Azzura. Seorang gadis yang memiliki kekuatan super namun hidupnya berakhir tragis. Sebuah keajaiban terjadi, jiwa Azzura ternyata masuk ke dalam tubuh Azzura Aurora, tokoh figuran dari cerita novel yang pernah dia baca. Akankah Azzura memiliki kehidupan yang layak di dalam novel tersebut atau sama saja dengan kehidupannya di dunia nyata? ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Pulang
Azzura memejamkan mata ketika hatinya begitu kesal kepada Aaron. Dia tidak tahu apa yang Aaron rencanakan tapi dia juga tidak bisa jika harus membiarkan Aaron tahu kalau dia memiliki hubungan dengan Hugo. Azzura mungkin marah padanya, tapi jika harus benar-benar kehilangan Aaron Azzura belum siap.
"Bang! Aku balik dulu ya!" Azzura melangkah pergi meninggalkan Hugo tanpa melihat lagi ke belakang.
"Lah, bukannya gak mau balik?" Hugo berteriak cukup kencang.
"Suamiku udah di bawah Bang!"
Meskipun tidak terlalu terdengar, namun Hugo dan yang lain tentu tidak tuli. Hugo berlari ke arah luar, dia berhenti di depan dinding pembatas gedung tersebut. Lagi-lagi Hugo ternganga saat melihat beberapa mobil mewah berhenti di depan bangunan kantornya. Dia juga melihat beberapa bodyguard dengan sigap mendampingi Azzura sampai gadis itu masuk ke dalam sebuah mobil mewah yang Hugo tahu harganya bisa membeli jatah makan Hugo dan anak buahnya seumur hidup.
"Apa kalian tahu dia siapa?" tanya Hugo mengerutkan kening kebingungan. "Sebenarnya siapa gadis itu. Kenapa dia selalu membuat ku penasaran!"
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Hugo karena memang tidak ada yang melihat Aaron, laki-laki itu menunggu di dalam mobil dengan sangat sabar.
"Sebenarnya kenapa kamu bisa pergi ke tempat seperti ini?" tanya Aaron melirik ke arah Azzura, di dalam mobil itu tidak ada siapa-siapa. Beck dan Bert masih menunggu di luar karena belum mendapat izin dari Aaron untuk pergi.
"Itu tidak penting Tuan Aaron yang terhormat!" Azzura mendelik menatap bola mata coklat Aaron yang kini juga sedang menatapnya. Jujur, untuk beberapa saat Azzura kembali tersihir. Tidak ingin kembali terjerumus pada pesona suaminya, Azzura buru-buru memalingkan wajah.
Aaron menghembuskan napas kasar. Dia tidak mau melihat kemarahan Azzura, tapi kenapa gadis di depannya ini selalu membuatnya gemas. Aaron tidak mengerti apa yang Azzura pikirkan tentangnya sampai dia marah seperti ini.
"Kau belum makan. Sebaiknya kita pergi makan dulu!" ucap Aaron.
"Aku tidak lapar!" jawab Azzura ketus.
Kruyukkkk!
Azzura melotot sembari memukul kepalanya beberapa kali. Kenapa perutnya malah bersuara di saat yang tidak tepat. Azzura terus meruntukki dirinya sendiri, dia tidak berani melirik Aaron karena sangat malu sampai dia rasanya ingin menghilang dari muka bumi saat itu juga.
"Beck kita pergi makan dulu!"
"Baik Tuan!" jawab Beck yang kala itu berdiri di samping pintu penumpang di luar. Bert yang ada di sisi satunya pun ikut masuk ke dalam, dia menutup pintu mobil lalu memberikan Rubby pada Azzura.
"Hei! Kenapa kau ada di sini? Kau senang tidak bertemu dengan ku kemarin malam hah?"
Aaron tersenyum saat melihat interaksi Azzura dan Rubby, syukurlah Aaron memiliki pemikiran untuk membawa Rubby, jika tidak, dia mungkin akan melihat wajah cemberut Azzura sepanjang perjalanan.
****
"Enak kan?" tanya Aaron saat melihat Azzura makan dengan lahapnya.
"Ini karena aku sedang lapar saja!" jawab Azzura masih dengan suara ketus. Azzura tidak berniat berdamai sama sekali.
"Tadi katanya tidak lapar!" gumam Aaron sembari menggelengkan kepala.
"Tuan tidak makan?" tanya Azzura heran melihat Aaron hanya diam memperhatikannya makan dengan kaca mata hitam yang bertengger di atas tulang hidung mancungnya.
"Aku sudah maka oatmeal!" jawab Aaron singkat.
Azzura menatap Aaron dengan kening tertaut, wajahnya menelisik wajah Aaron, namun tangannya tidak berhenti memasukkan makanan ke dalam mulut. "Aku tahu Tuan tidak bisa makan makanan ini. Ya sudah, aku habiskan saja makanannya!"
Aaron hanya mengangguk, dia memang tidak bisa makan sembarangan. Bukan karena dia pemilih, namun Aaron tidak terbiasa untuk makan makanan luar.
"Ikh manja nya!" Azzura bergumam dalam hati.
"Dia sudah bersikap baik padamu Bos. Jangan terlalu ketus, kau tidak tahu bagaimana paniknya dia saat mengetahui kau mendatangi gedung lusuh itu. Aaron hampir saja menyerang Hugo kalau aku tidak sedikit mengalihkan perhatiannya!"
Azzura menipiskan bibir, dia tahu Aaron melakukan itu hanya karena dia tidak ingin kehilangan pelayan sepertinya.
"Kau keterlaluan Bos!"
"Bodo!" jawab Azzura singkat yang mana itu membuat Rubby ingin mencakar wajah ketusnya.
****
"Kalau kalian tidak bisa membasmi semua kutu-kutu sialan ini, aku akan menuntut kalian. Aku baik-baik saja sebelum melakukan perawatan rambut kemarin sore, kenapa tiba-tiba ada banyak kutu di kepala ku. apa kalian memang mengembangbiakan serangga tak bertulang itu hah?"
Para pekerja di salon itu hanya mengangguk-angguk kepala saat membersihkan rambut Gardenia. Meskipun mereka tidak tahu kenapa ada banyak sekali kutu di rambut Gardenia, tapi karena Gardenia adalah pelanggan yang royal dan memang sudah menjadi pelanggan tetap di salon tersebut, pelayan-pelayan itu tidak bisa melakukan apapun. Bahkan pemilik salon pun meminta maaf untuk ketidaknyamanan Gardenia.
"Cih, aku benar-benar sangat malu. Kenapa aku harus mengacau di tempat seperti itu! Arghhhhh!"
Gardenia kembali menggaruk kepalanya dengan kaki yang dia hentak-hentakan ke atas lantai.
"Azzura pasti senang melihatku seperti itu. Tunggu saja Azzura, kemarin mungkin aku yang malu, tapi tidak lama lagi aku kan membuat mu lebih malu dariku."
****
Sesampainya di rumah Azzura membaringkan tubuhnya di atas ranjang, tidak ada yang dia lakukan. Azzura hanya tidur terlentang menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong.
"Apa yang harus aku lakukan Rubby. Aku tahu aku hanya Upik abu yang bermimpi menjadi Cinderella. Kenapa aku harus melewati ini Rubby? Apa salah Dan dosa ku di masa lalu hingga kehidupan ku terasa sangat berat seperti ini?"
Rubby menggoyangkan pantatnya di samping Azzura. "Aku tidak mengerti Bos. Tapi menurutku, sebaiknya kau sedikit bersikap baik pada Aaron. Dia itu orang baik, sangat baik, hanya saja tampilannya memang seperti itu, karena dia jarang berinteraksi dengan wanita, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat berada di dekat mu. Apa kau juga tahu kalau Aaron berbohong saat dia mengatakan kalau dia sudah makan oatmeal?"
Azzura menoleh ke arah Rubby, namun buru-buru dia menolehkan kembali kepalanya ke arah lain. "Aku tidak perduli Rubby!"
Rubby mendengus. "Terserah kau saja. Tapi kalau dia kelaparan nanti kau yang tidak bisa tenang!"
"Tidak akan!" jawab Azzura ketus nan dingin.
10 menit setelah Rubby keluar dari kamar, Azzura terus saja bergerak gelisah. Ini sudah hampir jam makan siang, dan Azzura semakin khawatir akan keadaan perut suaminya.
"Ya ampun kau sangat merepotkan Tuan!"
Azzura beranjak dari duduknya, dia berjalan ke arah dapur, mencari beberapa bahan makanan, namun saat melihat jam, terlalu tanggung untuk membuat sarapan, namun makan siang pun masih ada beberapa jam.
"Lim kau punya buah-buahan kan?" tanya Azzura pada kepala pelayan di rumah itu.
"Ada Nyonya!"
Azzura mengangguk, dia mulai melakukan aksinya setelah menerima berbagai jenis buah-buahan. Sepertinya Azzura akan membuat salad buah saja untuk mengganjal perut Aaron, setelah Aaron memakan ini dia akan membuat makan siang.
"Nah. Akhirnya selesai juga!"
Azzura mengambil sendok lalu membawa mangkuk berisi salad buah itu ke kamar Aaron.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!" sahut orang dari dalam.
Azzura pun masuk, dia melirik kanan kiri. Jantungnya kembali berdegup sangat kencang saat melihat Aaron sedang fokus di meja kerjanya.
Tak!
Azzura meletakkan mangkuk keramik di hadapan Aaron. "Makan itu sebelum makan siang!"
Azzura berbalik hendak keluar dari kamar Aaron. Dia tidak bisa terlalu banyak berinteraksi dengan Aaron. Azzura takut cintanya akan semakin besar.
"Azzura! Apa kau tidak ingin mendengar alasan ku berbohong pada semua orang?"
thor thank you bangeet untuk tulisan yg sangaaaat bagus.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐❤️