cinta seorang suami yang begitu tulus.hingga seiring berjalannya waktu cinta itu pudar karena adanya keinginan yang belum tercapai. mau tau kelanjutannya kisah nya. yukss buruan mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
amarah Erlan.
" kebetulan sekali kau datang, ambil surat ini," Ucap Kevin melempar map di hadapan Feli.
Feli menerima surat itu dan membacanya, surat pemecatan diri nya. Ternyata sebelum Feli mengajukan pengunduran diri, Kevin lebih dulu memecat nya.
" aku tidak bisa mempekerjakan wanita rendahan seperti mu,"
" aku tak menyangka bahwa kau bisa serendah ini Feli, aku kecewa pada mu," ucap Kevin lgi.
" aku tau pasti anda begitu kecewa pada ku, tapi aku punya alasan untuk itu semua," ucap Feli.
" yah aku begitu kecewa, apa yang aku liat sudah menjelaskan semua nya bahwa kau adalah wanita yang sangat rendah Feli" ucap Kevin
" hmm terserah anda ingin berkata apa tentang saya, saya akan menerima nya," ucap Feli.
" yah Feli, pergi lah, aku tau setelah ini kau pasti akan bekerja bersama pria itu, atau jangan jangan kau sudah tidur bersama nya," ucap Kevin lagi.
Feli menatap pria yang ada di hadapan nya, pria yang selama ini dia anggap baik ternyata memiliki sifat yang sangat kejam,
Yah walaupun yang di katakan oleh Kevin ada benar nya, tapi Feli tak serendah apa yang di katakan oleh Kevin.
Wanita itu pun memutuskan untuk keluar dari ruangan Kevin dan masuk ke dalam mobil
Air mata nya terus saja menetes membasahi pipi nya, sungguh perkataan Kevin membuat hati nya begitu sakit.
Sesampai nya di mansion, Feli langsung masuk dan pergi ke arah kamar nya, wanita itu terus menumpahkan air mata nya, hingga tertidur.
" di mana istri ku," ucap Erlan pada sang sopir.
" nyonya sudah masuk tuan, tapi saya tadi melihat nya terus menangis," ucap sopir itu.
Erlan pun langsung berlari mencari keberadaan Feli, dia takut jika terjadi sesuatu pada wanita itu.
" Feli," ucap erlan,tapi tak ada jawaban dari wanita itu, Erlan mendekati Feli.
Menatap wajah wanita itu yang sembab karena terus menangis, " apa yang terjadi," ucap Erlan.
Erlan pun segera menyuruh Zein untuk mengantar nya ke kantor Kevin
Sekitar 35 menit perjalanan akhirnya mereka sampai, Erlan langsung keluar dan mencari ruangan Kevin.
Brakk
Pintu terbuka begitu kencang, membuat Kevin yang begitu fokus ke layar laptop nya terkejut.
Erlan langsung menarik kerah baju Kevin," apa yang sudah kau katakan pada Feli hah," ucap Erlan
" apa yang sudah kau katakan, sehingga dia menangis," teriak Erlan.
" aku tidak mengatakan apapun," ucap Kevin.
" jangan berani membohongi ku Kevin, kau taukan siapa aku, jika kau berani berurusan dengan ku, maka aku tidak akan segan segan untuk menghabisi nyawa mu itu," ucap Erlan dengan wajah yang sudah memerah karena amarah.
" aku bersumpah, aku tidak mengatakan apapun pada nya," ucap Kevin terus menyangkal.
" Zein, cepat periksa rekaman cctv yang ada di ruangan ini," ucap Erlan yang langsung mendorong tubuh Kevin.
Erlan mendudukkan bokong nya di kursi yang ada di hadapan meja kerja Kevin
Terlihat Kevin Begitu gelisah, dia tau Erlan bukan lah orang yang bisa di permainkan, Kevin tau Erlan adalah pria yang sangat di takuti oleh semua orang, apalagi mengingat kekuasaan nya yang berada di mana mana.
" ini tuan, rekaman cctv nya," ucap Zein.
" putar," ucap Erlan
Zein mengangguk dan memutar rekaman cctv itu, terdengar jelas bahwa Kevin terus saja menghina Feli dan mengeluarkan kata kata yang menyakiti hati wanita itu.
seketika raut wajah Erlan berubah, dan Kini wajah yang awal nya putih menjadi merah, dengan mata yang ikut memerah .
