Cegil Kesayangan CEO Tampan

Sinar matahari mengusik tidur nyenyak Jeandra. Jean merasakan badannya yang sakit dan kaget saat melihat wajah tampan di depannya.

Loh... Loh... Kenapa gw bisa tidur sama mas azka? Dan... Oh god gw... kenapa gw ngga pake baju gini..?dan mas azka juga... Sebenernya apa yang terjadi semalem sih..?

Jeandra kaget saat melihat dirinya yang tak memakai apapun dibalik selimut dan melirik Azkara yang 1 selimut dengan dirinya juga sama sepertinya. Jeandra mulai mengingat kejadian semalam dan setelah ingat Jeandra menutup mulutnya dan ada air bening bertengger di ujung matanya. Jeandra terisak mengingat apa yang terjadi dan berbalik membelakangi Azkara

Azkara terusik dengan suara isak tangis Jeandra. Azkara membuka matanya dan mendapati punggung Jeandra yang bergetar tanda ia sedang menangis. Azkara mulai panik takut kalau istri kecilnya ini tak terima dengan apa yang sudah mereka lakukan semalam

"sayang..." ucap Azkara sambil mengusap pundak Jeandra lembut

Jeandra kaget dan menghapus air matanya dengan kasar, dan berbalik menatap Azkara di belakangnya dengan senyuman.

"maafin mas ya, kemarin mas udah coba nolak tapi efek obat nya..." Azkara tak melanjutkan kata-katanya karena Jeandra langsung memegang tangan Azkara sambil menggeleng

"jean ngga permasalahin itu mas, toh mas azka suami jean kan..." ujar Jeandra membuat Azkara sedikit tenang

"terus kamu kenapa nangis.?" Tanya Azkara penasaran, azka bahkan masih melihat jejak air mata di pipi istrinya

"jean cuma kecewa aja, kenapa tante mirna tega mau jebak jean. Padahal jean udah turutin semua apa kemauan dia juga amara" jelas Jeandra lirih mengingat semua kejadian jean bersama ibu juga adik tirinya.

"Sekarang kamu punya mas sayang, mas ngga akan biarin siapa pun melukai kamu.." tegas Azkara menguatkan Jeandra

"makasih ya mas... Maaf kalau jean ngerepotin mas terus" ucap Jeandra sungkan

"ngga ada yang merasa direpotkan sayang, mas dengan senang hati bantu kamu karena kamu istri mas." Azkara menatap manik mata cantik milik sang istri yang selalu membuatnya merasa jatuh cinta lagi dengan waita cantik nan imut ini

Jeandra langsung memeluk Azkara tanpa tau bahaya yang akan terjadi.

"sayang... Kamu..." ucapan Azkara tertahan saat merasakan benda kenyal menyentuh badannya. Azkara langsung mengingat malam panas mereka apalagi Azkara yang puas menyusu sebelum ia tidur semalam. Mengingat hal itu benda kebanggaannya pun langsung bereaksi. Jeandra yang sadar akan hal itu sengaja mengeratkan pelukannya.

"sayang... Udah ya, kalo kamu ngga mau kejadian kemarin keulang, lepasin mas sekarang" pinta Azkara mencoba melepaskan pelukannya walau yang sebenarnya sedang menahan hawa nafsunya. Berbeda dengan Jeandra yang tersenyum dalam pelukan Azkara. Ia memang sengaja menggoda iman suaminya

"kenapa sih mas, jean kan cuma seneng aja mas azka udah perhatian sama jean" ledek Jeandra sambil mengeratkan pelukannya

Azkara memejamkan matanya saat lutut Jeandra menyentuh anaconda kebanggaannya, sedangkan jean malah sengaja bergerak tak henti membuat Azkara panas dingin, tak bisa lagi menahan Azkara langsung bangkit dan mengukung Jeandra dibawahnya.

"kamu tau ngga sayang, pagi hari itu adalah saat dimana hormon para lelaki itu meningkat jadi jangan main-main soal itu" Azkara mengingatkan Jeandra

Jeandra malah tersenyum dan mengalungkan tangannya ke leher Azkara dan menariknya sehingga bibir mereka bertemu. Jeandra yang memang sudah mengingat semua kejadian kemarin mulai melakukan hal sama dengan kesadaran penuh. Berbeda dengan Azkara yang bingung antara lanjut dan tidak.

"sayang.. Mas boleh minta hal yang sama seperti kemarin..?" tanya Azkara ambigu dengan wajah memohon sambil menahan sesuatu

"hal apa mas..?" tanya Jeandra dengan wajah dibuat bingung.

"kamu ngga ingat..?" tanya Azkara lagi dan Jeandra menggeleng

"berhubung jean ngga ingat gimana kalo mas ingetin jean " ucap Jeandra dengan nada menggoda tak lupa ia menggigit bibir bawahnya membuat Azkara yang melihatnya gemas dan langsung melahap bibir mungil istri kecilnya.

Dan pagi ini pun mereka mengulang kejadian panas mereka kembali..

.

.

"bram.. Apa kita ada kerja sama dengan perusahan pras wijaya atau keluarganya..?" Azkara langsung menghubungi bram asistennya saat ia ingat nama yang kemarin hampir melecehkan istrinya.

"seingat saya mereka baru mengajukan proposal kerja sama pak" jawab bram

"kamu periksa lagi, dan saya tidak ingin bekerja sama dalam bentuk apapun dengan keluarga wijaya, apapun keuntungan yang mereka tawarkan"

"baik pak akan saya periksa kembali data-datanya" ujar bram dengan yakin walau ia tak tau apa penyebab atasannya memblokir perusahan keluarga wijaya.

Azkara memandang sebentar wajah Jeandra setelah memutuskan panggilannya dengan bram

Kamu tenang aja sayang, ngga akan ada yang bisa melukai kamu selama mas masih hidup. Mas akan pastikan kamu bahagia.

Setelah puas memandang wajah sang istri Azkara beranjak ke dapur membuat makanan untuk mengisi energi mereka. Nasi goreng menjadi pilihan Azkara, selain simple ia juga baru ingat kalau ia belum berbelanja sehingga kulkasnya kosong.