Papa Untuk Kayla

Wahyu melajukan mobil nya, dengan cepat menuju ke sebuah rumah yang tadi di beritahu kan oleh Laila wanita yang menghubungi nya, Wahyu terus melaju kan mobil nya dengan cepat.

Saat sampai di depan rumah yang di tuju nya, Wahyu mengerut kan keningnya saat melihat seorang wanita paruh baya sedang berdiri di depan sebuah rumah yang di tuju nya, Wahyu kembali melihat pada layar hp nya, untuk memastikan bahwa alamat yang di tuju nya, itu benar.

Wahyu kembali melihat pada sang wanita yang sedang terus melihat ke arah mobil nya, Wahyu yang merasa aneh karna saat berbicara melalui hp nya, tadi suara sang wanita terdengar masih muda tapi kenapa saat ini yang terlihat wanita paruh baya.

Wahyu yang tidak mau ambil pusing karna yang terpenting saat ini adalah putri nya, Kayla langsung turun dari dalam mobil nya, berjalan menuju sang wanita yang saat ini tersenyum ke arah nya.

" assalamualaikum buk' saya Wahyu apa anda yang bernama Laila. "

Wahyu bertanya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan wanita yang ada di depan nya, saat ini.

" bukan nak Wahyu saya buk janah. "

Wahyu terdiam di tempatnya karna berpikir sudah salah alamat.

Buk janah yang melihat Wahyu yang terlihat kebingungan tersenyum dengan ramah dan kembali berbicara pada Wahyu.

" Laila itu keponakan saya dia yang tadi menghubungi nak Wahyu. "

seulas senyuman muncul di wajah Tampan Wahyu saat mengetahui bahwa dirinya tidak salah alamat.

" apa Kayla putri saya ada di sini buk. "

" ada dia sedang bermain bersama Laila keponakan saya di dalam ayo masuk ke dalam dulu nak Wahyu. "

Wahyu yang sudah tidak sabar bertemu dengan Kayla putri kesayangan nya, langsung mengikuti langkah buk janah yang sedang berjalan terlebih dahulu menuju ke dalam rumah nya.

Kayla yang merasa sudah sangat lama menunggu kedatangan sang papa langsung berlari ke arah sang papa saat melihat kedatangan papa nya, di sana.

" pa.... Papa..... "

Kayla berlari ke dalam pelukan sang papa nya, dengan penuh kegirangan.

Wahyu yang mendapat perlakuan seperti itu langsung memeluk Kayla putri nya, dengan erat seakan-akan dia sudah sangat lama tidak bertemu dengan Kayla putri nya tersebut.

Laila dan buk janah yang melihat hal tersebut tetap berdiri di tempat masing-masing Tampa bicara sepatah kata pun karna Laila dan buk janah merasa terharu saat melihat kedekatan ayah dan anak tapi juga sekaligus sedih karna papa Kayla adalah orang ketiga di antara maya dan Dirwan.

" kenapa putri papa pergi Tampa ijin dari papa hem... Apa putri papa ingin melihat papa nya, mati mendadak hem. "

Wahyu bertanya dengan lembut pada Kayla agar putri nya, tersebut tidak merasa takut karna Wahyu tau pasti tadi Kayla sudah merasa sangat ketakutan saat merasa sudah tersasar.

" maaf papa Kayla salah papa Kayla janji tidak akan mengulangi nya lagi papa. "

Kayla meminta maaf pada papa nya, dengan manja.

Wahyu tersenyum saat melihat kelakuan Kayla yang bergelantungan manja di leher nya, hal yang selalu di lakukan oleh putri nya, itu setiap kali berbuat salah agar di maafkan oleh nya.

Setelah berbicara sejenak dengan Kayla putri nya, Wahyu menoleh pada buk janah Wahyu melihat seorang gadis cantik yang memakai hijab sedang berdiri di samping buk janah.

Wahyu terdiam sejenak saat melihat gadis tersebut Wahyu merasa antara terpesona dengan kecantikan gadis tersebut dan juga merasa seakan-akan pernah mengenal gadis tersebut di masa lalu nya, namun dia lupa di mana dia pernah mengenal gadis tersebut.

Laila yang merasa terus di tatap oleh Wahyu melotot kan mata nya, pada Wahyu.

Wahyu yang melihat hal tersebut terkekeh karna teringat akan Omelan Laila tadi saat di telepon yang mengomeli nya, karna tidak becus menjaga Kayla putri nya, sendiri yang masih kecil.

" buk janah terimakasih sudah menjaga Kayla putri saya dan maaf kan saya yang sudah secara tidak sengaja merepotkan ibu dengan putri saya Kayla saya sungguh-sungguh tidak sengaja buk karna saya sudah sangat baik menjaga anak-anak saya buk. "

Laila yang mendengar hal tersebut berpura-pura tidak mendengar dengan berpura-pura melihat ke arah lain karna Laila tau Wahyu papa Kayla sedang menyindir diri nya, yang tadi sudah mengomel saat di telepon.

Wahyu yang melihat apa yang sedang di lakukan oleh Laila kembali tersenyum.

" jangan berbicara seperti itu nak Wahyu ibu sama sekali tidak merasa di repot kan oleh Kayla nak' nama nya, juga anak-anak pasti sesekali akan berbuat salah nak kita para orang tua lah yang harus lebih banyak bersabar. " jelas buk janah.

" Laila waktu kecil tidak seperti itu ya.. Buk. " tanya Wahyu.

Laila yang mendengar hal tersebut kembali menoleh pada Wahyu sambil kembali melotot kan mata nya, yang membuat buk janah segera menyentuh tangan Laila untuk memperingatkan sang keponakan yang selalu bersikap kalem di depan tamu yang baru di temui nya, namun sikap cerewet nya, akan langsung keluar jika tamu tersebut membuat nya marah.

" hahaha.... Nak Wahyu bisa saja. "

buk janah tertawa canggung untuk mencair kan suasana.

" oh... Iya selahkan duduk nak Wahyu nak Wahyu pasti merasa lelah kan ibu akan buat kan air nak Wahyu duduk saja dulu ya.. "

" gak ada gula sirup juga habis cuma ada air putih' di mobil mu sendiri ada kan. "

sahut Laila yang merasa kesal pada Wahyu.

" hahaha.... "

buk janah kembali tertawa dengan canggung saat mendengar ucapan dari Laila keponakan nya, yang sudah bicara sembarangan di depan tamu mereka.

Wahyu yang awalnya ingin menolak tawaran dari buk janah karna ingin cepat pulang ke rumah nya, untuk menemui mayu putra nya, untuk menyelesaikan masalah mereka' mengurung kan niat nya, saat mendengar jawaban dari Laila yang terlihat kesal pada nya, Wahyu langsung duduk di sofa yang ada di sana dengan santai nya, sambil menaik turun kan alis nya, saat Laila melihat ke arah nya.