Wanita Pembaca Pikiran Kesayangan CEO

'Gagal. Semua anak buahku yang Aku utus mati di bunuh oleh Tuan Muda Bryan.

'Cepat berikan sisa uangnya kalau tidak? Aku akan membuatmu tidak bisa makan dan berjalan-jalan menikmati hidup.' Ancam pria yang ada di sebrang.

'Kamu tidak bisa menyelesaikannya tapi kamu masih menginginkan uang.' Omel Yunita dengan nada satu oktaf.

Di tempat yang berbeda di mana pria yang menghubungi Yunita berada di ruang perawatan Bryan. Di mana Bryan menyuruhnya menghubungi orang yang sudah melukai Bryan yaitu Yunita.

'Bawa sini ponselnya dan kamu berdiri di sebelahku!' Perintah Bryan.

'Baik, Tuan Muda. Saya dan Nona Yunita belum tahu Nona Gracella adalah calon istri Tuan Muda. Maafkan Saya buta karena tidak mengetahuinya sama sekali.' ucap pria tersebut sambil berdiri.

Pria tersebut berjalan ke arah Bryan yang masih duduk di sisi ranjang. Kemudian memberikan ponselnya ke Bryan lalu Bryan menekan tombol loup speaker agar orang-orang mendengar suara Yunita.

'Kamu di mana sekarang? Siapa orang di sebelahmu?' Tanya Yunita terkejut yang mendengar suara orang sedang mengobrol.

'Yunita, bagaimana Aku harus menghukummu kali ini?' Ucap Gracella dengan nada dingin.

Yunita sangat terkejut karena kejahatannya diketahui oleh Gracella. Setelah itu Gracella meminta Yunita untuk datang besok ke mansion Ibunya mengingat hari ini Bryan tangannya masih terluka.

xxxxxxxxxxxxxxx

Keesokan paginya Gracella dan Bryan sudah sampai di mansion milik orang tuanya di mana ada Ibu Yuni, Ayah Arif dan Yunita. Ibu Yuni menyuruh Yunita untuk berlutut di depan Gracella dan Bryan.

Namun Yunita tidak bersedia membuat Ibu Yuni berdiri dan menekan ke dua bahu Yunita agar berlutut.

"Berlutut!" Perintah Ibu Yuni dengan nada satu oktaf.

"Yunita, apakah kamu ingin seluruh keluarga Arif dikuburkan bersamamu?" Tanya Ibu Yuni dengan nada satu oktaf.

"Bu, Aku tidak melakukannya. Aku tidak mengenal pria itu sama sekali dan Aku juga tidak melakukan ini." Ucap Yunita sambil memegang tangan Ibu Yuni.

Namun Ibu Yuni langsung menepisnya dengan kasar hingga Yunita terjatuh. Terlihat jelas Ibu Yuni sedang menahan amarahnya yang teramat sangat terhadap Gracella dan Yunita.

Ibu Yuni sangat marah terhadap Gracella karena Gracella tidak menolong perusahaannya yang sudah lama di rintisnya hingga perusahaannya di ambang kebangkrutan. Gracella tidak menuruti apapun permintaannya membuat Ibu Yuni bertambah membencinya.

Ibu Yuni sangat marah terhadap Yunita karena Yunita mencoba menyakiti Gracella yang merupakan putri semata wayangnya.

"Tuan Muda Bryan, apa pendapat Tuan Muda tentang masalah ini?" Tanya Ibu Yuni yang ingin membela Yunita.

"Nyonya Yuni, Nyonya Yuni telah berulang kali membiarkan Yunita menyakiti Gracella. Apakah kamu tidak menganggap serius keluarga William?" Tanya Bryan sambil menatap tajam ke arah Ibu Yuni.

Bryan tidak sudi memanggil Ibu Mertua dikarenakan Ibu Yuni pilih kasih dan berulang kali menyakiti putri kandungnya sekaligus calon istrinya. Karena itulah Bryan memanggilnya dengan sebutan Nyonya Yuni.

"Tentu saja tidak. Tuan Muda Bryan, Tuan Muda Bryan bisa menghukumnya sesuka hati Tuan Muda. Selama itu tidak melibatkan keluarga Arif." Jawab Ibu Yuni.

"Benarkah?" Tanya Bryan dengan wajah sinis.

"Benar." Jawab Ibu Yuni dengan singkat,

"Semuanya akan baik-baik saja jika Yunita masuk ke dalam penjara." Ucap Bryan sambil menatap Ibu Yuni dengan tatapan tajam.

"Tentu saja Aku setuju jika Yunita dimasukkan ke dalam penjara." Ucap Ibu Yuni tanpa mempedulikan Yunita menangis karena tidak ingin masuk penjara.

Bryan kemudian menatap ke arah Yunita yang sedang menangis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya namun Bryan sama sekali tidak pengaruh. Mengingat betapa jahatnya Yunita yang sudah berulang kali menyakiti Gracella.

"Aku tidak apa-apa membiarkan Yunita membayar nyawa Gracella di dalam penjara." Ucap Ibu Yuni.

"Aku sungguh tidak apa-apa jika Yunita masuk penjara." Ucap Ibu Yuni untuk meyakinkan Bryan.

Hal ini dilakukan agar Bryan tidak membuat perusahaannya bangkrut. Ibu Yuni rela melakukan apa saja termasuk mengorbankan keluarganya.

Karena itulah dirinya ingin meyakinkan ke Bryan kalau dirinya tidak mempermasalahkan jika Yunita masuk ke dalam penjara.

"Apa katamu, Bu?" Tanya Yunita sambil menggenggam tangan Yunita.

Yunita langsung menepisnya dan tidak menatap ke arah Yunita membuat Yunita mengarahkan tangannya ke Ayah Arif kemudian menggenggam tangannya.

"Ayah, tolong bantu Aku. Aku tidak ingin masuk penjara." Mohon Yunita sambil menangis.

"Gracella, Yunita lebih muda darimu. Sebagai seorang Kakak mengapa kamu tidak memaafkannya sekali ini saja?" Tanya Ayah Arif dengan nada lembut sambil tersenyum.

Ayah Arif melakukan hal itu agar Gracella luluh namun Gracella sudah terlanjur kecewa dengan Yunita dan orang tuanya yang tidak pernah peduli dengan dirinya.

"Ayah memintaku untuk memaafkannya? Apakah Ayah tidak tahu kalau Yunita berulang kali mencelakai Aku. Apakah Ayah ingin Aku mati dulu baru Yunita masuk ke dalam penjara?" Tanya Gracella.

"Saat ini Aku bersyukur karena bisa selamat dari kematian tapi bagaimana jika suatu saat nanti Yunita mencelakaiku lagi?" Tanya Gracella lagi.

"Tidak .... Tidak ..." Jawab Ayah Arif.

"Apakah Yunita masih begitu penting bagi Ayah? Lebih penting dari Ibu dan keluarga besar Arif?" Tanya Gracella.

"Bagaimana mungkin? Istriku, kamu selalu ada di hatiku. Kamu dan keluarga besar Arif adalah yang paling penting di sini. Aku hanya ingin melihat perkembangan anak kita yang sudah kita besarkan." Ucap Ayah Arif.

Tanpa menjawab Ibu Yuni menampar Ayah Arif membuat Ayah Arif sangat terkejut karena untuk pertama kalinya istrinya menampar dirinya.

"Bagaimana denganku? Aku telah membesarkannya selama bertahun-tahun tapi Yunita musuh keluarga Arif. Yunita sudah berani dan berulang kali melakukan hal-hal yang memalukan dan menyakiti Kakaknya." Ucap Ibu Yuni.

'Beraninya kamu menamparku. Aku akan membalasmu dengan cara menjadikan hidupmu seperti kematian.' Ucap Ayah Arif dalam hati.

Gracella sangat terkejut ketika mendengar suara hati Ayah Arif namun Gracella berusaha bersikap biasa saja.

"Istriku. Kamu jangan marah, ya." Pinta Ayah Arif sambil menggenggam tangan istrinya.

"Memperkerjakan seseorang untuk melakukan pembunuhan. Maka Aku akan mengembalikan lonjakan perusahaan ke departeman terkait." Ucap Bryan sambil berdiri dengan nada dingin.

Bryan sangat bosan melihat drama keluarga terlebih orang tua Gracella cenderung membela Yunita. Padahal Yunita sudah jelas-jelas melakukan kejahatan dan itu tidak hanya sekali tapi berulang kali.

"Tuan Muda Bryan, Aku mohon jangan lakukan itu." Ucap Yunita sambil memeluk kedua kaki Bryan karena tidak ingin perusahaan orang tuanya bangkrut.

"George, bawa Yunita dan masukkan ke dalam penjara!" Perintah Bryan yang tidak ingin Yunita mencelakai Gracella lagi.

"Baik, Tuan Muda." Jawab Asisten George yang sejak tadi berdiri dan menonton siaran langsung drama keluarga.

Asisten George langsung menyeret Yunita di mana Yunita berusaha memberontak namun tenaganya kalah. Asisten George meminta salah satu bodyguard untuk membantunya karena Yunita berulang kali memberontak.

"Tuan Muda Bryan, maafkan Aku! Ayah ... Ibu ... Tolong selamatkan Aku!" Teriak Yunita sambil berusaha melepaskan diri dari Asisten George dan bodyguard milik Bryan.

Gracella hanya terdiam, walau dalam hati kecilnya tidak tega mendengar teriakan dan tangisan Yunita namun Yunita sudah sangat jahat. Terlebih selama ini Gracella selalu memberikan kesempatan ke Yunita namun Yunita tidak bisa berubah.

Ayah Arif yang melihat putri kesayangannya di bawa oleh Asisten George langsung berdiri sambil menahan amarahnya terhadap Gracella.

"Ayah mau kemana?" Tanya Gracella.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :