NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan (1)

Lamunan Naya buyar saat melihat mobil Gavin memasuki halaman rumah. Ia segera mendekat untuk menyambut bos nya. Senyuman menghiasi bibir karena sekarang terasa senang jika berada di dekat Gavin.

"Habis dapat undian satu milyar? " Ujar Gavin yang heran dengan senyuman di wajah Naya.

"Maksudnya? Aku gak dapat undian apapun" Balas Naya polos tidak mengerti maksud perkataan Gavin.

"Lupain aja, aku cape mau istirahat"

"Aku buatin minuman cokelat panas ya biar lebih relaks dan santai"

Gavin mengangguk mendengar ucapan Naya yang sedikit meragukan. Memangnya bisa membuat minuman karena dia jarang berada di dapur. Bahkan ini kali pertama menawarkan minuman buatan nya. Gavin lalu berjalan ke kamar untuk membersihkan tubuh sambil menunggu minuman cokelat panas nya siap.

"Gavin, kamu lagi mandi ya? " Naya membawa cangkir minuman sambil melihat ke sekeliling kamar namun tidak menemukan keberadaan Gavin.

Tiba tiba Gavin keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk selutut dan bertelanjang dada. Naya tidak mengedipkan mata karena takjub dengan body sixpack serta kekar yang dimiliki pria itu. Sedikit ada rasa canggung namun coba ia tahan daripada malah salah tingkah.

"Makasih, nanti aku minum" Gavin berlalu melewati Naya dengan aroma tubuh yang khas. Ia membuka lemari untuk mengambil pakaian dan memakai nya di depan Naya tanpa rasa malu.

Naya masih salah fokus dengan bagian perut Gavin yang indah. Meskipun sekarang sudah tertutupi oleh kaos yang dipakai nya, namun masih terngiang ngiang saat tadi sempat melihat secara langsung.

"Nih kamu cocokkan data data nya, kalau ada yang janggal langsung bilang sama aku" Gavin menyodorkan sebuah berkas untuk diperiksa.

Naya menerima berkas itu dan langsung pergi dari kamar Gavin karena jantung nya berdetak semakin kencang. Rasanya tidak sanggup jika berada di dekat nya malah membuat hati menggebu gebu.

"Kamu pastikan kalau Ratih gak akan bisa berkutik. Udah diblokir semua kartu ATM nya? " Ujar Gavin kepada Cuplis di sambungan telepon.

"Udah bos, semuanya beres dalam sekejab. Apalagi kalau Ratih itu orang terdekat saya maka bisa dilakukan dengan mudah" Balas Cuplis.

Gavin memiliki anak buah yang merupakan sepupu dari Ratih. Semua urusan tentang nya diserahkan kepada Cuplis yang bisa mengakses area pribadi seperti kartu ATM Ratih. Ia memblokir kartu agar dia tidak bisa pergi terlalu jauh sehingga mudah untuk segera ditemukan.

Malam harinya. Gavin tidak mendapati Naya yang biasanya sudah berada di meja makan lebih dulu saat waktunya makan malam. Ia menanyakan keberadaan Naya kepada bi Lastri namun jawaban nya tidak tahu. Mana mungkin kalau masih mengecek berkas yang tadi siang diberikan karena isi data nya hanya sedikit. Ia memutuskan untuk melihat ke kamar Naya yang ternyata sedang menangis di depan cermin rias.

"Kamu kenapa Nay? Siapa yang menyakiti kamu lagi? " Ujar Gavin yang sudah berani secara terang terangan mencemaskan Naya. Padahal sebelumnya berusaha ditutupi dengan bersikap acuh seolah tidak peduli.

Naya menjelaskan jika bu Nilam dan Mila sempat terlibat perdebatan hebat hingga menghebohkan satu desa. Bahkan meskipun banyak orang yang berusaha melerai nya, mereka sulit untuk dipisahkan.

Gavin menggandeng Naya untuk makan malam terlebih dahulu sebelum berbicara lebih banyak. Kesehatan adalah yang utama untuk bekal dalam menghadapi setiap masalah. Naya menuruti perintah Gavin meskipun rasanya tidak ada selera untuk makan.

"Boleh gak kalau aku pulang ke desa lagi? Aku gak bisa biarin ibuk sendirian" Ujar Naya yang duduk di depan rumah bersama Gavin. Mereka bersantai sambil menikmati angin malam yang berhembus.

"Ada Zidan kan? Kamu jangan lupa kalau harus bekerja dengan ku" Balas Gavin berwajah datar. Mengingat kondisi Naya yang sudah bisa menguasai suasana hati.

"Iya aku tahu itu, tapi saat ini ibuk sangat membutuhkan aku. Tolong kasih waktu dua atau tiga hari aja untuk menemani ibuk di desa"

"Kamu ingat gak kalau hari ini aku harus membayar uang satu milyar sama madam Jeli? Apa kamu gak bisa mikir untuk fokus sama kerjaan kamu? Aku gak bermaksud untuk buat kamu jadi tunduk gara gara hal itu. Aku cuman mau ngasih tahu kalau gak semua hal itu bisa kamu lakuin"

Naya terdiam sejenak setelah mendengar perkataan Gavin. Ia merasa bersalah karena harus membebani dengan menyetor uang satu milyar setiap bulan demi menyelamatkan diri nya waktu itu. Ia mencoba mengalihkan pikiran atas masalah yang terjadi di desa. Harusnya tidak terlalu dipikirkan karena sudah ada solusi terbaik untuk sementara.

"Baiklah, aku akan mencoba untuk fokus sama pekerjaan yang aku lakukan. Oh ya, tadi laporan keuangan dari perusahaan apa? Udah aku periksa dan semua nya seimbang" Ujar Naya penasaran.

"Itu laporan keuangan restoran untuk bulan ini"

"Restoran punya kamu? Sebenarnya kamu kerja apa? Gak mungkin kalau cuman usaha restoran tapi bisa mengeluarkan banyak uang setiap bulan nya"

"Kalau waktu nya udah tepat, nanti kamu akan tahu" Gavin melemparkan senyum penuh arti.

***

"Mbak, saya mau pesan kamar untuk tiga malam. Ini kartu saya" Ujar Ratih kepada staff resepsionis hotel.

"Maaf ada kartu lain? " Balas Staff itu karena kartu nya tidak bisa untuk melakukan transaksi.

Ratih merasa heran namun mencoba berpikir positif jika mungkin sedang ada masalah sebentar. Ia mengeluarkan kartu satu persatu untuk dicoba dan hasil nya tidak bisa semua.

"Mbak yang bener dong, pasti ada kesalahan. Masak semua kartu yang saya punya gak bisa digunakan semua sih" Ratih kesal tetapi tidak bisa melakukan apapun. Ia lalu diusir karena terus memaksa untuk melakukan transaksi dengan kartu nya padahal tidak bisa.

Ratih keluar dari hotel itu dengan wajah lesu. Tenaga nya mendadak hilang terkuras entah kemana hingga terduduk di pinggiran jalan. Ia mengecek kartu yang ternyata telah diblokir oleh orang yang tidak diketahui.

"Sial, siapa yang berani memblokir semua kartu ATM ku? Gawat kalau begini aku gak akan bisa kabur dari polisi" Gumam Ratih yang mengira kalau masih menjadi buronan polisi.

Ia mencari cara agar bisa mengakses kartu nya lagi, namun tidak ada hasil karena uang nya sudah dikuras habis. Ia terpaksa kembali ke kos an madam Jeli untuk meminta tolong. Hanya dia lah satu satu nya orang yang bisa membantu nya karena tidak mungkin datang ke keluarga yang justru malah akan menghakimi.

Ratih pergi ke kos an dengan menaiki sebuah taksi yang terparkir di depan hotel. Ia membayar dengan menggunakan uang tunai yang sempat ditarik untuk membayar makanan di pinggir jalan. Untung saja ada uang 500rb di tas.

1
konyonyod an-club
Luar biasa
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!