Ronald dan Marcel adalah orang kepercayaan Rico Alexander. Masa lalunya yang buruk membuat ke dua pria tampan tersebut menutup hatinya dengan semua wanita.
Selain masa lalunya yang kelam mereka berdua adalah tangan kanan mafia sekaligus tangan kanan CEO. Sangat kejam tanpa membedakan apakah dia laki - laki atau perempuan semua mati mengenaskan.
Hingga mereka dipertemukan masing-masing dengan seorang gadis yang sama - sama mengalami luka batin.
Akankah mereka menikah di mana mereka mempunyai sifat yang bertolak belakang?
Ikuti yuk novelku yang ke 40
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perusahaan Marcellino Alionso Co-op
"Awalnya kami kenal biasa saja hingga jalan sebulan Dia minta dibelikan tas lalu aku belikan. Hingga tiga hari kemudian Dia sering meminta barang - barang mewah, awalnya aku membelikan apapun yang di minta hingga Dia meminta apartemen, mobil dan aset lainnya." Jawab Marcel.
"Hingga suatu ketika aku memberikan kejutan dengan datang ke apartemenku yang aku berikan untuknya ... (menjeda kalimatnya) .... Dia dan temanku melakukan hubungan suami istri. Saat itu aku sangat marah dan mengusir mereka, semua aset aku minta semua termasuk kartu kredit hitam dan kartu debit." Sambung Marcel.
"Oh ya tadi aku melihat wanita itu sangat terkejut ketika Kak Marcel mengatakan : Perusahaan Marcellino Alionso Co-op, sebenarnya milik Daddy tapi karena Daddy ingin menikmati masa tua membuat Daddy memintaku untuk menjadi CEO. Apakah Dia tidak tahu kalau Kak Marcel seorang CEO?" Tanya Sandra.
"Dia tidak tahu karena Kakak tidak cerita, saat itu Kakak ingin hidup mandiri tapi sejak kenal denganmu bersamaan Daddy meminta Kakak untuk mengurus perusahaan." Jawab Marcel.
"Apa jangan-jangan kita memang berjodoh ya?" Tanya Sandra usil yang tidak ingin membahas tentang mantan karena sudah sepantasnya mantan di buang di tempat sampah.
"Bisa jadi." Jawab Marcel sambil memperlambat laju mobilnya karena sebentar lagi sampai.
"Itu perusahaan milik Kak Marcel?" Tanya Sandra dengan wajah terkejut.
"Benar, memang kenapa?" Tanya Marcel dengan wajah bingung sambil mematikan mesin mobil.
"Kak Marcel lihat perusahaan yang ada di sebrang jalan?" Tanya Sandra sambil membuka mobil kemudian turun begitu pula dengan Marcel.
"Maksudmu perusahaan milik Tuan Besar Reyhan ?" Tanya Marcel sambil menunjuk perusahaan yang ada di sebrang jalan.
"Betul." Jawab Sandra singkat.
"Apakah kamu mengenal Tuan Besar Reyhan?" Tanya Marcel sambil berjalan ke arah lobby perusahaan diikuti oleh Sandra.
"Tentu saja kenal, Beliau adalah Daddyku." Jawab Sandra.
"Oh ya, aku tidak menyangka kalau rekan kerja Daddy ternyata putrinya menjadi kekasihku." Ucap Marcel.
"Kak Marcel kenal dengan Daddyku?" Tanya Sandra dengan wajah terkejut.
"Tentu saja, kami sangat dekat dengan Tuan Besar Reyhan." Jawab Marcel.
"Oh ya." Ucap Sandra dengan wajah terkejut.
"Tidak menyangka bukan?" Tanya Marcel.
"Iya tidak menyangka." Jawab Sandra.
Marcel hanya tersenyum kemudian menekan tombol lift, banyak karyawan dan karyawati menyapa Marcel dan Sandra. Marcel hanya diam sedangkan Sandra hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya.
'Sandra memang sangat berbeda dengan wanita ular 🐍 itu. Sandra membalas sapaan semua karyawanku dengan menundukkan kepalanya sambil tersenyum sedangkan wanita ular 🐍 itu berjalan dengan angkuh.' Ucap Marcel dalam hati.
Ting
Pintu lift terbuka, mereka masuk ke dalam kotak persegi empat tersebut kemudian Marcel menekan tombol lift nomer tujuh belas.
"Oh ya, seminggu lagi Rico dan sahabatmu Karen akan menikah. Kita pakai pakaian couple yuk." Ajak Marcel.
"Boleh, nanti aku akan desain pakaiannya sekalian aku akan desain juga couple untuk Kasandra dan Kak Ronald." Ucap Sandra yang sebenarnya ingin berempat pakaiannya sama semua.
"Bagaimana kalau sama semua?" Tanya Marcel yang sebenarnya tahu kalau Sandra ingin pakaiannya kembar.
"Terserah Kak Marcel aku nurut saja. Sebenarnya untuk pakaian couple untuk berempat aku sudah buat." Jawab Sandra jujur.
"Kapan buatnya? Apa jangan-jangan kamu buat untuk kekasihmu?" Tanya Marcel dengan nada cemburu.
Ting
Pintu lift tersebut terbuka dengan lebar kemudian Marcel dan Sandra keluar dari kotak persegi empat tersebut. Mereka berjalan ke arah ruang CEO.
"Sebenarnya ide mendesain pakaian untuk pesta adalah ide Karen." Jawab Sandra sambil mengingat kembali apa yang waktu Karen katakan.
Ceklek
Marcel membuka pintu ruang kerjanya dengan lebar kemudian Sandra masuk ke dalam dengan diikuti oleh Marcel.
"Coba ceritakan secara singkat." Pinta Marcel sambil duduk di sofa dan diikuti oleh Sandra.
xxxx Flash Back On xxxxxxx
Saat itu Karen, Sandra dan dokter Kasandra berkumpul di ruang keluarga setelah mereka selesai makan malam.
"Aku ada ide bagaimana kalau kita bikin gaun pesta couple?" Tanya Karen.
"Bukannya kita sudah punya gaun couple?" Tanya Sandra.
"Betul kata Sandra, kita punya beberapa gaun yang sama." Sambung dokter Kasandra.
"Aku tahu tapi gaun pesta ini couple dengan pasangan kita jadi jika salah satu dari kita menikah maka ke dua sahabatnya memakai gaun pesta couple tersebut bersama pasangan masing-masing." Jawab Karen menjelaskan.
"Aku saja baru putus dan aku belum ada keinginan untuk membuka pintu hatiku. Jadi aku rasa tidak perlu mendesain pakaian couple." Ucao dokter Kasandra.
"Betul sekali." Sambung Sandra yang juga tidak ingin membuka pintu hatinya.
"Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan, jadi siapa tahu salah satu dari kita bertiga ada yang menikah sedangkan ke duanya lagi akan menyusul menikah." Ucap Karen.
"Amin." Jawab dokter Kasandra dan Sandra bersamaan.
"Kalau begitu kalian berdua setuju kan?" Tanya Karen.
"Setuju saja deh." Jawab ke duanya bersamaan.
Besoknya Sandra mulai mendesain pakaian couple sedangkan dokter Kasandra dan Karen memberikan saran hingga dua hari kemudian desain tersebut surga selesai dan langsung di kirim ke penjahat langganan Sandra.
xxxxxx Flash Back Off xxxxxxx
"Begitulah ceritanya." Jawab Sandra mengakhiri ceritanya.
"Ternyata tebakan sahabatmu tepat sekali." Ucap Marcel.
"Tebakan yang mana?" Tanya Sandra.
"Tebakan Karen yang mengatakan : Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan, jadi siapa tahu salah satu dari kita bertiga ada yang menikah sedangkan ke duanya lagi akan menyusul menikah." Ucap Marcel mengulangi perkataan Karen.
"Iya, aku dan Kasandra juga tidak menyangka di saat sahabat kami akan menikah di saat itu pula kami bertemu dengan pria yang baik hati." Ucap Sandra.
"Memang aku baik hati, dari mana?" Tanya Marcel.
Ceklek
"Dari ..." Ucapan Sandra terhenti ketika pintu ruangan Marcel tiba-tiba terbuka.
Hal itu membuat Marcel dan Sandra menatap ke arah pintu dan melihat salah satu dari mereka menatap Sandra dengan tatapan kebencian.