Aku bukan wanita lemah

Sejujurnya saja, Elsa merasa bahagia melihat Andien yang terlihat begitu menderita. Elsa dan Gani terlihat mendatangi ruangan Andien yang sejak tadi banyak yang berkunjung. Akan tetapi Andien yang masih belum stabil kondisinya malah menunjukkan gejala kegilaan sehingga mengakibatkan teman-temannya menggunjingkan dirinya.

"Kasihan sekali Pak Heru, dia harus merawat wanita gila yang sedang hamil anaknya. Hidup orang memang begitu penuh dengan misteri. Entah apa yang dipikirkan oleh Pak Heru yang begitu gilanya menukar sebongkah berlian seperti Nyonya Elsa dengan batu kali seperti Andien yang begitu jahat." Heru Hanya bisa menarik nafas dengan dalam mendengar semua komentar dari para tetangga dan teman-teman Andien.

Andien yang terlihat begitu lemah hanya bisa menatap mereka dengan penuh kesedihan dan penyesalan."Mas aku mohon pertemukanlah aku dengan Elsa. Aku ingin minta maaf untuk semua kesalahanku di masa lalu terhadap dia." Andien terlihat meneteskan air matanya dan berharap kepada Heru untuk membantu dirinya mencari Elsa.

Elsa yang saat ini sedang berdiri di samping Heru hanya bisa menatap kepada wanita yang sudah begitu jahat terhadap dirinya.

Elsa merasa kasihan kepada Andien yang sedang sakaratul maut dan berusaha terus memanggil namanya sambil terus meminta maaf. "Pergilah dengan tenang karena aku sudah memaafkanmu." setelah Elsa mengatakan itu dengan berurai air mata kesedihan dan rasa haru, terlihat Andien mulai menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Elsa hanya bisa mengelus dada melihat kejadian itu di depan matanya. Hati Elsa sebenarnya tidak menginginkan kematian Andien. Akan tetapi hukum Tuhan sudah bekerja dan dia memberikan keadilan yang sebenarnya untuk dirinya dan anaknya.

Saat ini Elsa dan Heru sedang berada di depan makam Andien, "Mas, Mari kita bercerai karena aku tidak ingin hidup bersama denganmu lagi." Heru tentu saja terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Elsa yang saat ini berstatus sebagai Amanda.

"Kamu siapa sebenarnya? Apa kita kenal sebelum ini? Aneh sekali, kenapa minta bercerai denganku?" tanya Heru keheranan.

Elsa kesulitan menelan salivanya mendengar pertanyaan Heru yang begitu banyak. Elsa kemudian menceritakan segalanya kepada Heru dan membuka identitasnya yang sebenarnya. " Jadi kau adalah Elsa? Sayang? Jadi, bayi yang ada di ruangan bayi itu adalah anak kita? Tapi, bagaimana caranya kau bisa selamat dari jurang?" terlihat Heru yang sanksi dengan keterangan dan pengakuan dari Elsa.

"Aku benar-benar Elsa dan aku ingin bercerai denganmu. Aku akan datang ke pengadilan untuk mendaftarkan perceraian kita dan sebaiknya Mas Heru tidak usah memperkeruh situasi dengan menolak perceraian kita," Heru hanya bisa melongo di tempat mendengar apa yang dikatakan oleh Elsa yang menurutnya begitu tiba-tiba.

"Aku tidak akan pernah menceraikanmu, sayang. Karena kamu wanita yang kucintai. Apalagi sekarang Andien sudah meninggal aku pasti akan berusaha untuk menjadi suami dan juga ayah yang baik untuk anak kita." Heru terus berusaha untuk membujuk Elsa agar mau menerima dirinya lagi.

Akan tetapi Elsa sudah bertekad untuk bercerai dari Heru dan memulai kehidupan barunya sebagai Amanda. Elsa tidak ingin menjalani kehidupannya seperti di masa lalu.

Selain itu Gani sudah menemukan fakta tentang menghilangnya Amanda yang ternyata adalah kelakuan ibunya sendiri yang merasa cemburu dengan hubungan suaminya dengan anaknya.

Gani benar-benar tidak menyangka kalau ibunya begitu tega membunuh putrinya sendiri hanya karena rasa cemburu yang begitu besar setelah mengetahui hubungan gelap putrinya dan suami tercintanya yang ternyata orang jahat.

Gani akhirnya hanya bisa pasrah dan berdoa agar kehidupan ibunya baik-baik saja. Rudi dan Dokter Abian terlihat begitu murka setelah mengetahui kebenaran tentang fakta menghilangnya Amanda yang diakibatkan oleh ibunya sendiri.

Alih-alih menyesal dan meminta maaf Rudi malah menjebloskan sang istri ke penjara. Sebenernya Gani sudah menasehati ibunya untuk tidak berbuat nekat terhadap adiknya. Tapi sang ibu nekat dan menolak untuk mendengarkan nasehat sang putra.

Ibunya Amanda akhirnya masuk penjara. Gani dan Dokter Abian saat ini berada di depan makam Amanda setelah diberitahukan oleh sang ibu letak makam anak yang secara sadar telah dia bunuh.

Gani sampai saat ini masih belum percaya dengan fakta yang ada di hadapannya. Tetapi dia pun bisa mengerti. Bagaimana perasaan ibunya setelah mengetahui perselingkuhan suami dan putrinya.

"Aku benar-benar tidak menduga kalau ternyata Ibuku sendiri yang sudah mencelakai adikku. Aku, aku rasanya seperti sedang mimpi." Gani terlihat meneteskan air mata kesedihan.

Elsa yang saat ini sedang berdiri di hadapan Gani hanya bisa menggengam jemari pemuda itu. Elsa berusaha untuk memberikan hiburan kepada Gani agar tidak terlalu bersedih dalam menghadapi semua masalah dalam hidupnya.

"Percayalah Gani, bahwa Tuhan pasti tahu mana yang benar dan salah. Walaupun kita tidak bisa membenarkan perbuatan ibumu. Ibumu memang sangat kejam karena sudah membunuh anaknya sendiri. Bahkan hewan saja ga pernah memakan anaknya sendiri. Ibumu sampai tega melakukan hal seperti itu pasti karena sudah tidak sanggup menahan luka di hatinya setelah tahu perselingkuhan suami dan anaknya. Gani, tolong jangan ikut-ikutan mengadili ibumu. Karena dia pasti juga menderita dengan semua masalah yang ada. Berikan beliau suport dan hiburan agar tidak stress atau depresi. Ibumu sudah tua dan sakit. Kamu sebagai anaknya harus bisa menjadi sandaran ibumu." Elsa berusaha untuk menghibur dan menasehati Gani.

Gani merebahkan kepalanya di bahu Elsa yang sejak tadi terus mengelus punggung Gani dengan lembut. Elsa jelas merasa berhutang budi kepada Gani.

Kalau bukan karena Gani, Elsa pasti sudah meninggal dan tidak bisa melahirkan anaknya dengan selamat. Elsa dengan sabar menunggu Gani yang sedang berziarah ke makan adiknya.

"Aku hanya tidak menyangka kalau Amanda yang terlihat begitu polos ternyata bisa melakukan hal keji seperti itu. Ini kayak mimpi rasanya," Suara Gani bahkan begitu serak karena kebanyakan menangis.

Gani bahkan sudah beberapa hari tidak berangkat ke kantor dan lebih memilih untuk mengurung diri di kamarnya. "Sekarang aku tidak tahu siapa yang merupakan kawan dan juga lawan. Seorang ibu saja rela membunuh anaknya hanya karena merasa tersakiti dengan perselingkuhan suaminya dan anak yang telah dia lahirkan. Elsa, sekarang aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu yang telah begitu banyak disakiti oleh suamimu dan selingkuhan dia." Gani menatap lekat ke arah Elsa yang saat ini hanya bisa mengerjapkan matanya.

Jujur saja, Elsa tidak tahu harus berbuat apa kepada Gani yang semakin merasa prihatin kepada dirinya. Gani bahkan pernah menyatakan cinta kepada Elsa. Tetapi Elsa menolak hal itu karena Elsa tidak mau merusak hubungan persaudaraan di antara mereka berdua yang terjalin sejak dirinya menggunakan wajah dan identitas Amanda.