Biqis seorang wanita yang tak pernah tahu siapa ayah kandungnya karena sang ibu mengandungnya akibat cinta satu malam pada saat memasuki dunia kuliah. Bilqis tak pernah merasakan kehangatan pelukan dari seorang ibu karena sang ibu selalu sibuk untuk menghidupi mereka berdua dengan berjualan hingga saat ia memasuki usia dewasa ia dilamar oleh seorang pria dari keluarga kaya raya bernama Rendi namun sayang saat usia pernikahan mereka yang menginjak 5 tahun, Rendi berselingkuh dengan asisten pribadinya dan rumah tangga mereka pun hancur. Bilqis sedih bukan main dan memutuskan berpisah dari sang mantan suami, di saat itulah ia mengenal sosok Krisna yang perlahan namun pasti bisa mencuri hatinya. Bagaimanakah kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayah Kandung Kembali
Bilqis sama sekali tak mengenali siapalah gerangan pria tua yang tiba-tiba saja mendatanginya ini namun satu hal yang membuatnya terkejut adalah pria tua ini mengatakan kalau dia adalah anaknya. Bilqis sontak membelalakan matanya tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pria tua ini.
"Itu benar anakku, aku adalah ayah kandungmu."
"Bagaimana mungkin?"
Pria bernama Suwito itu nampak menundukan kepalanya, ia meminta maaf atas apa yang pernah ia lakukan di masa lalu hingga membuat Bilqis lahir ke dunia ini dan parahnya lagi Suwito sama sekali tak mau mengakui Bilqis sebagai anak kandungnya dan memilih pergi meninggalkan Putri yang saat itu hamil akibat perbuatannya.
"Ayah minta maaf."
Bilqis menggelengkan kepalanya, ia masih belum bisa sepenuhnya menerima kenyataan yang mendadak ini. Bilqis tak tahu apakah gerangan yang harus ia lakukan saat ini karena semuanya serba tak ia rencanakan.
"Apakah semua yang anda katakan ini benar?"
"Apakah kamu melihat ada kebohongan di mataku?"
Bilqis menatap Suwito dan ia sama sekali tak menemukan kebohongan di sana. Bilqis menghela napasnya karena ia sendiri tak tahu harus bersikap seperti apa saat ini setelah mengetahui kenyataan mengenai siapakah gerangan ayah kandungnya yang selama ini ia cari keberadaannya.
"Ayah minta maaf."
Bilqis sama sekali tak mengatakan apa pun, ia menundukan kepalanya dan kemudian mengatakan bahwa ia tak bisa berlama-lama di sini. Suwito paham bahwa Bilqis membutuhkan waktu saat ini untuk dapat memproses semuanya dan pria tua ini sama sekali tak akan memaksanya untuk bisa menerimanya sekarang juga.
"Ayah bisa paham dengan apa yang kamu rasakan saat ini. Ayah tak akan memaksa kamu untuk menerima semua sekarang. Ayah akan berikan kamu waktu."
Setelah mengatakan itu maka Suwito dan kedua pengawalnya gegas pergi meninggalkan rumah kontrakan Bilqis. Selepas Suwito pergi maka Bilqis gegas masuk ke dalam rumahnya dan terduduk lemas di sofa.
"Apakah yang barusan ini adalah nyata?"
****
Eny datang ke rumah kontrakan Bilqis untuk membawakan makanan, ketika Eny datang napak kondisi Bilqis seperti sedang tak baik-baik saja. Eny yang meihat itu tentu saja langsung bertanya apakah gerangan yang terjadi pada Bilqis. Bilqis menatap Eny dan kemudian mengatakan semuanya pada Eny bahwa Suwito datang menemuinya dan mengatakan kalau ia adalah ayah kandungnya. Eny yang mendengar semua itu tentu saja terkejut bukan main, ia tak menyangka kalau Suwito datang dan langsung memperkenalkan diri sebagai ayah kandung Bilqis.
"Apakah aku bisa memercayai pria itu, Bi? Apakah memang dia ayah kandungku?"
Eny sama sekali tak mengatakan apa pun namun Eny menangis dan memeluk Bilqis dengan erat. Pelukan Eny ini membuat Bilqis jadi mengerutkan keningnya heran. Apakah gerangan yang sebenarnya terjadi saat ini, apakah semua yang dikatakan oleh Suwito itu adalah sebuah kenyataan?
"Bibi, kenapa Bibi menangis?"
Eny masih belum bisa menjawab pertanyaan Bilqis karena masih emosional, Eny masih memproses semua yang ia rasakan saat ini hingga pada akhirnya untuk beberapa saat kemudian akhirnya ia bisa menenangkan diri dari tangisnya.
"Bibi kenapa?"
"Bibi hanya sedih saja ketika mengingat semua yang terjadi di masa lalu. Sekarang kamu sudah tahu siapa ayah kandungmu."
"Jadi maksud Bibi bahwa pria itu memang ayah kandungku?"
Eny menganggukan kepalanya, seketika Bilqis merasa lemas bukan main.
****
Rendi tak mau lagi berhubungan dengan Cathrine, ia sudah memecat wanita itu dan juga memblokir semua nomor dan kontak media sosialnya. Rendi tak mau ada bayang-bayang Cathrine lagi dalam hidupnya dan ia bertekad untuk memperbaiki diri selepas perceraiannya dengan Bilqis. Cathrine tentu saja tak bisa menerima semua ini, Cathrine sama sekali tak bisa kalau harus kehilangan Rendi, ia akan melakukan berbagai cara supaya Rendi mau kembali padanya. Saat ini wanita itu mendatangi rumah Rendi dan ingin bertemu dengan Rendi namun satpam mengatakan kalau Rendi sudah tak lagi tinggal di sini.
"Apakah kamu pikir bisa membodohiku?"
"Saya tak bercanda. Saya mengatakan yang sejujurnya."
Satpam masih tak bersedia untuk membukakan pintu di rumah ini, ia tak mau Cathrine buat onar di sini hingga akhirnya Ayumi datang dan menanyakan apakah gerangan yang terjadi saat ini.
"Tante, tolong aku, tolong biarkan aku bertemu dengan Rendi."
Ayumi nampak menghela napasnya sebelum mengatakan kalau ia tak bisa mengabulkan apa yang diinginkan oleh Cathrine karena Rendi sudah memutuskan untuk menolak kembali pada Cathrine. Wanita itu menggeleng tak terima, Cathrine mengatakan bahwa ia tak bisa hidup tanpa Rendi dan ia sangat berharap kalau Ayumi mau berbaik hati padanya namun sayang harapannya harus pupus saat ini.
****
Bilqis berusaha memproses semua yang terjadi padanya belakangan ini, ia tak mudah untuk menerima semua kejutan yang datang secara beruntun belakangan ini namun ia yakin bahwa ia bisa melalui semuanya. Putri datang keesokan harinya selepas Eny mengatakan kalau Suwito datang dan mengatakan kalau dia adalah ayah kandung Bilqis.
"Ada apa Bunda ke sini?"
"Apakah pria itu datang ke sini kemarin?"
"Iya, dia datang ke sini kemarin."
"Apa saja yang dia katakan padamu?"
"Dia mengatakan kalau dia adalah ayah kandungku."
"Lantas apa yang kamu katakan?"
Bilqis menggelengkan kepala, ia mengatakan kalau sama sekali tak mengatakan apa pun pada pria itu. Bilqis mengatakan kalau ia masih shock dengan semua kejutan yang ia alami belakangan ini. Putri nampak menghela napas panjang, ia menggenggam tangan Bilqis dan meminta maaf atas apa yang pernah terjadi di masa lalu.
"Bunda minta maaf."
Bilqis menganggukan kepalanya, walau Putri sudah meminta maaf namun masih ada luka di hati Bilqis yang ditorehkan oleh wanita yang menjadi ibu kandungnya ini hingga Bilqis sama sekali tak merasa emosional ketika Putri mengatakan itu.
"Kamu sepertinya masih butuh waktu sendiri, aku akan meninggalkan kamu sendiri."
Bilqis hanya menganggukan kepalanya dan kemudian ia mengantarkan sang bunda sampai depan pintu.
****
Krisna datang ke rumah kontrakan Bilqis untuk mengantarkan makan siang untuknya, Bilqis sudah menolak pemberian Krisna ini karena merasa tak enak namun Krisna mengatakan kalau ia sengaja membelikan ini untuk Bilqis dan akan mubazir kalau tak dimakan. Krisna bisa melihat kalau saat ini Bilqis sedang tak baik-baik saja dan sepertinya ada sesuatu hal yang sedang mengganggu pikirannya.
"Sepertinya kamu sedang ada masalah."
Bilqis sontak saja mengalihkan wajah dari Krisna yang membuat Krisna bertambah yakin kalau apa yang ia katakan tadi benar adanya.
"Aku sama sekali tak memaksa kamu untuk bercerita kalau memang kamu belum siap atau berpikir ini sama sekali tak layak untuk dibagi denganku."
"Saya ...."
