Teknik Terlarang

Perintah Suci

Setelah bencana berakhir di sekte pedang Yi Tian Jian seluruh peserta dan kultivator bergegas kembali ke kediaman dan sektenya masing masing. Kini hanya tersisa para kultivator dari sekte Pemurnian jiwa yang tinggal di sekte pedang Yi Tian Jian. Grandmaster Wu Shuang secara pribadi menjamu kelompok Xiao Lin di aula utama sekte pedang Yi Tian Jian.

"Kami sekte pedang Yi Tian Jian berterimakasih atas bantuan dari teman sekte Pemurnian jiwa dalam bencana belakangan ini dan secara pribadi Saya orang tua Wu Shuang sangat bangga dengan hubungan baik ini..." ucap Grandmaster Wu Shuang berdiri di depan sebuah meja panjang yang di tengahnya sudah tersaji berbagai masakan untuk menjamu kelompok Xiao Lin.

"Tuan besar Wu Shuang terlalu memuji , kami hanya membantu sedikit dalam pertempuran kemarin... Mungkin pribadi Xiao Lin yang kebetulan murid sekte Pemurnian jiwa lah yang banyak membantu pertempuran itu...." jawab Tetua jin win Wei sambil menangkupkan kedua tangannya.

Perhatian semua orang kini terpusat pada pemuda cuek yang sedang melamun. Tanpa banyak kata Ling Huanjun menendang kaki Xiao Lin dari bawah meja panjang. Xiao Lin yang terkejut pun mengeluarkan ekspresi lucu membuat semua orang menjadi tertawa memecahkan keseriusan suasana disini.

"Bocah bodoh... Kau sedang jadi pusat perhatian bodoh...!!" Ling Huanjun yang tidak sabar sedikit emosi seperti biasanya.

"Kau gadis yang menyerah jangan sok keras di hadapanku ya...!" jawaban Xiao Lin ini sontak membuat semua orang kembali tertawa membuat Ling Huanjun semakin cemberut marah.

"Hubungan kalian memang sangat baik , mungkin mulai saat ini sekte pedang Yi Tian Jian lebih baik sering berkomunikasi dan bertukar pelajar dengan sekte Pemurnian jiwa. Saya secara pribadi akan mengirim surat kepada Tuan besar Chen Long...." ucap Grandmaster Wu Shuang yang berniat menjalin persahabatan lebih intens dengan sekte Pemurnian jiwa.

Setelah obrolan obrolan panjang selesai mereka lalu menyantap hidangan yang telah di sajikan oleh sekte pedang Yi Tian Jian ini. Dengan lahap para pemuda dan pemudi yang di undang menghabiskan semua makanan yang ada di meja panjang itu.

"Tuan besar Wu Shuang, Kami harus kembali ke sekte karena sudah tidak ada yang perlu di lakukan oleh kami lagi disini... Terimakasih atas kebaikan Tuan besar Wu Shuang..." sambil menangkupkan kedua tangannya tetua Jin Win Wei dari sekte Pemurnian jiwa berpamitan dan segera berjalan keluar bersiap melakukan perjalanan pulang ke sekte Pemurnian jiwa.

"Teman Xiao Lin.. Datanglah lebih sering kesini jika kau sedang tidak ada kegiatan di sekte...." ucap Grandmaster Wu Shuang sambil menepuk pundak Xiao Lin yang berjalan paling belakang di antara yang lainnya.

"Grandmaster Wu Shuang tenang saja , junior ini pasti akan berkunjung kembali... " jawab Xiao Lin yang akhirnya melesat mengikuti para temannya. Mereka semua akhirnya keluar dari sekte pedang Yi Tian Jian dengan perut yang kenyang dan terus melesat ke arah sekte Pemurnian jiwa di sebelah Hutan Monster benua ini.

Sementara itu di alam abadi , tepatnya di Puncak Yama yang suci ini duduk dengan menyilangkan kedua kakinya seorang Wanita cantik yang sedang bermeditasi dengan tenang tiba tiba membuka matanya.

"Jin Xin Yue...." batin wanita ini yang ternyata Mei Lian terkejut saat pusaka Jin Xin Yue tiba tiba keluar dari tubuhnya mengeluarkan suara nyaring terbang seperti mengamuk di ruangan ini. Ia terus membenturkan tubuh kerasnya ke segala arah dengan suara yang memekakkan telinga.

"Ada apa denganmu.." ucap lirih Mei Lian sambil mengeluarkan sebuah harta dari kantong penyimpanannya. Slip batu pemecah kode kuno , slip batu itu menyala dan membentuk susunan tulisan yang berbunyi "Tuanku Masih Hidup" melayang di udara.

Tanpa sengaja air mata di sudut mata Mei Lian kembali menetes mengingat pemuda bandel anak didiknya itu. Mei Lian lalu memasukan kembali slip giok pemecah kode kuno miliknya dan berdiri. Ia berpikir sudah terlalu lama ia bermeditasi dan ingin keluar dari pelatihan tertutupnya.

"Jin Xin Yue.. Aku akan mulai mencari Xiao Lin mulai saat ini..." pusaka Jin Xin Yue pun seperti kegirangan setelah mendengar ini , ia berputar putar di sekitar tubuh Mei Lian dengan nyala redup keemasan.

"Murid murid puncak Yama...." Suara menggema terdengar ke seluruh puncak Yama yang suci ini membuat seluruh tetua dan murid dalam maupun luar berdiri bersiap menunggu perintah.

"Semuanya berkumpul di Kota suci saat ini juga....!!" sambung Mei Lian yang melesat menghilang dengan teknik teleportasinya ke arah kota suci. Kota suci adalah sebuah Area di puncak suci yang sangat luas dan merupakan tempat terlarang bagi sembarang murid untuk datang kesini. Namun kini Mei Lian memerintahkan seluruh orang untuk ke kota suci.

"Leluhur Mei Lian sudah keluar dari pelatihannya..."

"Wanita suci ini akhirnya keluar..."

"Andai Xiao Lin masih hidup , ia pasti akan menjadi tetua pertama di puncak suci ini..."

Banyak sekali gumaman orang yang terungkap saat mendengar suara dari wanita suci yang sekarang di anggap sebagai leluhur puncak Yama yang suci. Mei Lian saat ini merupakan Sosok terkuat di puncak Yama bahkan daratan alam abadi ini.

"Ayo Wu Ning...." ucap suara seorang wanita yang di dahinya terdapat tanda kelopak bunga berdaun 8 , wanita ini adalah Hulin Xia yang pernah di kenal oleh Xiao Lin. Wu Ning juga saat ini telah menjadi seorang tetua di aula obat dengan tanda kelopak bunga berdaun sembilan.

Kini seluruh murid dan tetua telah berada di Kota suci Yama , mereka menunggu kehadiran Mei Lian yang sebenarnya telah berada disitu dalam kehampaan. Retakan spasial terbentuk di udara kosong , sesosok wanita yang sangat cantik keluar dari retakan spasial dengan sangat anggun membuat seluruh orang yang berada di area itu memandang terpana. Sebuah pusaka berbentuk bulan sabit emas pun terbang mengitari tubuhnya menjadikan pemandangan ini semakin epik. Penampilan Mei Lian tak berubah , ia memang selalu mengesankan semua orang.

"Hormat kepada leluhur Mei.....!!" suara serentak para murid dan Tetua ini menggema menggemparkan kota suci Yama. Mei Lian lalu berjalan pelan dan mengeluarkan sebuah Gulungan perkamen agung yang di lemparkan ke depan melayang di udara.

"Perintah suci....Siapapun yang bisa mencari keberadaan Xiao Lin atau Lin Tian akan mendapatkan hadiah berupa teknik suci dan sutra surgawi..."

Seluruh murid dan Tetua puncak Yama bersama sama menjawab perintah suci ini sambil menangkupkan kedua tangannya dengan tegas.

"Siap menjalankan perintah suci...!!"

Setelah beberapa pengaturan dan beberapa tugas baru untuk Tetua muda , seluruh kultivator puncak Yama akhirnya kembali ke tempatnya masing masing. Leluhur Mei Lian lalu mengundang beberapa kultivator dari golongan sensorik untuk datang menemuinya.

Diantara para kultivator itu ada sepasang pemuda pemudi yang paling berbakat dalam teknik sensorik bernama Kinnan dan Suli. Mereka berdua menghadap ke ruangan Leluhur Mei Lian secara tertutup. Mereka secara pribadi akan menjadi utusan khusus dalam misi kali ini.