Jennaira Queenzy Hill berada disituasi sulit dimana ia harus merelakan laki-laki yang akan menjadi tunangannya kepada sahabatnya.
Terjebak menjadi orang ketiga diantara sepasang manusia yang saling mencintai membuat Jennaira harus kuat menghadapi tatapan sinis dan rendah orang lain. Berusaha terlihat baik-baik saja, namun tak semudah itu. semua menjadi rumit saat satu persatu hal buruk menghampirinya, hingga rahasia yang terkuak menambah luka yang sudah ada. Membuatnya tak lagi berharap pada apapun dan siapapun, kecewa yang tak berpenghujung membuat Jennaira tercekik dengan takdirnya sendiri.
Akankah akhir bahagia menjadi milik Ara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ide Liburan
Terhitung sudah dua minggu setelah conference pers digelar. Kehidupan berjalan dengan semestinya, nilai saham perusahaan Hill juga berangsur membaik, begitu juga hubungan persahabatan antara tiga anak manusia itu.
Tampak musim panas akan segera berganti, angin tak sepanas kemarin. Semua mulai kembali pada porsinya namun ternyata tidak pada pandangan orang lain terhadap putri bungsu Rayyan dan Joana.
Apalagi rencana pernikahan antara Sean dan Aby santer diperbincangkan.
Awalnya Aira tak mengambil pusing dengan semua omongan dan pandangan orang terhadapnya. Tapi entah kenapa belakangan ini semua itu menjadi momok menakutkan untuknya. Setiap akan keluar dari rumah atau kantornya ia harus mencari tempat yang minim pengunjung. Bahkan ia mulai khawatir akan pandangan klien-klien nya terhadap dirinya.
" Ms, are you okay? " Kylie datang dengan sebuah nampan berisi ice americano dan sepiring cookies kesukaan Aira.
" I'm okay Ky " Aira memaksakan senyumnya.
Ia baru saja kembali dari pertemuan dengan perwakilan perusahaan coklat dari Swiss. Dan disana terdengar cukup keras, sindiran dan tatapan mengasihani padanya.
" Apa semua berjalan lancar? " Kylie mendudukkan diri di sofa sambil mengecek surat perjanjian kerjasama antar perusahaan.
" Aku harap begitu Ky " suara Aira terdengar lemah. Kylie menatap atasannya itu intens, akhir - akhir ini gadis itu tak lagi seaktif biasa.
" Apa sebaiknya anda mengambil waktu untuk liburan Ms? " binar mata Aira cukup tertarik dengan ide asistennya.
" Menurutmu begitu? Haruskah? " Kylie tersenyum senang mendengar antusias gadis manis itu.
" Ya menurut saya itu ide bagus, apalagi musim dingin nanti kita memiliki beberapa event yang cukup banyak dan saya rasa jadwal kita akan padat setelah ini" Aira cukup mempertimbangkan ide itu.
" Apa kamu akan ikut denganku? " tampak sekali raut permohonan dari gadis bernetra coklat itu.
" Apa tidak masalah jika saya ikut? " senyum Aira mengembang sempurna.
" Baiklah, kita selesaikan sisa pekerjaan ini. Sepertinya liburan beberapa saat akan menyenangkan " Kylie mengiyakan dan mereka dengan semangat mengerjakan serta menjadwalkan sisa pekerjaan musim ini.
*
*
" Bagaimana? Apakah dia setuju dengan ide liburan itu? " Kylie menyuapkan eskrim pesanannya untuk menghilangkan gugup.
" Ms. Aira setuju Sir. Bahkan beliau sangat antusias " Rain tersenyum puas dengan jawaban Kylie.
" Haish, tidak perlu seformal itu Ky. Kita sudah cukup lama mengenal, santai saja " Kylie menganggukkan kepalanya.
Rain dapat melihatmu perubahan adik semata wayangnya setelah kejadian buruk itu. Apalagi komentar orang - orang yang belum juga berhenti. Liburan itu adalah idenya, ia ingin adiknya kembali menjadi dirinya sendiri lagi.
" Nanti siapkan semua yang kalian butuhkan, gunakan ini " Rain menyerahkan black card miliknya. Kylie menatap laki-laki didepan nya dengan ragu.
Rain yang tak sabar langsung menarik tangan gadis didepannya dan menyerahkan black card itu.
" Pakai itu, lakukan apapun dan sepuasnya " Kylie berdeham beberapa kali untuk meredam bunyi jantungnya yang cukup keras.
" Tapi Sir. . . "
" Call me Rain, Ky " Rain mengunci tatapannya pada gadis cantik berpikir sexy tersebut.
" O- okay, thanks R-Rain " Rain tersenyum lebar mendengar Kylie menyebut namanya.
" Good girl " Kylie yang dipuji begitu semakin gugup. Bayangkan saja laki-laki tampan, berkharisma, pujaan kaum hawa serta matang kini ada didepannya dan memujinya.
Rain berusia 30 tahun, usia yang cukup menarik untuk gadis muda seperti Kylie. Namun Kylie tak bisa berharap banyak, karena mereka memliki status sosial yang berbeda.
Ya walaupun keluarga Kylie bukan keluarga miskin, keluarga nya memiliki perusahaan keluarga yang cukup stabil walau tak sebesar perusahaan Hill. Ibunya punya boutique yang cukup diperhitungkan juga.
Hanya saja menurut Kylie tidak sepantasnya bermimpi bersanding pada salah satu keluarga ternama itu.
*
*
Ide liburan itu terdengar ke telinga dua sahabatnya, dua sejoli yang sedang dimabuk asmara.
Kini mereka ada diruang keluarga di mansion Hill. Dengan begitu banyak cemilan dan film yang terputar namun mereka malah asik bercerita.
" Jadi Ra mau liburan kemana? " Aira mengedikkan bahunya.
" Kylie yang bakalan pilih, aku ikut aja. Sepertinya Eropa, karena kami tidak terlalu bisa dengan cuaca ekstrem " Aby mengangguk -anggukkan kepalanya.
" Kamu gak balik ke Paris? " Aby menggeleng.
" Tuh, kak Sean gak kasih izin, ngeselin emang dia tu " Sean yang disebut malah tertawa.
" Ngapain kesana? Kemarin kesana karena kamu kabur kan " Aby mengerucutkan bibirnya, merajuk.
" Jangan merajuk begitu honey " Sean mengecup bibir Aby sekilas. Pemandangan itu membuat Aira berteriak dan menutup wajahnya dengan bantal sofa.
" Oh God , please. Jauh-jauh kalian jangan mesum disini, hush hush " Sean dan Aby mlah tertawa terbahak-bahak, dan Sean semakin menggoda Aira dengan saling memberikan kecupan diwajah Aby.
Aira yang tak tahan, melempari mereka dengan bungkus snack mereka.
