Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana lamaran
" Jangan cemberut bunda, nanti cantiknya hilang lho. Walaupun bunda yang kedua, rasa sayang Tristan tidak akan berbeda antara mama dan bunda. "
" Iya sayang bunda tahu kok kalau itu. Ya sudah ayo berangkat. "
" Bunda naik motor saja, biar Tristan yang dorong. Bunda siapkan saja nanti tempatnya disana bun."
" Baiklah bunda duluan ya nak. "
" Iya bunda hati-hati jangan lupa berdoa bunda."
" Iya, Bismillaahirrohmaanirrohiim. " Bu lilis pun berangkat terlebih dahulu.
" Bismillahirrahmanirrahim, semoga dagangan bunda laris ya Allah, amiin." Setelah mengusap kedua tangannya di muka, lalu Tristan melangkah mantap dengan mendorong gerobak bunda nya.
Dalam perjalanan menuju tempat bundanya dagang, banyak warga yang disapa oleh Tristan, mereka pun menyapa balik, sesekali juga menggoda Tristan.
Tristan menanggapi dengan senyuman ramahnya, karena mereka memang sangat suka menggoda Tristan, apalagi Tristan hanya menganggap itu sebuah lelucon saja.
Jadi dia pun dengan santai meladeni mereka. Tristan pun terus berjalan, tidak lupa dia selalu bershalawat ketika dalam perjalanan kemanapun.
Karena dia percaya dengan pertolongan Allah SWT itu nyata, dan syafaat Nabi Muhammad SAW itu benar adanya. Apalagi orang yang selalu melantunkan shalawat dalam keadaan apapun akan mendatangkan rezeky, dan pertolongan dari Allah SWT.
" Allahumma salialla Muhammad, WA allaali Sayidina Muhammad. " Shalawat tersebut yang selalu Tristan ucapkan. Di sepanjang perjalanan nya menuju warung bundanya.
Tidak lama Tristan pun sampai di warung bundanya. Dan segera memposisikan gerobak dagangan ibuknya. Setelah itu menata semuanya.
Tristan pun bisa memasak nasi goreng yang di buat oleh bundanya, karena Tristan memang pemuda yang mau belajar dengan tekun apapun itu. Jika ada hal baru yang dia tekuni, maka dia akan belajar apapun itu sampai menguasainya.
" Alhamdulillah sudah selesai semuanya bunda. "
" Iya nak itu sudah ada 2 orang yang menunggu mereka pesan 2 nasi goreng sepesial,biar bunda saja yang masak, kamu siapkan yang lain ya. " Ucap bu lilis, sambil memakai celemeknya.
" Baik bun, Tristan bersihkan meja dan siapkan semua camilan dan minuman nya ya bun."
" Iya nak, Hati-hati ya."
Tristan pun segera melakukan apa yang di perintah kan bundanya. Dia pun dengan cekatan melakukan semuanya. Tidak lama datanglah pelanggan dan duduk di dalam warung.
" Mas mau pesan 2 nasi goreng pakai hati ayam, dan minumnya 2 es lemoh tea. "
" Siap silahkan duduk kakak, saya akan buatkan minumannya terlebih dahulu. Bun nasi goreng sepesial pakai hati 2 ya. "
" Iya nak bunda selesaikan ini dulu, sebentar lagi selesai buatkan dulu minuman untuk kakaknya. "
" Siap bun."
Mereka pun bekerja sama dalam menyiapkan pesanan, para pelanggan sampai waktu maghrib tiba, dan pelanggan sudah berkurang. Tidak sebanyak tadi, Tristan pun pamit untuk pulang sebentar, melakukan 3 rakaat dan mengambil ponselnya.
" Bun Tristan pulang dulu ya, mau shalat maghrib dulu, sama ambil ponsel Tristan tertinggal di rumah. "
" Iya nak hati-hati ya, kalau sudah selesei cepat kembali, nanti giliran ibu yang shalat. "
" Iya bun. "
Tristan pun segera pulang kerumah, dan sesampainya diruma ternyata rumahnya sudsh terang tandanya ayahnya sudah pulang, dia pun mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
" Assalamu'alaikum. "
" Walaikum salam. "
" Ayah sudah pulang, mau makan dirumah atau kewarung yah. "
" Iya jagoan, ayah kewarung saja, bunda pasti repot kamu tinggal pulang, biar ayah yang kesana ayah juga sudah shalat, kamu shalat dulu saja. Kalau mau di rumah setelah itu juga tidak apa-apa. "
" Janganlah yah, nanti biar Tristan kembali kesana yah, ayah kamu baru pulang pasti caoek. Biar Tristan sama bunda saja yang jualan, ayah di rumah istirahat saja nanti. "
" Ya sudah ayah bantu bunda dulu kalau begitu, nanti kalau kamu sudah selesei segera kesana bantu bunda ya. "
" Iya yah, Hati-hati dijalan. "
Tristan pun masuk kedalam rumah, sedangkan pak paryono, ayah sambung Tristan pergi ke warung untuk membantu istrinya. Dan dia pun segera mengambil kuncinya dan berganti celana panjang, setelah itu pergi kewarung.
Setelah selesei melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam, Tristan kembali ke warung bundanya untuk kembali membantu bundanya.
Setelah sampai Tristan pun membantu kedua orang tua sambungnya untuk berdagang. Tidak lama datanglah billa ke warung makan bu lilis.
" Assalamu'alaikum mas Tristan. "
" Walaikum salam, eh mbak billa, aku kira tidak jadi datang. "
" Jadi dong mas. Emt mas boleh ngomong sebentar tidak sama mas Tristan. "
" Ngomong apa mbak, disini saja. "
" Emt bisa berdua saja mas, soalnya penting ini mas. "
" Oh ya sudh kita kewarung samping ya, sambil minum kopi. "
" Iya boleh mas. "
" Bunda, ayah, Tristan temani mbak billa dulu ya. "
" Iya nak hati-hati ya jangan aneh-aneh. Ingat kalian belum mukhrim. "
" Iya bun tenang saja, mau diwarung samping aja kok bun. "
Mereka pun segera berjalan kewarung samping untuk berbicara empat mata. Setelah sampai Tristan pun memesan 2 es coklat agar bisa menikmati manisnya hidup. Tidak lama pesanan mereka pun jadi , dan mereka lalu duduk di kursi yang disediakan.
" Mau bicara bicara apa mbak, sepertinya penting sekali. " Tanya Tristan to the point.
" Emt mas maaf sebelumnya, mas mau tidak datang ke rumah melamar billa. "
" Uhuk uhuk, mbak jangan bercanda. Kita saja baru kenal mbak. Saya juga belum kerja mau kasih makan mbak pakai apa nanti mbak. "
" Maaf mas kalau mendadak, billa jujur jatuh cinta sama mas, tapi mama suruh kalau bisa mas lamar billa ke rumah, tapi kalau mas gak mau juga gak apa-apa kok mas. "
" Bukannya gak mau mbak, tapi kita baru kenal mbak, apakah mbak gak akan menyesal nanti memilih saya sebagai suami mbak. Saya juga belum lulus kuliah, dan juga belum kerja mbak. "
" Iya aku tau kok mas, tapi kan semuanya bisa di cari bersama nanti mas. Billa juga ada kok bisnis kecil-kecilan mas. Jadi tidak usah khawatir untuk biaya hidup. Apalagi mama juga punya restoran kok mas, nantinya juga billa yang kelola kalau sudah lulus kuliah mas. "
" Iya mbak aku juga tahu, sebenarnya aku juga minta mbak tadi siang buat datang ke wisuda ku, karena aku juga suka sama mbak. Makanya aku ngajak mbak kesana. Tapi untuk melamar mbak, aku akan bicarakan dulu sama ayah bunda mbak, nanti aku hubungi jika mereka mau melamar kan mbak untukku. "
Seperti mendapat suntikan oksigen, billa pun bernafas lega, karena perasaannya di balas oleh Tristan. Mungkin benar dengan memperbanyak shalawat, maka akan ada rezeki yang menghampiri kita.
" Mas panggil sayang bisa gak mas, jangan mbak gitu, kan aku calon istri mas Tristan. "
" Hem iya iya sayang. "
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu