Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
"Kenapa? Apa kamu ingin membelinya?" Tanya Tedi bersemangat.
"Aku pikirkan lagi nanti," ujar Sultan. Tedi kembali wajah datarnya.
"Mana mungkin orang miskin sepertimu bisa membeli mobil seperti itu, jangankan mobil sepeda saja kau tak bisa beli," ejek Sarah.
"Orang yang hanya numpang hidup dari orang lain tidak perlu berkomentar, masalah aku bisa beli atau ngak, itu urusanku," balas Sultan.
"Dasar pria kurang ajar," omel Sarah kesal.
Kuliahpun selesai.
Saat pulang kuliah ada seorang gadis berlari menabrak Sultan karena buru-buru hingga buku di tangannya terjatuh.
"Maaf-maaf aku tak sengaja," ujarnya memengut bukunya buru-buru, bernama Viola ia gadis cantik tapi ia hanya anak miskin dan hanya tinggal bersama ibu dan adik berumur 5 tahun.
Sultan membantunya memungut buku tersebut namun Sultan tak sengaja menyentuh tangan Viola mereka pun saling berpandangan. Viola tersadar dan langsung memungut.
"Terima kasih," ucapnya dan langsung pergi.
Sultan melihat punggung Viola tanpa berkedip. Melihat Sultan terdiam terpaku ia memegang dada Sultan.
"Sultan, sebaiknya kamu periksa, sepertinya kamu sakit," ujar Tedi yang ingin tertawa.
"Hm? Kenapa?" Tanya Sultan yang belum mengerti.
"Kau sepertinya sakit jantung," jawab Tedi serius.
"Aku tidak ada riwayat penyakit jantung, untuk apa aku periksa ke dokter," ujar Sultan menekuk alisnya.
"Ye... siapa juga yqng bilang suruh periksa ke dokter, tapi priksa ke bengkel cinta, hahahaha," tawa Tedi meledak.
"Dasar teman ngak ada akhlak kamu," omel Sultan.
Mereka pun pergi.
Pringatan! Peringatan!
Ada musuh di persimpangan kampus.
SULTAN
Tiap hari ketemu musuh mulu!
SISTEM
Dia Pria yang tadi pagi yang cinta bertepuk sebelah tangan.
SULTAN
Hais... si Pelangi itu sengaja membuatku dapat masalah. Ada berapa orang?
SISTEM
4 orang.
SULTAN
Baiklah, mereka harus di beri pelajaran karena sudah menghinaku miskin meskipun aku dulunya miskin.
"Hey kamu! Ingin berebut perempuan denganku apa kamu pikir kamu cukup kuat," ujarnya meremehkan.
"Heh, jika kau sangat mencintai dia bersainglah dengan sehat, bukan main keroyokan" ujar Sultan memprovokasi.
"Lalu kenapa? kalian berdua lawan 2 orang itu," perintah Beni.
"Tidak perlu, aku sendiri saja cukup melawan kalian semua," tantang Sultan.
"Tampaknya semakin lama, kau semakin sombong, ayo habisi dia," perintah Beni. Mereka pun menyerang ke arah Sultan. Sultan menangkis serangan mereka lalu menendangnya, datang temannya yang lain ingin menendangnya Sultan, Sultan menghindarnya lalu menarik kakinya dan menendang bagian utamanya dan menghajar temannya yang lain dan memutar kepalanya dan membantingnya, terkaparlah mereka semua.
Sultan mendekati Beni dan berjongkok. "Aku tidak tertarik dengan Pelangi, kalau tertarik pun aku lebih baik menahan diri saja ketimbang pacaran sama cewek matre," ujar Sultan sinis, ia pun pergi meninggalkan mereka.
Ting ting.
Misi level SS.
Menolong anak pejabat yang di culik.
Sultan tiba-tiba berhenti.
SULTAN
Siapa anak pejabat itu.
SISTEM
Michela.
SULTAN
Ngak usah di tolongi, orang tuanya kaya raya, paling penculik itu minta uang.
SISTEM
Masalahnya penculik itu bukan hanya meminta uang tapi mereka musuh ayah dari Michela, bisa saja nyawa Michela terancam.
SULTAN
Baiklah.
"Hm... Tedi kamu pulang ya, aku ada urusan sebentar," ujar Sultan merasa ngak enak.
"Akhir-akhir ini kamu sibuk terus, pasti ada pertarungan ya, ya udah deh aku pulang dulu, kamu hati-hati" pesan Tedi menepuk pundak Sultan.
"Ya tenang saja," jawab Sultan, Tedi pun pergi.
SULTAN
Di mana mereka sekarang.
SISTEM
Mereka sedang menuju ke pelabuhan.
SULTAN
Astaga! Aku harus ke sana sekarang.
Sultan memberhentikan taksi dan naik buru-buru.
"Ke pelabuhan pak, yang cepat," ujar Sultan.
Tiba-tiba di perjalanan macet.
"Pak yang cepat donk," ujar Sultan panik.
"Ngak bisa, jalan macet, sepertinya ada kecelakaan," ujar pak taksi.
SULTAN
Sistem, kendalikan taksinya.
SISTEM
Siap Tuan.
Sistem pun mengendalikan mobil tersebut bahkan terbang melewati mobil di bawahnya.
"Ha! kenapa mobil ini? Apa ada hantu," teriak supir taksi ketakutan. Taksi melaju kencang mengikuti jalan dan sampailah di pelabuhan.
Sultan cepat-cepat turun dari taksi dan mencari keberadaan Michela. Ternyata Michela di ikat kaki dan tangannya dan mulut dan juga matanya di tutup.
Sultan diam-diam dan bersembunyi menyelinap, mereka semua berjumlah 50 orang, jika melawan mereka semua Sultan bisa kewalahan jadi hanya bisa mencari kesempatan untuk membawa Michela kabur diam-diam.
Sultan melihat Michela di bawa masuk ke dalam sebuah kapal besar dan Sultan mengikuti mereka masuk dari belakang dan cepat-cepat ia bersembunyi.
"Sepertinya aku harus menyamar nih," batin Sultan.
Ada seorang pria yang sedang berjaga-jaga dengan membawa senjata apinya. Sultan diam-diam memukul pundaknya dan ia pingsan seketika. Sultan menyeretnya membuka baju tersebut lalu memasukan tubuh pria itu kedalam sebuah kotak. Sultan kini menjadi penjaga.
"Aku baru melihatmu hari ini, kamu siapa?" Tanya seorang penjaga menatap curiga.
"Aku...."
"Kamu anak baru ya?" ujarnya tersenyum menepuk pundak Sultan. Membuat Sultan jantungan saja.
"Ayo gantian jaga, kamu jaga di depan sana, aku yang jaga di sini, aku ngantuk jadi ingin tidur sebentar," ujar pria itu. Sultan mengangguk dan meninggalkan pria itu tidur.
Sultan menyelinap dan mencari di mana keberadaan Michela. Sultan mengintip setiap kamar.
"Hey kamu ngapain?" Tanya penjaga yang lain.
"Eh tidak apa-apa," jawab Sultan
"Kamu jika ketahuan akan di pecat, jika ingin bekerja di sini harus mengikuti peraturan," ujar pria itu.
"Hanya di pecat?" Tanya Sultan mengangkat alisnya.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, SARAN DAN HADIAH
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴