Hidup sebatang kara di dunia yang begitu kejam ini tidak membuat Dila terpuruk begitu saja. setelah di tinggal pergi untuk selama nya oleh sang Ibu yang meninggal karena menderita sakit ginjal,Dila harus terus melanjutkan hidup nya dan sama sekali tidak pernah memikirkan lagi sang Ayah yang sudah pergi sejak ia masih berumur 1 tahun.terbiasa hidup mandiri membuat Dila begitu lah panggilan akrab nya selama ini menjadi tegar menjalani hidup,hingga pada akhirnya datang lah seorang pria beristri menarik perhatian Dila hingga membuat kedua nya menjalin hubungan yang begitu dekat dan baik.siapakah pria beristri itu... selanjutnya baca di karya author ya guys...
Jangan lupa mampir juga di karya author yang lain nya..
Salam sayang untuk kalian semua nya...😍😍😁😁😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jeni cemburu
Arki terbangun tepat pada pukul 4 subuh,di saat semua sedang terlelap justru Arki harus terbangun dan terpaksa menahan kantuk nya.ia harus segera keluar dari kamar Dila sebelum Jeni menyadari permainan yang ia buat.di samping tubuh nya ada Dila yang masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuh nya.Arki mengecup sekilas kening Dila lalu turun dari ranjang dengan mulut yang tidak berhenti menguap.jika tidak ingat ada Jeni yang masih berada di rumah ini, sudah pasti Arki akan memilih beristirahat seharian bersama kekasih hati nya.Jeni memang penghalang dari kebahagiaan nya. Seperti nya Jeni berada di ujung tanduk harus segera di singkirkan dari hidup nya.
" Mas tinggal sebentar ya sayang." bisik Arki kembali mundur karena masih belum rela berpisah dari kekasihnya,Seperti nya kening Dila sudah basah di kecup oleh pria ini tapi aneh nya Dila tidak merasa terganggu sama sekali.
Arki menekan gagang pintu keluar dari sana dan tidak lupa mengunci kembali pintu kamar Dila agar Jeni tidak bisa menyelonong masuk ke dalam sana.bisa gawat jika itu sampai terjadi karena Dila pasti masih berantakan dengan banyak tanda merah di sekujur tubuh nya.rupa nya Arki telah menyiapkan segala nya sebelum memulai misi penting ini.Arki menyimpan kembali kunci cadangan yang ia miliki jangan sampai hilang ataupun tercecer bisa nelangsa hidup nya karena tidak bisa tidur memeluk tubuh kekasih mungil nya.
Arki berjalan di tengah gelap nya suasana rumah.hanya lampu teras yang menyala dan untuk menerangi perjalanan menuju ke kamar utama Arki sengaja menyalakan senter dari ponsel canggih nya.Arki berjalan cepat agar bisa sampai lebih cepat,bukan karena rindu kepada istri nya tetapi pria ini hanya ingin menjaga rapat rahasia nya sampai dia sendiri yang akan membuka nya nanti.
" Mas bangun." Jeni sudah terbangun melihat suami nya yang tertidur di atas sofa panjang.
" Kenapa Mas tidur di sofa?" tanya Jeni penasaran padahal seingat nya tadi malam mereka tidur di ranjang yang sama dan di bawah selimut yang sama.kapan Arki pindah nya Jeni sendiri juga tidak menyadari nya.
" Sudah jam berapa?" tanya Arki mengabaikan pertanyaan dari Jeni.
" Ayo cepat bangun Mas,Kamu harus ke kantor bukan? Karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi.maaf kan Aku yang telat membangun kan Kamu karena Aku sendiri juga telat bangun nya." ada yang aneh yang Jeni rasakan saat ini,biasa nya ia selalu terbangun lebih awal meskipun tanpa mengaktifkan alarm sekali pun.tanpa ia sadari obat tidur yang Arki berikan pada nya cukup mempengaruhi kebiasaan nya itu sehingga membuat wanita ini kelimpungan setengah mati.
" Iya ." jawab Arki singkat karena ia masih sangat mengantuk,niat hati ingin berbaring sambil mengecek pekerjaan nya dari atas sofa,malah membuat Arki tertidur pulas.ah semua ini gara-gara dia yang baru aja lembur sampai dini hari bersama kekasih hati nya.
" Sana Kamu mandi dulu Mas,Aku mau ke dapur menyiapkan sarapan untuk kita.baju kerja nya sudah aku siap kan di tempat biasa." Jeni masa bodoh dengan baju tidur yang ia kenakan saat ini,tujuan nya adalah ke dapur menyiapkan sarapan untuk suami tercinta.ia bergegas keluar dengan wajah bantal serta rambut yang di Cepol asal.
Untuk ukuran wanita idaman Jeni termasuk ke dalam kriteria itu,bahkan ia sering turun langsung ke dapur memastikan makanan bergizi yang akan di santap oleh suami nya.meskipun makanan yang ia masak tidak terlalu enak tapi usahanya perlu di acungi jempol.bahkan Jeni sampai rela belajar memasak kepada mertua nya demi bisa membuat suami nya betah makan di rumah.wajah Jeni juga cantik
dengan body yang menonjol bak seorang model.namun sayang nya kesempurnaan itu harus ternodai oleh perselingkuhan yang ia lakukan bersama pria lain.andai saja Jeni tidak berselingkuh pasti Arki masih mau mempertahankan rumah tangga nya ,dia bahkan berjanji akan membahagiakan Jeni sampai akhir hayat nya.namun janji itu kembali ia tarik karena bagi Arki sebuah perselingkuhan tidak akan ada kata maaf sekalipun wanita itu bersujud memohon ampun Arki tidak akan mau menerima nya lagi sebagai seorang istri.
Sepeninggalan Jeni bukan nya bangun tetapi Arki malah kembali tidur sambil memeluk ponsel nya.mata Arki masih terasa lengket dan ia kembali tertidur untuk waktu yang sangat sebentar.
" Kamu sudah bangun Dil?" tanya Jeni saat melihat Dila sudah berada di dapur dan seluruh ruangan sudah terang terkena sinar matahari yang masuk melalui jendela kecil.
Sebenarnya Jeni tidak suka melihat Dila berada di dapur, apalagi sebelum nya Arki sangat menyukai masakan wanita ini ,meskipun Arki tidak pernah menunjukkan nya secara langsung tapi Jeni bisa melihat nya itu terbukti dari Arki yang makan sangat lahap sampai nambah berulangkali.Jeni merasa iri karena masakan nya sendiri tak pernah seenak itu.Arki paling sedikit hanya makan beberapa sendok saja makanan yang sudah ia masak.Jeni ingin mengusir Dila dari dapur tapi bingung bagaimana cara nya.
"Iya Mbak." jawab Dila tersenyum sungkan,tatapan mata Jeni sedikit berbeda dari biasa nya,Dila beranggapan apa wanita ini sudah tau tentang diri nya yang menjadi duri di dalam rumah tangga nya.Dila merasa tidak nyaman dengan tatapan mata Jeni.ingin pergi dari sana pun kaki nya terasa berat terpaku di tempat.
" Lain kali tidak perlu repot-repot lagi menyiapkan sarapan untuk Mbak sama suami Mbak,suami Mbak nggak suka kalau ada orang lain yang memasak untuk dia." ujar Jeni mengkambinghitamkan Arki atas rasa tidak suka nya.padahal tanpa ia jelaskan Dila sudah tau kebenaran tentang Arki yang sangat suka dengan masakan nya.
" Sebaiknya Kamu kembali ke kamar saja ,ini biar Mbak saja yang melanjutkan nya." tega sekali Jeni mengusir Dila dari dapur,Dila yang merasa bersalah pun memilih mengalah karena memang di rumah ini Jeni adalah nyonya nya sedang kan dia hanya menumpang dan tidak ada hubungan apapun di antara mereka.
" Baiklah Mbak,maaf jika Aku sudah lancang masuk ke dapur ini." Dila berbalik kembali ke kamar nya.tak mau memikirkan hal yang tidak penting,Dila memilih masuk ke kamar mandi agar tubuh nya terasa segar.untuk sarapan pagi nya akan ia beli saja di luar nanti sekalian jalan-jalan agar pikiran nya tidak suntuk.
Sedang kan Arki yang tadi sempat tertidur kini sudah bangun dan mandi secepat kilat.ia tidak boleh terlambat karena ada rapat penting yang harus ia ikuti di perusahaan nya.
" Mari silahkan sarapan Mas.ini masakan khusus untuk Kamu." ucap Jeni tersenyum semanis mungkin.padahal masakan ini adalah hasil racikan Dila dan Jeni hanya melanjutkan saja.
" Hm." Arki berdehem duduk di tempat biasa mengabaikan Jeni yang berada di samping nya.
" Segini cukup Mas?" tanya Jeni mengambil kan nasi untuk Arki berikut dengan ikan serta sayur nya.
" Cukup." balas Arki menatap ke arah lain mencari keberadaan Dila.apa mungkin wanita nya masih tertidur ya? Ingin bertanya pun Arki takut membuat Jeni curiga dengan nya.nanti Arki akan menelpon kekasih nya itu agar tidak telat sarapan.Dila punya penyakit cukup serius di perut nya , untuk itu ia harus memperhatikan kekasih nya agar kejadian pingsan di tengah jalan tidak terulang kembali.
" Bagaimana Mas? Enak tidak?" tanya Jeni menunggu pujian dari Arki.
" Lumayan." jawab Arki.
" Oh." Jeni terlihat kecewa apa lagi Arki menunjukkan sifat tidak suka nya dan makan hanya beberapa sendok saja.
Setelah meminum habis isi gelas nya.Arki bangkit dari kursi sambil membawa tas kerja nya.
" Aku berangkat dulu." kata Arki meninggalkan nasi yang masih tersisa cukup banyak di dalam piring nya.
" Kamu nggak mau habiskan nasi nya dulu?" tanya Jeni lirih.
" Aku sudah kenyang." Arki tidak berselera makan karena tidak ada Dila di antara mereka.Arki tau sekali jika ini masakan Dila tapi kenapa wanita nya justru tidak ikut sarapan bersama mereka.Arki harus mencari tau alasan nya sebelum dia mati di landa rasa penasaran.
" Hati-hati di jalan Mas." Jeni mengantarkan Arki sampai ke teras depan,di saat ia hendak mencium bibir suami nya,Arki justru menghindar masuk ke dalam mobil.
Kecewa itu lah yang Jeni rasakan tapi ia tak bisa berbuat banyak saat melihat mobil yang di tumpangi oleh suami nya sudah pergi meninggalkan pekarangan rumah.
" Kenapa dengan Mas Arki? Apa dia masih marah karena masalah semalam?" batin Jeni seolah-olah tidak merasa bersalah atas kejadian hari ini.ia masuk menaiki anak tangga menuju ke kamar utama.meja dapur yang masih berantakan ia tinggalkan begitu saja karena ada asisten rumah tangga yang akan membereskan nya.
Bersambung...🥰😍🥰😊😊
Jangan lupa mampir di cerita author lain nya ya 🙏🙏😊😊