NovelToon NovelToon
Rintik Hujan

Rintik Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cerai / Cinta Paksa / Beda Usia / Penyesalan Suami
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

"Jadilah kuat untuk segala hal yang membuat mu patah."
_Zia


"Aku mencintai segala kekurangan mu, kecuali kepergian mu."
_Darren

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BELAJAR AGAMA

...RINTIK HUJAN

...

Darren tampak menyimak dengan wajah yang jauh lebih seger setelah dia membasuh wajahnya, mendengarkan Zia yang mengajarinya banyak hal.

Dirinya sebenarnya malu, bukankah hakikat seorang suami yang seharusnya mampu membimbing istrinya. Lalu, bagaimana bisa seorang istri yang malah melakukan tugas suaminya?

Dan

Kenapa yang harus paham agama? Karena disaat cinta melemah karena godaan dunia, maka Agama lah yang menguatkan-Nya.

Laki-laki yang paham agama tidak pernah memarahi wanitanya yang salah, tapi dia pasti menasehati wanita dengan kelembutan. Karena dia tau sifat wanita yang lemah dan mudah patah.

“Mas, diantara faktor agar khusyuk dalam sholat adalah menanamkan kesadaran ketika kita mengucapkan ‘Allahu Akbar’, bahwa kita bisa saja wafat di dalam sholat tersebut.” Jelas Zia.

Darren menyimaknya dengan tenang, kakinya selonjoran dan tubuhnya disandarkan pada sisi tempat tidur. Menggenggam tangan kanan istrinya.

“Demi Allah mas. Kita bisa wafat di dalam sholat tersebut, mas. Banyak orang yang wafat dalam keadaan sholat itu, maka anggaplah itu sebagai takdir kita di dunia.”

Darren merasakan dadanya sesak, ada hal yang tak bisa dijelaskannya.

“Kita akan bertemu dengan Allah setelahnya, apabila kita menghadirkan pemikiran seperti itu. In Sya Allah, kita pasti akan khusyuk dalam sholat itu.”

Zia mengusap pelan wajah suaminya, lalu mengusap pelan dada suaminya. Kemudian.

“Pelan-pelan ajah mas, kita bareng-bareng belajar yah.” Tutur Zia.

Darren mengambil tangan Zia, lalu menggenggamnya. Memainkan jari-jari kecil istrinya, tangan Zia halus dan lentik. Cantik.

“Zia, saya malu.” Ujar Darren. “S-saya malu dengan kamu yang terus-terusan mengajar saya banyak hal, lalu saya? Saya yang harusnya mengajari semua itu Zia, bagaimana mungkin seorang suami yang diajari dan dibimbing istrinya sendiri?” Jelas Darren. Rekor terbaru, kalimat terpanjang dalam limah tahun ini.

Zia menggeleng. “Itu jelas mas, aku ngak butuh mas Darren yang mahir dalam perihal dunia. Aku ngak butuh pekerjaan mas Darren yang hebat, gaji yang tinggi, hidup yang stylish, kendaraan mewah ataupun profesi yang bergelar.” Jedah Zia.

“Menghabiskan waktu seumur hidup tidaklah mudah jika bersama orang yang selalu membangkang kepada Allah, kasar, tidak paham hukum agama, tidak mengerti kewajibannya, malas dalam menuntun agama, tidak mau menerima nasehat ataupun selalu menyepelekan hisab.”

“Zia, saya.”

“Yang aku butuhkan mas Darren, kesadaran yang mampu menundukkan dirimu dihadapan Allah mas. Selalu merasa diri diawasi oleh Allah, sehingga tidak mendekati apapun yang dilarang, mas Darren yang mengerti tentang hisab. Sehingga dalam menjalani hidup setiap kegiatan yang mas Darren lakukan penuh kehati-hatian, sebab mas Darren paham dengan pertanggung jawaban.”

Darren menunduk dalam, namun tidak melepaskan genggaman tangan Zia.

“Selalu menjalankan kewajiban, mas Darren yang mampu memahami hukum agama. Jadi, aku juga memiliki suatu keharusan untuk merubah suamiku. Walau aku sendiri tidak yakin mampu merubah mas Darren, kecuali mas Darren sendiri yang mau berubah.”

Benar, sejauh apapun dirimu merubahnya. Pastinya tidaklah berhasil, mengapa? Jika, dia sendiri tidak memiliki keinginan untuk merubah dirinya maka itu tak merubah apapun dalam hidupnya. Jika dia memiliki keingin untuk berubah dengan sendirinya, maka itu pastinya berhasil.

Sejauh apapun kamu menasehatinya, jika bukan dari dalam dirinya sendiri. Maka nasehat itu hanya seperti angin lalu baginya.

Darren tanpa aba-aba mendekap Zia, memeluknya dengan erat. Lalu.

“Terimakasih banyak dan maaf untuk semuanya Zia.”

***

Anton menatap tajam sosok wanita tak tahu malu yang tiba-tiba saja muncul dihadapannya, niat hati ingin menghampiri sahabatnya. Dirinya malah tak sengaja bertemu di lobi perusahaan besar ini.

“Lo masih punya muka ternyata buat datang kesini? Lo ngak malu?” Tanya Anton dingin.

Mereka berdua berjalan berdampingan, namun percayalah Anton gemas dengan wanita ini. Saking gemasnya ingin sekali dia mencakar wajah sok polo situ.

Wanita yang berjalan sedikit mendahului Anton itu tersenyum sinis. “Gue ngak punnya urus dengan lo! Jadi, lo diam ajah.”

Anton melototkan matanya, masih pagi loh sudah di buat gerah saja dengan nenek lampir ini.

“Gue ngak tau maksud dan tujuan lo balik lagi. Tapi, gue bakal jadi garda terdepan buat teman gue yang bodoh itu!” Ujar Anton.

Mengikis jarak dengan wanita itu, memojokkannya kedinding. “Dan gue ngak peduli lo cewek ataupun cowok.” Lanjutnya. Menatap tajam wanita itu, lalu meninggalkannya.

Wanita itu pun bernafas lega, menatap punggung Anton.

“Sial!”

Anton membuka pintu ruangan yang bertuliskan CEO AD itu dengan kasar, menatap sosok yang beberapa hari ini menghilang.

“Lo kemana? Bisa-bisanya lo absen masuk kerja selama seminggu, dan lo ngak ngabarin gue?” Tanya Anton. Duduk disofa tanpa dipersilahkan.

Darren menatap tajam Anton. “Bisa tidak, masuk keruangan itu ketuk pintu dulu.” Ujar Darren. Lalu menghampiri Anton.

“Kenapa wajahmu?” Tanya Darren.

Anton menatap balik Darren. “Gara-gara nenek lampir!”

“Nenek lampir? Siapa?”

“Lo lupa atau gimana? Yang sering gue panggil nenek lampir selain MANTAN lo itu siapa lagi?”

Darren tentu kaget, maksud ucapan Anton dia bertemu dengan Melinda? Kapan? Dan dimana?

“Kau bertemu dengannya?” Tanya Darren ragu.

“Dia bentar lagi juga sampai disini, dan lo hutang penjelas ke gue!” Ucap Anton dengan tajam. Adahal yang tak dia ketahui, namun. Jika Darren tak memberi penjelasan maka dia sendiri yang mencari tahu.

“Lo kok ngak kaget? Atau jangan-jangan selama seminggu ini lo.” Anton tidak melanjutkan kalimatnya.

Darren bernafas kasar, untuk apakah Melinda datang kejakarta? Kenapa tak menghubunginya lebih dulu? Astaga.

“Darren, LO!”

“Ya, saya kebandung dan bertemu dengannya.” Jawabnya singkat. Dia tak bisa berbohong pada Anton.

“Terus?”

“Apalagi? Jelas saya.”

Bugh

Anton memukul rahang Darren dengan keras, nafasnya memburu.

“Lo bodoh! Lo lepasin berlian cuman untuk segenggam debu?” Ujar Anton dengan kekehan ringan. Matanya menatap tajam Darren yang hanya diam.

“Lo mikir Zia ngak sih? Gimana perasaan dia?” Anton jelas marah dan emosi.

Jadi benar selama ini Darren diam-diam mencari keberadaan Melinda, sampai akhirnya Darren menemukannya dan mereka kembali menjalin kasih? Lalu bagaimana dengan sosok Zia?

Anton kecolongan, harunya dia menyelediki kenapa Darren kebandung? Jika benar urusan bisnis dia jelas mengikut sertakan Nando yang jelas adalah sekertarisnya?

Anton duduk kembali ditempatnya, menatap Darren yang hanya diam saja.

“Cihhh, lo emang brengsek kata gue! Bisa-bisa lo balikan lagi dengan cewek yang udah jatohin harga diri lo? Lo mikir ngak sih!”

Anton emosi, jelas. Bagaimana bisa ada manusia bodoh seperti Darren?

Brak

“Darren.”

1
Zefanya Putri
ceritanya rapi..alur nya juga bagus..
Rosma Niyah: terimakasih banyak kak/Smile/
total 1 replies
Rita Riau
Zia jadi orang jgn lugu dan polos bgt,, tu suami mu sedang berduaan dgn ulet bulu. dasar Darren ga bener 🙄🙄
Rosma Niyah: iya mba
total 1 replies
Nuril Waru
lanjut lagi thor
Om Rusli Banjarmasin
lanjut thoor
Osaka Marketing
gak salah si daren mesen pork belly ? di cerita kan muslim
Rosma Niyah: terimakasih sudah mampir dan komentar 😄
Rosma Niyah: maaf ya, karakter Darren kan cerita ya jauh dari Tuhan. orang ya keras, suka minum2, dia masih berusaha buat berubah, proses merubah diri jauuh lebih baik itu kan banyak tantangannya, begitu pula pada Darren. dan tentu saja ini hanya fiksi/Pray//Pray/.



ambil positif nya dan buang negatifnya ya/Smile/
total 2 replies
Rita Riau
Darren masih ambigu,,,
di lanjut Thor,,, penasaran 🤔
Rosma Niyah: Darren emang ambigu kenapa mba?
total 1 replies
Yumnah Sri Dayanti
sadar daren nyesel tu g ada yg duluan plng akhir loh
Rosma Niyah: benar
total 1 replies
Rita Riau
dari awal jahat,,, ya tetap lah jahat tak berubah. itu yg Darren kejar,,,
moga Darren cepat menyadari nya🤔🤭🤲
Rosma Niyah: aamiin
total 1 replies
Syiffitria
semangat thor :) mampir jugaa ya :))
Rosma Niyah: iya, kalau ada waktu ya
total 1 replies
Rita Riau
bego bener" bego si Darren,,, ku tunggu penyesalan mu Darren,,,
lanjut Thor. ku ingin si Darren hancur,, udah menyia yia kan berlian
Rosma Niyah: waduhhh
total 1 replies
Rita Riau
ga sabar nunggu lihat Darren bucin sama Zia 🤭😍
Rita Riau
semangat Zia taklukin tuh kulkas,,
Rosma Niyah: semangat oke... oke... oke
total 1 replies
Rita Riau
Darren kamu itu manusia paling jahat kejam dan yg parah lagi paling bodoh,,
Rosma Niyah: ada tambahan lagi mba?
total 1 replies
Rita Riau
biar kan Zia di culik Dirga biar si Darren bangkrut,,
Rosma Niyah: Dirga atau Anhar yang cocok sama Zia?
total 1 replies
Rita Riau
begini mungkin istri yang Solehah walaupun di apa"in ga menyenangkan masih lagi berbakti,,,
yakinlah Lo bakalan nyesel Darren,,,
Rosma Niyah: uhhh, kita liat ajah nanti
total 1 replies
Rita Riau
ini beneran begok,,, udah Zia diemin aja suami ga tau diri mu itu,,🙄
Rosma Niyah: sabar mbak
total 1 replies
Rita Riau
iya Zia buat suami mu klepek klepek
bikin tuan arogan bertekuk lutut 💪👍🏻😍
Rosma Niyah: kita kawal
total 1 replies
Rita Riau
ini sih bukan cinta tapi bodoh,,, bener kata si Anton,,
Rosma Niyah: anton mah pro, walaupun masih jomblo
total 1 replies
Rita Riau
si Darren CEO,,, dari perusahaan besar,tapi kok bego banget,,, kenapa ga dicari tau kemana perginya si Malinda,,,
Rosma Niyah: sibuk banget kali dia
total 1 replies
Rita Riau
sabar Zia,,, buat suami mu jatuh cinta pada mu,,, setelah itu bikin dia menyesal karena menyia yia kan mu
Rosma Niyah: benar banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!