NovelToon NovelToon
Mr. Arrogant Vs Noisy Girl

Mr. Arrogant Vs Noisy Girl

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / CEO / Romansa Modern
Popularitas:813.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dydy_ailee

Angkuh, dingin dan tampan? Ah, itu mah biasa. Eh, gimana kalau sikap doi itu kombinasi irit bicara? Mungkin bisa kebayang es mambo kali ya? Haha... Itulah sifat Zidni si Mr. Arogant yang mendapat julukan dari Chika, gadis manis yang super berisik. Gadis ini sanggup bicara dengan kecepatan rata-rata seperti pesawat jet, eh bukan, seperti roket lebih tepatnya, hahaha.

Bagaimana jika kedua karakter itu bersatu? Sikap Chika yang seperti itu sering sekali membuat Zidni dongkol, namun siapa sangka bibit cinta muncul diantara keduanya seiring waktu berlalu.

Namun saat cinta mereka bersatu, takdir tiba-tiba membuat mereka berpisah. Zidni mengalami kecelakaan di luar negeri dan kehilangan memorynya, saat hendak menemui Chika sang pujaan hati.

Mengetahui itu, Chika berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kenangan cinta mereka yang terkikis waktu. Apalagi hubungan itu sampai menghasilkan seorang buah hati yang begitu tampan.

Sedih? Pasti. Seru? Jangan di pertanyakan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 Merawat Suami

Hari itu Chika benar-benar dibuat sibuk dan lembur lagi oleh Zidni. Untung saja ada Joan yang setia menemani Chika.

“Melelahkan sekali hari ini.” Gumam Chika sambil meregangkan otot-ototnya.

“Kamu istirahat saja, biar aku yang menyelesaikannya.”

“Mana bisa aku istirahat, sementara kamu masih sibuk. Kamu tidak ingin pergi berkencan?”

“Kencan? Dengan siapa, Chika? Aku masih single. Bagaimana denganmu?”

“Aku biasanya kencan dengan putraku.”

“Putra? Kamu sudah menikah?” Joan terkejut dengan pengakuan Dara. Ada rasa kecewa dalam sudut hati Joan.

“Iya Joan. Kamu pikir aku masih gadis ya?” ucap Chika terkekeh.

“Hehehe iya. Pasti putramu sangat tampan ya?”

“Tentu saja.”

“Lalu suami mu?”

“Suamiku bekerja di luar negeri sebagai TKI di Arab.”

“Wah, jauh juga ya.”

“Ya begitulah.”

“Putramu usia berapa? Dan siapa namanya?”

“Dia baru saja masuk TK, namanya Kenzie. Oh ya ini permen untukmu. Ini hasil karyanya hari ini disekolah.”

“Terima kasih ya. Mmmm sampaikan terima kasihku untuknya.”

“Iya, pasti aku sampaikan.”

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Chika dan Joan segera beberes dan bersiap untuk pulang. Saat mereka berdua hendak masuk lift, mereka bersamaan dengan Zidni. Joan dan Chika menyapa Zidni dengan senyuman. Zidni membalasnya sinis.

“Mmmm aku suka permennya.” Ucap Joan.

“Iya, hari ini dia anda fun cooking di sekolah. Dia datang ke kantor hanya untuk memberikanku permen itu. Dan aku memberikanmu satu sebagai tanda terima kasih karena hari ini sudah membantuku.”

“Kalau suamimu disini, pasti permen ini dia berikan pada Papanya.”

“Tentu saja, Jo. Tapi itu lebih mirip gulali jajanan jaman dulu, iya nggak sih?”

“Iya. Jajanan legend.” Kata Joan. Zidni merasa seperti kambing congek berada satu lift dengan Chika dan juga Joan. TING! Pintu lift terbuka. Zidni berjalan lebih dulu di depan.

“Bagaimana kalau kita makan malam dulu?” ajak Joan.

“Tapi sudah jam segini.”

“Kita cari yang dekat-dekat saja. Kamu mau makan apa?’

“Bagaimana kalau nasi uduk?”

“Wah, boleh juga. Kamu tunggu sini ya, aku ambil mobil dulu.”

“Iya.” Chika menunggu diteras kantor dan tak lama kemudian, terlihat Zidni melaju dengan mobilnya.

“Kenapa rasanya semakin jauh untuk menggapaimu Zidni? Apakah tidak ada sisa kenangan diantara kita?” gumam Chika dalam hati. Karena perasaannya sedang kalut, Chika akhirnya memilih naik taksi dan meninggalkan Joan. Walaubagaimanapun, ia dan Zidni masih suami istri. Tidak pantas jika seorang istri pergi bersama pria lain.

 

Malam itu Chika tidak langsung pulang, ia memilih menenangkan diri disebuah taman kota. Chika duduk seorang disana dan tiba-tiba bulir air matanya mengalir begitu saja.

“Tuhan, berikan aku kekuatan melewati ini semua. Sangat sedih rasanya melihat kondisi suamiku seperti itu tapi aku juga tidak bisa memaksanya. Semuanya pasti terlalu berat untuknya. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mengatakan yang sejujurnya? Tapi bagaimana jika berdampak pada kesehatannya? Aku bingung.” Isak tangis Chika. Setelah cukup lama berdiam diri disana, Chika beranjak dari duduknya karena langit tampak mendung. Saat Chika berbalik, ia terkejut melihat Zidni yang juga ada disana dari arah berlawanan. Zidni melihat jelas mata Chika basah dan merah meskipun itu dari kejauhan karena lampu taman itu masih menyala dengan terang. Keduanya saling terkejut karena bertemu ditempat itu.

“Kenapa dia menangis? Apa ucapanku tadi siang sungguh menyakitkan? Kenapa aku menjadi peduli dengannya? Apa aku harus mengikuti perasaanku? Tapi dia sudah memiliki suami. Sepertinya tidak mungkin,” gumam Zidni dalam hati.

“Di tempat ini, kita sering menghabiskan waktu bersama. Hampir setiap malam, kita duduk berdua di tempat ini sambil bermain kembang api. Untuk pertama kalinya, aku melihat tawamu yang begitu indah.” Gumam Chika dalam hati.  Tiba-tiba hujan pun turun begitu saja, membasahi tubuh keduanya yang masih saling diam mematung. Tiba-tiba sakit kepala menyerang Zidni dengan sangat hebat. Puzzle ingatan yang belum jelas, muncul begitu saja dalam ingatannya. Termasuk ingatannya berada di tempat ini. Melihat Zidni kesakitan memegangi kepalanya, reflek membuat Chika berlari kearah Zidni.

“Tuan kenapa?”

“Kepalaku sakit sekali.” Rintihnya. Dan tiba-tiba Zidni pingsan dalam pelukan Chika.

“Tuan, bangun!” Chika mengguncang tubuh Zidni.

“Bagaimana ini?” Chika lalu memapah Zidni dan mau tidak mau, ia harus membiarkan kaki Zidni terseret sampai mobilnya. Setelah berhasil membawa Zidni masuk ke dalam mobil, Chika lalu melajukan mobil Zidni dan membawa Zidni pulang ke rumahnya. Chika bingung karena belum tahu alamat rumah Zidni.

Sesampainya di rumah, Chika meminta bantuan Alvin untuk membawa Zidni ke kamarnya.

“Kak, bagaimana Kakak bisa bersama Kak Zidni?”

“Jangan tanyakan itu sekarang. Ambilkan handuk dan pakaian kering.” Ucap Chika pada Alvin.

“Iya, Kak.” Setelah berhasil merebahkan tubuh Zidni di kamarnya, Chika mulai melepas pakaian Zidni yang basah dan mengeringkan tubuh Zidni tanpa rasa canggung. Sementara Alvin berinisiatif membuatkan minuman hangat untuk Zidni.

“Suamiku, akhirnya kamu pulang ke rumah. Aku rindu sekali menyentuhmu seperti ini. Semoga setelah kamu bangun, kamu ingat dengan kamar ini. Kamar yang menjadi saksi biksu cinta kita.” Gumam Chika dalam hati sembari mengeringkan tubuh Zidni. Setelah kering, Chika memakaian pakaian kering untuk Zidni.

“Kenapa Zidni belum bangun sama sekali ya?” gumam Chika dalam hati. Chika merasa khawatir. Ia mengecek denyut nadi Zidni dan semuanya normal. Chika menyentuh kening Zidni dan ternyata Zidni memang demam.

“Kasihan sekali kamu, sayang. Kamu pasti melewati hari yang berat. Siapa yang merawatmu selama tidak ada aku?” gumam Chika sambil membelai wajah Zidni.

“Kak,” panggil Alvin sambil mengetuk pintu kamar Chika.

“Masuk Alvin.”

“Ini tehnya, Kak.”

“Iya taruh saja. Tolong ambilkan kompres ya. Kak Zidni demam.”

“Iya Kak.” Ucap Alvin seraya berlalu. Tak lama kemudian, Alvin kembali ke kamar.

“Ini Kak kompresnya.”

“Terima kasih ya.”

“Sama-sama, Kak.”

“Kenzie sudah tidur kan?”

“Sudah daritadi, Kak. Ya sudah, aku tengok Kenzie ya, takut dia kebangun apalagi hujan deras begini.”

“Iya Alvin.”

Chika lalu mengompres kening Zidni. Tampak bibir Zidni.

“Kenapa kamu pingsannya lama sekali?” gumam Chika yang semakin merasa khawatir. Chika kemudian mengambil minyak angina dan mendekatkannya pada hidung Zidni. Namun Zidni tidak bereaksi.

“Zidni, kamu baik-baik saja kan? Ayo bangun, sayang. Ini aku istrimu.” Mata Chika mulai berkaca-kaca. Ia khawatir sekali dan takut Zidni kenapa-kenapa. Chika mencoba sekali lagi menempelkan minyak angin ke hidung Zidni dan perlahan Zidni membuka matanya. Chika lega sekali melihat Zidni akhirnya sadar. Pandangan Zidni mengedar, melihat langit-langit kamar yang begitu asing.

“Syukurlah Tuan sudah sadar,” suara Chika membuat Zidni tercekat.

“Hah? Kamu? Dimana aku? Kenapa ada kamu disini dan kita dimana?”

“Tenang Tuan. Ini di rumah saya. Anda tadi pingsan. Karena tidak tahu dimana rumah Tuan, saya bawa Tuan kemari.” Jelas Chika. Zidni meraba tubuhnya, melihat pakaiannya berbeda.

“Dimana pakaianku?”

“Pakaian anda basah dan saya mengggantinya?”

“HAH? APA? Lancang sekali kamu. Kamu melihat seluruh tubuhku?”

“Maaf Tuan tidak ada pilihan lain. Sungguh saya tidak ingat bentuknya seperti apa.” Celetuk Chika yang sengaja menggoda Zidni.

“Bentuk apa maksudmu?” ketus Zidni.

“Bentuk itu.” Ucap Chika sambil menunjuk kearah area bawah perut Zidni.

“Lancang sekali kamu, Chika! Keterlaluan kamu. Kamu pasti sengaja mendekatiku kan? Kamu sengaja merayuku kan? Ingat Chika, kamu sudah punya suami.”

“Iya Tuan, saya ingat kalau saya punya suami.” Melihat wajah cemas Zidni, Chika lalu tertawa.

“Apanya yang lucu?”

“Tuan yang lucu. Anda takut sekali ya? Tenang saja. Adik saya yang membantu anda ganti baju.” Ucap Chika. Padahal Chika sendiri sedang berbohong.

“Oh, syukurlah. Sekarang biarkan aku pulang.”

“Hujan di luar sangat deras Tuan. Dan anda sedang demam. Sebaiknya Tuan istirahat, saya akan membuatkan sup untuk anda.” Ucap Chika seraya berlalu meninggalkan kamarnya. Namun sebelum itu Chika memilih ganti pakaian karena pakaiannya juga basah. Setelah selesai ganti baju, Chika menyiapkan sup ayam untuk Zidni.

“Aku tahu kalau kamu belum makan malam. Jadi aku akan menyiapkan makan malam untukmu. Makan malam pertama kita setelah sekian lama.” Gumam Chika dalam hati.

1
Raisha Mieyka
bagus
Sutrajilah SPd
siip
an
Luar biasa
Ryuza_eka1820
keren n bagus
Iin Nurchayati
🤣🤣🤣🤣 sama suami sendiri mah bebas
Nenk'z May Agustus
Terimakasih kak Dydy sudah menyelesaikan kisah Chika dan Zidni. Alvin dan Bella.
nanti lanjut ke kisah Brian Purnama dan Gea yaaa Kak Dydy.
semoga sehat selalu dan lancar rejeki nya di bulan ramadhan...🤲🤲🤲
Anie Miller
Sedih bgt liat kenzie terjebur😭
Anie Miller
Kenzie syg bahagia sllu liat km tertawa bhgia nak🥺
Anie Miller
Kasian bgt liat kenzie😭😭
soso
terimakasih kak, sukses trs ya kak❣️❣️
abimasta
trimakasih kembali thor,sukses tuk karya selanjutnya
Daroah339
trimksh kak dydyd untuk kisah ini. sukses selalu🥰
di kasih extra part nya bella ngga nih sMa alvin😂😂
Nenk'z May Agustus
akhirnya ketangkap juga semuanya yg jahat".
semoga Alvin dan Bella bahagia dan Samapi menikah jangan lama" menghukum tuan Edward ya kak Dydy.
berapa Bab lagi kak Tamat nya. tp masih blom ikhlas cerita nya bagus soalnya.
semangat terus Kak Dydy dan sehat selalu.
Besok mulai puasa.
Nenk'z May Agustus
akhirnya yg di tunggu up juga. Terimakasih kak Dydy.
jahat banget Austin tega mukulin Bella. akhirnya Bella Bebas tinggal Chika dan Kenzie semoga Cepet di Bebasin dr Gorong" yg jahat itu.

semangat terus Kak Dydy up nya...
Daroah339
mksh ka udh up..
kasihn bela. chika dan kenzi..
ayo alvin bilng ke bela klu km all bodigard nya bela.
Daroah339
ko blm up lg kk dydy
Nenk'z May Agustus
dasar Rodrigo dan Austin mata saham semoga mati ketimbun saham kalian berdua.

semangat terus Kak Dydy up nya nanti lanjut di cerita Brian Purnama dan Gea...
Nenk'z May Agustus
semangat terus Kak Dydy
Daroah339
lagi dong... ngga berasa bca nya dikit bngt
Daroah339
ko ngga up kk dydy hari ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!