NovelToon NovelToon
Izinkan Mama Kembali

Izinkan Mama Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Anak Genius / Konflik etika / Selingkuh / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Tidak pernah menyangka pernikahan ketiga Naya Aurelia (32th) mendapatkan ujian yang penuh dramatis.

Ia dihadapkan dengan pilihan yang sulit antara memilih suami atau anak kandungnya.

Berawal dari suaminya Juan Bagaskara (27th) yang tidak mau menerima Shaka sebagai anak sambungnya sehingga Naya dengan terpaksa harus berpisah dengan putri kesayangannya. Ia menitipkan Shaka pada bi Irah asisten rumah tangganya yang diberhentikan dari rumah tersebut.

Bertahun-tahun Naya tersiksa batinnya karena ulah suami yang usianya lebih muda darinya. Apalagi suaminya pun memiliki pekerjaan di luar dugaannya yang membuatnya sangat terpukul. Pekerjaan apa kira-kira?

Disisi lain ia sangat ingin kembali hidup bersama anaknya. "Nak, izinkan mama kembali meraih cintamu..." ucap Naya lirih.

Akankah kebahagiaan berpihak pada hidup Naya selanjutnya?

Ikuti kisahnya!💕

Follow author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1 Dia Anak Pembantu

Naya Aurelia ( 32 th) memilih Juan Bagaskara (27 th) sebagai pasangan pada pernikahannya yang ketiga. Mereka hidup bahagia dengan menyimpan rahasia yang begitu besar. Sebuah rahasia yang tidak diketahui oleh keluarga besar Juan Bagaskara.

Dreeet

Dreeet

Dreeet

Naya mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas. Sebuah panggilan masuk dari suaminya, Juan.

"Hallo Mas!" Sapa Naya senang, wajahnya ceria begitu Juan meneleponnya.

"Sayang tolong kondisikan Shaka dan bi Irah! Sebentar lagi keluargaku mau datang 2 mobil. Aku tidak mau rahasia kita terbongkar dengan keberadaan Shaka di rumahku," ujar Juan di seberang sana.

Naya langsung bungkam. Wajah yang ceria itu berubah jadi pucat, Ucapan Juan bagaikan petir di siang hari. Naya sangat kaget mendengarnya, apalagi berkaitan dengan Shaka anak semata wayangnya.

"Ya Allah Nak, maafkan mama," lirihnya dalam hati.

Ada sedikit goresan dalam hati manakala Shaka belum bisa dianggap sebagai anak secara utuh di dalam pernikahannya dengan Juan. Ini dikarenakan Juan yang tidak jujur pada keluarganya sendiri.

Kalau saja dari awal Juan dan Naya lebih terbuka pada keluarganya Juan, sudah dipastikan tidak akan ada kegelisahan dan ketidaktenangan dalam hidupnya.

Kalau keluarga Juan tahu Naya pernah gagal dalam 2 kali pernikahan tentu pernikahan mereka yang sekarang tidak akan pernah terjadi. Hal itu yang dihindari oleh pasangan bucin seperti mereka. Karena yang keluarga Juan inginkan adalah Juan memiliki calon istri yang masih perawan.

"Sayang kau masih di sana?" tanya Juan merasa tidak ada suara di tempat istrinya yang sedang menerima panggilannya.

"Iya Mas. Aku masih di sini. Aku paham dengan apa yang harus kulakukan..." lirihnya dengan menatap nanar sebuah bingkai pernikahan mereka.

"Bagus. Aku usahakan bisa langsung pulang!" Juan menghentikan panggilan secara sepihak.

Tubuh Naya terasa lemas. Ia masih berdiri memejamkan matanya menekan kesabaran dalam menghadapi keputusan suaminya. Haruskah terus bersandiwara di hadapan keluarga suaminya?

"Mama..."

Suara lembut Shaka membuyarkan lamunannya. Naya dengan cepat menghapus jejak air mata yang meleleh di pipi.

"Ya Sayang?" tanyanya mensejajarkan tubuhnya dengan bocah kecil itu.

"Mama kenapa?"

Tatapan sendu Shaka membuat Naya tidak tega melakukannya.

"Tidak kenapa-kenapa Sayang," Naya tersenyum getir, jemarinya mengusap wajah Shaka dengan lembut.

"Syukurlah Ma..."

Shaka (8 th) begitu perhatian pada Mamanya. Karena ia beranggapan sudah tak ada lagi keluarga lain yang ada di dekatnya. Bahkan Papanya sendiri tidak tahu keberadaannya di mana. Shaka menatap Mamanya dengan lekat.

Shaka adalah anak satu-satunya Naya dari pernikahannya yang pertama. Ayahnya Shaka, Ammar sudah meninggal sebelum Shaka lahir. Ia dibesarkan dengan kasih sayang papa Dikara pada pernikahan Naya yang kedua. Sampai sekarang pun Shaka tidak tahu ayah yang sebenarnya. Yang Shaka tahu ayah kandungnya adalah Dikara. Shaka tidak pernah kekurangan kasih sayang saat tinggal bersama Dikara.

"Shaka bisa bantu Mama?"

"Bantu apa Mama?"

"Shaka," Naya menelan salivanya dengan susah payah, tubuhnya seketika bergetar.

Anak 8 tahun itu masih menantikan ucapan Naya selanjutnya. Ia tersenyum, seolah memberi ketenangan pada Mamanya.

Naya menghembuskan nafasnya secara perlahan.

"Sha...Mama minta tolong, sebentar lagi nenek sama kakek dan keluarga papi Juan akan datang ke rumah ini..." Naya bergeming tak kuasa melanjutkan ucapannya.

Wajah Shaka berseri, setidaknya rumah yang kini ia tempati akan ramai dikunjungi banyak orang.

"Alhamdulillah nenek sama kakek datang. Enak jadi Shaka ya Ma, punya kakek nenek yang lebih dari satu," katanya dengan polos.

Naya menatap lekat wajah putri kecilnya yang begitu teduh. Wajah polosnya menggambarkan sesuatu yang menerima apa adanya. Setitik air mata seharusnya tidak lolos dari matanya. Seharusnya ia pun senang jika mertuanya datang.

"Assalamualaikum..."

Belum juga Naya mengatakan sesuatu yang penting pada Shaka dan juga bi Irah, para tamu sudah datang. Benar saja ada 2 mobil yang terparkir di halaman.

"Waalaikumussalam..." bi Irah menyambut tamu majikannya.

Dada Naya bergemuruh. Ia bingung harus bersikap apa.

"Sayang tolong bantu Mama. Shaka tidak boleh mengatakan kalau mama ini mamanya Shaka ya!" titah Naya dengan tergesa.

Shaka mengerutkan keningnya, meminta jawaban lebih dari sang Mama.

"Tolong Sayang, demi Mama ya!" titahnya penuh harap.

"Nanti Mama akan berikan Shaka reward kalau Shaka nurut sama Mama..."

Ada bulir bening yang menggenangi kelopak mata teduh itu. Ia hanya menatap mamanya yang kini menyambut para tamu. Mereka terlihat begitu bahagia.

Dipandanginya satu persatu tamu yang datang. Tatapannya menjurus pada 2 orang yang diperkirakan mereka adalah kakek neneknya.

Shaka melihat bi Irah sedang kerepotan membawa jamuan seorang diri. Ia berinisiatif untuk membantu membawakan jamuan tersebut ke ruang tamu.

"Lho Non engga usah," Bi Irah kaget manakala Shaka mengambil alih nampan yang sedang ia bawa.

"Bi tolong ya, mulai saat ini jangan panggil Shaka Non. Panggil Shaka nama aja. Atau panggil Shaka dengan panggilan anak sholehaku," ujar Shaka seolah mengerti ucapan mamanya barusan.

Bi Irah bergeming mencerna ucapan Shaka yang terdengar tertekan. Ia merasa ada yang aneh dengan ucapan anak majikannya itu. Tak ada angin dan tak ada hujan, anak majikannya itu menyuruhnya untuk memanggilnya anak sholehaku.

"Apa maksudnya Non Shaka bilang begitu? Ya Allah ada apalagi ini?" Bi Irah merasa ada yang tidak beres di dalam rumah ini.

"Apa yang sudah dikatakan nyonya pada non Shaka tadi? Ya Allah ..."

Shaka membawa nampan menuju ruang tamu dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Ia tidak pernah bermimpi sedikit pun untuk menjadi seorang pelayan di rumahnya sendiri.

"Silakan diminum!" Shaka menyuguhi mereka dengan teh hangat.

"Waaah cantik sekali anak ini!" puji Ratih, Ibunya Juan begitu melihat Shaka berada di hadapannya.

Ratih menatap wajah cantik Shaka. Ia tidak hanya memuji kecantikan Shaka, namun ia juga memuji perilaku Shaka yang mau membantu di rumah anaknya.

"Anak siapa ini, Naya?" tanya Ratih tanpa mengalihkan pandangannya pada Shaka.

Naya hanya diam, justru yang menjawab adalah Juan.

"Dia anak Bi Irah, asisten rumah tangga kami. Kenapa Ma?"

"Tidak apa-apa. Anak itu terlihat rajin sekali. Wajahnya tidak pantas menjadi anak seorang pembantu,"

Juan tertawa mendengar ucapan Mamanya. Sementara Naya hanya diam, ada rasa nyeri di dadanya.

"Mama ingin secepatnya punya cucu. Mama ingin cucu seperti dia!" dagunya menunjuk Shaka yang sudah kembali ke dapur.

Juan tersenyum, ia duduk di samping Mamanya yang sedang mengharapkan kehadiran cucu.

"Iya Mama sayang. Nanti Juan buatin Mama cucu yang lebih cantik dari anak pembantu itu..." ujar Juan lembut namun ucapannya sangat menusuk jantungnya Naya.

Wajah Naya berubah tegang. Ada rasa marah, kecewa lengkap menjadi satu dalam menyikapi ucapan suaminya yang mengalir tanpa dosa.

"Owalaaah anak pembantu toh. Sayang banget. Anak secantik itu dilahirkan dari ibu yang hanya berprofesi sebagai pembantu. Tapi kakak yakin kalian akan mendapatkan anak yang lebih cantik dari anak itu!" ujar kakak perempuan Juan, Melina.

Ucapan dari beberapa orang tamu dari keluarga suaminya begitu menampar diri Naya. Namun ia tidak bisa berkutik ketika pengabdian dan bakti pada suaminya lebih besar dari segalanya.

Naya seketika membeku manakala melihat Shaka di luar sedang...

1
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
yuna jdohny arya, dikara sma ank maryam/Chuckle/
Ñůŕšý: mari kita main tebak2an 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Wah wah kyknya si arya penisirin bgt yak ma yuna.. mau digebet
Anonymous
kakeknya kah?
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
upppp
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
jgn blng udh pndh rmh ke rmh mama ny lgi
Wanita Aries
Shaka ktmu siapa yaa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Rumahnya Dikara udah dijual 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
msh membekas ya Shaka 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
dasar Bocil🤣🤣🤣
Kadek Bella
lanjut thoor
Wanita Aries
Ktmu jg ma tu bocil ya ar
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
eng ing eng, bnr kah ktmu/Facepalm/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
akhirnya ketemu 🤗
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tayangan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Itu anak yg sama 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Apa ini Arya 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Masa dari dokter jadi jualan nasi goreng 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Abang nya juga sama aja 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Wah dasar Amara 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
bener Shaka,kasihan bi Irah 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!