NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkenalan

Setelah itu Alaric memberikan beberapa pertanyaan kepada Cecilia.

"Bukankah dulu ibu adalah seorang penyihir?" Tanya Alaric.

"Ya dulu ibu adalah seorang penyihir" Jawab Cecilia.

"Bagaimana dengan sekarang?" Tanya Alaric.

"Sekarang? Sekarang ibu hanya seorang ibu rumah tangga" Jawab Cecilia sambil tertawa.

"Kenapa ibu tidak melanjutkan karier sebagai penyihir?" Tanya Alaric.

"Begini, ibu akan menceritakan kisah tentang masa lalu ibu" Jawab Cecilia.

Kembali ke masa lalu tepatnya 25 tahun yang lalu saat Cecilia masih berumur 13 tahun, saat itu Cecilia baru saja masuk ke sebuah sekolah yang berada di kota Willem tepatnya kota yang berada di sebelah kota Buitenzorg.

Dan pada saat itu Cecilia sedang menjalani sebuah tes yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengukur kekuatan murid-muridnya, karena Cecilia adalah keturunan dari seorang penyihir Cecilia juga memiliki energi sihir dari dalam tubuhnya.

Namun, saat menjalani tes Cecilia memperlihatkan hasil yang kurang memuaskan dari sihir airnya sehingga dia ditempatkan di kelas C, kelas yang paling rendah.

Itu terjadi karena ayah Cecilia hanya menguasai sihir air dan dia merasa bahwa sihir air tidaklah berguna untuk pertempuran sehingga ayah Cecilia memilih untuk lebih fokus bekerja di bagian pemerintahan dan membuat ayah Cecilia tidak pernah melatih kekuatan sihirnya sehingga kapasitas sihir miliknya sangatlah sedikit.

Walaupun pada saat itu Cecilia masuk kedalam kelas yang paling rendah dia tetap diajarkan sihir sihir dasar yang hanya berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Dan setelah lulus tepatnya saat Cecilia sudah berumur 20 tahun, karena Cecilia tidak memiliki bakat untuk bertempur Cecilia juga lebih memilih untuk fokus mencari pekerjaan di bagian pemerintahan seperti ayahnya.

Beberapa waktu berlalu akhirnya Cecilia diterima bekerja di bagian pemerintahan sebagai seorang resepsionis di sebuah guild petualang yang berada di kota Willem, kota kelahirannya.

Beberapa tahun akhirnya berlalu, pada suatu hari Cecilia dipindah tugaskan ke kota Buitenzorg oleh ketua dari guild petualang.

Dan pada saat itu saat Cecilia baru saja tiba di guild petualang yang berada di kota Buitenzorg dan pada saat itu juga Cecilia bertemu dengan seorang pria gagah berani yang bernama Melvil.

Dan pada saat itu juga Melvil terpanah dengan kecantikan Cecilia saat pertama kali bertemu dengan Cecilia di guild petualang, pada saat itu Melvil masih menjadi seorang sersan dan di sela-sela waktunya Melvil mampir ke guild petualang untuk mengambil beberapa pekerjaan.

"Permisi nona, bolehkah aku berkenalan" Tanya Melvil dengan tatapan menggoda.

"Perkenalkan namaku adalah Cecilia, seorang Baron yang berasal dari desa Toeal" Ucap Cecilia dengan tatapan angkuh.

"Oh begitu, Perkenalkan namaku adalah Melvil, seorang Baron yang berasal dari desa Verlaten" Balas Melvil.

Setelah itu Cecilia dan Melvil saling melempar senyuman dan mulai berkenalan dengan lebih dekat lagi.

Beberapa waktu berlalu kini hubungan Cecilia dan Melvil kian semakin dekat dan pada saat itu juga Melvil melamar Cecilia dan berhasil menikahinya.

Setelah menikah dengan Melvil Cecilia lebih sering berada di dalam rumah dan membantu pekerjaan Melvil.

"Itulah sebabnya hingga saat ini ibu tidak melanjutkan karier sebagai seorang penyihir" Ucap Cecilia.

Di sisi lain terlihat Alyva sudah tertidur di meja makan.

"Sepertinya Alyva tertidur setelah mendengarkan cerita ibu, ibu akan membawa Alyva ke kamarnya" Ucap Cecilia sambil membopong tubuh kecil Alyva.

"Kamu juga sebaiknya segera tidur" Imbuhnya kepada Alaric.

"Baiklah" Balas Alaric.

Beberapa jam berlalu pagi hari akhirnya tiba, pada saat itu keluarga Melvil sedang sarapan di meja makan seperti biasanya.

Sedangkan di sisi lain terlihat Sanchia sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan untuk ibunya, saat itu Sanchia hanya membuat dua porsi bubur untuknya dan untuk ibunya, lalu Sanchia dan ibunya sarapan bersama dengan beralaskan tanah liat.

"Bu, aku akan pergi ke rumah Baron Melvil setelah selesai sarapan" Ucap Sanchia.

"Untuk apa nak?" Tanya ibu Sanchia.

"Aku diberikan sebuah pekerjaan oleh Baron Alaric untuk menjadi pengawalnya" Jawab Sanchia.

"Tapi aku merasa bersalah jika harus meninggalkan ibu disaat ibu sedang sakit" Imbuhnya.

"Tidak apa nak itu adalah hal yang baik untuk membantu keluarga kita, kondisi ibu juga semakin hari sudah semakin membaik, bahkan kini ibu sudah bisa berjalan" Ucap ibu Sanchia.

"Baiklah kalau begitu, oh aku juga diberikan sebuah perlengkapan pelindung oleh Baron Alaric" Ucap Sanchia sambil memperlihatkan zirah kulitnya dengan gembira.

"Zirah itu terlihat bagus, Kelak kamu akan menjadi penyihir hebat nak" Ucap ibu Sanchia sambil tersenyum.

Beberapa menit berlalu akhirnya Sanchia dan ibunya menyelesaikan sarapan mereka, lalu Sanchia memakai zirah kulit pemberian Alaric dan mengambil tongkat sihirnya.

"Aku akan berangkat, bu" Ucap Sanchia.

"Baiklah, lakukan yang terbaik" Balas ibu Sanchia.

Setelah berpamitan Sanchia berjalan pergi meninggalkan ibunya, dan beberapa menit berjalan akhirnya kini Sanchia telah tiba di depan gerbang rumah Melvil.

"Ini pertama kalinya aku kesini, rumah ini terlihat sangat besar" Ucap Sanchia sambil memandangi rumah Melvil.

Beralih ke Estrilda, Estrilda melihat orang yang mencurigakan di depan gerbang rumah lalu mencoba menghampirinya.

"Siapa kamu dan ada perlu apa?" Tanya Estrilda kepada Sanchia.

"A... Aku ingin bertemu dengan Baron Alaric, kami telah membuat janji" Ucap Sanchia dengan perasaan gugup setelah melihat penampilan Estrilda yang terlihat mengancam.

"Baiklah, tunggu di sini" Ucap Estrilda lalu berjalan pergi ke arah pintu rumah meninggalkan Sanchia.

Setelah itu Estrilda masuk ke dalam rumah Melvil dan menghampiri keluarga Melvil yang sedang sarapan bersama, Melvil yang melihat Estrilda masuk kedalam rumah bertanya kepada Estrilda.

"Ada apa Sersan?" Tanya Melvil.

"Maaf mengganggu Baron, ada seorang anak perempuan di gerbang depan sedang mencari Baron Alaric" Jawab Estrilda.

"Oh itu pasti Sanchia, aku akan menghampirinya" Ucap Alaric lalu turun dari kursinya dan berjalan menuju keluar rumah ditemani Estrilda.

Sesampainya di depan gerbang rumah Alaric melihat Sanchia sudah menunggunya.

"Itu adalah Sanchia, tolong buka gerbangnya Estrilda" Ucap Alaric.

"Baiklah" Balas Estrilda.

Setelah itu Estrilda membuka gerbangnya lalu mempersilahkan Sanchia untuk masuk, setelah memasuki gerbang Alaric membawa Sanchia masuk kedalam rumah.

Setelah sampai di ruang makan Alaric memperkenalkan Sanchia kepada keluarganya, keluarganya pun terkejut melihat Alaric membawa seorang anak perempuan kedalam rumah.

"Perkenalkan ini adalah pengawal baruku, namanya adalah Sanchia" Ucap Alaric dengan semangat.

"Selamat pagi semuanya" Ucap Sanchia sambil menundukkan kepalanya karena merasa malu.

"Sanchia, nama yang bagus" Ucap Melvil sambil tersenyum.

"Alaric sudah bercerita kepadaku tentang dirimu" Ucap Cecilia sambil tersenyum.

"Aku masih lebih cantik dari anak itu" Ucap Alya dari dalam hatinya.

Setelah saling berkenalan Sanchia dan keluarga Melvil berbincang-bincang kembali di ruang tamu, dan setelah itu Alaric dan Sanchia berjalan menuju pintu keluar untuk bersiap pergi berburu.

"Ayah, ibu, Aku akan pergi berburu" Ucap Alaric.

"Baiklah, Berhati-hatilah" Ucap serentak Melvil dan Cecilia yang sudah berdiri di depan pintu.

"Tolong jaga Alaric ya" Ucap Cecilia kepada Sanchia.

"Baik, Baron Cecilia" Balas Sanchia.

Setelah itu Alaric dan Sanchia berjalan bersama meninggalkan rumah dan berjalan pergi menuju hutan.

1
Aegis Aetna
iya bener masa boong
Aegis Aetna
iya lu udah mati, malah nanya.
Aegis Aetna
iya bang, mending ke isekai aja sh kalo kata gw mah
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!