegang sisi kanan dan kiri bangku yang di tengahnya di mana herlina duduk dengan wajah pucat karena terkejut melihat alex melakukan itu di depan nya.
rasanya herlina ingin menjerit dan lari tunggang langgang untuk menyelamatkan kan hati nya dari keporak porandaan lebih parah lagi.
herlina menatap alex dengan tatapan sedikit melotot karena perasaan hati nya yang lagi tegang saat itu.
"eh, ngapain loe jongkok di depan gue, minggir lex !,loe bukan si maling kundang yang sedang minta maaf pada emak loe, minggir!! ", jawab herlina dengan wajah terlihat sengit berharap alex beranjak dari hadapan nya.
namun...
bukan nya bergeser, alex malah meletakkan kan tangan nya di kedua lutut herlina, yang membuat herlina serasa ingin pingsan mendapat perlakuan lelaki tampan itu,
desy dan budi yang menjadi patung hidup di sana hanya bisa mengusap wajah nya dengan mimik yang putus asa seolah alex tidak memperdulikan keberadaan mereka.
budi berjalan mendekati desy dan duduk di sebelah nya,
"seperti nya kita harus buat suasana kita sendiri deh, masak loe mau jadi background untuk mereka berdua, nelangsa tau...!!
bersambung
