NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

"Eh Lis, Aqila mana?" tanya Gibran saat Lisa datang menghampiri mereka tanpa Aqila.

"Lah emangnya gak ada? perasaan tadi Aqila berangkat duluan," alibi Lisa.

"Lah masa? tapi kok gak ada," heran Gibran.

"Mungkin dia udah duluan kali ketempat camping," ucap Putri.

"Udah sih jangan terlalu dikhawatirkan juga, wong dia udah gede," ucap Tika yang menurutnya mereka terlalu berlebihan mengkhawatirkan Aqila.

"Bener tuh apa kata Tika, dia udah gede. Makanya jangan terlalu kalian manjain ntar dia yang ngelunjak," ucap Putri.

"Apa lo bilang Aqila ngelunjak? bukannya lo ya yang sering ngelunjak padahal baru beberapa hari aja di SMA Jaya Sakti tapi gayanya udah setinggi langit," sinis Alea.

"Apa hah?! emang bener kan Aqila tuh MANJA!" sinis Putri sambil menekankan kata manja.

"Gak usah asal ngomong deh lo, kalo bukan karena temen lo ini. Aqila pasti gak bakalan gini," ucap Alea yang tak kalah sinisnya.

"Eh kok malah nyalahin gua? kalo dia ngiang ya salahin sendiri. Ngapain mau nungguin gua," ucap Lisa dengan tak tau dirinya.

"Lo jadi cewe kok gak tau diri banget ya, Aqila udah baik-baik mau bantu lo. Eh lo tau-taunya malah ke setan," sinis Arga yang dari tadi menyimak perdebatan itu, tapi lama kelamaan ia makin tak suka dengan tingkah Putri dkk.

"Udah-udah kalian jangan pada berantem gitu, mendingan sekarang kita ke tempat camping aja. Dan buktiin bener gak Aqila udah ada di sana apa belum," lerai Jesika dan yang lainnya pun menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Jesika.

"Kalo ada sesuatu hal yang terjadi sama Aqila, kalian yang bakalan jadi orang pertama yang kami salahkan dan yang akan kami hancurin," ucap Gibran dengan dinginnya.

Mereka kecuali Putri dkk pergi menuju camping. Setelah kawan-kawan Aqila pergi, Putri dkk mulai membicarakan rencana jahat mereka.

"Lu apain Aqila, sampe-sampe dia gak dateng?" tanya Putri.

"Gua dorong dia ke jurang," jawab Lisa dengan santainya.

"Anjing!" umpat Putri.

"Kenapa lo malah marah-marah?" tanya Lisa.

"Lo bego anjir, lu gak tau apa lupa kalo Aqila itu cucu perempuan satu-satunya dari keluarga Addison, Fernandes, sama Mahendra. Mereka semua pemilik dan orang kaya yang paling terkenal di dunia," ucap Tika.

"Bener sama apa yang diucapin sama Tika, kita harus cepet-cepet pergi sebelum mereka menyadari kalo Aqila udah meninggal dan disebabkan oleh kita," ucap Putri dan disetujui oleh Lisa dan Tika.

"Ya udah ayo kita pergi dari sini sebelum mereka menyadarinya," ucap Lisa dan mereka semua pun meninggalkan tempat itu.

Jika kalian berfikir bagaimana mereka pergi dari hutan itu? jawabannya mereka sudah menyiapkan segalanya. Jadi mereka tinggal menjalankan rencananya, tapi untuk Aqila yang di dorong ke jurang itu bukan rencana mereka. Melainkan itu rencana yang dibuat Lisa dan tanpa bertanya dulu kepada kawan-kawannya.

Sedangkan di tempat Camping

"Bu di sini apa Aqila sudah sampai?" tanya Gibran dan dia pun menghampiri panitia dan guru-guru yang menyelenggarakan acara camping ini.

"Loh emangnya gak sama kalian? kan kalian itu sekelompok sama Aqila. Apa jangan-jangan jadi sesuatu terhadap Aqila," ucap BuRik yang mulai berpikir negatif.

"Ibu jangan bilang gitu dong!" ucap Alea yang agak ngegas karena dia mulai panik karena ia cemas kepada Aqila.

"Ibu 'kan cuman berasumsi seperti itu," jelas BuRik.

"Sudah kalian jangan pada ribut, sekarang kita cari Aqila. Dan oh ya, di mana Putri, Lisa, dan Tika?" tanya Pak Bagus yang baru menyadari kalo mereka tidak ada.

Yang lainnya pun mencari Lisa, Putri, dan Tika. Dan ternyata hasilnya nihil, mereka tak menemukan mereka bertiga.

"Sialan, MEREKA ILANG. CEPAT CARI AQILA KE HUTAN," teriak Alea.

Alea paham sekarang kenapa Putri dkk hilang, pasti mereka penyebab dari menghilangnya Aqila.

"Ya sudah ayo kita cari Aqila ke tempat terakhir Aqila hilang, dan untuk para wanita kalian tunggu saja di sini. Jangan kemana-mana!" tegas Pak Bagus.

Dan para pria pun mulai mencari keberadaan Aqila dan para wanita pun berdoa semoga Aqila bisa di temukan.

"Arghhh, Lisa sialan," umpat Alea dan dia pun mulai marah.

"Udah Le, lu jangan marah-marah," nasihat Jesika.

"Gua gak boleh gimana Jes? Aqila hilang dan itu semua ulah para cabe," cemas Alea yang terlihat jelas dari sorot matanya.

"Gua tau lo cemas sama Aqila, dan itu juga bukan cuman lo doang yang cemas. Kita semua juga cemas sama Aqila, tapi lo jangan marah-marah gini. Lo marah-marah sama Lisa pun percuma, Aqila gak bakalan ketemu kalo lo marah-marah gini," ucap Jesika.

"Tapi Arrrgghhh," kesal Alea.

"Tenang ajalah, Le, lo kaya baru kenal Aqila aja," ucap Wilona dengan senyum miring.

Wilona sangat tahu sifat sahabat satunya itu, dia gak akan pernah kalah atau pun mati dengan cara yang mudah.

🐝🐝🐝🐝🐝

Di kediaman keluarga Mahendra

"BANG ZO, SINI DONG," teriak Alin di ruang tv.

"Kenapa Baby Al?" tanya Elzo saat ia sudah ada di dekat sang adik kesayangan yang sedang menonton Spongebob di ruang televisi.

"Ambilin Baby Al, makanan dong," ucap Baby Al sambil mengeluarkan puppy eyesnya dan itu pun Elzo tak akan bisa menolaknya.

"Aduh adik ku tersayang, kamu 'kan bisa dong ambil makanannya sendiri?" tanya Elzo kepada Alin.

"Gak bisa Abang yang jelek, makanya Alin. Minta bantuan ama Abang," jelas Alin dengan menggemaskannya.

"Utututu, gemesin banget sih adiknya Abang. Ya udah Abang ambilin dulu ya makanannya," ucap Elzo sambil mengelus rambut Alin dengan penuh kasih sayang.

"Oke Abang," ucap Alin sambil mengangkat jempolnya.

"Makanannya kaya apa?" tanya Elzo.

"Ya terselah, asalkan bica dimakan aja," jawab Alin tanpa mengalihkan fokusnya dari film si kotak berwarna kuning.

"Ya udah bentar ya cantik," ucap Elzo dan Alin pun menganggukan kepalanya.

Elzo bangkit dari duduknya dan pergi ke dapur untuk mengambil makanan untuk adik tersayanganya.

Prang!

Elzo melihat Mommy Siska menjatuhkan sebuah gelas saat Mommy Siska ingin mengambil minum. Elzo pun langsung menghampiri sang Mommy.

"Aduh Mommy, kenapa jadi jatuhin jelas? Mommy gak apa-apakan?" tanya Elzo dan Mommy Siska menggelengkan kepalanya.

"Mommy gak apa-apa, tapi kok perasaan Mommy gak enak ya ke Aqila," ucap Mommy Siska.

"Mungkin itu cuman perasaan Mommy aja kali, Mommy ke sama aja gih samperin Alin. Ini biar Zo aja yang beresin," ucap Elzo dan dia pun mulai membersihkan serpihan kaca dari gelas.

"Ya udah iya, Mommy ke Alin. Awas kamu jangan sampe terluka ya," peringat Mommy Siska.

"Ay ay ay kapten," ucap Elzo dan Mommy Siska pun hanya terkekeh pelan.

"Ku harap ini hanya perasaanku saja, aku tak mau terjadi sesuatu hal terhadap putriku. Cukup aku kehilangan seorang putra dan jangan lagi alu harus kehilangan anak perempuan ku," batin Mommy Siska dan dia pun pergi ke ruang televisi tempat di mana ada Alin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!