Hanya segelintir kisah dari jeon jungkook si single mom yang berusaha melawan kenangan buruk masa lalu bersama dengan sosok gadis kecil nya yang kini bahkan sudah bisa menjadi pembela nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seanjeon01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
BRAK
Pintu utama mansion itu terbuka dengan kasar. Terlihat chanyeol sang kepala keluarga datang dengan rahang mengeras. Tatapan tajamnya menghunus pada tiga wanita di depannya.
Taehyung yang melihat ayahnya datang dengan raut penuh amarah itu tentu saja sedikit takut. Hei meski dia sudah berumur taehyung masih takut pada ayahnya ini. Chanyeol berjalan dengan langkah besar menuju sova di mana empat orang itu tengah duduk.
PLAK
Brugh
“AYAH”
“GRANNY”
Taehyung, irene dan yeri terkejut bukan main saat tiba tiba saja chanyeol menampar baekhyun yang sedang duduk di sova tunggal hingga terbentur sandaran sova.
Jika itu tidak ada sudah di pastikan baekhyun terbentur lantai dengan keras, mengingat kerasnya tamparan chanyeol. Mereka yang ada di sana syok tentu saja melihat chanyeol yang begitu marah pada baekhyun, ada apa ini fikir mereka, padahal selama ini chanyeol di kenal sebagai bucin baekhyun, bahkan selama ini chanyeol selalu sangat menurut dan menjaga baekhyun.
“ayah, ada apa, kenapa menampar ibu” taehyung berdiri dan memeluk ibunya yang menatap takut pada chanyeol dengan sudut bibirnya pecah karena kerasnya tangan chanyeol yang tidak main main. chanyeol mengela nafas lalu berjalan menuju irene dan yeri.
PLAK
PLAK
Dua tamparan tidak kalah keras mengenai pipi yeri dan irene.
“AYAH” lagi lagi taehyung hanya bisa berteriak melihat ayahnya ini, kenapa ayahnya begitu marah pada tiga orang ini fikir taehyung.
“haaa” chanyeol menghela nafas lalu berdiri menjulang menatap tiga orang yang baru saja ida tampar dengan tataan penuh ancaman.
“aku tidak percaya kalau selama ini aku memelihara jalang rendahan di rumah ku bahkan aku mencintainya” ujar chanyeol menata tajam dan tidak percaya pada baekhyun
Deg
Deg
Deg
Jantung baekhyun berdebar kencang mendengar penuturan suaminya. Selama ini baru dua kali baekhyun pernah di tampar oleh chanyeol, pertama saat membuat taehyung berpisah dengan jungkook kedua yang ini.
“a-apa maksud mu suamiku hiks” tanya baekhyun dengan isakan mulai keluar dari bibirnya.
Chanyeol tidak menjawab, dia mengeluarkan ponselnya lalu mengotak atik sebentar dan tidak lama terdengar getaran dari ponsel baekhyun taehyung, yeri dan irene.
Mereka kompak melihat ponsel mereka. Chanyeol menunggu dalam diam dan masih menatap tajam pada ketiga orang itu.
Mereka, taehyung, irene, yeri, dan baekhyun terkejut melihat apa yang baru saja di kirim oleh chanyeol ke dalam grup chat mereka. Itu ada banyak sekali potongan vidio. Irene, baekhyun dan yeri memucat karena melihat vidio itu. Sedangkan taehyung menatap tidak percaya isi vidio itu lalu ada beberapa file word dan pdf juga.
“kalian sudah lihat? haaa” chanyeol menghempaskan tubuhnya di kursi sova tunggal bagian lain yang langsung berhadapan dengan keempat orang itu.
“aku selama ini ternyata memiliki istri seseorang yang bahkan lebih hina dari jalang club. Kau tau bahkan sepertinya jalang di club lebih ada harga dirinya di banding kau baek. Aku terlalu di butakan cinta dan sosok manis mu hingga aku tidak peduli dengan larangan orang tua dan teman temanku dulu untuk tidak bersamamu. Hahahah (tawa hambar) aku memperistri seorang yang hyper sex, rela mengangkang demi orang orang di luar sana. Bahkan….bahkan selalu melakuan sex besama dengan pria lebih dari 3 orang dan itu tanpa di bayar?. Ya tuhan, kemana saja aku selama ini? Baek, apa kurang ku padamu hah? Kau tidak lebih hina dari binatang asal kau tau, aku malu, kau bahkan dengan mudah dan murahnya menggoda beberapa rekan kerja dan bisnis ku ya tuhan kenapa aku tidak pernah tau. ” chanyeol menatap penuh kecewa pada baekhyun.
“aku juga memiliki menantu yang ternyata juga seorang yang tidak lebih baik dari binatang. Wanita yang rela mengangkang hanya demi sebuah tas dan barang barang branded. Bahkan dengan mudahnya memeberikan tubuh pada beberapa pemilik perusahaan untuk menunjang butik miliknya. ” chanyeol beralih menatap irene lalu terahir..
“dan benar kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Jika ibunya jalang maka anaknya juga demikian. Kau masih sekolah bahkan baru kelas 2 SHS, tapi kau sudah seperti itu, kau kecanduan sex dan bahkan sekarang.. sekarang kau sudah rasakan akibatnya bukan? Kau terjangkit HIV/AIDS yeri, apa kau tidak pernah berfikir ha? Ya tuhan apa dosaku hingga aku di kelilingi oleh para sampah yang bahkan aku mencintainya? Kalian menghina jungkook dengan mengatakan dia seorang penggoda, jalang namun nyatanya kalian sedirilah yang seperti itu. Dasar tidak punya malu, di mana hati nurani kalian bahkan kalian tau kalau dia korban dari kebusukan kim taehyung yang sayangnya sangat brengsek dan itu darah dagingku. Apa dosaku dulu hingga aku di beri rongsokan seperti kalian semua ha?”
“ahh dan aku kenapa bisa memiliki keturunan yang begitu bodoh. Kenapa aku baru sadar dan tau sekarang ya tuhan. Kim taehyung apa kau tidak tau kalau yeri sebenarnya bukan anakmu ha? Irene hamil yeri, itu adalah anaknya dengan mantan kekasihnya oh apa perlu ku bilang bukan mantan kekasih malah masih berhubungan sampai sekarang, bukan begitu irene? Kau menipuku dengan mengatakan hamil anak taehyung lalu jika di hitung lagi tidak ada anak prematur yang lahir dengan berat lebih dari 2 kg. Ya tuhan kenapa aku bisa sebodoh ini. Aku tidak tau siapa yang mengirim itu semua padaku, tapi yang jelas siapapun itu aku bersyukur dan berterima kasih akan itu, jadi aku bisa melihat dan tau kebusukan kalian semua” teriak chanyeol.
Dia sudah di ambang nya. Kecewa pada orang orang di depannya ini dan kecewa pada dirinya sendiri kenapa bisa begitu bodoh. Baekhyun irene dan yeri hanya bisa diam tanpa berani menjawab bahkan tidak berani menatap chanyeol mereka hanya menunduk.
“kau kim taehyung, aku akan mencabut semua harta yang pernah ku berikan padamu. Aku tidak perduli akan itu, aku akan mengurus perusahaanku sendiri, jika aku mati nanti aku akan menyerahkan perusahaanku pada perusahaan lain, dan untuk mu byun baekhyun, aku sudah tidak sudi memberi marga kim padamu, kembalilah ke marga ayahmu, aku menalakmu. Untuk kedua wanita itu aku tidak peduli taehyung, kau bawa mereka dari rumah ku sekarang juga. Aku masih punya banyak orang yang akan menjaga ku di hari tuaku. ”
“tidak, chan, kumohon, maafkan aku, hiks aku mencintaimu, jangan ceraikan aku” baekhyun bersimpuh di depan chanyeol.
Chanyeol bohong kalau mengatakan dia sudah tidak mencintai baekhyun sekarang. Namun rasanya sangat sakit mengingat kelakuan baekhyun.
“keputusanku sudah bulat. Kalian semua pergi dari rumahku, terserah kalian akan kemana, aku tidak peduli.” chanyeol beranjak dari sana menuju kamarnya, dan keempat orang di sana bisa mendengar chanyeol yang menyuruh maid dan pekerja lainnya untuk mengeluarkan semua barang barang yeri, irene, baekhyun dan taehyung.
Taehyung sendiri hanya bisa diam tidak tau mau apa sekarang.
Dia kecewa pada dirinya, juga pada ketiga orang di depannya ini. Meski dia tidak terlalu menyukai yeri setidaknya taehyung masih menganggap yeri anaknya dan irene mungkin memang taehyung juga bodoh karena mulut manis irene sampai dia begitu bodoh. Dan dia kecewa juga ternyata selama ini ibunya juga merupakan manusia seperti itu.
“haaa, aku tidak tau harus apa sekarang. Aku pergi, ayo ibu, kalau ibu mau ibu bisa ikut aku”
“tae bagaimana dengan ku” ujar irene.
“kau masih punya butik mu itu kan? Jadi kau bisa pergi aku juga akan menceraikanmu irene. Aku tidak punya apa apa lagi sekarang dan tabungan ku hanya cukup untuk menghidupi dua orang. Jadi pergi ”
“yeri, aku tidak peduli kau anak siapa, kau juga bisa bekerja jadi jalang untuk mengasilkan uang sendiri bukan, jadi pergilah hidup sendiri karna kau bukan anakku jadi kau bukan tanggung jawabku.”
Setelah mengatakan itu taehyung membantu baekhyun berdiri lalu mengambil pakaian yang akan mereka bawa dengan koper.
Sehina apapun baekhyun, dia tetap ibunya taehyung dan taehyung akan jadi satu satunya penjaga ibunya itu. Yeri pergi juga ke kamarnya mengambil beberapa pakaian sebelum kakeknya murka dan malah menyeret mereka lebih baik pergi sendiri.
Sementara irene lansung pergi tentu saja ia masih punya butik untuk menghidupinya jadi dia tidka akan terlalu cemas. Dia bisa gaet lagi orang orang berduit itu, dasar jalang.
.
.
