Kembalinya Cinta Pertama

"Coba hubungi Nada sekarang juga.." Titah Daddy Alvaro kepada sang istri. Tentu saja wanita yang masih cantik di usianya yang tak lagi muda itu segera menghubungi sang putri.

Belum juga di hubungi, Seorang wanita cantik muncul sembari mengucapkan salam.

"Assalamualaikum..

"Waalaikum salam...

Nada tersenyum ke arah seluruh keluarga yang berkumpul disana. Nada bertingkah seolah olah tidak terjadi apapun. Selama perjalanan menuju ke sini, Nada sudah tahu kalau seluruh keluarga besarnya pasti berkumpul disini.

Nada tidak datang sendiri melainkan bersama Hana. Wanita itu juga memegang sebuah map yang di pastikan isinya tidak jauh-jauh dari urusan pembelaan.

"Kalian semua ada disini?" Tanya Nada dengan ucapan ramah. Ia duduk di samping sang Mommy yang sejak tadi menatapnya dalam.

"Sayang? Are you okey...

"Aku baik Mom.. Memangnya kenapa aku?" Nada mengangkat kedua bahunya seraya melihat satu persatu keluarganya.

"Kakak jangan menatapku seperti itu.. " Protes Nada merasa tidak suka dengan tatapan sang kakak yang datar..

"Kakak kecewa sama kamu. Kenapa kamu menyembunyikan semua ini?" Nada menghela nafas panjang. Ia menatap seluruh keluarganya satu persatu sebelum menjawab semuanya. kali ini ia akan jujur, Ia tidak ingin sakit terus menerus.

"Aku tidak pernah punya niat untuk menyembunyikan semua ini. Aku masih memikirkan Opa Aditya. Dia begitu bahagia melihat aku menikah dengan Xavier.." Nada menghentikan ucapannya sejenak sebelum akhirnya melanjutkan.

"Sejak awal pernikahan ku dan Xavier memang tidak sehat.. Selama kami menikah, Aku dan dia tidak pernah melakukan hubungan suami dan istri yang biasa mereka lakukan. Pernikahan ini terlalu dingin, Kita satu kamar tapi seperti orang asing. Apa yang kalian lihat semua selama ini palsu. Tapi aku tetap bersabar atas semuanya berharap suatu saat nanti Xavier akan membuka hatinya. Tapi yang ada, Bukannya membuka hati dia justru kembali menjalin hubungan dengan wanita yang katanya adalah cinta pertamanya. Dia alasan ingin pergi ke luar kota tapi padahal dia liburan bersama wanita itu. Xavier juga membelikan kalung berlian dengan harga yang fantastis kepada wanita itu.. Sementara aku? Mungkin aku masih diam dengan sikap dinginnya selama ini, Tapi tidak dengan perselingkuhan.. Keputusan Nada sudah bulat. Nada akan bercerai dari Xavier. Dan lagi, Nada ingin Daddy menarik investasi yang selama ini di suntikan ke perusahaan Xavier. Keterlaluan memang Dad.. Tapi Nada hanya ingin membuktikan saja kalau ucapan Nada tidak pernah main-main.." Nada memang mengerti ilmu agama, Akan tetapi Nada bukan malaikat yang punya hati selembut itu. Kalau bukan karena suntikan dana dari perusahaan Abraham, Jadi apa perusahaan yang sedang di kelola oleh Xavier. Lihat saja, Mungkin setelah ini, Xavier akan kelimpungan.

****

Alika pulang ke apartemennya dengan perasaan kesal bukan main. Usai periksa ke dokter, Bukannya dia di rawat malah hanya di beri obat saja. Selain itu, Xavier juga menolak untuk mengantarkannya pulang. Masih untung ada tiga temannya yang sesama model yang mau membantunya.

"Memang keterlaluan sih istri dari pacar kamu itu. Kamu harus laporkan dia ke polisi.." Ucap salah satu teman Alika yang bernama Talita. Dia juga ikut geram dengan apa yang ia dengar dari Alika tadi.

"Iya bener, Kamu harus bisa lawan istri dari pacar kamu itu. Kamu bilang dia itu juga wanita miskin, Lawan saja.." Sambung Tria.

"Kalian benar, Aku lebih darinya kan? Malah dia tadi sok-sok an mengancam aku sama Xavier. Kalau aku mau dia jadikan miskin katanya.. Memangnya siapa dia?" Mereka berempat tertawa. Alika sepertinya belum percaya kalau Nada itu memang kaya. Hingga sebuah dering ponsel membuat tawa mereka terhenti.

"Dari siapa Lik?

"Dari Pak Ricky.."

"Angkat aja siapa tahu penting.. " Alika akhirnya memilih untuk mengangkatnya walaupun agak sedikit ragu.

"Halo, Pak Ricky..

(.....)

Mata Alika membola seketika. Nafasnya seolah tercekat di tenggorokannya. Jantungnya tiba-tiba saja berdetak tak karuan sekarang.

"Lik? Kenapa?

"A.. Aku.di pecat..

"Apa? Pak Ricky mecat kamu?" Alika mengangguk lesu.

"Kok? Ya Ampun.. Gak mungkin kan pak Ricky tiba-tiba pecat kamu tanpa alasan. Atau jangan-jangan bener lagi kalau Istri dari pacar kamu itu bukan orang sembarangan.." Alika terdiam mencerna ucapan temannya ini. Ia tidak boleh tinggal diam, Ia harus datang menemui pak Ricky lalu menemui Nada. Namun dengan kondisi Alika yang seperti ini jelas membuat Alika belum bisa melakukan apapun.

.

.

.

Sama seperti Alika yang mendadak di pecat dari perusahaan yang membuat namanya bersinar selama ini. Hal yang serupa juga terjadi terhadap Xavier.

Saat ini, Pria itu tengah kelimpungan sendiri. Beberapa investor kini membatalkan kerja sama mereka dan menarik investasi mereka. Salah satunya adalah ayah mertuanya. Bahkan,,Dengan teganya ayah mertuanya itu menarik investasi yang selama ini membuat perusahaan yang hampir bangkrut itu kembali berdiri.

"Tuan, Ini bagaimana? Berapa investor..

Brak!!

"Sekarang kau diam dulu.. Aku masih pusing dengan semua ini! Kalau satu persatu dari mereka membatalkan kerja sama ini dan menarik investasinya, Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya.. " Xavier yidak bisa bayangkan bagaimana reaksi kakeknya setelah ini.

Harapan pria tua itu bergantung terhadap Xavier. Dan lihat sekarang? Cucu yang mereka banggakan membuat perusahaan itu anjlok.

"Kau keluarlah dulu.. Aku masih ingin sendiri.." Pria yang tak lain adalah asisten Xavier tersebut pamit undur diri.

Xavier memejamkan mata erat-erat. Ia tahu semua ini pasti juga karena campur tangan Nada, Istrinya.

" Ayo angkatlah.." Xavier menghubungi Nada detik itu juga. Sayangnya Nada enggan mengangkat panggilannya. Xavier baru saja sembuh. Kepalanya masih berdenyut dan sekarang semakin ingin pecah saja kepalanya.

"Halo...

"Apa yang kau lakukan Nada!!?

"Memang apa yang aku lakukan?" Tanya Nada dari seberang sana. Wanita itu terlihat sangat santai sekali seolah tidak terjadi apapun.

"Kau! Kau yang meminta Daddy menarik investasi dari perusahaan ku, Iya!! Apa kau sudah gila! Ayolah.. Jangan bertingkah kekanak katakan seperti ini.. Apa yang terjadi dengan rumah tangga kita jangan kau campur adukan dengan perusahaan..." Bagi Xavier, Sikap Nada terlalu kekanak kanakan. Bagaimana bisa wanita itu mencampur adukan urusan pribadi dengan pekerjaan.

"Sepertinya otakmu ini perlu dibenturkan agar kau ingat. Apa kau lupa, Kalau kau menyebut pernikahan ini hanya pernikahan bisnis? Kenapa saat perusahaan mu bermasalah kau marah? Ingat! Kau sendiri yang mengatakan kalau kita menikah karena bisnis perusahaan.. Jadi apa yang aku lakukan sudah benar dong.. Pernikahan kita sudah tidak sehat sejak awal. Dan sekarang kau berselingkuh.. Seperti ucapanku tadi pagi Tuan Xavier yang tidak terhormat. Berani kau macam-macam.. Akan aku buat miskin kau.. Perlu kau ingat, Ancamanku tidak pernah main-main..Kau dan gun-dik sia-lanmu itu akan hancur secara sekejap...

Tuuuut...

"Halo! Nad.. Nada!!

"AAAAARRRGGG!!

.

.

.

TBC