Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Edwin dan Renita
Sebelumnya maaf, hari ini aku baru bisa melanjutkan novel ini lagi.
Karena kemaren aku di sibukan dengan pekerjaanku di dunia nyata.
Dan sesuai dengan judul bab ini khusus untuk mereka berdua, dari awal mereka bertemu sampai kedekatan mereka saat ini.
Kita langsung saja ya....
Silahkan di nikmati dan jangan lupa siapkan camilan kesukaan kalian.
❤❤❤❤❤❤❤❤
Semenjak Vania istrinya Erwin membawa seorang wanita berhijab, entah mengapa Edwin tidak bisa melupakan wajah manis itu. Apalagi bila ia tersenyum.
"Pikiran ini selalu tertuju padanya dan juga hati ini selalu berdebar di saat aku dekat dengannya...." gumam Edwin keoada dirinya sendiri.
"Apakah ini yang di sebut jatuh cinta pada pandangan pertama?" Edwin kembali bertanya kepada dirinya sendiri.
Dan selanjutnya Edwin hanya bisa tersenyum-senyum sendiri, karena memikirkan sahabatnya Vania itu.
"Sepertinya aku harus mengenal dia lebih dekat lagi...." lanjut kata Edwin kembali.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda ada sepasang suami istri yang cukup berumur, sedang resah karena kepergian anak perempuan satu-satunya yang sangat mereka sayangi.
"Pa....bagaimana ini? Sampai sekarang Reni belum juga ketemu, mama kan sangat merindukannya...." kata seorang perempuan paruh baya kepada suaminya tersebut.
"Bukan hanya mama saja yang merindukannya, papa juga sangat merindukan Reni dan sangat ingin sekali dia kembali ke rumah ini lagi...." balas suaminya tersebut.
"Tuan....nyonya maaf kalau saya mengganggu, di luar ada yang sedang mencari tuan dan nyonya. Katanya dia pernah melihat non Reni di suatu tempat...." ucap seorang satpam yang masuk ke dalam rumah dan memberi tahu kalau ada yang mau bertemu dengan mereka berdùa.
"Kira-kira siapa ya pa?" tanya sang istri kepada suaminya tersebut.
"Papa juga belum tahu siapa yang datang ke rumah kita, lebih baik kita melihatnya terlebih dahulu...." ujarnya kembali dan mereka berdua pun segera menemui orang tersebut.
"Maaf anda siapa ya dan kata satpam saya, anda pernah melihat putri saya di suatu tempat? Coba jelaskan...." lanjut kata sang tuan rumah yang menyapa tamunya tersebut.
Yang tadinya membelakangi tuan rumah, laki-laki itu pun membalikan badannya dan segera memperkenalkan diri.
"Perkenalkan nama saya Indra Suherman, beberapa bulan yang lalu waktu saya sedang ada di Bali. Saya sempat melihat putri dari tuan Surya dan juga nyonya Lia di sana bersama dengan seorang perempuan dan dua orang anak laki-laki...." sahut Indra menjelaskan kepada Surya dan juga Lia.
Surya dan Lia hanya bisa saling bertukar pandangan, ketika mendengar informasi dari Indra yang sama sekali tidak mereka kenal.
Entah ia jujur atau berbohong dengan mereka berdua yang mengatakan, kalau dirinya pernah melihat Reni di Bali dan itu pun beberapa bulan yang lalu.
"Pa, haruskah kita mempercayai perkataannya itu? Soalnya nama kurang yakin pa, sama ucapannya tersebut...." tanya mama Lia kepada papa Surya.
"Papa juga kurang yakin ma, haruskah kita memastikannya sendiri?" papa Surya balik bertanya kepada mama Lia, kemudian papa Surya pun mengeluarkan handphonenya dan mencari foto anaknya dan memperlihatkannya kepada Indra.
"Benarkah anda pernah melihat dia di Bali? Namanya Renita Dwi Anggara, anak kami satu-satunya...." lanjut tanya papa Surya kepada Indra.
"Benar tuan, tapi penampilan non Renita tidak seperti itu. Saat itu saya melihat dia menggunakan hijab...." kata Indra yang kembali menjelaskan dan juga mengeluarkan handphonenya untuk menunjukan foto yang ia maksud kepada pasangan suami istri yang ada di depannya tersebut.
Deg....
"Renita...itu Renita pa, mama sangat mengenali wajab anak kita pa. Walaupun dia sudah berhijab saat ini...." ucap mama Lia menjelaskan, mama Lia pun terharu melihat perubahan pada diri Renita.
"Kalau begitu papa akan memesan tiket ke Bali untuk kita, kita akan menjemputnya dan terimakasih buat nak Indra sudah memberi tahukannya kepadaku dan juga istriku, terimalah ini...." ujar papa Surya kepada Indra, sambil memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan kepada Indra.
"Tidak perlu tuan, saya ikhlas membantu tuan dan nyonya untuk menemukan putri satu-satunya tuan dan nyonya...." balas Indra yang menolak pemberian dati papa Surya.
"Sudah tidak apa-apa, justru kami harus berterimakasih kepada nak Indra...." sahut papa Surya kemudian dan memaksa Indra untuk menerima pemberiannya tersebut.
"Kalau begitu uangnya akan saya terima dan terimakasih, kalau begitu saya pamit undur diri dulu. Soalnya istri dan anak saya sudah menunggu di rumah...." balas Indra kembali dan dirinya pun segera beranjak dari hadapan papa Surya dan mama Lia.
Surya Anggara dan Julia Safitri Danisa adalah kedua orang tuanya Renita Dwi Anggara yang bersahabat dengan Vania.
,,,,,,,,,,,,,
Keesokan harinya Edwin sengaja mampir ke warung double D, dimana Nita membantu Vania di sana bersama Lisa, Gisel dan yang lainnya.
"Selamat datang di waroeng Double D...." kata Lisa, Gisel dan Nita bersamaan, ketika ada pelanggan yang singgah di ruko mereka.
Edwin pun memilih meja yang dekat dengan jendela dan Nita pun menghampirinya, untuk menawarkan buku menu.
"Silahkan Kakak mau memesan apa?" tanya Nita kepada Edwin sambil menyerahkan buku menu kepada Edwin dan menantinya.
Edwin pun membuka buku menu dan memilah makanan dan minuman apa yang akan dirinya pesan.
"Saya pesan Nasi ketan susu, dimsum mentai dan untuk minumannya es jeruk peras. Tapi jangan terlalu manis...." ucap Edwin kemudian dan setelahnya Edwin pun mengembalikan lagi buku menunya kepada Nita kembali.
Kemudian setelahnya Nita pun kembali ke meja bar, untuk mengantarkan kertas yang berisi catatan pesanan Edwin.
Lisa pun segera membuatkan pesanan Eďwin tersebut, tidak beberapa lama Nita pun kembali ke mejanya Edwin untuk memberikan pesanan Edwin tersebut.
"Silahkan di nikmati hidangan anda...." ujar Nita kembali dan Nita pun meninggalkan Edwin.
"Tunggu sebentar, bisakah kamu menemaniku disini?" pinta Edwin kembali kepada Nita, lebih tepatnya mencegah Nita pergi dari hadapannya tersebut.
"Maaf kak, bukannya tidak mau tapi sebentar lagi akan banyak pengunjung...." ujar Nita yang menolak tawaran dari Edwin dan meninggalkannya.
Dan benar saja tidak beberapa lama ada banyak pengunjung yang berdatangan, ada yang memesan makanan untuk di bawa pulang dan ada juga yang makan di tempat.
Dan banyak juga yang memesan lewat aplikasi yang tersedia, juga ada yang menitip lewat temannya yang akan mendatangi ruko double D.
Edwin pun segera menghabiskan makanannya tersebut, karena dirinya sudah di tunggu oleh Erwin dan juga Rizal di perusahaan.
Setelah selesai Edwin pun segera membayar seluruh pesanannya tersebut, kemudian Edwin pun segera meninggalkan ruko tersebut.
Walaupun tidak rela, karena juga meninggalkan perempuan yang ia sayangi dan kasihi.
Tbc