Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Sinar matahari pagi telah menembus jendela,kicau burung yang bernyanyi dipagi hari menimbulkan suara yang cukup keras hingga Andriani yang masih tertidur itu mulai bergerak gelisah. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali menyeimbangkan pandangannya. tangan nya meraba raba meja nakas untuk mematikan alarm yang sedari tadi terus berdering.
"astaga aku kesiangan" Andriani bangun dengan terburu buru saat melirik jam dibakernya sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Ia pun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan langsung menuju walk in closet untuk memakai pakaiannya hari ini. Wanita itu menata rambutnya dengan cara diikat ponytail.
Selesai bersiap, andriani langsung turun kebawah untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan juga bekal yang akan dia bawa kerumah sakit. Andriani dikagetkan dengan sosok pria yang tiba tiba muncul dihadapannya.
"sedang apa kamu dirumah ini,bagaimana kamu bisa masuk kemari"tanya andriani bingung sambil menuruni tangga.
"andriana yang memintaku untuk kesini"jawab pria itu.
"ayo makanlah aku sudah memasakannya untuk mu"ajak pria itu pada andriani ia pun menurutinya dan ikut makan bersama di meja makan.
"terima kasih"ucap andriani padanya.
Mereka berdua pun sarapan bersama dimeja makan saling diam tanpa ada nya obrolan ringan entah karena apa andriani pagi ini makan jauh lebih banyak dibanding biasanya. Rio yang melihatnya pun hanya memakluminya mungkin karena sejak dirumah sakit ia jadi jarang makan.
Setelah makan andriani membersihkan piring piring kotor yang ada dimeja makan kemudian mencucinya dengan rapih.
"ayo kita kerumah sakit"ajak andriani selesai mencuci piring.
"tidak perlu disana sudah ada andriana yang menjaganya"jawab rio singkat.
"bukankah kakak harus mengurusi kantor"tanya andriani.
"Tenang , semua itu sudah ada yang bantu mengurusnya. Andriana tidak boleh terlalu banyak kegiatan dikantor karena kondisinya saat ini"rio menjelaskan pada Andriani sambil duduk di ruang tamu dan menghidupkan televisi.
Andriani hanya diam mendengar jawaban dari rio, otomatis saat ini juga ia sudah tidak bisa bertemu kembali dengan peter. Karena kesal Andriani lebih memilih untuk pergi kekamarnya.
"kau mau kemana ?"tanya rio saat andriani menaikki tangga tapi andriani memilih diam dan tetap melanjutkan langkah kakinya.Andriani masuk kadalam kamar yang terasa sepi saat ini, biasanya ia selalu bersama peter tetapi sekarang kamar itu kosong. Tidak ada lagi pria yang selalu memanjakannya, selalu memberikannya kecupan selamat pagi. Tidak terasa matanya mengeluarkan air mata saat melihat foto pernikahan kakaknya dengan orang yang ia cintai. Andriani duduk ditepi ranjang milik kakaknya serta suaminya.
"cepatlah kembali aku merindukan mu"ucap andriani mengusap foto peter.
Andriani berdiri dari duduknya dan merapikan kembali dimana foto itu diambil lalu ia keluar kembali untuk menemui rio dibawah.
"rio temani aku jalan-jalan sepertinya aku butuh udara segara"tanya andriani yang sudah berdiri didepannya
"baiklah"rio pun mematikan televisi dan beranjak dari duduknya menuju mobil. Andriani mengikuti langkah rio dari belakang
"terima kasih"andriani masuk kedalam mobil dan duduk disebelah rio. Rio melajukan mobilnya menuju tempat yang ingin andriani kunjungi.
------------------
Dilain tempat andriana masih dengan setia menunggu suaminya membuka mata.andriana selalu menggenggam tangan peter terkadang memberikannya kecupan agar ia merasakan keberadaan istrinya. andriana menutup mulutnya dengan tangan saat dirinya merasakan mual dari perutnya ia pun pergi kekamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.
"kita akan cari makan ya sayang"andriana mengusap perutnya yang masih rata.
Andriana keluar dari kamar peter untuk pergi kekantin mencari makanan. Ia membeli beberapa roti dan juga makanan ringan untuk dirinya nanti. Andriana membayar belajaannya kekasir dan setelah itu kembali lagi kedalam kamar peter. Peter masih belum menunjukkan tanda-tanda jika ia akan sadar. Andriana duduk disofa dan memakan beberapa makanan yang baru saja dia beli tadi.
dua orang pria tiba masuk kedalam kamar peter membuat andriana menghentikan acara makannya. Andriana berdiri dan menghampiri mereka. Dua orang tadi menyebutkan jika mereka adalah sahabat peter dan juga rekan kerja diperusahaan. Mereka tidak menyangka saat mendengar kabar kecelakaan yang dialami Peter. Andriana memberikan mereka berdua waktu untuk menemui Peter.
Andriana mengucapkan terima kasih kepada Xander dan Hito karena mereka bersedia membantu mengurus perusahaan milik peter saat ini. Mereka bertiga pun duduk disofa dan mengobrol bersama membicarakan sesuatu tentang perkembangan perusahaan.
Rio dan andriani kini tengah berjalan disebuah taman yang tidak jauh dari rumah mereka. mereka melihat begitu banyak anak kecil yang sedang bermain, hal itu membuat andriani bermimpi untuk memiliki seorang anak.
"apa kau sudah menikah"rio langsung terbatuk batuk saat mendengar pertanyaaan dari andriani
"aku belum menikah"jawab rio santai andriani hanya ber oh ria.
Andriani melihat ada seorang anak yang sedang menangis di sudut pohon. Anak wanita itu menangiss menutupkan wajahnya dengan tangannya
"halo cantik kenapa kamu menangis"tanya andriani yang berjongkok didepan anak itu
"kakak gak mau ngajak ily main"suara anak itu terdengar terisak.
"kakak nya yang mana sayang"anak itu menunjuk pada anak laki laki yang sesang bermain bola bersama temannya.
"ily mau ikut main tapi kakak melarangnya"andriani lantas menggendong anak yang masih berusia 4 tahun.
"ily ikut kakak yah kita makan es krim disana"andriani menunjuk sebuah kedai eskrim yang ada disebrang jalan.
Andriani membawa anak itu kepada rio"tolong jaga anak ini aku akan membeli es krim"andriani berjalan menuju kedai di seberang sana sedangkan rio mengajak anak itu bermain
"nama kamu siapa cantik?"tanya rio
"namaku Lily om"jawab anak kecil itu malu malu
"lalu orang tua kamu dimana sayang"
"mereka dirumah kami kesini diantar bibi dan pak supir"jawab anak itu.
Andriani memberikan satu cup eskrim pada lily dan juga rio"ini untuk kalian"
Mereka berdua mengambil eskrim itu dan memakannya bersama.
"kakak ily mau pulang dulu yah bibi sudah jemput"lily turun dari bangku taman dibantu rio ia berlari kearah seorang wanita paruh baya yang membawa payung.
"ingin kemana lagi setelah ini?"tanya rio abdrianu mengatakan jika dirinya ingin makan steak rio pun menuruti perkataan andriani dan membawanya kesebuah restoran. Rio memesan kan andriani satu porsi steak tanpa dirinya. Berapa menit menunggu makanan itu datang dan disajikan didepan andriani ia mulai memakan steak itu satu persatu potongan hingga ditengah makannya ia berhenti.
"aku ingin bertemu peter"raut wajah andriani secepat kilat berubah menjadi sedih yang tadinya baik baik saja.
"ini sudah menjelang malam bagaimana kalo besok saja"bujuk rio , bukannya mengerti tetapi andriani malah menangis membuat orang orang disekitar melirik kearah mereka.
"oke oke kita akan kesana tapi habisi dulu makanan mu?"perintah rio.
"tidak mau aku sudah kenyang"andriani menjauhkan piring steak itu dari hadapannya.
Rio merasa bingung dengan sikap andriani yang selalu berubah ubah sebentar senang sebentar sedih tadi ia bilang lapar tapi sekarang sudah bilang kenyang. padahal ia baru makan steak itu setengah potong. Rio meletakan beberapa lembar uang diatas bill mereka. Mereka pun keluar dari restoran tersebut dan menuju rumah sakit untuk menjenguk peter. diperjalanan mereka hanya diam dan menikmati lagu yang diputar pada radio mobil Rio memberhentikan mobilnya diparkiran dan andriani dengan begitu senangnya ia masuk lebih dulu.
"kakak..."panggil andriani.
"kenapa kamu kesini kan kakak sudah menyuruh rio untuk menjaga mu"perkataan kakaknya membuat andriani kembali bersedih.
"apa aku tidak boleh melihat peter"andriani menangis... andriana memeluk adiknya itu dan bertanya kepada rio ada apa dengan adiknya tapi rio tidak tahu apa apa. Andriani menghampiri peter dan duduk disampingnya sambil memegang tangan peter yang terpasang selang infus.
"mrs sejak tadi andriani sikapnya selalu berubah ubah"jelas rio membuat andriana melihat pada andriani dan juga ia meminta rio untuk tidak memanggilnya mrs saat diluar kantor. Rio hanya bisa menuruti perintah atasannya. mereka kembali melihat andriani yang telah tertidur disamping peter, andriana menyuruh rio untuk membawa adiknya itu pulang kerumah.
Rio pun menggendong andriani hingga kedalam mobilnya. Rio menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah lalu lintas cukup ramai walau belum terlalu ramai. Satu jam perjalanan rio tiba di mansion milik peter. rio kembali menggendong andriani ala hingga ke kamarnya dan meletakkan Andriani diatas tempat tidurnya. Rio juga menyelimuti tubuh andriani , karena malam sudah semakin dingin. Sebelum keluar dari kamar, rio mematikan lampu agar Andriani bisa tidur lebih nyenyak hingga pagi.