NovelToon NovelToon
Bulan Pembantu Licik

Bulan Pembantu Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: cherrypen

🍒 Ayo masukkan dalam rak buku kalian 🍒

"Badan Tuan sangat kekar. Bulan menyukainya."

"Apa Kamu sedang menggodaku?!"

Bulan pembantu cantik yang ingin merebuat semua yang di miliki oleh Nyonya besar, majikan perempuannya. Tidak hanya itu saja, gadis itu juga ingin membuat manjikannya merasakan penderitaan.

Ada apakah di balik semua ini?

#Bulan Pembantu Licik#

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cherrypen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. BPL

Hana duduk di gazebo terpaku melihat sekelilingnya. Wanita itu tersenyum lebar sembari mendongak melihat ke atas bangunan tepatnya di balkon lantai tiga, kamarnya.

Hahahahaha ........ Hahahahaha

Dirinya tertawa histeris. Ada rasa puas di dalam hatinya, seperti ada jutaan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya lalu menutup sebelah matanya sembari jari tangannya menembak ke atas balkon.

"Dor," gumam Hana seakan menembak ke atas, lalu meniup jari telunjuknya seperti memegang pistol di tangan. "Sungguh sangat menyenangkan menjadi orang kaya raya. Mau apa saja tinggal beli dan suruh," ucap Hana pelan.

Bulan meremas gorden di balik jendela mengamati Hana dari dalam rumah. Dadanya seperti ada kobaran api besar memendam dendam yang membara, ingin rasanya gadis cantik itu menarik dan menjambak rambut majikannya hingga botak lalu menamparnya bahkan menyiksanya hingga mati perlahan. Akan tetapi, niat itu dia simpan terlebih dahulu sampai mendapatkan waktu yang tepat melampiaskan segala penderitaan yang di alami selama ini.

Dari gerbang sebuah mobil sport mewah milik Jeremy yang baru masuk dengan pelan, kemudian berhenti tepat di depan istrinya.

Wanita itu tersenyum tipis sembari berucap pelan. "Boneka mainanku sudah pulang. Boneka yang bisa aku suruh-suruh sepuasku, cukup kasih uang pasti akan bertekuk lutut di bawah kakiku."

Jeremy keluar dari mobil dengan gagah. Tiupan angin mengibaskan rambutnya bak terlihat seperti iklan sampo ternama.

"Sayang, kenapa duduk di luar. Nanti Kamu masuk angin loh," Jeremy bertanya sembari berjalan mendekati Hana.

Wanita itu mengulurkan tangan seraya memegang lengan suaminya. "Aku menunggumu pulang, sayang," tutur istrinya sembari melempar senyum manis.

Jeremy menghela nafas pelan kemudian menarik pergelangan tangan Hana.

"Ah ..., pinggangku masih sakit," celetuk Hana sembari memegang pinggang bagian kanan.

"Memangnya kenapa?"

"Gara-gara Bulan sialan, aku terpeleset ke lantai sampai terjungkal kebelakang," desis Hana kesal.

Wajah jeremy meringis, tertawa di dalam hatinya melihat istrinya sakit pinggang bak orang tua kena encok.

"Kamu kok malah ketawa 'sih," tambah Hana seraya melihat wajah Jeremy. "Apa ada yang lucu?" tambahnya.

"Tidak sayang, mungkin kamu kurang berhati-hati jalannya."

"Kenapa kamu membela si Bulan sialan itu, harusnya Kamu itu memarahinya atau kalian ada main di belakangku?" cecar Hana seraya mengintimidasi jeremy.

Jeremy sepersekian detik membisu. Pikirannya berputar untuk memikirkan semua kemungkinan jika Hana mengetahui bahwa suaminya menaruh rasa dan harapan pada pembantunya.

"Mana mungkin aku menyukai Bulan. Sudahlah ayo aku papah masuk ke dalam, besok periksa saja ke dokter ortopedi. Siapa tahu ada yang tulangnya meleset," ajak Jeremy sembari memegang lengan Hana.

"Pelan-pelan, rasanya nyeri," cetus Hana. "Malam ini tidur di kamarku, ya?" pintanya.

"Oke."

Udara malam yang dingin menusuk hingga ke tulang di temani dengan cahaya bulan yang remang-remang menerangi langit gelap bertabur bintang.  Pria gagah itu tengah tidur di sebelah istrinya di bawah satu selimut yang sama, tetapi matanya tak kunjung terpejam padahal waktu sudah menunjukkan pukul satu malam. Di pelupuk matanya seakan ada Bulan yang sedang menari erotis.

Pikiran kotor di otak jeremy membuatnya membayangkan gadis cantik itu mengenakan baju seksi dan terbuka lalu menari-nari dengan beringas bak pemain pole dance. Membayangkan saja dadanya sudah bergetar apalagi melihatnya secara langsung, pasti bola matanya tak berkedip memandang sampai akan meloncat dari tempatnya.

"Bulan sedang apa sekarang? Apa sudah tidur," batin Jeremy sembari memegang dadanya yang bidang bak roti sobek. Dirinya menarik nafas pelan lalu memiringkan badannya melihat Hana, memastikan apakah istrinya sudah benar-benar tertidur lelap. "Hana sudah tidur setelah meminum obat anti nyeri," batin Jeremy.

Tanpa pikir panjang lagi. Pria itu tak mampu menahan rasa rindunya ingin bertemu dengan gadis cantik yang sudah menawan hatinya. Jeremy melangkah dengan sangat pelan keluar dari selimut lalu mengendap-ngendap membuka pintu dan keluar dari kamar nenek lampir itu. Pria itu menutup pelan pintunya, tetapi bola matanya seketika terbelalak dan nafasnya tercekat sepersekian detik menatap gadis muda mengenakan baju tidur berwarna hitam tengah berdiri di samping standing lamp sembari menatap tajam ke arah Jeremy.

"Bu-Bulan, apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Jeremy bertanya terbata-bata. Dirinya masih merasa syok melihat gadis itu tengah malam berdiri bak hantu ber keliyaran.

Bulan tersenyum lebar sembari berjalan mendekati Jeremy. Telapak tangannya mengelus lembut dada majikan laki-lakinya sampai membuat jantung jeremy berdetak lebih kencang dan bulu kuduknya berdiri. Jeremy menelan ludahnya dengan kasar melihat leher yang jenjang putih mulus milik Bulan.

"Tuan yang sedang apa? Sudah tengah malam begini keluar dari kamar Nyonya," tanya Bulan lemah lembut dan pelan serata berbisik di telinga Jeremy yang semakin membuat dadanya berdebar tak beraturan.

"Kita ngobrol di kamarku saja, yuk," pinta Jeremy.

Bulan menganggukkan kepala dengan senyum manisnya sampai terlihat lesung pipinya.

"Boleh, tapi jangan lama-lama. Takutnya Nyonya tahu," sahut gadis cantik itu.

Majikannya menggandeng pelan pergelangan tangan Bulan sampai masuk ke dalam kamar yang ada di lantai dua. Gadis cantik itu duduk di pinggir ranjang sembari menyilangkan kaki kanannya ke atas kaki kiri sampai terlihat paha mulusnya pada belahan baju tidurnya. Sedangkan Jeremy duduk di kursi seraya menatap pembantunya dari atas sampai bawah sembari menelan ludahnya kasar.

"Bulan, kenapa kamu di lantai tiga?"

"Aku ingin sekali masuk ke kamar yang di kunci rapat-rapat oleh Nyonya. Entah ada apa di dalamnya sampai semua pembantu tidak boleh masuk dan membersihkannya. Aku sungguh sangat penasaran Tuan," sahutnya manja sembari mengigit jari tengahnya manja dengan bahasa tubuhnya yang mengundang kaum hawa untuk datang mendekat dan merengkuhnya.

Majikannya masih menahan diri agar tidak menabrak Bulan dengan ugal-ugalan. Mengingat bukan waktunya yang tepat untuk melancarkan aksinya.

"Tapi, kenapa harus tengah malam begini kamu di situ? Bukankah siang saja bisa," Jeremy bertanya kembali karena masih penasaran.

"Emm, Bulan tadi hanya jalan-jalan di ruang tamu karena bosan terus naik ke atas. Apa Tuan sudah pernah masuk ke dalam?"

"Kamar itu, ya. Aku sendiri juga belum pernah masuk ke dalamnya, karena setiap di tanya Hana selalu bilang itu hanya kamar kosong dan usang buat menyimpan barang-barangnya yang gak terpakai lagi. Memangnya ada apa sampai membuatmu penasaran?"

Dasar payah, dia bodoh ternyata. Aku harus memaksanya agar dia berusaha merayu Hana untuk membuka pintu kamar itu. Di sana pasti ada sesuatu, batin Bulan. "Tidak ada apa-apa Tuan. Sangat di sayangkan sekali jika kamar itu jadi kosong nanti banyak tikus dan juga binatang lain seperti kecoa. Pasti banyak debu di dalamnya. Apa Tuan bisa membantu membukakan kamar itu, biar Bulan sendiri yang akan membersihkannya. Coba 'deh di pikirkan rumah semewah ini ada kamar yang joroknya minta ampun," desak gadis cantik itu merayu dengan nada suara manja merayu dari belakang Jeremy. Gadis cantik itu meraba bahu majikannya hingga mengelus lembut dada bidang jeremy seraya menempelkan pipinya pada pipi majikannya.

Majikannya yang sudah jatuh cinta pada Bulan sepersekian detik memikirkan perkataan gadis cantik itu. Jika di logika perkataan Bulan ada benarnya juga. Buat apa kamar itu kosong 'kan bisa di manfaatkan menjadi perpustakaan rumah pribadi, toh ya belum ada ruangan kusus untuk ruang baca.

jeremy mengangguk-nganggukkan kepalanya. "Baiklah, aku akan coba bilang sama Hana," sahutnya seraya memegang punggung tangan Bulan.

Gadis cantik itu tersenyum miring seraya sorot matanya tajam dari belakang Jeremy. "Tuan sayang, tapi jangan bilang sama Nyonya kalau ini idenya Bulan, ya," ujarnya lembut.

"Iya, aku mengerti maksud kamu."

✍️ Bersambung.

Yuk bantu Vote kakak-kakak cantik 🙏

Terima kasih 😊

1
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰

bulan semangat dalam misi mu
semoga kamu berjodoh sama hansel
risti
lanjut kakkkkk, jangan kelamaan dongggg/Facepalm/
kaylla salsabella
wah kira" misi bulan berhasil gak ya🤔🤔🤔
IG : cherrypen_: 🤣🤣🤣🤣 berhasil gak yaaa
total 1 replies
kaylla salsabella
kasihan Hansel tidak tahu apa" tapi kena imbas dari dendam bulan
Bamboe
terus buat karya yg bagus LG
Endang Oke
hrsnya jeremy bilang hrsnya kamu telanjang bulat jalan2 didlm rumah ini.
dan kamu duduk di sofa sambil kamu buka paha kamu lebar2

begitu di bulan lakukan itu , masuk kamar kasih tahu si hana biar didamprat dan diusir hana.
kaylla salsabella
apakah nanti bulan kan jatuh hati pada hensel
kaylla salsabella
lanjut thor
IG : cherrypen_: siap kakak 🥰
total 1 replies
Bamboe
lanjutt LG ka
risti
lanjut thorrrrr /Smile/
kaylla salsabella
semoga bulan tak jatuh cinta sama anak hana
kaylla salsabella
lanjut thor
IG : cherrypen_: otw kak /Smile/
total 1 replies
Bamboe
episode 17 dong ka ,cepettt
kaylla salsabella
wah semoga jangan sampai teman nya bulan jadi korban
kaylla salsabella
lanjut thor
kaylla salsabella
pasti bulan nanti menemukan sesuatu di dalam gudang
kaylla salsabella
wuaaah kandang kambing embek. ..embek 😂😂😂
kaylla salsabella
wah aku udah deg " an Thor
apakah Hana datang
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
IG : cherrypen_: iya kakak. maaf up nya kadang beda waktunya 🙏
total 1 replies
Astina Putri
mungkin hana ibu tirinya sibulbulan ni dulunya x
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!