Menjadi sampah bukan keinginan Long Yao, menerima hinaan disetiap waktunya, siksaan, bahkan ketidak adilan selalu dia rasakan.
Namun sebuah takdir jodoh telah membangkitkan meridiannya. Berdiri dengan Kultivasi dan kemampuannya, akhirnya Long Yao menjadi Raja Dewa yang tak terkalahkan!
"Aku akan menginjak semua para jenius di seluruh benua dengan kekuatanku!" Long Yao berteriak ketika dia telah bangkit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tubuh Spesial
Long Yao menganggukan kepalanya, saat dia hendak menggunakan pedang untuk menebas energi yang mengurungnya. Tiba tiba tetua Nanggong telah melesat, lalu mengeluarkan satu artefak yaitu kipas yang hampir mirip dengan kipas yang dia peroleh dari tetua klan Gao.
"Hancurkan!"
Tetua Nanggong mengayunkan kipas ditangannya yang menimbulkan gelombang angin. Tapi angin itu tak biasa, sangat tajam. Bahkan hanya dengan satu sapuan formasi pengurung yang menutup tubuh Long Yao terbuka.
KRAAAAACK!
Dan dengan kesempatan itu, Long Yao yang memapah tubuh Dao Yi segera keluar dari celah secara cepat.
"Ingat! Cari ketua sekte dan berikan cincin ruang ini!"
Tetua Nanggong, memberikan cincin dan kipas yang ada ditangannya. Hal ini membuat Pelindung Jin segera memberi perintah pada anak buahnya.
"Tangkap Long Yao, dan sisanya serahkan padaku!"
"Baik!"
Swuuuuuuush! Swuuuuush!
Setelah menerima pesan, dan cincin ruang. Long Yao yang sebenarnya berat meninggalkan ketiga tetua sekte Quanji harus tetap meninggalkan tempat itu. Dengan luka dalam yang telah ia dapatkan, dan sisa energi Qi yang dia miliki, kini Long Yao telah membelah udara dengan menggunakan sayap Api dibalik punggungnya.
"Sa-sayap ini terlalu menguras energi Qi milikku... Jika aku terus memaksa, maka aku..."
Swuuuuuung!
Ditengah perjalanannya, Long Yao seketika terkejut. Luka dalamnya pulih dan energi Qinya tiba tiba meningkat pesat.
"A-apa yang terja..." Ungkapannya terhenti, dia menatap kearah jari lembut penuh darah milik Dao Yi yang tak sengaja menempel di bibirnya. Bahkan dia telah menelan sedikit darah milik gadis imut itu tanpa sepengetahuannya.
"Da-darah ini?!"
Mengerti apa yang membuatnya pulih seperti sedia kala. Kini Long Yao tak ingin membuang waktu lagi, dia membelah udara dengan kecepatan tak kasat mata untuk pergi meninggalkan wilayah bukit Arwah sejauh yang dapat dia raih.
Dua jam kemudian, setelah melewati beberapa kota besar. Dan lolos kejaran dari pasukan Long Tian. Long Yao akhirnya tiba di kerajaan Hao. Meski kerajaan ini masih masuk dalam wilayah kekuasaan Kekaisaran Long. Namun dia mengetahui, bahwa Raja Kong tidak akan ikut campur dalam urusan Kekaisaran.
Memilih beristirahat, dan menyembuhkan luka milik Dao Yi. Tanpa rasa ragu dia mulai memasuki kerajaan itu meski banyak tatapan mata harus tertuju kearahnya.
"Bukankah dia tuan muda Long Yao?"
"Benar, itu memang dia... Namun sesuai aturan, kita harus bersikap netral, jadi biarkan dia singgah di Kerajaan ini."
Para kultivator hanya bisa berbicara dari jauh perihal masalah yang menimpa Long Yao. Namun dari banyaknya kultivator, jelas tiada satupun yang berani membantu Long Yao sama sekali.
"Penginapan ini seharusnya aman..."
"Senior tolong berikan aku satu kamar yang luas untukku beristirahat.. Ini biayanya, dan ingat untuk rahasiakan identitas ku..."
Pemilik penginapan mengangguk, dia memberikan satu kunci kamar sesuai keinginan Long Yao. Setelah memasuki kamar, dia tak ingin membuang waktu lagi. Dia dengan cepat memeriksa tubuh Dao Yi melalui denyut nadinya.
Setelah memeriksa tetesan darah yang tersisa, dia menyadari akan sesuatu yang tidak mungkin pernah dia temukan selama menjadi sosok Long Yuan. Yaitu darah suci milik Dewi Teratai.
Nama ini mungkin terdengar kuno, tapi bagi Long Yuan. Dewi Teratai merupakan eksistensi Dewi kuno yang perlu di hormati layaknya para Dewa yang memiliki gelar besar seperti nama Long Yuan itu sendiri.
"Apa ini takdir? Ku kira Dewi Teratai yang ada di dalam Legenda alam tertinggi itu hanya bualan belaka... Seandainya para Dewa tahu ada darah Dewi Teratai di benua Teratai Merah ini. Apa mereka akan menangkap Dao Yi? Tidak tidak, rahasia ini harus ku simpan dengan baik... Jika tidak, para Dewa yang sifatnya tidak diketahui itu bisa berbuat sesuka mereka!"
Setelah memastikan bahwa Dao Yi memiliki tubuh spesial. Kini Long Yao memeriksa setiap luka yang di terima oleh Dao Yi. Melihat semua luka itu, kedua giginya menyatu secara kuat.
"Bahkan mereka tak segan untuk menyiksa Dao Yi hingga beberapa tulang di dalam tubuhnya hancur... Mereka benar benar tidak memiliki hati sama sekali..."
Mengerti akan penderitaan bagi gadis imut dan lembut di depannya. Long Yao segera membuat perisai, dan keluar dari penginapan.
Berjalan santai menuju ke arah sebuah bangunan yang penampilannya cukup kuno. Dia bergumam, "Menara Alkemist, sepertinya tempat ini cocok untuk mencari beberapa bahan obat di tempat ini... Setidaknya aku harus mencobanya."
Berkata pelan, Long Yao mulai memasuki tempat yang ternyata di dalam bangunan itu sangat ramai kondisinya.
Banyak sekali para alkemist yang tengah menukarkan pill, atau menjual pill mereka. Namun fokus Long Yao bukan kepada pill itu. Melainkan bahan obat yang dia sendiri tahu manfaatnya tanpa dibentuk menjadi sebuah pill.
"Hei kamu, kamu ingin cari apa?" seorang tetua yang melihat Long Yao terlihat kebingunan mulai menyapa.
"Senior, aku ingin mencari Darah Jiwa, Daun Bong, dan pill penguat tulang. Apa kalian menyediakan semua yang aku butuhkan?"
Tetua itu menganggukan kepalanya, namun tatapannya harus tertuju kepada Long Yao secara tajam.
"Daun Bong, Pill Penguat tulang kami memilikinya... Sama dengan Darah Jiwa. Namun bahan darah Jiwa ini sangat berharga setiap tetes darahnya... Karena itu kami tidak menjualnya secara gratis..."
"Lalu bagaimana caraku mendapatkannya?"
Saat pria tua itu akan menjawab, tiba tiba suara pemuda menimpal yang membuat rasa emosi di dalam hati Long Yao bergejolak.
"Bahkan jika kamu menukarkan nyawamu itu juga tidak cukup! Hai pecundang! Dari pada kamu membuang waktu ku, lebih baik segera pergi! Aku tahu kamu tidak akan mampu membayarnya!"
Tatapan mata Long Yao berubah menjadi sangat tajam.
"Kenapa melihatku seperti itu? Buang tatapan menjijikan mu itu! Dasar pecundang!"
Long Yao mencoba menahan amarahnya, namun sifat Long Yuan masih melekat pada reinkarnasi kehidupan keduanya ini. Hingga, Long Yao mengatakan hal yang tidak seperlunya dia katakan.
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal itu padamu? Lihatlah wajahmu saja terlihat seperti anjing ompong yang tak tahu diri!"
"Ka-kamu berani mencaci maki ku? Siapa namamu? Apa kamu tidak tahu aku?!"
"Sial pemuda itu sepertinya cari mati, di Kerajaan Hao. Keluarga Qun adalah keluarga terkuat, dan dia menghina Qun Jang..."
"Terakhir kali aku mengingat, bagaimana seorang yang sama seperti pemuda itu dihukum... Sepertinya dia akan bernasib yang sama!"
"Ooh namamu Qun Jang benar? Tidak jauh seperti namamu itu, seperti anjing yang ompong!" provokasi Long Yao semakin menjadi jadi.
Wajah Qun Jang memerah, emosinya pecah. Dia yang merasa harus memberi pelajaran itu mulai melompat, lalu melancarkan serangan tinju kearah Long Yao.
Akan tetapi, kecepatan dan basic power serangan Qun Jang benar benar tidak sebanding dengan kemampuan milik Long Yao yang kini hanya diam, dan mengangkat satu tangannya.
Boooooom!
"Anjing Ompong tak tahu diri!"
Kraaaaaack!
Minta Update langsung DM IG: alendra_danuarta