NovelToon NovelToon
Membawa Benih Profesor Gila

Membawa Benih Profesor Gila

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Yang Berpenyakit / Tamat
Popularitas:396.3k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Berdalih Child Free, Aiden menutupi fakta dirinya yang mengalami hipogonadisme.

Namun pada malam itu, gairah seksualnya tiba-tiba memuncak ketika dirinya mencoba sebuah obat perangsang yang ia buat sendiri.

Aiden menarik Gryas, dokter yang tengah dekat dengannya.

"Tenang saja, kau tidak akan hamil. Karena aku tidak ingin punya anak. Jadi ku mohon bantu aku."

Namun yang namanya kuasa Tuhan tidak ada yang tahu. Gryas, ternyata hamil setelah melewatkan malam panas dengan Aiden beberapa kali. Ia pun pergi meninggalkan Aiden karena tahu kalau Aiden tak menginginkan anak.

4 tahun berlalu, Anak itu tumbuh menjadi bocah yang cerdas namun tengah sakit.

"Mom, apa Allo tida atan hidup lama."

"Tidak sayang, Arlo akan hidup panjang. Mommy akan berusaha mencari donor yang sesuai. Mommy janji."

Akankah Arlo selamat dari penyakitnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membawa Benih 24

"Sebelah sini Tuan dan Nyonya."

Drap drap drap

Informan yang dimilik Ryder langsung mengarahkan Ryder dan Ayesha menuju ke tempat dimana seharusnya mereka kunjungi.

Perjalan 14 jam lebih dari Indonesia menuju Nijmegen itu tak membuat dua orang tua itu lelah. Terlebih Ayesha, dia sungguh sangat tidak sabar ingin bertemu dengan putrinya. Ayesha juga ingin tahu bagaimana keadaan cucunya.

Rasanya sungguh sangat sesak di dada wanita yang sudah tidak muda itu. Dia membayangkan bagaimana sulitnya Gryas mengurus Arlo yang sakit seorang diri.

Dulu dirinya memang pernah berada di posisi Gryas. Tapi ia tidak merasa begitu kesulitan karena putra sulungnya bukan anak yang sakit. Kondisi ini lah yang sangat membedakan antara ia dan putri bungsunya.

"Ry, apa mereka baik-baik saja."

"Ya, semua akan baik-baik saja. Aku akan melakukan segala hal untuk cucu ku. Bahkan jika harus memotong leher pria brengsek yang membuatnya ada di dunia ini."

Aaah

Tangis Ayesha sudah pecah lebih dulu ketika melihat Gryas duduk termangu sendirian di depan ruang intensif. Dari kejauhan saja, Ayesha bisa melihat kesedihan dan juga rasa lelah yang dirasakan oleh Gryas.

"Sayang, gadis kecilnya Mommy."

Degh!

Gryas langsung melihat ke arah dari mana suara itu datang. Suara yang sangat ia kenal. Suara yang begitu dia rindukan itu tak sangka bisa didengarnya di sini.

"Mom, Dad?"

Greb

Mata Gryas membelalak ketika melihat kedua orangtuanya ada di depannya. Ini seperti mimpi bagi Gryas. Bagaimana tidak, dia sama sekai tidak menyangka bahwa ayah dan ibu nya akan datang kemari.

Gryas semakin mengeratkan pelukannya kepada Ayesha. Ia menghirup aroma tubuh ibunya kuat-kuat yang mana itu sungguh sangat menenangkan.

"Bagaimana keadaan kamu, Nak. Mommy sungguh rindu padamu."

Gryas hanya mengangguk, dadanya sangat sesak hingga tak mampu berkata-kata.

Ayesha mengurai pelukannya. Dan kini giliran Ryder yang memeluk putri kecilnya itu. Ya, bagi Ryder dan Ayesha, Gryas yang sudah sebesar itu tetap saja putri kecil bagi mereka.

"Gry, jangan khawatir. Ada Daddy di sini."

Huaaa

Pecah tangis Gryas. Kali ini lebih keras. Ryder semakin erat mendekap tubuh putrinya. Ia juga mencium pucuk kepala Gryas. Rasa rindu yang dirasakan Ryder juga sangat besar.

"Hiks, maafin Gryas, Mom, Dad."

"Tidak usah minta maaf. Kamu tidak salah apapun. Lalu bagaimana keadaan cucuku?"

Ryder dan Ayesha membawa Gryas untuk duduk. Gryas lalu menceritakan semuanya. Soal donor yang sudah didapatkan Arlo, dia memang belum bercerita kepada Ryder dan Ayesha. Keduanya nampak lega setelah mengetahui bahwa cucu mereka berhasil ditangani dengan baik. Ryder juga langsung berdiri untuk melihat ke dalam ruang intensif. Nampak di sana bocah yang menurutnya sangat kecil tengah tidur tidak berdaya.

"Anak sekecil itu, Ya Tuhan."

Ryder tidak bisa membayangkan betapa sakitnya anak yang masih kecil bertarung dengan sakit yang bisa mengancam hidupnya.

"Daddy turut bersyukur untuk keberhasilan operasi Arlo. Dan Gryas, mari kita pulang Nak. Apa kau masih tidak ingin pulang?"

"Iya sayang, mari kita pulang dan kita bisa tinggal di Yogja. Kita bisa dekat dengan Bibi Rose dan Paman Kenneth di sana. Kita juga dekat dengan rumah sakit agar bisa terus memantau Arlo."

Gryas langsung mengangguk. Ya dia sudah memutuskan untuk pulang. Dia tidak lagi ingin berada di sini lebih lama.

Meskipun di sini sangat nyaman, lingkungannya juga mendukung, tapi kemunculan Aiden membuatnya enggan untuk terus berada di sini.

Bohong kalau dia tidak merindukan pria itu. Pria yang merupakan satu-satunya pria yang ada dalam hatinya. Tapi penolakan Aiden terhadap Gryas sungguh membuatnya sakit hati. Meskipun Gryas sudah tahu bahwa Aiden akan melakukan itu. Tapi rasanya tetap sakit saat mendengar langsung dari mulut pria tersebut.

"Ya Mom, Dad, aku akan ikut pulang. Setidaknya kita harus menunggu Arlo sadar. Aku juga akan mengajukan prosedur pemindahan Arlo dari rumah sakit ini ke rumah sakit Awal Brown."

Ryder dan Ayesha sangat lega mendengar akan hal tersebut. Bahkan Ryder pun langsung menghubungi sang keponakan yang sekarang memimpin RS Awal Brown.

Tentu saja jawaban iya dengan sangat lantang diucapkan oleh keponakan Ryder. Dia terlihat sangat senang sekali jika Gryas juga mau ikut andil dalam mengurus rumah sakit.

"Iya Om, kami akan menyiapkannya dengan sangat baik."

"Terimakasih ya Nak."

Semuanya sudah beres, kini tinggal menunggu Arlo saja. Mereka sangat tidak sadar menunggu Arlo dari pengaruh anestesi.

Hari itu, kebahagiaan yang dirasakan Gryas seolah berkali-kali lipat. Arlo yang telah mendapatkan donor, dan kedatangan kedua orang tuanya. Sungguh tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding akan hal itu. Bahkan tanpa ia sadari, Aiden sama sekali tidak masuk dalam pikirannya.

Saat ini Gryas akan fokus pada Arlo. Baginya Aiden yang masih terus denial terkait Arlo, tidak akan pernah ia pikirkan sampai kapan pun. Gryas bahkan sudah bertekad untuk hidup berdua saja dengan Arlo. Dalam artian dia tidak akan pernah mengusik atau mengharapkan Aiden lagi.

Dari awal keputusannya saat meninggalkan Aiden adalah sebuah keputusan yang ia pilih. Jadi kemunculan Aiden sekarang baginya tidak banyak berarti. Bagi Gryas dirinya yang mencari Aiden kemarin hanya untuk Arlo. Tidak lebih dan tidak kurang dari itu.

Sedangkan di tempat lain, tepatnya dirumah, Aiden tengah terus berpikir. Dia berpikir perihal tes yang akan ia jalani besok. Bukannya dia tidak mau, tapi ternyata besok dia ada kelas dari pagi sekali hingga petang. Jadwal mengajarnya sangat penuh karena dia harus mengejar materi yang ternyata banyak tertinggal dari pengajar sebelumnya.

Diterimanya Aiden di universitas tersebut ternyata karena profesor sebelumnya berhenti secara mendadak. Bukan berhenti secara mendadak, tapi tepatnya orang itu tiba-tiba menghilang.

"Haah, jadi besok tidak bisa ya. Aku harus menundanya untuk beberapa hari lagi. Aku akan menghubungi dokter itu untuk menjadwalkan ulang tes nya. Tapi sepertinya tidak masalah. Anak itu pasti sudah baik-baik saja sekarang. Apa yang kulakukan hanyalah sekedar untuk berjaga-jaga."

Aiden memang bicara seperti itu, tenang dan santai. Tapi dalam hatinya entah mengapa dia merasakan kegusaran. Dan hal tersebut membuat Aiden tak kunjung bisa memejamkan mata.

"Haah, baiklah mati kita melakukan sesuatu saja dari pada terjaga tidak jelas seperti ini."

Aiden keluar dari kamar dan masuk ke mini lab nya yang sudah jadi. Hal yang ia lakukan dalah membuat formula atau obat.

"Obat penguat tahan tubuh bagi anak-anak. Aku akan membuat itu."

TBC

1
klara
klara
bagusss
Phiphiet Safitri
luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
aiden .greyas brown.anakx ryder .ayesha
Ari Sawitri
kapok mu kapan? belagu merasa dibutuhkan. pergi sana, makan tuh lab kamu .. ngaku genius kok ternyata tolol minta ampun 😏😡
Ari Sawitri
bodoh kamu Aiden coba klu kamu mau ikutan Hendrik pasti kamu bertemu dg gryas dan anak kamu 😏😁
Mimin Hwanbby
anak nya ayasha and rider kah?adik nya gael
Hilmiya Kasinji
ijin baca kak
tiniteyok
sookoor sokorr
sokoorrriiiiiinnn
Mazree Gati
UNTUNG BACA ENDNYA DULU,.,
ENDINGNYA GA ASIK,,KIRAIN SAMA KAYA MOM SITA,,,KAYA NGGA ADA COWO LAIN,,,KECEWA THORRR,,,
,,UNSUB,,
Mazree Gati
CERITA MOM SITA TERULANG,,SEMOGA NGGAK BERJODOH DGN AIDEN,,
Mazree Gati
jangan sampai berjodoh dgn aiden thorrr,,mom sita aja bisa jodoh dgn rama,,nggak harus karena ayah kandung trus berjodoh, ,langsung unsub, klo terjadi
Iin Cantika
makasih author untuk ceritanya
latarnya Belanda,kebetulan anak sy mahasiswa di Wageningen university sekarang
sehat,sukses selalu buat author yaaaa😘
Damar Pawitra IG@anns_indri: waaaah hebat sekali. luar biasa kak.
semoga anak saya besok bisa juga ke sana.
terimakasih sudah membaca 🥰🥰🥰
total 1 replies
Maria Mahdalena Manalu
Luar biasa
ari sachio
klo benar ada prof kek gitu cara ngajary yg ad mahasiswanya pada rajin berkunjung ke rmh profy saat dia g ada trs deketin arlo ma mommynya biar si prof dijinakin dikit🤣🤣🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
Berjuanglah kmu aiden tidak semudah itu ferguso kmu dimaafkan
Ririn Nursisminingsih
syukurin aiden setelah tes DNA dan itu anakmu penyesalanmu tak berguna..
Ririn Nursisminingsih
aidenn ni profesor tpi boding banget... udah jelas itu anaknya.
Nanik Kusno
Ikan sepat...ikan gabus...
lebih cepat lebih bagus....
Nanik Kusno
Semangat Aiden.....tekatmu sudah okey.....👍👍👍👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪💪
Nanik Kusno
Satu lagi fans Gryas.....👏👏👏👏👏👏👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!