NovelToon NovelToon
Asmara Dua Sisi

Asmara Dua Sisi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rens16

Kalian pernah terjebak dalam hubungan friendzone nggak guys? Rasanya tuh tak enak banget, mau mengakui dia sebagai pacar tapi si doi belum pernah bilang cinta, mau mengakui dia teman tapi perlakuannya semanis pacar. Sebuah hubungan itu kan sejatinya perlu penegasan agar tidak ada rasa kesalahpahaman. Hal inilah yang dialami oleh Violet Cahaya Syailendra, selama dua tahun hubungannya dengan Dante tak pernah keluar dari hubungan teman tapi mesra itu, dan jujur ini melelahkan buat Vio karena ia tak bisa mengklaim Dante sebagai miliknya. Hingga akhirnya seorang pria tampan bernama Amarta Yasa Mahendra datang menawarkan rasa yang selama ini dirindukan oleh Vio, lalu akankah Vio menerima cinta itu atau bertahan dengan Dante yang telah merajai hatinya? Here we go... perjalanan cinta Vio dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua puluh dua : Oh ya udah kalo gitu, bye sayang.

"Nanti aku pulang naik taksi aja Bun!" Vio melambaikan tangannya saat mobil bundanya pergi setelah menurunkannya di lobby fakultasnya.

"Dianter nyokap lo Vi?" tanya Ara saat melihat Vio menatap mobil merah itu menjauh.

"Iya, mobil gue dipakai si kucrut ke sekolah!" jawab Vio santai.

"Adek ganteng-ganteng dipanggil Kucrut," omel Ara sambil melingkarkan tangannya ke leher sang sahabat. Mereka berjalan bersisian.

"Lo beneran mau maju sidang secepatnya Vi, nggak pengen nungguin kita?" tanya Ara memelas, impiannya bisa wisuda S2 barengan Vio dan Celine terancam gagal.

"Ish, ogah! Lo berdua aja judul ditolak mulu, ya kalik gue nungguin lo pade, nggak ah, gue pengen cepet kelarin kuliah gue, terus konsen sama bisnis gue, nggak enak ama orang tua gue yang susah nyari duitnya."

"Njir... gue dikotbahin lho!" celetuk Ara kesal.

Drrrttt... drrtttt... ponsel Vio di dalam tas bergetar. "Bentar Ra, gue angkat telpon gue dulu."

"Hallo Mas," sapa Vio saat suara Amar menyapanya dari seberang sana.

"Lagi di mana Babe?" tanya Amar.

"Di kampus. Mas udah landing?"

"Udah, ini lagi di rumah."

"Oh ya udah, Mas istirahat aja dulu, capek kan baru nyampai."

"Ke kampus naik apa Babe?" tanya Amar.

"Tadi dianterin Bunda."

"Masih lama nggak di kampusnya?"

"Lama Mas, mau minta acc pembimbing satu, pembimbing dua, lalu kalo waktunya cukup mau ke t"ata usaha juga."

"Oh oke kalo gitu. Bye Sayang."

Lalu sambungan telepon itu terputus. "Ya ampun cuman sesi tanya jawab dan diakhiri oh oke kalo gitu, bye sayang. Maksudnya apa tuh Ra?" Vio menoleh mencari jawaban ke Ara yang diam tak merespon pertanyaan Vio.

Ara mengedikkan bahunya acuh, mana dia tahu maksudnya kan, yang bicara kan pacar sahabatnya, kenapa justru Vio bertanya sama dia.

"Ya udah gue masuk dulu ke pembimbing dua gue." Vio pun melambai ke Ara dan masuk ke ruangan Pak Pram yang kebetulan sedang berada di ruangannya.

Saat Vio masuk ke pembimbing pertamanya, suasana gaduh mulai terdengar, khususnya perempuan penghuni kampus ini.

"Eh itu kan Amarta pacarnya Vio!" Celine menunjuk sosok jangkung yang jadi pusat perhatian hampir seluruh penghuni fakultas itu.

"Hah beneran Cel?!" Ara memekik melihat pesona pacar Vio yang ternyata seseksi dan setampan itu.

"Hai Cel," sapa Amar ramah.

"Hai Mas. Mau jemput Vio Mas?" tanya Celine.

"Iya. Vio di mana ya Cel?"

"Lagi masuk ke pembimbing satunya Mas, bentar lagi paling udahan kok, udah lama juga dia di dalam."

Amar mengangguk pelan, lalu bersandar di tembok pembatas setinggi pinggang. Amar sengaja memainkan ponselnya untuk menghabiskan waktu.

Amar tahu banyak pasang mata yang menatapnya dengan penasaran, ganteng, menarik dan seksi, siapa yang tak tertarik coba.

Celine dan Ara saling lirik, mereka berbicara lewat mata, kalau masalah tampan, Dante memang lebih tampan dari Amarta, hanya saja, Amarta itu terlihat gentleman dan seksi, tampannya seorang lelaki.

Vio membungkukkan badan sekali lagi kepada pembimbing satunya, kemudian ia keluar dan menutup pintu itu.

Saat ia membalikkan badannya, Vio terkejut melihat Amar berada disana dan menunggunya.

"Masss!" Vio melangkah mendekat dan menatap tak percaya keberadaan Amar di sana.

"Jadi artinya oh ya udah kalo gitu, bye sayang tuh ini orangnya kesini Vi," ledek Ara sambil terkekeh.

Amar menatap Vio bingung. "Habis aku bingung Mas, kok jawabnya kayak gitu, nggak nyangka Mas kesini."

Semua mata menatap interaksi keduanya, tak perlu penasaran lagi siapa pria keren itu, sudah jelas itu pacar Vio yang baru.

"Pengen ngajakin kamu makan siang," ucap Amar sambil mengambil alih tas laptop dari tangan Vio.

"Wihhhh, gentle banget Babe!" Ara berbisik ke telinga Celine, yang memutar matanya dengan jengah.

Celine tentu tahu bagaimana awal kedekatan keduanya, Vio yang sedang melarikan diri ke Bali karena menghindari Dante, justru disana ia kenal dan dekat dengan Amarta.

"Tapi aku masih harus ngurus ke tata usaha tuh Mas."

"Nggak papa Mas tungguin, kamu santai saja, selesaiin semua tugas kamu," sahut Amar sambil menggenggam tangan Vio.

Rasanya seminggu berpisah dengan sang kekasih, membuat rindu Amarta begitu menggebu, andai tak di tempat umum seperti ini, pasti Amar akan memeluk Vio untuk melepaskan semua rasa rindunya.

Seperti yang diucapkan oleh Amar tadi, pria itu benar-benar mengikuti kemanapun kaki Vio melangkah.

Bahkan beberapa bawaan Vio sudah beralih ke tangan Amar, Vio melenggang hanya membawa totebag yang tersampir di pundaknya.

"Sebentar ya Mas, Bu Desy yang ngurusin pendaftaran lagi ke toilet." Vio duduk di samping Amarta, peluh membasahi pelipisnya, Amar mengusap peluh itu pelan.

"Masss!" Vio memekik tertahan melihat kelakuan Amar itu. Mereka sedang di kampus dengan puluhan pasang mata yang menatap mereka penasaran, yang pria merasa perempuan impiannya telah dirampas seseorang, sedang yang perempuan menatap Amar dengan tatapan memuja.

"Biar para fans kamu itu tahu kamu udah ada yang punya," sahut Amar santai.

"Siapa fansku? Ngarang banget."

"Dasar nggak peka." Amar menggusak rambut Vio gemas.

Vio merapikan rambutnya sambil cemberut. "Mas ih, rambutku jadi berantakan kan."

Amar terkekeh lalu membantu Vio merapikan rambutnya. "Kenapa gue yang ngerasa berdebar melihat Vio diacak-acak rambutnya gitu ya Cel."

"He em, Vio yang diacak-acak rambutnya, gue yang diacak-acak hatinya," celetuk Celine melihat keduanya dengan tatapan iri.

"Mas perlu kopi Babe, disini ada coffee shop nggak?" tanya Amar.

"Di deket lobby depan Mas, sebelah kanan ada coffee shop."

"Mas kesana dulu ya."

Vio mengangguk, mengambil alih lagi barang bawaannya yang sempat dibawa oleh Amar, dan membiarkan kekasihnya itu ke coffee shop di depan sana.

"Pantes cowok kayak kita nggak masuk kriterianya Kak Vio, Njirr! Habis yang itu sekarang gantinya yang kayak gitu, hopeless deh gue!" Amar tersenyum saat mendengar mahasiswa yang sedang bergosip tentang dirinya dan Vio.

Vio memang cantik dalam kesederhanaannya, perempuan itu baik dan bersahaja, tak pernah neko-neko, bodoh kalau melepaskan dia untuk orang lain.

Amar membeli beberapa cup kopi untuk dirinya, Vio, Celine, Ara dan Bu Desy yang tadi disebutkan oleh Vio.

Amar tak mengetahui bahwa seseorang memperhatikan dirinya dengan tatapan marah.

1
Rens16
Buat kalian semua, terimakasih terus support aku ya, maaf belakangan hari ini aku sibuk banget sampai mau nulis aja nggak ada waktu, Aku usahakan update sesering yang aku bisa, salam sayang semua 😍😍
Surya Ningsih
bagus jalan ceritanya, keren👍🏻
semoga banyak yang baca , like, n koment🤲🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Rissa Rusmayanti
up lagi kakak
Rens16: otw ya yang /Drool/
total 1 replies
Indah MB
kasihan deh Vio di kacangin gitu... kerasa bgt sih kesal dan malu bercampur
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Indah MB
baru bab pertama dah syuka... kasih 🌹ah buat Vio dan Dante siapa tau jodoh... tapi baca harus nyicil ya Thor mo on ma ap.. soalnya aku juga nulis 🥺
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Rens16: Oh oke, nanti ya 👍
total 1 replies
Indah MB
mending tanya aja deh Vio.. klo dante mau syukur, klo gak setidaknya kita tahu hatinya dari pada berharap terus... soalnya aku kayak gitu... capek berharap terus.. mending tanya walaupun dari pesan soalnya klo langsung mulutnya kayak di lem🤣🤣
Indah MB
ya emang gitu. lebih peka temen dari pada pacar 🤭 ...
Indah MB
typo kak... mungkin "makan sih" 😁
Indah MB: ma sama ... hehehe ..
Rens16: Ya ampun aku cari kok nggak ketemu yang typo ya /Grin/ btw makasih udah kasih koreksi an /Heart/
total 2 replies
Surya Ningsih
bagus cerita nya 👍🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Aurora
Luar biasa
Rens16: Terima kasih sudah support aku /Drool/
total 1 replies
Rien
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Rens16
Semoga banyak yang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!