laura almeira,model cantik yang dipinan oleh sang kekasih yang berasal dari keluarga konglomerat,namun semua sifat romantis sang kekasih sirna,setelah ia menganti status nya menjadi seorang istri,di tambah ibu mertua nya yang selalu menyudutnya....
bagaimana kisah,selanjutnya,yuk mampir dan baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB~~22 menangkap basa
Laura yang sedang asik makan tiba-tiba aksinya terhenti dan menatap Flora."Apa yang kamu masukan ke dalam makanan ku!"Sentak Laura.
Flora pun tersenyum menyeringai."Sesuatu yang bisa membuatmu pergi dari kehidupan ku dan Noel."Jawab Flora.
Brakkkkk
Laura berdiri dan menatap Laura dengan tatapan tajam dan menggeprak meja."Kau keterlaluan,aku tidak memaafkan mu Flora."Ujar Laura berkaca-kaca.
Bukan nya merasa bersalah,Flora malah berdiri dan tertawa terbahak-bahak."Hahaha! Kau pikir aku takut? Tidak Laura,ini adalah malam terakhir mu berada di keluar abimana."Ucap Flora.
Tak lama dua orang pria berjas hitam datang menghampiri mereka,dan saat tangan mereka baru saja ingin mengapai Laura,munculah bogeman mentah dari Revan yang sejak tadi memperhatikan mereka....
Bruukkk...Brakkkk
"Mau apa kalian? Jangan sekali-kali kalian menyentuh nya."Tegas Revan menatap mereka semua dengan tatapan membunuh.
Flora yang kaget membulatkan mata tak percaya."Ka-kakak ipar kenapa anda bisa disini?"Tanya Flora gugup.
Revan pun menoleh ke arah Flora."Kau benar-benar tidak tau diri,brani-berani nya kau mengukan cara murahan itu untuk menjebak sahabat mu sendiri."Cibir Revan.
"Revan...."Lirih Laura memangil Revan.
Sontak membuat Revan mengalihkan pandangan nya ke arah Laura yang hampir terhuyung kebelakan.dengan sigap Revan menahan bobot tubuh Laura dan kembali menatap tajam Flora....
"Urusan mu dan aku belum selesai."Ucap Revan membawa Laura pergi meningalkan Flora yang sedang berdiri terdiam dan ketakutan.
"Cih! Apa sih bagus nya wanita itu? Dan kenapa kakak ipar juga ada disini? Wah Laura,kamu membuat rencana ku semaking mulus."Gumam Flora mengeluarkan ponsel lalu menghubungi Noel dan nyonya Alisia yang kini tenga berada dengan Tuan Herlando.
Setelah selesai menelfon,Flora begegas mengukuti Laura dan Revan dan membuntuti mobil mereka,terlihat mobil Revan berbelok dan masuk ke sebuah hotel,dengan senyuman lebar Flora pun ikut masuk....
"bagus sekali,aku tau kamu tidak akan lolos dari obat peransan itu."Gumam Flora mengendap-ngendap mengikuti mereka dari belakan.
Revan dan Laura yang sudah memesan kamar langsung masuk tampa mencurigai apapun,di dalam kamar Laura yang sudah terparu obat peransan.mencoba mencium dan menanggalkan baju Revan,namun Revan menghentikan nya....
"tidak sayang,aku tidak menyentuh mu dalam keadaan seperti ini,ayo aku akan membantu mu mendinginkan tubuh mu sebentar."Tolak Revan langsung membawa Laura yang sedang meronta menuju kamar mandi.
Di luar kamar,Noel,tuan Herlando dan nyonya Alisia yang sudah tiba,langsung menghampiri Flora yang sedang berdiri di depan pintu kamar hotel yang di tempati oleh Laura dan Revan....
"dimana dia?"Tanya Noel dengan nafas memburu marah.
Melihat semua orang sudah berada disana,Flora pun langsung memasan wajah sedih,dan perlahan menunjukan telunjuk jari nya ke arah pintu kamar hotel....
Mereka semua melirik mengikuti arah tunjuk Flora,Noel langsung marah dan mendobrak pintu kamar,karna tak kujung terbuka,tuan Herlando pun ikut mendobrak....
Brakkkkk
Pintu kamar hotel terbuka sempurna,dan mereka semua pun masuk namun pandangan mereka terhenti ketika melihat Revan keluar dari dalam kamar mandi dengan baju basa kuyup dan sudah tak beraturan....
"Revan!"Pekik Noel mengepal kuat kedua tangan dengan tubuh yang gemetar hebat.
Revan pun menoleh ke arah mereka dengan syok,pasal nya ia tidak tau kalau rencana Flora akan berjalan sejauh ini....
"Ka-kalian."Lirih Revan mematung di tempat.
Noel tidak bicara apa-apa dan langsung melayangkan bogeman mentah kepada Revan sampai membuatnya terhuyung ke belakan,dan nyonya Alisia yang tak mau diam masuk ke kamar mandi,dan menyeret Laura kedua dalam keadaan basa kuyup....
Plakkkkkk
"dasar wanita murahan! Kau berani melakukan ini dengan putra pertamaku!"Raung nyonya Alisia histeris setelah menampar Laura.
Laura pun berlahan membuka mata dan menatap mereka semua,seketika air mata Laura pun mengalir turun tampa permisi....
"No-Noel,a-aku di jebak."Lirih Laura menangis menatap Noel yang sedang sibuk menghajar Revan.
Noel pun berhenti dan berjalan mendekati Laura dengan tatapan sinis."Kau wanita murahan! Aku selalu berpikir kalau setelah aku menerima kamu yang sudah tak begini akan membuatmu sadar dan bertobat,tapi kamu malah tidur dengan kakak ku,cuih menjijikan."Hina Noel membuang ludah tepat di sebelah Laura.
Laura yang tidak terima lansung meraung,"Iya aku wanita hina puas! Aku berselingku dan itu bukan dengan kakak mu,tapi dengan pria lain,cepat ceraikan aku!"
Plakkkkkkk
"aku akan menceraikan mu sekarang juga,karna aku tidak mau kamu mengotori nama baik keluarga abimana dengan akhlak mu yang suka berz*na dengan semua pria!"Bentak Noel setelah menampar Laura.
Bug
Bogeman mentah tiba-tiba melayang begitu saja kepada Noel yang sedang membentak Laura,dan pelaku nya adalah Revan yang tidak terima Laura di hina....
"Aku membiarkan mu memukul ku sesuka hati,tapi jangan sekali-kali kamu menaru tangan mu kepada Laura atau pun menghina nya."Ucap Revan dengan marah.
Melihat situasi yang semaking tak terkendali,akhirnya tuan Herlando pun membuka suara."Cukup kalian berdua! Sekarang kita pulang dan selesaikan masalah ini."Lerai tuan Herlando marah besar.