(🌶️🌶️🌶️🌶️)
cerita mengandung cabe rawit. Pandai lah dalam membaca.
Matahari pagi baru saja menampakan diri Gea sudah dikejutkan dengan lamaran yang datang menghampirinya bagaikan Sambaran petir.
Ia dipaksa menikahi calon pamannya yang dinyatakan cacat setelah kecelakaan yang menimpahkannya.
tak bersanding dengan pria cacat, sang Tante pun memilih kabur membawa uang sebesar 5 trilliun.
Bagaimana kelanjutannya?
yuk mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panas.(˘・_・˘)
...🚩🚩🚩...
...Gea terus menarik dasi Alby masuk ke dalam lift, lalu mendorong tubuh Alby menabrak dingin lift. Perlahan pintu lift tertutup rapat, meninggalkan rasa penasaran kepada para tamu, Niko dan Tahlia, Piper....
"Pak tua, apa maksudnya kamu menghilang, lalu kembali membawa wanita itu?" tanya Gea mendongak menatap Alby.
"Bukankah itu yang kamu mau, Gea? Mendorongku kepada wanita lain?" Alby membalas mendorong tubuh Gea kebelakang menabrak dinding lift, lalu menghimpit tubuhnya.
...Kini wajah Gea dan Alby saling berdekatan dan menatap satu sama lain dengan tatapan marah, rindu, kecewa bercampur menjadi satu....
"Itu karena kamu suka memaksaku. Buka berarti kamu seenaknya membawa wanita lain di hadapanku saat kamu masih resmi menjadi suamiku," balas Gea.
"Kamu cemburu Gea, cepat katakan, istriku," bisik Alby mendekatkan bibirnya di telinga Gea dengan nafas memburu kasar.
"Aku tidak cemburu, aku hanya tidak mau kamu melakukan sesuatu seenaknya saat kamu masih resmi menjadi suamiku," elak Gea.
"Benarkah? Kalau begitu." Alby segera menjauh sambil merapikan jasnya yang berantakan menatap Gea. "Kamu bisa pulang lebih dulu. Lagian sebentar lagi kamu akan jadian dengan Niko, jadi tidak apa-apa kan, aku pergi bersenang-senang," lanjut Alby menatap Gea, seolah menantangnya.
Plak!
...Satu tamparan mendarat di pipi Alby, membuat Alby terkejut membulatkan kedua matanya. Gea segera mendekat meraih kerah kemeja Alby dan menariknya mendekat ke arahnya....
"Kalau begitu ceraikan aku, Alby! Jangan membuatku bingun. Kadang kau menciumku seolah aku adalah milik mu, lalu kamu pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun. Kamu anggap aku ini apa?!" teriak Gea meluapkan semuanya.
"Istriku," jawab Alby menyentuh wajah Gea dengan kedua tangannya. Menatapnya dengan lekat.
"Bohong! Kalau aku istrimu, kenapa kamu membiarkan pria lain memelukku?! Lalu kenapa kamu dengan santainya membiarkan wanita lain mengandeng mu di hadapanku? Hah?! Alby?!" raung Gea semakin marah hingga akhirnya mendirikan air mata.
"Aku pikir aku juga tidak marah saat melihat kamu bersama pria lain, Gea? Aku juga sangat marah, saking marahnya aku ingin sekali menghabisi pria itu. Tapi aku tidak bisa, aku tidak mampu membuatmu membenciku lagi. Terakhir kali aku memaksa menyentuh mu, kamu marah, menangis membuat hatiku sangat sakit Gea... sejak saat itu aku berjanji tidak akan memaksa mu lagi, dan berusaha menjauh..." lirih Alby menunduk lesu, tanpa sadar menitikkan air mata.
"Alby..." lirih Gea ikut mengusap air mata Alby.
"Gea... kamu tidak tau betapa aku sangat haus akan dirimu, setiap kali melihatmu, rasanya ingin sekali aku memiliki mu seutuhnya, agar tidak ada pria lain yang berani menatapmu, namun... aku tidak bisa karena kamu sangat membenci..." lirih Alby. Air matanya mengalir semakin deras.
"Maafkan aku Alby, aku pikir kamu cuman menganggap pengganti, jadi aku melakukan hal sebisa mungkin menjauh darimu, maafkan aku," ucap Gea ikut menangis.
"Kamu bukan pengganti Gea." Alby meraih tengkuk Gea, menariknya mendekat. "Karena orang yang aku inginkan selama ini adalah kamu, dan hanya kamu," ungkap Alby.
Deg!
...Jantung Gea berdetak cepat. Ia menatap kedua mata Alby mencari kebohongan disana, namun tidak menemukannya, karena Alby mengucapkan apa yang selama ini ia pendam, akan tetapi......
Ting!
...Pintu lift terbuka, Alby segera mengendong Gea bak karung beras berjalan keluar dari dalam lift. Membuat orang sekitar lobi terkejut melihat aksi Alby....
"Hei, turunkan aku!" jerit Gea meronta.
...Alby tak menghiraukannya, ia terus berjalan pergi menuju pintu utama gedung, lalu masuk ke dalam mobil. Dan mobil pun membawa mereka pergi dari sana....
"Alby, apa maksud dari perkataanmu?" tanya Gea semakin penasaran dengan ungkapan Alby tadi.
"Tenanglah sayang, kamu akan mengetahuinya setelah sampai," jawan tersenyum hangat, menarik Gea masuk ke dalam pelukannya.
"Alby! Lepaskan, cepat jelaskan!" desak Gea terus meronta.
"Farhan, cepat," perintah Alby menatap Farhan melalui kaca spion penuh isyarat.
"Baik, Tuan," sahut Farhan membelok sedikit kaca spion mobil.
...Serasa sudah aman, Alby langsung merebahkan tubuh Gea diatas kursi, lalu mulai menciumnya dengan rakus. Setelah puas mencicipi bibir Gea, ciuman Alby berlahan turun kebawa berhenti di leher Gea....
"Ah... Alby," desa Gea.
"Panggil aku By, sayang," pinta Alby.
"By..." panggil Gea lembut.
"Iya... sayang." Alby semakin bersemangat menyerang leher putih Gea.
...Di depan mobil depan, Farhan menakan luda dengan susah payah. Keringat dingin mulai menyerangnya, walaupun di dalam mobil ada AC....
"Astaga... kenapa perjalanan menuju mansion semakin jauh," gerutu Farhan menambah kecepatan mobil agar cepat tiba.
...Sepulu menit kemudian mereka pun tiba di mansion. Alby segera mengendong Gea ala bride style berjalan masuk ke dalam mansion, menaiki anak tangga menuju kamarnya....
Ceklek.
...Pintu kamar terbuka lebar, Alby membawa Gea berjalan masuk, tak lupa Alby mengunci pintu kamar kemudian berjalan menuju kasur, lalu merebahkan Gea dengan hati-hati, kemudian duduk di samping Gea....
(Visual kamar)
"Sayang, kamu bukan pengganti, karena kamu adalah orang yang selama ini aku inginkan, bukan dia," ungkap Alby.
"Apa maksudmu, Alby?" tanya Gea bingun.
"Iya Gea... aku jahat sekaligus serakah, aku melakukan segala cara agar bisa mendapatkan mu. Yang sebenarnya itu, aku tidak kesusahan menemukan Miska kalau aku mau. Tapi aku tidak melakukan itu, karena aku ingin mengurungmu hingga umur mu mencapai dua pulu tahun. Namun aku sadar... bahwa aku juga tidak bisa memaksamu untuk menerimaku, maka dari itu aku menjauh dan mencoba melupakan mu..." lirih Alby menirukan air mata.
"Alby...." Gea mengulurkan tangan mengusap air mata Alby.
"Maafkan aku Gea... disaat aku memaksa menyentuhmu membuatmu menangis hatiku sangat sakit, aku tidak bisa melakukannya lagi... sungguh tidak bisa Gea... hari ini aku kembali dengan penuh persiapan. Jika malam ini kamu pergi bersama pria yang kamu cintai, aku hanya bisa pasrah. Semua itu aku lakukan demi kamu, karena aku sangat mencintaimu, Gea," ucap Alby menyentuh lembut tangan Gea, lalu mengecupnya penuh cinta.
"Aku tidak sanggup melihat mu tertekan saat berada di sampingku, aku ingin kamu tersenyum dan tertawa bebas sama seperti saat kamu bersama keluarga dan teman-teman mu..." lirih Alby semakin terisak.
"Alby...." Gea bangkit dan memeluk Alby dengan erat.
"Gea... kamu tau betapa aku sangat merindukan mu, setiap menit terasa seperti tahun, rasa sakit setiap saat aku memikirkan mu hampir membuatku gila, Gea...."
"Alby... maafkan aku," ujar Gea ikut menitikkan air mata.
"Aku mencintaimu Gea..." lirih Alby melepaskan pelukan menatap lekat wajah Gea.
...Perlahan wajah Alby mendekat dan mencium bibir Gea, dengan senang hati Gea mengalungkan kedua lengannya di leher Alby. Alby segera merebahkan Gea diatas kasur lalu menindih tubuh Gea....
"Jika kamu keberatan, kamu bisa mendorongku, sayang," ucap Alby.
Gea menggeleng sambil tersenyum. "Itu dulu, sekarang tidak, By," ujar Gea.
...Mendapatkan lampu hijau dari Gea. Alby kembali mencium bibir Gea, tangannya yang nakal mulai meraba dan meremas paha Gea. merasa tak puas, Alby segera melepaskan dress yang di pakai oleh Gea, lalu membuangnya ke sembarang arah, dan kembali mencium leher Gea perlahan turun kebawa....
"Ah... By," desa Gea saat Alby melumat kedua pucuk miliknya.
"Gea..." desa Alby terus melumat kedua pucuk Gea hingga puas.
...Ciumannya kembali turun kebawa dan berhenti di perut sintal Gea. Dibawa sana tangan Alby perlahan melepaskan dalaman Gea dan membuangnya, kemudian Alby menatap wajah Gea yang kini memerah merona....
"Bolehkah, sayang?" tanya Alby, dijawab dengan anggukan malu-malu dari Gea.
...Alby tersenyum lebar dan membenamkan wajahnya disana, sambil melepaskan baju yang melekat di tubuhnya hingga polos. Melihat tubuh Gea begitu kecil, Alby tau Gea belum mampu menerimanya, bisa-bisa Gea langsung dilarikan ke rumah sakit, jadi Alby hanya melakukan pemanasan agar tubuh Gea terbiasa dengannya. Malam ini pun berakhir dengan romantis penuh gairah....
(Bersambung)
ayo up lg yg banyak
di tunggu yaaaaaaaaa
kami dah nungguuuuuuuuuuuuu dengan gelisah.
menunggu kelanjutannya.
ayo semangat semangat semangat
bagus. seru.
aku suka.
terus terus terus.....
teruskan lagi doooooong ceritaanya.
dan yang banyak biar kami puas membacanya.
seru banget, aku sukaaaaaaaaaaa
up yang banyaaaaaaak biar puas.
kasihan gea. mungkin saat ini gea sudah ada perasaan suka dan cinta sama alby. makanya saat ini gea merasa ada yg hilang dalam dirinya.