Kematian Ana dengan meninggalkan satu anak perempuan, nyaris membuat Alvaro terpukul. Ia harus menuruti permintaan yang sempat mendiang istrinya itu ucapkan, disisa hidupnya.
Ia harus menikahi adik Ana, yang berumur 22 tahun itu, yang berarti selisih tiga tahun dari Alvaro.
Siapa sangka, anak yang dititipkan Ana, membuat Alva yang tidak memiliki perasaan, kepada Dessy
adik Ana harus berusaha hidup sebagai suami dan papa dalam waktu yang sama.
Mampukah Alva mempertahankan, hubungan keluarga nya?
Bagaimana dengan Dessy, yang juga tidak memiliki perasaan dengan Alva?
***
Cuss kepoin
Btw ini cerita kedua aku🫶
Terimakasih untuk kalian yang mau mampir🫶😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Pasaribu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Unboxing lagi
"mas..." panggil Dessy saat berada di kasur.
"kenapa?" tanya Alvaro sambil menarik Dessy pelan, mendekat pada nya.
"menurut kamu, aku boleh ngak balik ke Surabaya beberapa hari" ucap Dessy tiba-tiba.
"mau ngapain?" tanya Alvaro
"aku mau ambil barang-barang aku disana, kayaknya udah pada di makan tikus saking nggak di rawat" jelas Dessy
Alvaro menghela nafasnya, lalu memeluk pinggang Dessy dan mendekatkan Dessy padanya.
"seminggu lagi kita kesana, kamu mau?" tanya Alvaro pelan pada Dessy.
Dessy menatap manik mata Alvaro,tatapan tajam nya dulu telah berubah menjadi tatapan hangat yang tertuju pada Dessy.
"beneran tapi ya mas" ucap Dessy sambil mengangkat tangan nya, dan membalas pelukan Alvaro.
"iya...mas janji" ucap Alvaro
Dessy mengangguk paham, dengan sedikit tersenyum.
"kamu tadi bilang apa?" tanya Alvaro
Dessy mengerut kening bingung, perasaan nya ia tidak bilang apa-apa.
"aku ngak bilang apa-apa mas" ucap Dessy
"yang tadi, waktu kamu ngasih minum Lily" jelas Alvaro.
Dessy langsung paham, pada ucapan Alvaro.
"aku malu mas" ucap Dessy pada Alvaro suaminya.
"Kenapa malu?" tanya Alvaro
"Aku sudah merasakan dan melihat nya semalam" ucap Alvaro pada Dessy
"tapi aku masih malu, bayangkan saja tadi aku ngak bilang gitu" ucap Dessy sedikit menyesal dengan ucapan nya tadi, yang sedikit ambigu.
"dosa loh nolak suami" ucap Alvaro
Sudahlah!!!! Dessy menyerah jika Alvaro menampilkan wajah sendunya seperti itu. Dessy benar-benar tidak tahan!!!
"tapi jangan lama ya" ucap Dessy sedikit terbata-bata
"kenapa?" tanya Alvaro sedikit tidak suka
"ini belum ....ehm....ini belum itu loh mas....em...bel..."
"makanya aku bantu kamu biar ada sayang" ucap Alvaro sambil membantu Dessy untuk duduk.
Dessy menutup matanya, saat Alvaro mulai membuka baju nya.
Tak
Pengait bra milik Dessy akhirnya terbuka. Dessy sempat menahan bra itu dengan tangannya. Dessy membuka matanya, melihat manik mata suaminya.
"pelan-pelan ya mas" ucap Dessy pelan. Biarlah ia menahan malu setengah mati kali ini. Toh itu juga hak suaminya.
"iya sayang" balas Alvaro lalu membawa Jihan berbaring.
Alvaro mengambil bra itu dari tangan Dessy.
Alvaro kembali tersenyum, saat melihat badan bagian atas Dessy yang sangat polos.
"tegang banget sayang" ucap Alvaro sambil mengelus-elus sesuatu yang kecil dan kemerahan disana.
"cepatlah mas, aku akan mati membeku kalau begini" ucap Dessy saat Alvaro, malah bermain-main dengan miliknya.
"rileks sayang" ucap Alvaro lalu memajukan wajahnya, dan memasukkan sesuatu yang kecil dan mengkilap itu kedalam mulutnya.
"ah" erang Dessy tiba-tiba
"bwegitu awja uwdahh mendeswaaah" ucap Alvaro dengan put*** yang masih ada di mulut nya.
"ah...ah" Dessy kembali mendesah
Plak
Tak bisa menahan tangan nya, untuk tidak memukul Alvaro hingga pangutan itu terlepas.
"eh..eh sorry mas, aku ngak tahan tadi...punya aku berkedut mas, makanya aku begitu" jelas Dessy pelan
Alvaro yang mulanya ingin marah, tidak jadi saking senangnya mendengar ucapan polos dari istrinya.
"punya kamu yang mana?" tanya Alvaro dengan menahan tawa nya.
"kamu ngak marah kan mas?" tanya Dessy
Alvaro menggelengkan kepalanya
"punya kamu yang mana berkedut?" tanya Alvaro kini menampilkan senyum kecil nya.
"yang di bawah mas" ucap Dessy polos
"mau aku elusin sebentar? sambil aku nyu**" ucap Alvaro
"emang ngak papa mas?" tanya Dessy
Sial!!! Dessy sangat polos, membuat Alvaro rasanya ingin kembali menggempur Dessy.
Alvaro mengangguk dengan mantap.
"tapi pelan-pelan ya mas" ucap Dessy membuat Alvaro mengangguk senang.
Alvaro kembali memangut bagian kecil itu, dengan tangan mulai mengelus perut Dessy.
Dessy memejamkan matanya, sungguh Alvaro sangat pintar membelainya.
Alvaro menurunkan sedikit demi sedikit tangan nya, kebawah tepat dimana tempat ia menyimpan miliknya semalam.
"ah..hmpp" Tanpa sadar Dessy memeluk kepala Alvaro hingga menekan dadanya. Begitu juga dengan kakinya ia rapatkan membuat tangan Alvaro juga terhimpit.
Oke Dessy harus menahan hasratnya, dari semua belaiannya suaminya kali ini.
......................
Dessy kini tertidur dengan Alvaro berada di pelukan nya. Namun posisinya Dessy sudah memakai bajunya. Akhir-akhir ini Dessy kebanyakan tidur saja.
Alvaro mulai membuka matanya, dan ia langsung di suguhi dada Dessy yang menonjol di wajahnya.
"pintar banget bikin aku senang" monolog Alvaro lalu mulai menaikkan posisi nya hingga berada di atas Dessy. Alvaro memandangi wajah Dessy, yang udah hidup bersamanya selama berbulan-bulan.
Alvaro tidak menyangka Dessy secantik ini. Begini ya kalau udah cinta. Alvaro mengakui jika ia sudah cinta pada Dessy. Andai dulu ia cepat menyadari perasaan nya, ia tidak akan menyakiti hati Dessy seperti dulu.
Alvaro mengelus pipi Dessy yang terlelap. Ia melihat Dessy seperti melihat bidadari yang kelelapan hahahah.
"kamu bisa ngak nampung semua kebucinan aku nanti?" tanya Alvaro seakan Dessy akan menjawab nya.
"kamu harus kuat....karena aku sangat posesif sayang" ucap Alvaro lagi
Alvaro mengelus-elus surai hitam Dessy.
"eungh..." lenguh Dessy karena tidurnya terusik
"mas" panggilnya sedikit serak, lalu memeluk Alvaro. Alvaro tersenyum saat melihat tingkah Dessy yang sedikit manja.
"kamu wangi banget mas" ucap Dessy dengan suara sedikit terendam.
"baru nyadar hm?" tanya Alvaro
Dessy mengangguk lalu menegandah keatas, melihat suami tampan nya itu.
Cup
Alvaro dengan santai menempelkan bibirnya pada bibir Dessy. Alvaro menahan dan menekan tengkuk Dessy, dan memperdalam ciuman nya. Dessy tersenyum lalu membuka mulutnya, dan membalas ciuman suami tampan nya itu. Dessy mengambil tangan Alvaro dari belakang kepalanya, dan menempatkan nya pada dada wanita itu.
"mainkan mas" ucap Dessy di sela-sela ciuman mereka.
"kamu nakal" ucap Alvaro namun tak ayal ia tetap melakukan nya.
Suara kecapan kini kembali terdengar, di seluruh ruangan kamar mereka. Dessy kali ini sangat bahagia menerima semua perlakuan lembut suaminya.
"ek....hiks....." tangis Lily tiba-tiba membuat Dessy langsung menyudahi aksinya.
"Lily nangis mas, bentar ya aku urus dulu" ucap Dessy lalu melepaskan tangan Alvaro dari dalam baju nya.
Dessy berjalan sedikit tergesa-gesa menuju boks bayi.
"kukira anak aku, ternyata saingan aku" ucap Alvaro ngawur. Lily kadang merusak aksinya dengan sang istri. Namun bukan berarti Alvaro menjadi tidak suka pada anak itu.
"cup-cup-cup udah ya sayang" ucap Dessy sambil berusaha menenangkan Lily yang kian mengecilkan tangisan nya.
Setelah beberapa saat, akhirnya Lily kembali tertidur. Dessy mengembalikan bayi itu pada boks nya.
Dessy kembali pada kasur, dimana suaminya tengan menatapi nya.
"kenapa mas?" tanya Dessy mendudukkan bokongnya di pinggir kasur.
Alvaro tiba-tiba menarik Dessy hingga tertidur
"aku mau lebih dari yang tadi" ucap Alvaro langsung menindih istrinya
"Lily.....bantuin mama....papa kamu mau unboxing mama lagiiiii" teriak Dessy membuat Alvaro tertawa.
Bersambung....
Jangan lupa tinggalin jejak nya
🫶🫶☺️
kak aku mampir udah nangis ini