Xena Olivia janda cantik berusia 35 tahun sengaja merayu Oliver King Maxime pacar Bianca anak tirinya, yang berusia 14 tahun lebih muda darinya untuk menjadi simpanannya karena dia berpikir Oliver mendekati Bianca hanya untuk menghabiskan hartanya saja.
"Jadi simpananku,maka aku akan memberikan semua apa yang kau butuhkan",tawar Xena.
" Apa kamu yakin?",tanya Oliver.
"Tentu saja,asal kamu mau berpisah dari Bianca".
"Bagaimana kalau aku minta kita bercinta minimal 3 kali dalam semingu ,apa kamu juga sanggup? ",tantang oliver.
Oliver King Maxime pemuda tampan sang casanova kampus putra satu satunya pemilik Maxime Corp.sudah membuat Bianca jatuh cinta setengah mati padanya dengan rela melakukan apa saja untuk membuat Oliver mau menjadi kekasihnya meski Oliver selalu menolaknya.
Penasaran?,silahkan baca kelanjutannya.
🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.Kepesta Bianca.
Oliver berjalan dilorong kampus menuju kelasnya, tiba tiba Bianca berjalan setengah berlari kearahnya membuat Oliver terpaksa mengurungkan niatnya yang ingin langsung masuk kedalam kelas, untuk menghindari keributan yang akan ditimbulkan Bianca nanti.
"Oliver!" panggil Bianca dengan nafas setengah terengah menghampiri Oliver.
"Ada apa?",tanya Oliver datar.
"Pestanya malam ini kamu pasti akan datang bukan?",tanyanya penuh harap.
"Ya... kali ini",jawab Oliver tetap dengan ekspresi awal.
"Kamu ingin apa untuk memeriahkan pesta nanti?".
"Kurasa aku hanya tamu disana Bianca jadi kamu tidak perlu menanyakan apa yang aku inginkan".
"Tapi kamu tamu spesialku",ucap Bianca.
"Terserah kamu saja aku terlalu lelah menjelaskan masalah ini denganmu tapi yang pasti aku kali ini datang hanya sebagai temanmu tidak lebih",ucap Oliver dengan berlalu dari hadapan Bianca yang langsung tersenyum senang mendengar kepastian Oliver akan datang kepestanya malam nanti.
***
Selesai kuliah Oliver bermaksud langsung pulang dari kampus karena dia sudah berjanji pada Daddynya akan kekantor sang Daddy untuk ikut bekerja tapi sebelum dia masuk kemobil Mario menyapanya.
"King kamu mau kemana?! ",tanyanya dengan berjalan menghampiri Oliver.
"Pulang ada apa?",tanya Oliver dengan menoleh kearah Mario.
"Pulang... tapi pesta Bianca....".
"Aku akan langsung kesana malam nanti",jawab Oliver dengan masuk kedalam mobilnya lalu menghidupkan mobilnya dan meninggalkan area kampus.
***
Siang itu seperti ucapannya dengan Darent kemarin Oliver langsung menuju kantor sang Daddy untuk ikut bekerja.
Sampai dikantor besar Maxime Corp.Oliver segera diantar sekretaris Darent kekantor sang Daddy.
Karena Oliver jarang datang kekantor sang ayah bahkan hampir tidak pernah,jadi banyak para karyawan disana yang tidak terlalu mengenalnya dan itu membuat Oliver merasa lebih nyaman saat mengatakan bahwa dia datang kesitu untuk menjadi Asisiten sang Ayah.
"Silahkan tuan Darent sudah menunggu anda didalam kantornya",ucap sang sekretaris pada Oliver yang di jawab anggukan oleh Oliver dan segera masuk kedalam ruang kantor sang Ayah itu.
"Selamat siang tuan Darent",sapa Oliver pada Darent yang membuat Darent terkejut karena Oliver memanggilnya seperti itu.
"Kenapa memanggil Daddymu seperti itu?!",hardik Darent kesal.
"Hanya ingin membiasakan diri Dad supaya mereka tidak curiga".
"Oh... kupikir kenapa" jawab Darent lega.
"Jadi aku harus mulai dari mana?,"tanya Oliver langsung kepokok permasalahannya.
"Kamu pelajari saja dasar dasarnya dulu baru nanti kamu ikut aku setiap kali aku bertemu dengan klien",terang Darent.
"Baiklah",jawab Oliver dengan menuruti apa yang dikatakan Daddynya itu.
Sebenarnya Darent tidak terlalu yakin dengan niat Oliver yang ingin belajar bekerja itu tapi dia tidak ingin mematahkan semangat sang putra yang terlihat tulus saat itu jadi dia menurutinya saja keinginnan Oliver kali ini.
***
Karena terlalu asyik dengan kegiatan barunya Oliver sampai melupakan janjinya yang akan datang kepesta Bianca tadi dan baru ingat saat Mario menghubunginya.
"Ya... apa?" tanya Oliver dengan tetap sibuk menatap kelayar laptopnya saat itu.
"Dimana kamu? ",tanya Mario padanya.
"Dikantor",jawab Oliver.
"Kantor?, kantor apa? ",tanya Mario heran.
"Kantor Daddy,ada apa? ".
"Apa kamu lupa kalau malam ini kamu berjanji pergi kepesta Bianca?".
"Memangnya sekarang pukul berapa? ",tanya Oliver masih belum beranjak dari tempatnya.
"Pukul 22 malam semua orang sudah berkumpul dan Bianca terus menanyakanmu dari tadi membuat kepalaku dan Jack sakit mendengarnya jadi bisakah kamu kemari sekarang dan tinggalkan apa yang sedang kamu kerjakan itu",pinta Mario dengan nada memohon.
"Baiklah...baiklah,aku akan pergi ketempat Gadis menyebalkan itu malam ini supaya hidupku juga tenang",ucap Oliver dengan bangkit dari tempatnya dan berjalan keluar untuk pergi kepesta Bianca malam itu.
****
Diarea parkir kantor Oliver berpapasan dengan Darent yang sepertinya juga akan pulang.
"Mau kemana kamu setelah ini?," tanya Darent saat melihat Oliver sudah mengganti pakaiannya didalam mobilnya.
"Mau pergi bersama teman temanku",jawabnya dengan menghidupkan mesin mobilnya dan siap akan pergi.
"Besok jam sebelas ikutlah denganku bertemu dengan direktur dari Sander Group",ucap Darent yang dijawab lambaian tangan oleh Oliver lalu melajukan mobilnya meninggalkan Darent yang juga masuk kedalam mobil untuk pulang.
***
Saat Sampai diApartemen Bianca suasana disana sudah terlihat meriah.
Oliver segera berjalan masuk kedalam berniat akan berada disana sebentar setelah itu ingin pulang lalu menelpon Xena,batinnya dengan berjalan menghampiri kedua temannya.
"King! ",sapa mereka pada Oliver yang dijawab Oliver dengan tatapan datar.
"Bianca menunggumu dari tadi, kurasa dia ingin mengatakan sesuatu padamu",ucap Mario dengan menunjuk Bianca yang terlihat berjalan kearah mereka saat itu dengan senyum cerah.
"King! ",panggilnya dengan langsung memeluk Oliver tanpa bisa Oliver cegah.
"Lepas Bianca, jangan seperti ini",ucap Oliver dengan mendorong tubuh Bianca menjauh.
"Kenapa? ",bukannya kamu datang kemari sendiri?",tanya Bianca dengan wajah cemberut.
"Aku memang kemari sendiri tapi sudah kukatakan, sekarang aku sudah punya orang yang kusuka dan aku datang kemari untuk menegaskan hal itu,jadi mulai sekarang berhenti menggangguku dimanapun itu",tegas Oliver yang membuat Bianca kesal. mendengarnya.
"Siapa perempuan itu?!",tanya Bianca dengan tatapan menghujam kearah Oliver.
"Kamu tidak perlu tau siapa dia karena itu bukan urusanmu",tegas Oliver lagi.
"Tapi... ".
"Bianca sebaiknya kamu beri King Minum bukankah dia tamu istimewamu malam ini",ucap Rosi yang sudah berada disamping Bianca dan menyodorkan segelas minuman beralkohol kepada Bianca untuk diberikan pada Oliver.
"Iya.... King maaf sepertinya aku memang terlalu berlebihan dalam menyukaimu tapi...kita masih berteman bukan dan sebagai teman terimalah minuman ini sebagai bentuk penghargaan dalam hubungan baru kita",ucap Bianca dengan ekspresi memohon.
"Baiklah tapi setelah malam ini berhentilah mengganggu hidupku oke",ucap Oliver dengan menerima minuman itu dari tangan Bianca.
"Baiklah...aku berjanji ayo bersulang.... !!",ucap Bianca dengan mengangkat gelasnya mengajak semua orang disana untuk bersulang bersamanya saat itu.
Tanpa curiga Oliver langsung meminum habis minuman digelasnya itu,karena setelah itu dia bermaksud untuk langsung pulang kerumahnya.
Baru beberapa detik Oliver selesai meminum minuman digelasnya tiba tiba dia langsung merasa kepalanya sangat pusing, hal yang belum pernah dialaminya semenjak dia meminum minuman beralkohol selama ini.
"King kamu baik baik saja?",tanya Bianca dengan nada cemas karena melihat Oliver hampir jatuh kelantai saat itu.
"Panggilkan Jack atau Mario kemari",pinta Oliver dengan berusaha menopang tubuhnya dengan berpegang pada Bianca tapi saat dia menyentuh pundak Bianca yang polos dia terkejut karena tiba tiba saja gairahnya langsung bangkit membuat Oliver langsung melepaskan cekalannya pada pundak itu dan menatap Bianca nanar.
"King, ada apa denganmu?!, biar kubantu kamu beristirahat dulu setelah itu.. ".
"Lepaskan!!! ",hardik Oliver marah dengan mendorong tubuh Bianca yang berusaha mendekatinya itu.
Ayo ayo Bianca kan dikasih hati minta, jantung 😁😁.