TAHAP REVISI
ini adalah karya pertama jadi bahasa dan penulisan masih belum tertata, jgn lupa mampir ke My Beloved Lecturer, ini bahasanya insyaallah lebih rapi, meskipun gak 100%, dan alur cerita bakal berbeda dari novel perjodohan lain, insyaallah 👀💗
please? jangan plagiat woi, mikir nulis novel itu susah, gue sering ngikutin sosmed apa yng lagi trend buat nambah ide ke cerita gue, dan lo dengan entengnya ngambil beberapa adegan di novel gue tanpa izin.
punya otak gak sih? kalau gk bisa bikin novel gk ush dipaksain, daripada nyolong karya orang, sakit hati tau gak!.
mungkin tema cerita kita sama tapi gue punya ciri khas sendiri yang gue bangun sesuai imajinasi gue. gue udh berusaha supaya cerita ini berbeda dari yang lainnya.
deskripsi :
Dijodohin malah jadi bucin?!
Gadis bawel dan super ribet seperti Aira dijodohkan dengan seorang Pria yang lebih tua darinya, Pria dingin yang membuatnya stress karena sikap dinginnya.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pak dosen suamiku-22
Mobil mereka tiba dipekarangan rumah, dapat Aira lihat dari balik jendela mobil, sudah ada tiga mobil lain yang terparkir disana.
Rasa panik mulai menghampirinya.
"Pak udah ramai.." ucap Aira.
Alex mengangguk.
"Nanti masuk aja, gapapa kok"
"Takutt" ucap Aira memeluk lengan Alex.
Alex paham Aira takut menjadi pusat perhatian, bagaimanapun juga mereka ini pengantin baru, ini lingkungan baru baginya.
"Yasudah saya ikut masuk"
Aira mendongak senang.
"Oke!"
Keduanya turun dari mobil, tepat didepan pintu Aira menghirup lalu menghembuskan nafasnya agar lebih tenang. Alexpun menggenggam tangan Aira.
"Ayo masuk" ucap Aira.
"Assalamuallaikum"
Ia membuka pintu dan nampaklah keluarga besar Alex yang sudah ramai diruang tamu, seketika semua perhatian mengarah ke Aira dan Alex.
Aira tersenyum kikuk.
"Waalaikumsalam eeeh ini pengantin barunya" ucap salah satu wanita parubaya yang Aira yakini tante Alex.
Wanita itu menghampiri Aira lalu merangkulnya.
"Duh cantik banget.." ucapnya.
"Ma-makasih tante" ucap Aira.
"Ini namanya tante Anya" bisik Alex ditelinga Aira.
Aira manggut-mangut.
"Sama-sama..Alex tante bawa Aira kesana ya? " ajaknya.
Aira menengok ke Alex, meminta izin, Alex pun mengangguk sambil tersenyum, ia melepas genggaman Aira.
"Gabung sana" ucap Alex.
"Ayo nak" ucap Anya.
Aira mengikuti wanita itu dari belakang.
"Ayo sini gabung nak" ucap yang lainnya sembari tersenyum ramah.
"Iya...Om..Tante"
Ia meninggalkan Alex didepan pintu. Melihat Aira sudah ikut berkumpul Alex lega, ia pergi mencari ibunya.
Wanita parubaya itu pasti ada didapur, dan benar Alex menemui ibunya yang tengah menyiapkan minuman.
"Bunda" panggil Alex sembari memeluk Reva dari belakang.
"Loh udah pulang nak" ucap Reva.
"Iya bun, ini mau balik lagi kekampus"
Reva berbalik, mengerutkan dahinya.
"Alex masih ada kerjaan, jadi nitip Aira dulu..Dia sedikit canggung bun, Alex usahakan pulang cepat" ucap Alex.
"Duh kamu ini ngapain nitip-nitip..Aira kan anak bunda jugaa..Yaudah mau bunda bawakan bekal sekalian?"
Alex menolak, ia tidak ingin merepotkan ibunya.
"Alex cuma sebentar bun, Alex berangkat dulu ya"
Ia meraih tangan Reva lalu menciumnya.
"Yaudah pamit sama Aira jangan lupa"
Alex mengiyakan, ia lekas pergi keruang tamu. Ia melihat Aira duduk disofa, bersendau gurau dengan anak-anak kecil, pemandangan yang indah.
Sadar tengah dipandang Aira pun menoleh, Alex memberi kode, menunjuk pintu, Aira mengangguk.
"Tante kesana dulu yaa,nanti balik..byebye semuaa" ucapnya.
Aira bangkit menuju pintu depan.
"Udah akrab ya?" tanya Alex.
Aira menampilkan giginya.
"Hehe gitu deh..Keponakan bapak lucu-lucu" ucapnya.
"Hem..Kalau gitu saya tinggal ya?"
Aira mengangguk.
"Hati-hati dijalan ya pak..Telefon saya kalau udah mau pulang"
"Iya"
Aira hendak pergi, lengannya ditahan Alex, Aira mengerutkan dahi, ada apa lagi pikirnya.
"Kenapa? ada yang mau dibawa?"
Alex menggeleng.
"Terus apa dong?" tanya Aira binggung.
Alex melihat kanan kiri, membuat Aira makin tidak paham.
"Kenapa sih pak"
"Ini.."
Aira membulatkan matanya kaget, apa Alex tidak waras, ditempat seramai ini, ia meminta Aira untuk menciumnya tepat dibibir, itu terlihat jelas karena Alex menunjuk bibirnya sendiri.
Sontak Aira menolak mentah-mentah permintaan itu.
"Astaga pak..Gak malu apa" omel Aira.
"Yaudah ayo ke kamar bentar" ceplos Alex.
Sejak kapan Alex menjadi semesum ini, ia tidak habis pikir. Yang membuat Aira keget, Alex benar-benar menarik lengannya menuju tangga.
"Pak Alex.."
"Katanya malu"
'Pak Alex kejedot dimana sih! jadi mesum gini'
Aira berusaha menahan Alex, karena dirumahnya sedang ramai, memalukan sekali kalau ia ketahuan berduaan dikamar dengan Alex.
"Airaa sini deh" panggil Reva dari bawah.
Aira menghela nafas lega.
"Pak, bunda manggil" ucap Aira pura-pura kecewa.
Mau tidak mau Alex melepaskannya tentu Aira tersenyum menang.
"Sana berangkat" ucap Aira.
"Kamu.."
"Wleee" ejek Aira.
Ia segera menghampiri Reva, untungnya Reva tidak mengetahui Aira bersama Alex di tangga, kalau tidak ia pasti akan menbantu Alex membiarkannya dibawa kekamar.
"Apaa itu bunda" tanya Aira yang barusaja tiba didapur.
"Ini tolong bawakan kedepan ya.." ucap Reva memberi nampan berisikan minuman dingin.
"Oke bunda"
"Abis itu kesini lagi ya bunda mau ngomong" ucap Reva.
Aira mengangguk, tangannya mengambil alih nampan. ia membawa nampan menuju ruang tamu, ternyata Alex masih disana berbicara dengan seorang pria, Aira melewatinya begitu saja.
"Om, tante ini diminum ya" ucap Aira.
"Siap..Makasih yaa Aira" ucap Anas, Adik dari Reva.
Aira kembali duduk ditempat keponakan-keponakan kecilnya bermain, ia memandangi anak-anak itu bermain dan berlari kesana kemari.
"Tante cantik deh" ucap Salah satu anak.
"Hei...makasih banyak, tante jadi malu nih" guraunya membuat anak itu tertawa geli.
"Kamu siapa namanya hum?"
"Aku Denis"
"Oo Denis..Eeem..Denis mau jajan gak?"
tanya Aira.
Denis menggangguk cepat.
"Oke kalau gitu nanti Denis tante beliiin jajan, sekalian buat yang lain...Gimana?"
"Siap!" ucap Denis sembari hormat, kemudian pergi
"Yaampun lucunyaaa" ucap Aira gemas.
"Lucu punya kita nanti"
Aira menoleh keasal suara, ternyata Alex menghampirinya.
"Apasih" ucap Aira.
"Saya mau pergi, cium tangan dulu" ucap Alex mengulurkan tangannya kewajah Aira.
"Dari tadi ngomongnya gitu tapi gak pergi-pergi" cibir Aira.
"Kali ini saya pergi" ucap Alex.
Aira bangkit.
"Yaudah saya anter kedepan"
Denis tiba-tiba berlari menghampirinya.
"Tantee..jajannya jadi kan?"
"Iya jadii sayang.." ucap Aira.
"Oke!"
Denis langsung pergi begitu saja, Aira terkekeh melihat sikap lucunya.
"Denis lucu ya pak?" ucap Aira.
"Iya.."
Aira pun mengantar alex sampai menaiki mobil. Ia berdiri didepan pintu sampai mobil Alex menghilang dari penglihatannya.
"Astaga, tadi bunda nyuruh balik lagi"
gumamnya.
Aira buru-buru menuju dapur, untunglah reva masih disana. Ia mendekati Reva perlahan.
"Bun? tadi mau ngomong apa?" tanya Aira.
Reva mendekatinya, tanganya mengusap lembut rambut Aira.
"Bunda lihat kamu sama Alex sudah ada perkembangan..Bunda seneng deh" ucapnya.
"Y-ya gitu bun.."
"Ada rencana buat honeymoon"
'Honeymoon?'
Aira mengigit bibir bawahnya, malam pertama saja Aira belum siap, apalagi memikirkan honeymoon. Suamimya juga tidak membahas tentang rencana bulan madu.
"Belum bun..Pak Alex masih sibuk-sibuknya"
ucap Aira.
"Suami kamu itu, kalau sama kerjaan cinta banget..Tadi aja waktu izin kebunda..bunda udah gak suka..Gak bisa ditinggal dulu" kesal Reva.
"Bunda jangan gitu...Pak Alex kerja buat nafkahin Aira sama buat masa depan kita...Soal homeymoon masih bisa nanti-nanti" ucap Aira.
Reva diam sejenak.
"Oke deh.."
"Aira kamu jangan salah paham sama bunda ya"
Aira tersenyum.
"Engga akan bundaa"
"Kamu ini benar-benar istri yang baik..Suami kamu cari nafkah..kamu jangan lupa kasih nafkah juga ya" ucap Reva kemudian pergi.
Aira tidak paham maksud dari mertuanya, belum sempat bertanya wanita itu malah meninggalkannya.
"Ck..Tanya pak Alex aja nanti"
lanjuuuuuuutttt....