Bella Cintia?" Gumam Eric. Dia seolah tidak asing dengan nama itu. Bahkan ketika menyebutnya namanya saja membuat hati Eric berdesir menghangat.
"Kenapa harus designer ini?" Tanya Eric.
"Karena hanya dia yang cocok untuk mode produk kita pak."
"Apalagi yang kau ketahui tentang designer ini?" Tanya Eric kembali.
"Dia adalah salah satu designer terkenal di dunia. Dia sering berpindah dari negara satu ke negara lain. Karena dia memiliki cabang butiknya hampir di setiap negara yang dia tinggali. Namanya Bell's Boutique. Tapi untuk rumah mode utama nya, dia hanya memilikinya di negara ini. Nama rumah mode itu adalah Bellaric."
Eric terkesiap kala manager produksi itu menyebutkan kata Bellaric.
"Bellaric?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidyaMin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bellaric
Adelyn sangat lahap makan masakan mamah Bella. Ekspresi wajahnya yang lucu saat makan membuat Bella dan mamahnya tertawa.
"Makan pelan-pelan saja Al. Masih banyak ini." Ujar Bella
Adelyn hanya melirik Bella sekilas karena makanan penuh di mulutnya. Bella menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Adelyn. Dia tahu temannya ini sangat suka sekali makan.
Usai makan malam. Mereka bertiga duduk di sofa di depan televisi. Adelyn mengusap-usap perutnya karena kekenyangan.
"Masih mau makan lagi?" Bella tersenyum mengejek.
"Kamu mengejek ku?" Adelyn menoleh pada Bella sambil cemberut.
"Mungkin saja kamu lapar lagi karena tadi ku lihat perut di usap terus." Kata Bella terkekeh.
"Aku kekenyangan tahu." Adelyn mendengus lalu kembali matanya menonton televisi.
"Adelyn menginap saja di sini. Ini sudah lumayan larut." Tawar mamah Bella pada Adelyn.
"Iya Aunty." Balas Adelyn dengan lembut.
***
1 Tahun Kemudian
Pagi-pagi sekali Bella harus pergi ke kampusnya. Dia ada kelas pagi hari ini. Dia kembali fokus pada tujuan utamanya yaitu untuk menjadi seorang desainer profesional dan terkenal.
Bella sudah bertekad ketika kuliahnya selesai dia tidak akan kembali lagi ke Indonesia. Dia akan menetap di negara mana saja asal bukan Indonesia. Bahkan Bella juga sambil bekerja paruh waktu di di sebuah butik dan sambil mengembangkan ilmunya merancang busana.
Setelah kelasnya usai, Bella segera menuju butik tempat dia bekerja. Sampai di butik dia sapa ramah oleh pemilik butik Mrs.Wilson.
"Siang Bella. Bagaimana kuliah mu hari ini?" Tanya Mrs. Wilson ramah.
"Selamat siang Mrs. Wilson. Puji Tuhan semuanya berjalan dengan lancar. Aku minta maaf karena datang terlambat." Ucap Bella.
"Tidak masalah. Aku tahu kamu seorang mahasiswi."
"Terima kasih Mrs. Wilson. Aku akan kembali melanjutkan pekerjaanku." Mrs. Wilson menganggukkan kepalanya dan mempersilahkan Bella untuk kembali bekerja.
Sungguh Mrs. Wilson sangat menyukai Bella karena ketekunan dan kegigihannya dalam bekerja. Bahkan hasil rancangan Bella dia akui sangat bagus dan rapi. Beberapa pelanggan yang datang ke butik, puas dengan rancangan Bella. Dan mereka terus memesan rancangan Bella sehingga membuat senyum puas di wajah Mrs. Wilson.
Bella memasang sebuah gaun malam berwarna biru navy yang baru saja di buat, di patung manekin. Bella tersenyum puas dengan hasil kerjanya.
"Cantik sekali." Gumam Bella. Matanya hampir tak berkedip menatap gaun tersebut.
Setelah puas memandanginya, Bella lalu membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang. Tapi sebelumnya dia harus pamit dulu pada Mrs. Wilson.
"Gaun yang di pesan oleh Mrs. Peter sudah selesai. Dan aku permisi ingin pulang."
"Ah baiklah. Terima kasih atas kerja keras mu hari ini Bella."
"Sama-sama Mrs. Wilson. Selamat malam."
"Selamat malam. Hati-hati di jalan Bella." Mrs. Wilson memberi pesan pada Bella sebelum dia pergi.
***
Pencapaian yang luar biasa Bella dapat dalam hidupnya. Akhirnya dia bisa menyelesaikan kuliahnya lebih cepat dari yang di targetkan. Dengan senyum lebar di wajahnya dia menerima buket bunga dari mamah dan juga sahabatnya Adelyn.
"Selamat sayang, akhirnya selesai juga." Mamah Bella memeluk dan memberi ciuman di kening Bella.
"Congrats my dear friend." Adelyn memeluk erat sahabatnya dengan tertawa riang. Dia senang karena akhirnya sahabatnya ini bisa lulus. Tapi sedih juga karena akan berpisah dengan Bella.
"Aku pasti akan sangat merindukanmu." Ucap Adelyn dengan raut muka sedih.
Bella juga merasa sedih dan membalas pelukan sahabatnya. "Kita masih bisa bertemu lewat video call dan bertukar pesan."
"Apa kamu tidak bisa tetap di sini?" Tanya Adelyn. Sungguh dia merasa sangat kehilangan sahabatnya ini.
"Aku ingin. Tapi aku harus mengejar impianku di tempat lain." Ucap Bella.
"Baiklah. Aku akan selalu mendukung mu." Adelyn menggenggam tangan sahabatnya kemudian memeluk Bella kembali.
"Kita pulang sekarang?" Tanya mamah Bella
"Iya mah" ucap Bella kemudian melepaskan pelukannya dari Adelyn.
"Sampai jumpa Al."
"Sampai jumpa Bella."
***
Seperti yang di rencanakan, Bella akan berangkat ke Filipina untuk memulai karirnya di sana. Mrs. Wilson lah orang yang merekomendasikan Bella untuk pergi kesana. Mrs. Wilson memiliki saudara perempuan yang juga berprofesi yang sama dengannya. Mrs. Wilson menceritakan pada saudaranya kalau Bella adalah seorang desainer yang sangat berbakat.
Mendengar tentang bakat dan talenta yang Bella miliki membuat saudara Mrs. Wilson tertarik dan meminta Bella untuk ikut bekerja bersamanya di Filipina.
Gayung bersambut, Bella sangat menyetujuinya. Karena keinginannya untuk tidak kembali ke Indonesia sepertinya di kabulkan.
Setelah berjam-jam berada di pesawat, Bella akhirnya tiba juga di bandara internasional Ninoy Aquino. Di sana sudah ada Nyonya Audrey, saudara perempuan Mrs. Wilson sedang menunggunya.
Nyonya Audrey melambaikan tangan padanya sambil tersenyum dan di balas Bella juga dengan lambaian tangan. Kemudian menghampiri Nyonya Audrey sambil menggeret kopernya. Bella kemudian memeluk Nyonya Audrey.
"Akhirnya kita bertemu juga. Ternyata kamu lebih cantik kalau bertemu langsung." Ucap Nyonya Audrey lalu memeluk Bella sambil tersenyum.
"Terima kasih Nyonya Audrey." Bella membalas pelukannya.
"Panggil aku Audrey saja."
"Baiklah Audrey." Balas Bella sambil terkekeh.
Sepanjang perjalanan menuju kediaman Audrey, Bella tiada hentinya memandang takjub kota Manila yang sangat indah di malam hari. Di kiri kanan jalan di hiasi dengan berbagai macam lampu warna warni yang menghiasi setiap sisi dan sudut kota.
Bella berharap bahwa negara ini akan membawa kesuksesan baginya di masa depan dalam meraih impiannya.
"Nah kita sudah sampai." Ucap Audrey. Dia mempersilahkan Bella untuk masuk ke dalam rumahnya.
Di sana sudah ada beberapa pelayan yang siap melayani mereka. Makan malam juga sudah terhidang dengan sempurna di atas meja.
"Tolong, antar kan barang-barang Nona Bella ke kamarnya." Ucap Audrey pada salah satu pelayannya. Dengan segera pelayan tersebut mengambil barang Bella dan membawa ke kamar yang sudah di siapkan untuk Bella.
"Kita makan malam dulu. Setelah itu kamu boleh beristirahat." Kata Audrey pada Bella sambil merangkulnya dan mengajak Bella untuk ke meja makan.
"Terima kasih. Aku jadi sangat merepotkan." Ucap Bella dengan sopan.
"Tidak ada yang direpotkan. Aku dengan senang hati melakukannya."
Usai makan malam, Audrey meminta Bella untuk langsung beristirahat saja di kamarnya. Dia tahu gadis itu sangat lelah setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh dari Paris ke Manila. Besok mereka sudah mulai melakukan pekerjaan. Karena itu akan banyak hal yang akan Audrey diskusikan dengan Bella terkait dengan rancangan terbaru miliknya.
Audrey yakin kehadiran Bella pasti akan membawa kemajuan bagi butiknya. Audrey juga berharap Bella nanti bisa memiliki butik dengan brand nama Bella sendiri. Karena dia bisa melihat kesuksesan akan menghampiri gadis itu.
***
Hampir dua tahun berlalu. Rancangan Bella semakin di kenal banyak orang. Dari kalangan biasa hingga kalangan atas, artis, model, orang-orang penting di negara tersebut sering memesan di butik miliknya. Bukan hanya untuk wanita, Bella juga merancang pakaian untuk pria.
Bella sendiri sering bepergian ke luar negeri untuk mengembangkan butiknya. Dalam setahun terakhir ini, dia sudah berada di beberapa negara untuk menjalankan bisnisnya Bell's Boutique. Dia akan menetap di tiap negara paling tidak 1 sampai 2 minggu. Kemudian dia kan berpindah ke negara lain.
Tujuannya hanya satu untuk memastikan bahwa usahanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Dan juga memastikan semua pegawainya bekerja dengan baik dan profesional. Bella merupakan salah satu desainer yang di perhitungkan oleh dunia. Dia sering muncul di majalah fashion dan juga menghadiri acara Talk Show di televisi sebagai pembicara ataupun sebagai motivator. Jadi tidak heran jika dia bekerja sangat keras hingga bisa memperoleh pencapaian tersebut.
Kemanapun dia pergi mengelilingi dunia, dirinya akan tetap kembali ke tempat di mana hatinya merasa nyaman. Tempat yang merupakan rumah baginya. Tempat yang membuat semua ide dan inspirasinya muncul dalam membuat rancangannya. Tempat yang membawanya sukses hingga seperti saat ini. Tempat itu dia namakan dengan–
BELLARIC