Menjadi istri mafia apa enaknya? istri kedua pula. itulah yang di alami Isabella gadis cantik yang terpaksa menikah dengan bos mafia musuh keluarganya, pria itu adalah Marvel Cruise. ia sudah beristri tapi masih juga memaksa Bella untuk menjadi istri keduanya dan menghancurkan hidup Bella menyeretnya dalam bahaya sekaligus juga memberi ketulusan dan cinta. lalu bagaimana dengan istri pertama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Perjanjian
"Katakan padaku bagaimana papa?" wajah Bella terlihat tenang, ia seperti sudah siap dengan segala resiko dan kabar yang akan ia dengar.
Marvel menatap Bella dengan sedikit rasa iba yang terpancar dari sorot matanya yang tajam. rasanya ia ingin menggerakkan jemarinya untuk membelai wajah Bella dan menenangkan gadis itu. Marvel ingin mengatakan jika Bella tidak sendirian, Marvel akan selalu ada untuknya. ia bisa menjadi suami, ayah, saudara untuk Bella. tapi Marvel tentu tidak bisa mengatakannya. ia tidak pandai bicara apalagi di hadapan Bella Marvel diam-diam sering di buat gugup.
"Kau tahu jawabannya" kata Marvel tanpa melepaskan pandangannya dari wajah Bella.
Bella tersenyum getir ia menunduk air matanya perlahan membasahi pipinya. melihat senyum pahit Bella rasanya hati Marvel ikut hancur.
Ia tidak tahu jika melihat wanita yang di cintai merasakan kesedihan rasanya sesakit itu. selama ini Marvel mana peduli dengan urusan perasaan. ia memang pernah menyukai Vivian tapi bukan cinta hanya suka saja karena mereka berteman sejak kecil tapi dengan Bella tentu berbeda. Marvel mulai merasakan yang namanya cinta. ia sendiri tidak bisa mengendalikan akalnya. sedikit demi sedikit Marvel mulai menghindari bahaya demi bisa bersama Bella.
Aneh memang, cinta bisa merubah manusia yang kaku seperti batu menjadi selembut salju.
Marvel menyentuh bahu Bella lalu menariknya kedalam pelukannya. Bella hanya terdiam menangis ia bersandar di dada Marvel.
"Tenanglah, aku akan menjagamu" kata Marvel sembari membelai rambut Bella.
Matteo yang melihat kejadian itu terlihat sedikit terkejut. belum pernah ia melihat bosnya berlaku demikian lembut pada wanita. Matteo memundurkan langkahnya dan beranjak pergi memberi waktu untuk Marvel dan Bella hanya berdua.
Di lantai bawah tanah yang menjadi markas utama anggota Cruise, Matteo mengumpulkan anak buahnya. ia memberi peringatan jika gencatan senjata dengan Calegaro di perpanjang. bahkan Matteo meminta anak buahnya untuk hadir di pemakaman Calegaro yang merupakan musuh mereka.
Kembali pada Bella dan Marvel yang tengah berada di kamar. Bella hanya diam tidak bersuara. ia membantu membersihkan luka di lengan Marvel.
"Eric ada di rumah sakit, kondisinya sudah membaik hanya saja masih memerlukan perawatan" kata Marvel.
Bella tetap diam, ia membalut luka di lengan Marvel dengan kasa.
"Aku lelah, aku ingin tidur" kata Bella.
Marvel menghela napas perlahan, ia menyibak selimut dan mempersilahkan Bella untuk berbaring.
"Tidurlah, aku akan berada di sisimu" Marvel beranjak duduk di sofa.
ia terus memandangi Bella yang berbaring memejamkan mata sembari berurai air mata.
***
Hari yang berat untuk Bella karena ia berdiri di depan makam ayahnya. ia terlihat tegar meski Marvel tahu istri keduanya itu sedang hancur dilanda kesedihan.
Selesai pemakaman Bella kembali ke mansion untuk memulai hidup bersama suaminya Yang tak lain adalah Marvel.
"Aku tidak akan lari darimu asalkan kau penuhi syarat ku" kata Bella dengan berani menatap wajah Marvel yang duduk di hadapannya.
Matteo yang berdiri tidak jauh dari Marvel ikut menyimak apa ya g akan Bella ucapkan.
"Aku ingin bekerja di rumah sakit" kata Bella.
Marvel terdiam sejenak sebelum ia menyetujui syarat yang di ajukan oleh Bella.
"Baiklah, aku memberimu izin untuk bekerja di rumah sakit, tapi jika kau macam-macam padaku lihat apa ya g akan aku perbuat pada saudara lelakimu satu-satunya" Marvel menyeringai kejam menatap Bella.
Bella hanya terdiam, ia memang tidak akan bisa lari dari Marvel. saat ini ia hanya memiliki Eric, bahkan Eric sekarang sedang tidak berdaya di rumah sakit.
Bella mengangguk ia berjanji tidak akan mengkhianati Marvel dalam bentuk apapun.
"Satu lagi, aku tidak mau satu rumah dengan Vivian" kata Bella sebelum beranjak pergi ke kamarnya membuat Marvel terkejut.
"Kenapa? bukankah Vivian baik padamu?"
"Dia memang baik tapi bukan berarti aku harus satu atap dengan istri pertama mu!"
"Dasar gadis angkuh dan sombong! baiklah aku tidak akan pernah menempatkan mu satu atap dengan Vivian"
Bella melangkah pergi ke kamarnya, sementara Marvel tertawa dengan tingkah Bella yang baru saja terlihat seperti orang cemburu.
"Matteo apa menurutmu dia cemburu dengan Vivian?"
"Mungkin saja tuan" jawab Matteo.
udah baca dari chapter 1 mpe 7, cerita nya bagus sekali thor, jadi penasaran nasib bella 😔