Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.
Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.
Tidak jarang juga memakan banyak korban.
Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.
Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Bawah Jembatan
Jembatan yang angker itu tidak sepenuhnya seram.
Dibilang angker karena kumpulan peristiwa yang terjadi di kala malam.
Ketika bertemu dengan sinar matahari yang terang benderang. Jembatan menjadi terlihat sangat elok dan menawan.
Di bawah jembatan adalah aliran air sungai yang masih jernih.
Biasa dikunjungi oleh orang-orang yang mau memancing ikan.
Tapi dengan syarat hanya boleh dilakukan di waktu pagi sampai siang hari.
Mendung sedikit saja. Situasinya bisa berubah sepenuhnya.
Yang tadinya menyenangkan mendadak menjadi menegangkan.
Orang-orang yang tinggal di daerah dekat dengan jembatan sudah pada tahu. Meskipun mereka tidak pernah mau lagi menggosipkan nya.
Kejadian-kejadian malam mencekam di masa lalu.
Beruntung bagi mereka para pemancing yang mau bertanya terlebih dahulu. Mereka masih sayang nyawa.
Kabupaten *****
Kisah dari masa ke masa di bawah jembatan
Seorang pemancing nekat mencari ikan di bawah jembatan malam-malam.
Padahal ia sudah dikasih tahu. Tapi satu orang itu tidak percaya dengan yang namanya hantu atau urusan yang berbau gaib.
Dengan sangat percaya diri ia akan membuktikan kepada teman-teman nya. Bahwasanya omongan orang-orang zaman dahulu itu cuma sekedar mitos dan bertujuan untuk menakut-nakuti anak-anak kecil.
"Aku tidak percaya",
"Kisah seram itu kan dikarang supaya anak-anak kecil pada masa itu nurut sama ibu bapak nya",
"Malah sekarang jadi takhayul dan urban legend",
"Cerita di novel dan di film-film itu kan cuma buat jualan",
"Kalau tidak ada cerita seram, dukun dan paranormal mana bisa laku",
"Setan-setan yang sudah familiar itu kan cuma buatan, alias tokoh fiktif",
"Setan itu aslinya tidak ada wujudnya",
"Setan itu merasuk ke dalam tubuh manusia melalui aliran darah",
"Kelakuan manusia yang tidak manusiawi itu yang dinamakan kelakuan setan",
Dengan berbekal argumen dan keyakinan diri. Seorang pemancing berangkat sendirian ke bawah jembatan angker pada waktu malam hari.
Teman-temannya tidak ada yang mau ikut karena benar-benar takut.
Rumah pemancing pemberani
"Assalamualaikum",
"Waalaikumsalam",
"Mari masuk",
Teman-teman nya datang menjenguk setelah orang itu dikabarkan sakit dan sudah berhari-hari tidak keluar rumah.
"Kamu kenapa jagoan?",
Malam memancing di bawah jembatan
Ia hanya seorang diri.
Begitu sampai di bawah jembatan ia tahu akan panen ikan.
Biarpun malam airnya masih bisa dilihat karena saking bening nya.
Banyak ikan-ikan yang sedang berenang di bawah cahaya sinar rembulan.
Yang ajaibnya lagi ada ikan-ikan yang tidak biasa hidup di air tawar.
Pemancing yang pemberani itu pun mulai beraksi.
Sesuai dengan prediksi. Dengan mudahnya ia mendapatkan ikan-ikan yang besar dan bergizi.
"Mana?",
Dalam hati pemancing itu menantang dengan penuh kesombongan.
"Katanya jembatan ini angker",
"Buktinya tidak ada apa-apa",
"Tidak terjadi sesuatu",
Setelah beberapa jam memancing dan dapat ikan banyak.
Pemancing yang pemberani itu pulang ke rumah tanpa halangan suatu apapun.
Dalam perjalanan pulang sampai ke rumah. Pemancing itu semakin jumawa karena sudah berani memancing di bawah jembatan yang terkenal angker seorang diri.
Pembuktiannya ini akan ia sesumbar kan kepada teman-temannya besok pagi.
Tapi baru saja sampai di rumah.
Ketika hasil pancingannya itu mau ia bawa masuk ke dalam rumah.
Ikan-ikan yang dibawa di dalam kantong keresek hitam berontak.
Tiba-tiba pegangan tangan yang kuat sang pemancing lepas.
Keresek hitam besar itu jatuh ke tanah.
Tangkapan yang ia peroleh dengan begitu mudah keluar dari dalam wadah plastik.
Pemancing pemberani itu seketika duduk tersungkur karena terkejut.
Yang keluar dari dalam keresek yang dari tadi dibawanya bukanlah ikan-ikan hasil pancingan.
Melainkan seekor ular hitam yang sangat gelap.
Tidak masuk akal lagi ular hitam yang besarnya seukuran lengan itu panjangnya tidak putus-putus.
Sampai ada suara yang membuat pemancing itu ambruk tak sadarkan diri.
"Kurang Ajar!",
"Hih... Hih... Hih... Hih... Hih... Hih......... ",
Seorang pemancing itu tidak pernah keluar rumah selama berhari-hari karena sakit kaku.
