NovelToon NovelToon
Become The Duke'S Adopted Daughter

Become The Duke'S Adopted Daughter

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:72.9k
Nilai: 5
Nama Author: Atiiqah Alysia Hudzaifah

Maulidya Alissa Agraham, atau yang kerap disapa Lidya, gadis 20 tahun yang mati ketika menjalani sebuah misi. Hidupnya yang dipikir sudah berakhir justru malah terbangun di raga seorang gadis didunia lain yang dikenal buruk dalam beretika. Sikapnya yang pemalu dan tidak percaya diri membuatnya diolok-olok oleh bangsawan lain.

Namun sebuah perubahan terjadi ketika gadis itu terbangun dari pingsannya. Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi tegas dan tidak mudah ditindas membawa kehebohan besar diseluruh Kekaisaran. Mereka yang menghinanya dulu kini berlutut memohon ampunan. Para pelayan yang merendahkannya terbujur kaku dengan kepala yang terpisah. Ditambah lagi, kedatangan Lidya saat itu membawa banyak perubahan sejarah di seluruh Kekaisaran.

Misinya adalah menjadi wanita terkaya disana

Namun apadaya jika semua laki-laki justru tertarik padanya?

Dan, takdir? Apakah benda ini benar nyata?

Semua keanehan ini..

Tidak masuk akal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atiiqah Alysia Hudzaifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 | Rencana

Ditempat lain

"Kemana nona? Apa belum keluar?"

Beberapa kesatria saling menoleh "lady sudah keluar beberapa waktu lalu. Nyonya Rodeger juga sudah kembali ke kediamannya."

Meylin melotot "apa!?"

"Lalu kenapa---"

"Kemana Ella?" Tanya Duke yang tepat dibelakangnya.

Meylin terkejut, lalu berbalik meringis. "Nona sudah kembali, tuan, dan kemungkinan nyonya Rodeger juga sudah pulang ke kediaman."

Duke mengkerut "kembali?"

'Kenapa tidak menungguku?' apa mereka tidak menganggapku?' Batin Alverd kesal.

Melihat raut muram duke, Meylin lagi-lagi meringis

"Lalu kenapa kau memanggil yang mulia jika mereka sudah kembali?" Celetuk Hendrick heran.

"Itu... Sebelumnya nona yang meminta saya memanggil anda, tuan." Meylin lalu bersujud "maafkan kelancangan nona hamba, nona mungkin lupa meminta saya memanggil anda. Hukum saja saya yang tidak mengingatkan nona, tuan."

'Teganya anda, Nona... ' batin Meylin nyesek

Duke memejamkan matanya menahan kesal 'anak itu...'

Hendrick meringis menyadari keanehan ini, dia melirik reaksi Alverd "bagaimana, tuan?"

Alverd membuang nafasnya "sudahlah, biarkan saja dia." Dia lalu menatap Meylin dibawahnya "kau, bangunlah. Kembali pada Gricella, lalu bersiaplah jika dia membutuhkan sesuatu."

Meylin tersentak lalu bangkit.

"Terimakasih, tuan" Ucapnya seraya menunduk lalu bangkit dan segera pergi dari sana.

Menatap kepergian pelayan putrinya, Alverd lagi-lagi menghela nafas.

"Kau lihat, Hendrick? Dia sudah berani mengerjaiku."

Hendrick tersenyum kaku "anda tidak menghukum pelayannya?"

Duke menggeleng  "dengan dia mengerjaiku lewat pelayannya, itu sudah menjelaskan bahwa dia percaya bahwa aku tidak akan menghukum pelayannya,"

"Lagipula kemungkinan anak itu akan marah jika tau aku menghukum pelayan kesayangannya." Lanjut Alverd seraya mendengus

Hendrick mengangguk lalu tersenyum "anda semakin memahami keinginan nona, tuan. Anda semakin dekat dengan tujuan 'menjadi ayah yang baik' bagi nona."

Duke tersenyum bangga "aku memang baik."

Lalu senyum Hendrick luntur. Wajahnya memandang Duke lempeng. Dan Duke menyadarinya, "kenapa, kau ingin protes?!"

Hendrick mengedip lalu menggeleng cepat dengan senyum lebar "tentu saja tidak. Maksud saya, anda memang ayah terbaik sepanjang masa, tuan."

Alverd mendengus menatapnya dingin "sudahlah, kita harus segera menyelesaikan tugas dari yang mulia." Alverd kembali memimpin jalan "Kereta sudah siap?" Tanyanya

Hendrick mengangguk "sudah, tuan"

"Bagus, kita berangkat sekarang...

....Ke duchy bagian timur."

...-oOo-...

Setelah kejadian beberapa hari lalu, hari-hari Lidya setelahnya berjalan seperti biasa. Tidak ada yang spesial, setiap harinya hanya diisi belajar, latihan, lalu merancang busana. Bila rajin ia akan ke perpustakaan dan menghabiskan waktunya disana. Seperti sekarang contohnya, ia tengah membaca sebuah buku lama yang sudah dilupakan. Tapi entah mengapa isinya cukup menarik untuk dipelajari.

Tok tok tok

"Maaf mengganggu anda nona" Tanya ragu Meylin

"Ada apa?" balas Lidya tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku ditangannya.

"Ada seorang pelayan yang ingin menemui anda, dia bilang ini perintah dari duke."

"Biarkan dia masuk"

"Baik"

Seorang pelayan lalu masuk, dia kemudian menunduk dan memberi hormat pada Lidya "Salam kepada anda nona, semoga sang dewi selalu memberkati anda."

Lidya menaruh bukunya lalu memusatkan perhatian nya pada pelayan itu "Ada apa?"

"Saya diperintahkan yang mulia untuk memberitahu nona bahwa yang mulia akan pergi ke istana atas panggilan yang mulia raja lusa nanti. Beliau memerintahkan hamba untuk bertanya pada nona, apakah nona bersedia ikut atau tidak?"

Lidya mengkerut,

"Ikut?" Tanyanya heran

Pelayan itu mengangguk "benar nona"

Lidya sedikit berfikir "Apa sebelum ini aku selalu ikut ke istana bersama ayahku?"

"Benar nona. Bahkan dari yang saya dengar, nona selalu meminta yang mulia untuk ikut jika pergi ke istana. Nona juga meminta kepada yang mulia untuk selalu memberitahu nona apabila yang mulia akan pergi ke istana." Jelas pelayan itu ragu.

Tak lama pelayan itu bersujud "maaf nona! Ini menurut dari apa yang hamba dengar! Hamba pelayan baru disini, dan informasi itu hamba dapatkan dari gosip gosip tentang nona selama ini."

Lidya mengibaskan tangannya "sudahlah... Lagipula aku tidak tersinggung. Aku hanya bertanya. Jadi bangunlah."

Ketika pelayan itu bangun, Lidya ikut bangkit dan berjalan kearah jendela besar perpustakaan itu "kalau begitu, beritahu ayahku bila aku tidak akan ikut dengannya nanti, begitu juga kedepannya. Jika ayahku akan pergi ke istana, tidak perlu sampai mengabariku lagi. Karena mulai sekarang aku tidak akan tertarik dengan urusan istana." Jelasnya

Pelayan itu terdiam, lalu menunduk hormat "baiklah nona, akan saya sampaikan."

"Apa ada yang lain?"

"Tidak, nona. Kalau begitu saya pamit undur diri."

"Ya, pergilah."

Setelah pelayan itu pergi, Lidya terdiam sejenak

"Mey!" Panggilnya

Mendengar nya, Meylin segera muncul didekatnya "Saya nona, anda memanggil saya?"

"Ya"

Lidya berbalik "seperti ucapanku sebelumnya, tidak perlu bahasa formal bila kita hanya berdua."

"Err... baik nona."

"Mey aku mempunyai tugas untukmu, kuharap kau bisa melakukannya" ujarnya mulai serius

"Hamba akan berusaha melakukannya dengan baik, apapun itu!" ujar Meylin dengan yakin

Lidya mengangguk "aku percaya padamu. Jadi tolong kau awasi pergerakan duke yang bersangkutan dengan istana. Cari informasi apapun seputar istana dari pelayan lainnya, terutama yang menyangkut keluarga kerajaan dan orang didekatnya. Aku cukup butuh hal ini untuk rencanaku kedepannya"

"Apakah ini berkaitan dengan putra mahkota?" Ujar Meylin terlihat tidak suka

Walau Lidya bingung dengan reaksinya, dia tetap menjawab "tidak, kenapa kau menyimpulkan'nya seperti itu?"

"Tidak nona, saya hanya mendengar kalau nona menyukai putra mahkota Kekaisaran ini. Tapi syukurlah bila tidak begitu"

Lidya terkesiap "astaga.. Jadi benar begitu?! Sialan!"

Mendengar umpatan Lidya Meylin sedikit tersentak. Lidya yang melihatnya menyadari kesalahannya.Dia sedikit berpikir "Memang benar dulu aku sempat menyukainya, namun sekarang telah berbeda. Kenapa? Kau ada masalah dengan orang itu?" Tanya Lidya curiga

"E-eh tidak nona saya hanya tidak mau nona dipermalukan. Oh iya! Mengenai tugas nona tadi, akan segera Mey lakukan. Percayakan itu pada Mey." Ucap Meylin percaya diri.

Meski sedikit curiga, Lidya tetap tersenyum "baguslah kalau begitu, kupercayakan padamu."

"Tentu nona! Percayakan pada saya."

Lidya kembali menghadap luar jendela, disana menampakkan pemandangan pohon-pohon yang asri. Para pelayan terlihat kolar-kilir sambil bercanda ria. Sungguh nyaman melihatnya

"Emm nona, kalau boleh tau rencana apa yang anda maksud?"

Lidya menoleh lalu tersenyum "rahasia" mendengarnya membuat Meylin cemberut

Lidya terkekeh kecil melihat tingkahnya 'memang anak kecil. Aku jadi teringat Ray' dia kembali menghadap luar jendela lalu menghela nafas 'bagaimana kabarnya sekarang ya.. apa dia makan dengan baik? Lalu bagaimana dengan Theo? Kuharap dia benar-benar menjaganya. Apakah Graventas baik-baik saja? Mungkin paman Ron akan kecewa, dia pun pasti sangat kesulitan. Kuharap Kenan akan membantunya bukan menyusahkannya.'

Lidya mendongakkan kepalanya "yahh aku merindukan kalian. Semoga kalian baik-baik saja karena aku disini baik. Cukup baik." Gumamnya penuh harap

...-oOo-...

Setelah beberapa saat, Lidya memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Kini dia sedang merebahkan tubuhnya di kasur dengan mata yang menatap kosong langit-langit kamarnya.

Dia menghela nafas panjang.

Apa tujuan sebenarnya dia berada disini. Kenapa tidak ada petunjuk? Apa memang tujuannya disini hanya untuk bertahan hidup menggantikan Gricella? Atau ada tujuan lain yang membuat nya berada di raga ini. Tuhan tidak mungkin 'kan memindahkannya tanpa alasan. Pasti ada sesuatu. Tapi apa?

Atau memang tujuannya itu. Mencari tahu alasan jiwanya pindah kemari dengan bertahan hidup. Atau memang Tuhan berniat baik padanya dengan memberikan kesempatan kedua untuknya hidup. Kalau begitu kenapa tidak di dunia yang sama saja dengan dunianya dulu. Kenapa harus di dunia antah-berantah ini.

Lidya membuang nafas kasar sekali lagi.

Dan informasi tentang tubuh Gricella juga tidak lengkap! Ingatannya hanya berisi kehidupan Gricella ketika berumur 6 tahun, dan selebihnya dia tidak mendapatkan apa-apa, termasuk masa kecil Gricella.

Lidya benar-benar merasa bahwa kini dunia sedang mempermainkannya. Selain membawanya ketempat antah berantah seperti ini, takdir seolah menyusahkannya dengan memberi teka-teki hidup tubuh ini untuk mempersulit kehidupan keduanya.

Apa iya, dia harus bersyukur?

For what?!

Tidak ada yang memintanya.

Dia tidak menginginkannya

Lidya memejamkan matanya menghalau rasa sakit yang tiba-tiba menghantam kepalanya. Beberapa menit kemudian matanya terbuka. Dia mendesah berat.

Barusan sebuah ingatan tiba-tiba masuk di kepalanya. Itu seperti kenangan masa kecil Gricella dengan seorang bocah laki-laki. Entahlah, Lidya belum pernah melihatnya selama berada ditubuh ini.

Rambutnya kuning keemasan, matanya biru, dan bajunya sangat mewah. Anak itu pasti bukan orang biasa.

Memikirkan sesuatu Lidya lalu mendengus "semoga dia bukan orang yang kupikirkan." Gumamnya.

Lidya memperhatikan sekeliling kamarnya. Dunia yang dia tempatkan saat ini masih menggunakan barang-barang yang kuno, contohnya penggunaan Pena masih dengan bulu dan tinta, menyusahkan.

"Penerangan disini menggunakan sihir khusus yang hanya bisa dibuat oleh seorang penyihir, karena itu satu cahaya saja sangat mahal didunia ini." Ucapnya dengan mata mengarah pada beberapa cahaya yang ditaruh dibeberapa sudut ruangannya.

"Dan gaun-gaun disini" Lidya menatap lemari lama miliknya "Ribet dan norak" Ketus nya tidak suka.

Untung saja kemarin ia sudah memesan sebuah gaun untuk ia pakai. Lagi-lagi Lidya kembali memejamkan matanya.

"Gue harus hidup disini" Gumamnya.

H e n i n g ~

Tak lama matanya tiba-tiba terbuka.

"Bukankah menarik kalau kubuat sebuah perubahan untuk memudahkan semuanya termasuk diriku."

Seringai tipis muncul dibibir nya.

Sebuah ide dan rencana masuk di pikirannya.

Matanya berbinar "bisnis masa depan!"

Lidya lalu bangkit mengambil kertas dan bulu juga tidak ketinggalan tintanya, dan terjadilah aksi coret mencoret selama puluhan menit. Tak terasa sudah satu jam lamanya Lidya berkutat dengan alat tulis. Dia mengangkat kertas itu setinggi wajahnya untuk dibaca.

RENCANA

Menjadi nona rumah yang dihormati disini. Selesai

Mengambil hati sang duke untuk diperas uangnya. Selesai

Mencari relasi untuk dijadikan pegangan hidup.

Menghilangkan rumor buruk didunia sosial.

Mencari sekutu

Menjadi wanita sukses terkaya di kerajaan/kekaisaran.

Menjadi wanita terkuat dikerajaan/kekaisaran.

Diakui oleh kaisar.

Bahagia.

Lidya tersenyum tipis melihat hasil dari kerja kerasnya selama sejam, lalu pandangannya teralihkan pada gumpalan kertas-kertas yang berserakan diujung sana. Terhitung sudah 15 kali dirinya mengulang untuk membuat rencana ini.

Yang paling penting dan kunci dari semuanya adalah

Kekuasaan

Untungnya tubuh ini merupakan putri dari seorang duke besar. Duke Velvord, duke yang paling disegani oleh seluruh Kekaisaran. Untuk uang dan kasih sayang.. Jangan ditanya. Selama beberapa minggu Lidya berada disini, duke benar-benar membuktikan perkataannya waktu itu

Yang bermasalah disini adalah status nya yang hanya anak angkat.

Itu semua bisa diatasi jika ia punya kemampuan dan pengakuan. Meski karena duke kemarin semua orang seolah menghormatinya, tetap saja, mulut mereka masih menjelek-jelekkan namanya. Mereka akan mulai berhenti jika dia mendapat pengakuan, dan pengakuan didapatkan dari kemampuan.

Hmmm

Senyum miring lalu terbit dari bibirnya

Sepertinya dia harus mulai menunjukkan eksistensinya di Kekaisaran ini. Dan pertama, dimulai dari kelas di dunia sosial.

Seringai nya semakin lebar "dan kunci dari itu semua, adalah Olivia,

.... Ratu sosialita."

Lidya mulai mencatat lagi "aku juga harus mulai mencari tau teka-teki kenapa aku bisa tersasar disini."

Tapi Lidya tau, itu semua tidak mudah. Dia lantas tersenyum "tidak masalah. Mengenai hal ini, bisa kita lakukan pelan-pelan. Aku tau, alasan aku berada disini tidak sesederhana itu. Ditambah lagi,"

Lidya mengganti kertasnya dengan yang baru "tubuhku ini.. Maksudku tubuh Gricella, pasti memiliki latar belakang yang juga tidak biasa. Terlepas dari semua hal yang janggal, " Lidya berhenti menulis. Dia diam-diam melirik beberapa cahaya yang terbang diantara bunga-bunga dikamarnya. Terlihat melakukan sesuatu pada bunga itu hingga bunga itu semakin mekar dan wanginya tercium sampai di posisi Lidya.

Cahaya tersebut kemudian pergi entah kemana. Seakan tidak peduli dengan eksistensi Lidya atau mungkin tidak menyangka bahwa Lidya sedang memperhatikannya.

Fokus Lidya kemudian berpindah pada sesuatu yang tidak begitu jelas dimatanya, berada di atas pembatas balkonnya. Itu mungkin hewan? Atau apa Lidya 'pun tidak tau. Yang pasti mereka sedang berbicara dan Lidya mendengar pembicaraan mereka.

"Hey apa menurutmu gadis manusia itu dapat melihat kita?"

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Entahlah, aku merasa dia seperti melihat 'teman' kita tadi."

"Menurutmu begitu?"

"Ya.. Kalau tidak, kenapa gadis yang tadinya menulis tiba-tiba berhenti ketika 'teman' kita lewat?"

"Eh, benar juga."

Mendengar hal itu membuat Lidya harus berpikir bagaimana mengelabui mereka.

Kenapa harus dikelabui? Akan dijelaskan nanti.

Seutas ide tercetus di kepalanya, dia lantas menggaruk hidungnya dan tak lama kemudian berpura-pura bersin.

Hachuu

"Eh? Kenapa dia?"

Lidya diam lagi... Lanjut menulis lalu tiba-tiba terdiam.

Hachuu

"Oh, dia sedang flu?"

"Kau lihat? Dia diam bukan karena melihat 'teman' kita, tetapi hidung nya pasti sedang gatal."

"Apa hubungannya hidung gatal dengan menulis?"

"Bagaimana menurutmu ketika kau sedang menulis tiba-tiba hidung mu gatal? Apa kau akan tetap menulis, atau kau diam dulu, menggaruk hidungmu sampai gatal nya hilang?"

"Ah... Jadi begitu, dia terganggu karena hidungnya gatal. Pantas tiba-tiba berhenti."

"Benar, lagipula tidak mungkin jika gadis manusia itu bisa melihat kita."

"Benar juga. Belum pernah terjadi hal itu selama berabad-abad. Manusia dengan kemampuan itu sangat langka. Beruntung sekali jika kita menemukannya"

"Sudahlah lebih baik kita pergi. Jangan sampai Raja tau kita diam-diam keluar dari batas wilayah kita."

"Benar.. Ayo ikut aku!"

"Tunggu aku!!"

Setelah memastikan kepergian mereka, Lidya bernafas lega. Dia menyandarkan tubuhnya lalu memijat pelipisnya.

"Aku tidak tau mereka berbahaya atau tidak untukku, ketika mereka mengetahui bahwa aku dapat melihat mereka. Bisa saja mereka yang tidak suka kehadiran manusia langka ini, akan membunuhku karena kemampuanku."

Lidya mendesah "Kira-kira makhluk apa itu.. "

Yang tidak bisa dilihat semua manusia.

Kira-kira apa?

Hantu?

Yakaliii

Aku harus mencari tahu nya nanti.

Sejenak Lidya memejamkan matanya, kemudian senyum miring terbit dan gelak tawa terdengar menggelegar dikamarnya.

"Bukankah ini semakin menarik?" Lidya tertawa kecil "Gricella.. Gricella.. Sebenarnya ada rahasia apa lagi yang tersembunyi darimu? Kau benar-benar ingin membuatku mati penasaran berada ditubuhmu."

"Kutunggu berita besarnya."

.

.

.

to be continued

1
Wulansari Fiona Serhalawan
ya ampun thor,lama banget upnya,aku tungguin smpe mau jamuran loh thor😩! aku smpe hampir amnesia krna author kelamaan up. double up donk thor atau klu nggk tenble up deh sklian thor,bener nggk sih nulisnya🤔🤣! dalam hati author "nih pembaca gue 1 ini maruk bener ya,udh protesnya bejibun malah minta up tenble lagi. kaga tau apa gue mikir jln critanya ampe nggk tidur sma mkn yg bener" bener nggk sih thor,maaf klu salah🤣🤣🤣
Lylysifah
cepet sembuh thor yaa.. cerita mu akan selalu kutunggu
sansan
semoga cepat sehat ya thorr... bisa update lagi... ak mau otw baca.. Nemu novel ini langsung baca info penting dulu... 🤭🤭 takutnya Hiatus apa gimana gt...
Ita Xiaomi
Maaf kk klo bs jgn gunakan kata ini. Kasar banget.
akyyaa_
Biasa
Viona Syafazea
bener banget.. 🤣🤣🤣
Nadine Wulans
ku tunggu up nya kak yg panyang biar puasss lanjutt🌹
Dewi Ansyari
Season 2 jadi penasaran deh 🤔
Dewi Ansyari
AQuarium di bilang laut dalam kotak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Lucu banget Leo namanya
Dewi Ansyari
Wah luar biasa rancangan baju-bajunya benar bagus dan cantik
Dewi Ansyari
Wow nama Ella sudah di sebut hebat .semuanya pasti terkejut hingga ingin muntah darah🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Ansyari
siapa sebenarnya laki2 berambut perak itu jadi penasaran deh 🤔
Dearest
semoga lekas sembuh ya othor yang imut²...
gak sabar baca ceritanya lagi.

tapi tolong banget nih untuk konfliknya gak usah terlalu banyak n ribet karna aq bakal skip kalo udah terlalu kompleks konfliknya.

get well soon ya bebep
Chauli Maulidiah
isabela itu sp thor? koq aku lupa ya..

btw, cepet sembuh ya thor. biar bs liat aksi si lidya lagi..
Dewi Ansyari
Gracella di lawan 🤣🤣🤣🤣 dasar Isabella bodoh
Kartika Lina
syafakillah ya thor,, gws,, semangat 💪💪💪 kusetia menunggu update an nya 🤭🤭🤭
febri_2474
get well soon ya thor, ttp semangat
ana azizah
karakter nya ga se wow yg di prolog
kirain bakal beneran kejam
tapi yg ada malah kebalikannya, naif, banyak mikir doang ga gerak
Dewi Ansyari
Kenapa selalu panggil Lidya kan udah pindah di mensi jadi namanya Gricella
Kartika Lina
kebayang kepala othor ngebul demi memuaskan kita para readers yg bawel selalu minta update,, keren pisan othor mah lah,, uhuyy pisan 👍👍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!