Setahun berlalu, Qian mencari tahu keberadaan gadis yang pernah menolong hidupnya, hanya bermodalkan gelang kaki sebagai petunjuk untuk Qian yang terus mencari gadis itu. Keindahannya pada gadis yang tidak ia kenal itu makin menyita hari-harinya.
Ia sudah berjanji pada dirinya untuk menikahi gadis itu bagaimana pun rupanya karena hidupnya terlalu berharga untuknya dari pada memikirkan karakter gadis yang harus ia pilih menjadi istrinya.
Setiap kali ia mencari tahu informasi tentang gadis itu sangat nihil, hingga akhirnya mereka dipertemukan dengan cara yang tidak terduga.
Bagaimana kisah mereka dimulai?
"Apakah Qian Akan menemukan gadis itu?"
"Yuk, ikuti kisah cinta mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Rahasia
Tuan Raffa menemui putranya Raffi yang sudah kelihatan segar bugar saat ini. Ia ingin menjelaskan tentang status Khansa yang merupakan putri kandungnya dan itu berarti adik kandung dari putranya Raffi.
Walaupun sangat berat baginya untuk membuat putranya mengerti bahwa ibu kandungnya masih hidup dan telah kembali lagi setelah sekian lama berpisah dengan mereka.
Ditambah lagi kabar yang mengejutkan tentang putrinya Khansa yang awalnya hanya seorang dokter spesialis jantung yang bekerja padanya, kini berubah status menjadi putri kandungnya sendiri.
Kaki tuan Raffa menaiki anak tangga satu persatu menuju lantai atas di mana putranya lebih betah di lantai itu dengan segala macam alat olahraga yang ia miliki.
Raffi yang terlihat sedang meninju olahraga samsat itu sedikit melirik ke arah kedatangan ayahnya. Tanpa pedulikan lelaki yang terlihat masih tampan diusianya sekarang, ia fokus dengan olahraga kesenangannya.
"Raffi!" Ada yang ingin ayah bicarakan denganmu." Ucap tuan tuan Raffa lalu duduk di sofa ruang keluarga.
"Silakan ayah!" Ucap Raffi lalu menghentikan olahraganya seraya mengambil handuk untuk mengusap keringat yang ada di wajah, leher dan tangannya.
Ia menuangkan air dingin mineral dari dispenser untuk menghilangkan dahaganya.
"Ada apa ayah?" Kelihatannya ayah sangat serius."
Tuan Raffa mengatur nafasnya sejenak lalu menatap wajah tampan putranya. Ia sudah bertekad untuk membicarakan rahasia besar ini pada putranya walaupun ia harus menerima konsekuensi dari ucapannya itu.
"Apakah kamu masih ingat wajah ibu kandungmu, nak?" Tanya Tuan Raffa memancing putranya untuk kembali ke masa lalunya.
"Apakah ayah ingin membahas wanita murahan itu?"'
"Raffi!" Tutup mulutmu itu!" Dia adalah ibu kandungmu. Selama ini, otak kita telah dicuci oleh Karla hingga membuat kita membenci ibu kandungmu sendiri." Intonasi Tuan Raffa mulai meninggi dengan tatapannya yang kelam menatap wajah putranya yang selama ini terlalu ia manjakan.
"Kenapa ayah tiba-tiba ingin membicarakan dia padaku?" Dia meninggalkan kita begitu saja tanpa ada kabar sama sekali dan sekarang ayah minta aku untuk mengingatnya lagi, kenapa?" Tanya dokter Raffi tidak kalah sengit.
"Karena ini ada kaitannya dengan dokter Khansa." Lanjut tuan Raffa.
"Maksud ayah, dokter Khansa adalah putrinya dia hasil zinahnya dengan lelaki lain?"
"Raffi!" Bentak tuan Raffa lagi.
"Khansa adalah anak kandung ayah dan dia adalah adik kandungmu sendiri, yang hampir kamu perkosa!" Jelas tuan Raffa membuat Raffi tercengang.
"Adik kandung?"
"Iya!" Ini hasil tes DNA yang sudah ayah dapatkan. jika ibumu tidak datang menemui ayah, maka sampai kapanpun ayah tidak pernah mengetahui Khansa adalah putriku sendiri.
Dokter Raffi nampak syok hingga ia langsung menghempaskan tubuhnya di sofa tunggal dengan perasaan kacau saat ini.
Ia mengambil hasil laporan medis itu dan membacanya dengan seksama.
"Kenapa harus Khansa ayah?" Gadis yang selama ini telah mencuri perhatianku." Ucap dokter Raffi yang tidak terima dengan kenyataan ini.
"Singkirkan pikiran kotormu itu dan belajarlah dari kesalahanmu. Jika tidak ada kejadian ini, maka kita tidak pernah tahu siapa Khansa.
"Ayah tidak tahu bagaimana cara untuk meminta maaf kepadanya nanti setelah apa yang ayah lakukan kepadanya." Tuan Raffa menutup wajahnya sambil menangis menyesali perbuatannya pada Khansa.
Dokter Raffi mengambil kunci mobilnya meninggalkan ayahnya yang masih menangis.
Ia mengendarai mobil sport mewah keluaran baru. Wajah cantik Khansa kembali terbayang di pelupuk matanya.
Meminta ayahnya untuk membuat Khansa mendekam di penjara hanya ingin memeras gadis itu agar mau menerima pinangannya.
Tapi sekarang tuntutan hukum untuk gadis itu sudah dicabut dan menyebalkan dirinya mengetahui Khansa adalah adik kandungnya sendiri.
"Dari sekian wanita di dunia ini kenapa dia yang harus menjadi adik kandungku." Geram dokter Raffi sambil menambah kecepatan mobilnya sehingga menganggu penggunaan jalan yang lain.
Sementara di mansion milik Pengacara Qian, Khansa dan ibunya terlihat masih kaku untuk saling menyapa. Gadis ini tidak berani untuk memulai sesuatu untuk memecahkan keheningan di antara mereka.
Nenek Laila yang ingin nimbrung dengan ibu dan anak itu dicegah oleh Pengacara Qian.
"Nenek Laila!" Tolong berikan mereka kesempatan untuk bicara berdua karena mereka butuh waktu untuk adaptasi." Pinta Pengacara Qian lalu membawa nenek Laila untuk duduk di taman bersamanya.
Nyonya Kayla membuka suara untuk bicara dengan putranya Khansa yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Khansa!" Apakah mami boleh bicara denganmu nak?"
"Bicara saja!" Ucap Khansa sinis.
"Mami tahu, kalau kamu saat ini belum bisa memaafkan mami karena perbuatanku padamu nak tapi ada yang harus kamu ketahui sesuatu yang akan membuat kamu lebih syok mendengarnya." Ucap nyonya Kayla hati-hati.
Ucapan terakhir maminya mampu membangkitkan rasa ingin tahu yang sangat besar oleh Khansa. Gadis ini meletakkan ponselnya lalu menatap wajah cantik maminya seakan mengatakan, tolong dilanjutkan ceritanya.
Merasa putrinya memperhatikan dirinya dan mau mendengarkan perkataannya, nyonya Kayla melanjutkan perkataannya.
"Mami memiliki dua anak yaitu kamu dan abangmu yang mami tinggalkan ke nenek kalian karena mami tidak bisa membawanya pergi.
Keadaan mami yang tidak punya pekerjaan saat itu memaksa mami menjadi ibu yang tega telah meninggalkan dirinya.
Sekertaris ayahmu, mantan suami mami telah melakukan fitnah keji pada mami kalau mami hamil kamu karena skandal perselingkuhan dengan seseorang yang mama sendiri tidak tahu siapa.
Rupanya ayahmu lebih mempercayainya ketimbang mami. Mami diusir dari rumah ditambah lagi ibu mertua yang dari awal tidak menyukai mami karena mami keluarga bangsawan.
Keluarga mami selalu menghina keluarga ayahmu karena kemiskinan mereka.
Karena mami sangat mencintai ayahmu, mami memilih ayahmu dari pada keluarga mami.
Tapi berjalannya waktu, cinta ayahmu mulai berubah kepada mami. Ia lebih dekat dengan sekertarisnya dan fitnah itu mulai merebak setelah sekertarisnya berhasil mempengaruhi ayahmu untuk membenci mami.
Sejak saat itu, mami akhirnya menghilang dari kehidupannya dengan membawa kandungan mami yang berusia tiga bulan.
Mami melahirkan mu di klinik kecil. Karena jiwa mami yang labil memaksa mami untuk menyerahkanmu pada nenek Laila yang saat itu sedang menunggu kereta menuju ke Jakarta." Ucap nyonya Kayla.
"Siapa ayahku?" Apakah Aku mengenal dirinya?" Tanya Khansa ingin mengetahui keberadaan ayah kandungnya juga setelah ibunya.
Nyonya Kayla terlihat bingung untuk melanjutkan ceritanya karena ini tidak mudah baginya untuk mengungkapkan kebenaran ini.
"Mengapa Anda diam?" Bukankah anda ingin mengatakannya?" Desak Khansa sedikit memaksa Ibunya.
"Di..dia adalah Tuan Raffa, CEO rumah sakit tempatmu bekerja." Ucap nyonya Kayla terbata-bata.
Degggg..
"Apaaa..?" Khansa tersentak mendengar pengakuan ibu kandungnya tentang ayah kandungnya yang tega menghancurkan hidupnya dengan mengirimnya ke penjara karena tidak ingin reputasi rumah sakitnya rusak karena ulah putranya Raffi yang berusaha tega menodainya.
"Berarti dokter Raffi adalah kakak kandungku sendiri?" Khansa seperti sedang bermimpi saat ini.
Khansa berlari ke kamarnya merasa sangat jijik dengan mengetahui dokter Raffi adalah kakak kandungnya sendiri.
"Apakah tidak ada lelaki lain yang menjadi saudara kandungku selain bajingan sialan itu?" Teriak Khansa yang begitu kecewa dengan takdirnya yang begitu menyakitkan.
Pengacara Qian mengetuk pintu kamar itu untuk menghibur kekasihnya yang sedang dilema saat ini.
Ceklek..
"Sayang, apakah kamu mau menolongku?" Tanya Pengacara Qian melihat wajah sembab Khansa yang terlihat sangat sedih saat ini.
"Apa mas Qian?"
"Ada berkas perkara milik Kline yang tertinggal di kantor. Aku ingin mengambilnya, apakah kamu mau menemaniku?"
Khansa mengangguk dan menutupi lagi pintu itu. Keduanya berjalan keluar menuju mobil.
Saat sudah berada di luar pagar, keduanya begitu kaget melihat mobil yang datang dari arah berlawanan menuju ke arah mereka.
"Mas Qian!" Awasss!" Teriak Khansa histeris saat mobil itu hampir menghantam mobil mereka.
mmg km lemot pengacara pandai ungkap perkara pelik tp tdk pandai ungkap mslh diri😵💫🙄
kalian mmg rumit sih
tinggalkan saja semua Qian toh km msh bs kerja dg keahlianmu. kl km bela kemauan kakekmu itu hya sebuah alasan sebab Allah punya jalan cerita sendiri buat umatnya