Sera dijual dan dipaksa tidur dengan seorang pria berkuasa di negeri ini, Saka namanya.
Setelah melalui malam panjang beberapa kali dengan Saka akhirnya Sera hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Penderitaan Sera semakin bertambah karena setelah melahirkan gadis itu ditinggalkan dengan kejam, Saka hanya menginginkan bayinya.
Lima tahun berlalu, Sera bangkit dan bekerja sebagai guru les private. Siapa sangka Sera dipertemukan oleh anaknya kembali tapi sayang anak itu justru memanggil ibu pada wanita lain.
Apa yang akan Sera lakukan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWMS BAB 23 - Akting
Di pertandingan pacuan kuda rata-rata memang dihadiri oleh kalangan atas. Sera yang baru sampai menghilangkan rasa gugupnya, dia mencoba membaur dan membeli tiket VIP yang cukup menguras kantongnya.
"Aku harus berhemat setelah ini," batin Sera sambil menatap tiket VIP di tangannya.
Sera masuk ke tempat di mana para orang-orang kaya berada, penampilan perempuan itu tak kalah dengan mereka hanya saja Sera datang sendiri tanpa asisten atau pengawalan.
Dan hal itu membuat kedatangan Sera menjadi pusat perhatian. Mereka mempertanyakan siapa Sera.
Namun, Sera tidak mau terpengaruh. Perempuan itu duduk dengan anggun sambil menatap lurus ke depan.
Di depan sana terlihat arena pacuan kuda yang sebentar lagi pertandingan akan dimulai.
"Di mana si Edgar itu?" batin Sera yang sesekali mengedarkan pandangannya ke segala penjuru tempat itu.
Kalau tidak ada Edgar maka kedatangan Sera sungguh merugi. Tapi, tak berselang lama tampak segerombol orang datang ke tempat VIP itu yang ternyata Edgar dan para pengawalnya.
"Tuan Edgar!" sambut yang lainnya.
Mereka sudah menunggu kedatangan lelaki itu karena ingin melakukan taruhan.
Sera melirik ke arah Edgar dan melihat sosok lelaki yang seumuran Saka, tubuhnya tegap dengan rahang keras dan sorot matanya tajam sekali.
Para lady yang ada di sana mulai tebar pesona pada Edgar bahkan sudah ada yang bersiap menawarkan diri untuk melakukan one night stand.
"Sepertinya anda memang harus datang dengan pasangan supaya tidak menjadi incaran para lady," tegur salah satu kolega Edgar yang sangat tahu jika lelaki itu pemilih masalah urusan wanita.
"Biarkan saja mereka," balas Edgar seraya duduk di kursi depan.
Pertandingan kuda pun dimulai, semua mata memandang ke arah arena pacuan kuda. Dan Sera melihat tiketnya, sebenarnya dia tadi juga melakukan taruhan kecil-kecilan. Dia memilih kuda poni karena harga taruhannya paling murah.
Namun, siapa sangka jika kuda poni taruhannya bisa melewati kuda lainnya. Refleks Sera bersorak karena jika kuda taruhan masuk sepuluh besar saja, sudah bisa mendapatkan hadiah uang.
"Ayo! Maju terus!" seru Sera yang berjalan dan berdiri ke pagar pembatas. Dia sudah lupa jaga image nya.
"Aku akan membeli daging yang banyak malam ini," batinnya.
Sesuai harapan Sera, kuda poninya bisa masuk sepuluh besar. Sera melonjak kesenangan sambil menciumi tiketnya. Tidak sia-sia dia mengeluarkan banyak uang karena sekarang dia mendapat gantinya berkali-kali lipat.
"Siapa dia?" tanya Edgar. Rupanya tindakan impulsif Sera menarik perhatiannya.
"Sepertinya hanya perempuan biasa yang sedang beruntung," jawab rekannya.
Bersamaan dengan itu, gerombolan wanita-wanita sosialita datang. Mereka ingin melihat pertandingan selanjutnya dan bertaruh cukup besar. Dan salah satunya menangkap sosok yang dikenal wanita itu.
"Miss Sera," panggil Ruby yang datang ke pertandingan itu bersama teman-teman sosialitanya.
Sera langsung gelagapan, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Ruby di sana. Sekarang semua akan tahu kalau dia hanyalah guru pembimbing di keluarga Aldeguera.
"Kau mengenalnya?" tanya salah satu teman Ruby.
"Tentu saja, dia itu..." Ruby menggantung kalimatnya karena melihat Edgar mendekati Sera dan merangkul perempuan itu.
Sontak semua mata jadi tertuju pada mereka apalagi para lady yang mengincar Edgar jadi menatap sinis ke arah Sera.
"Sayang, kau sepertinya tidak percaya padaku sampai mengikutiku kemari, ya," ucap Edgar tiba-tiba.
Bukan hanya seisi tempat VIP itu yang kaget tapi Sera sendiri kaget kenapa Edgar berkata seperti itu padanya. Tapi, Sera tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.
Sera mengadah menatap Edgar di sana. "Aku cemburu padamu sampai mau mati, Sayang."
_
Bacanya harus sabar ya ges, othor juga gak mau berbelit maunya sat set biar cepat selesai salah pahamnya dan bisa uwu2 an. Baca sampe tamat ya ges, Luv. ❤