Anak Wanita Yang Kucerai

Anak Wanita Yang Kucerai

#1

"Aku menikahimu dulu karena permintaan ibu,Arin.Mulai sekarang, kau tak berhak mencampuri urusanku begitupun aku terhadapmu.Aku ceraikan kau tetapi jangan khawatir,semua kebutuhanmu dan mama tetap aku yang menanggung.Dengan begitu, kau tak akan kekurangan sesuatu apapun!"

Mata Arini terpejam,bersamaan dengan air mata nya yang jatuh.Terasa belati beberapa kali menikam dan melukai ulu hati. Dia sangat tahu pernikahan ini terjadi atas dasar perjodohan,tetapi sedikitpun tak pernah menyangka jika Bian rahangga,yang telah menikah selama delapan bulan ini tega melakukan hal seperti ini padanya,tepat saat sang ibu mertua meninggalkan nya satu bulan yang lalu.

"Apa arti pernikahan ini menurutmu,mas?" tentang Arini sudah bercampur dengan suara tangis.Teriakannya menggema tak terkendali,tak siap dengan pernyataan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Tidak ada.Selain aku merasa semua ini Siksaan!"

"K-kamu...apa maksudmu berbicara seperti itu?perhatianmu...tidak,kamu pasti bercanda. Kamu mencintaiku,mas.Iya,kan?"Mata wanita itu berkilat-kilat marah,tak percaya dengan apa yang di katakan suaminya. Selama ini mereka baik-baik saja,selama itu pula Bian terlihat menikmati peran nya sebagai suami dari nya,tetapi sekarang tiba-tiba sunami itu menerjang,mengacaukan seisi kapal yang sebelumnya berlabuh dengan tenang.

"Tidak Arin.Aku tidak mencintaimu sama sekali.Aku terpaksa melakukan ini semua demi ibu.Ibu sudah tiada,dan aku harap sekarang kau bisa menerima semua keputusan ku!"

"Maksud kamu,demi ibu apa mas?" Jeritnya tak mengerti.

"Ya,aku menikahimu karena baktiku pada ibu .Aku tak pernah mau menerima perjodohan kita sebelumnya.Dan apa yang aku lakukan terhadapmu selama ini hanya sebagai tanggung jawab karena aku adalah suamimu!" Pria itu menahan napas sejenak,"dan sekarang,alasan untuk mempertahankan pernikahan ini sudah tidak ada.Menurutku, aku tak harus menyiksa diri dengan mempertahankan wanita yang tak aku cintai."Lanjutnya kemudian menegaskan.

"Kamu sungguh jahat,mas.Tega melakukan ini sama aku. Kamu bajin*an ,Bereng*sek,tak punya hati!" Teriaknya tak berapi-api.Tak terima atas pernyataan sang suami yang menyayat hati.

"Terserah kau mau menyebutku apa.Tapi,percuma Arin.Mempertahankan sebuah siksaan dalam rumah tangga ini. Aku tak bahagia hidup bersamamu,dan ku kira kau juga begitu,kau memiliki kekasih sebelum menikah denganku."

"Kekasih? Aku sudah lama tak berurusan dengannya lagi saat sudah menikah denganmu.Aku mencintaimu,sangat mencintaimu." Arini menjeda, menatap mata lelaki yang telah memporak-porandakan hatinya sedemikian rupa untuk membuatnya percaya,tetapi lelaki itu seolah tak peduli pada perkataannya.

"Tak bahagia bagaimana lagi,mas? Aku tak mengerti.Coba kau ingat-ingat,hidup kita bahagia,sangat bahagia.Ka-kau mengatakan beruntung memiliki istri seperti ku,waktu itu kau bilang!" Ratapnya sambil menatap mata suaminya dalam,"jangan lakukan ini padaku,aku tak bisa menerima keputusan sialan mu! itu,mas!"Mohonnya,sambil merangkak.Meraih lutut sang suami berharap dikasihani.

"Keputusan ku bersifat final .Sekarang,aku sudah melepaskan mu dari hidupku.Aku tak membutuhkan kamu lagi untuk berpura-pura!" Pungkas sang suami tak peduli.Ia sudah mempersiapkan ini sebelumnya,dan berpura-pura menutup mata untuk melihat penderitaan wanita yang saat ini ada di hadapan nya.Bagaimanapun,hati kecilnya menolak melakukan semua ini,tapi...Gadis yang tak sengaja ditemuinya satu Minggu yang lalu kembali merenggut.

Arini terdiam sejenak,menahan semua sumpah serapah yang memohon dilepaskan dalam hatinya.Tapi saat ia mendongak, melihat kekejaman juga mata kelabu milik lelaki itu,ia mengerti bahwa semua ucapanya tak akan pernah di dengar.Lelaki itu memang bersungguh-sungguh menginginkan sebuah perceraian dari pernikahan ini.

"Tandatangan lalu berkemas lah! Mang Diman akan mengantarkan mu ke rumah yang kemarin aku beli atas namamu,di depan TK Kartini!" tutup Bian dengan suara rendah, sambil menyerahkan sebuah map yang entah apa isinya .Betapa lelaki itu merencanakan perpisahan ini dengan sangat sempurna.

Arini pasrah,perlahan tangannya terlepas dari lutut pria itu.Kepalanya tertunduk,tetapi tangan yang gemetar akibat menahan rasa sakit hati itu ia paksa untuk tetap menerima map yang di sodorkan kepadanya .

"Mas baru saja mengatakan aku bukan istrimu lagi.Keluarlah,mas sudah tak lagi punya hak untuk melihat keadaanku yang seperti ini!" Sarat,suara itu berhasil keluar dari mulut Arini yang terasa pahit, sambil sesekali ia menghapus air mata yang meluncur bebas di pipinya.

Sejenak,Bian terpaku.Memperhatikan Arini dengan dress maroon segaris paha yang menerawang.Rambut sepinggang yang sengaja tak pernah ia potong di gerai,lipstik merah bata yang di aplikasikan di bibirnya yang kecil sejenak ia pandangi.tadinya,malam ini Arini memang berencana melayani suaminya ,tetapi yang tak pernah dia pahami adalah apa yang telah terjadi .

"Baik!" katanya,kemudian melenggangkan kakinya meninggalkan ruangan itu dengan dingin.

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

ahirnya, aku salah satu penggemar karya mu selalu menunggu mu

2024-08-14

0

Sity Herfa

Sity Herfa

Mampir
bacanya maraton /Grin/

2024-08-12

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

mampir nyimak thor...

2024-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!