Time Travel: Jenderal Jia Li

"Kenapa aku tak berani mengatai mu Bajingann? Apa yang aku ucapkan memang nyata kan, jika dirimu adalah kaisar Bajingann!" ucap Jia Li dengan dingin saat ini ia sudah dalam mode dingin nya lagi, sungguh perubahan emosi yang sangat cepat:/

"Kau!!"

"Apa? Tak terima hah? Jika kau tak terima aku sebut dengan kaisar Bajingann harusnya kau tak menelantarkan anakmu dan membuat dirinya tersiksa, bodoh!!" ucap Jia Li dengan dingin, sebenarnya saat ini ia sedang mencoba menahan emosi nya karena setiap ia mengucapkan rasa sakit hati nya ia sangat ingin menangis.

'Kenapa aku sangat ingin menangis apakah ini perasaan sakit dari putri Liu Mei' batin Jia Li.

Kaisar yang mendengar itupun terdiam seribu bahasa ia tak tahu harus membalas ucapan putri Liu Mei bagaimana lagi, semua yang di ucapkan oleh nya memang nyata.

"Baru kali ini aku bertemu kaisar sebodoh dirimu, kau mengasingkan anak mu sendiri, membuat semua orang menindas dirinya, bahkan orang-orang tak menghormati nya.

Bahkan saat permaisuri jalangg mu dan anak kesayangan mu menindas dirinya kau tutup mata, apa kau tau seberapa sakitnya dia hah?, dia disiksa, di tindas, dia di pukuli, di cambuki, dia kedinginan, dia kelaparan, dia sangat sangat kesakitan bodoh!!

Dan kau juga saat dia di dorong oleh putri jalangg mu itu ke danau dan hampir mati karena tak bisa berenang apa kau khawatir pada nya? Tidak, kau tidak khawatir sama sekali bahkan kau mengharapkan dirinya untuk mati!!

Apa kau tau? Dia sangat sangat membutuhkan kasih sayang mu! Tapi apa? kau selalu menyayangi anak jalangg mu itu!! mungkin kau bisa membereskan semua masalah kekaisaran tapi kau sendiri tak bisa membereskan masalah dalam rumah tangga mu, Apa kau pantas disebut sebagai seorang kaisar hah?! Bahkan untuk disebut sebagai seorang ayah pun kau tak pantas sama sekali!!!" ucap Jia Li dengan lantang dengan penuh emosi dan deraian air mata, ia sudah tak bisa membendung air matanya lagi bila mengingat betapa sakit nya putri Liu Mei menjalani kehidupan nya.

Kaisar, dan semua orang yang mendengar kisah menyakitkan putri Liu Mei pun hanya bisa menundukan kepala nya, Bahkan saat ini Jingmi sudah menangis di samping Jia Li.

"Apa kau tahu? Saat aku sakit, disiksa dan dipukuli, hanya Jingmi yang merawatku, hanya Jingmi yang selalu ada di sampingku bahkan saat aku ditindas oleh putri sialan mu itu Jingmi rela ikut ditindas bersama diriku.

Apa kau tahu aku kesepian! Aku merindukan kasih sayang mu dulu saat masih bersama ibunda, Tapi apa?, sekarang itu hanya menjadi kenangan dan khayalan!!

Dan disaat ibunda meninggal karena menolong ku kau menyalahkan ku bukannya menyelidiki siapa yang mengirim pembunuh bayaran itu kau malah langsung membunuh nya dan menghilangkan jejak nya.

Dan disaat aku sudah memiliki bukti kejahatan permaisuri mu itu kau masih saja tak percaya dan terus membela nya, Apa kau menjadi buta karena terlalu mencintai dirinya hah!!" ucap Jia Li seraya berjalan menuju kaisar dia hendak memukul kaisar, tapi di halang oleh Jingmi, Jia Li yang melihat Jingmi menghalangi dirinya untuk memukul kaisar pun menjadi marah.

"Jingmi minggir!! Jangan mencampuri urusanku, aku sangat ingin membunuhnya sekarang!!" ucap Jia Li dengan murka.

Orang-orang yang melihat putri Liu Mei hendak memukul kaisar menjadi kaget dan ikut menghalangi putri Liu Mei. Dan mencekal kedua tangan putri Liu Mei.

"Kalian semua minggir!! Apa kalian ingin aku bunuh hah?! lepaskan sialan!!" ucap Jia Li seraya meronta mencoba melepaskan kedua tangan nya.

Kaisar, permaisuri dan putri Liu Yin yang melihat bagaimana putri Liu Mei ingin membunuh kaisar pun menjadi sangat ketakutan.

"Putri..hiks hiks berhenti, putri jangan menjadi seperti ini hiks hiks jika putri membunuh kaisar, permaisuri Xu Jiao pasti akan membenci putri hiks hiks" ucap Jingmi seraya memeluk putri Liu Mei.

Jia Li yang mendapat pelukan dari Jingmi pun menjadi terdiam.

'Jingmi benar jika aku membunuh keluarga Bajingann itu pasti permaisuri Xu Jiao dan putri Liu Mei akan membenci diriku, Aku hanya harus membuat semua orang yang menindas dan menyiksa putri Liu Mei menderita, bagaimana pun kematian tak sebanding dengan rasa sakit putri Liu Mei' batin Jia Li.

"Kau benar Jingmi, jika aku membunuh kaisar, permaisuri dan putri Liu Yin pasti ibunda akan membenci ku" ucap Jia Li dengan dingin saat ini ia sudah terlepas dari cekalan orang-orang.

Kaisar, permaisuri, putri Liu Yin, Jingmi dan orang-orang yang mendengar ucapan putri Liu Mei pun menjadi lega, mereka berfikir jika putri Liu Mei sudah tidak dendam dengan mereka lagi, tapi ternyata fikiran mereka salah justru putri Liu Mei sedang memikirkan cara untuk menyiksa mereka dengan cara seperti apa.

"Syukurlah putri Nubi senang mendengarnya" ucap Jingmi dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi Jingmi, aku sekarang sedang memikirkan cara untuk menyiksa mereka dengan cara seperti apa, karena kematian terlalu mudah untuk mereka semua, aku akan membuat mereka merasakan neraka dunia dulu sebelum membunuh mereka, Hahaha pasti sangat menyenangkan hahaha" ucap Jia Li dengan tertawa terbahak-bahak bagaimana pun ia sudah lama tak merasakan menyiksa orang.

Semua orang yang mendengar ucapan putri Liu Mei pun menjadi pucat dan ketakutan, mereka tak menyangka ternyata putri Liu Mei mempunyai pemikiran seperti itu, Bahkan sekarang kaisar, permaisuri, dan putri Liu Yin sudah seperti manusia yang kehabisan darah.

Jingmi yang mendengar ucapan putri Liu Mei menjadi gemetar ketakutan bahkan tawa putri Liu Mei sangat menyeramkan.