(REVISI)
Airin masih kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan ujian Akhir.
Airin mempunyai kekasih bernama Arga mereka saling mencintai, Hingga suatu saat mereka kepergok melakukan hal yang tak seharusnya.
Sehingga mereka didesak menikah oleh orang tua Airin, Disaat hari pernikahannya tiba Arga malah kabur dan entah kemana.
Bagaimana nasib Airin, setelah ditinggal pergi oleh sang calon suami?
Ini novel pertamaku, jadi mungkin banyak kekurangan dan masih terus belajar. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak meyla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Kepercayaan itu ibarat gelas yang sudah retak. Apa lagi jika pecah dan berserakan, maka tak akan balik lagi seperti semula.
Sama halnya dengan hati Airin. Dulu dia sangat mencintai Arga, menggantungkan hidupnya untuk Arga sepenuhnya.
Tapi malah disia-siakan begitu saja olehnya. Semenjak Arga menelponnya perasaannya terus saja was-was.
Entah dia menyesal mengatakan itu atau tidak, tapi hatinya tak pernah tenang hingga saat ini.
"Daddy hari ini jadikan kerumah Bunda,"
"Maaf yah sayang, Daddy enggak bisa. Soalnya Daddy lagi sibuk banget ini" kata Daddy Arga.
"Ia," kataku seketika menjadi lesu.
"Maaf yah sayang," kata Daddy sambil mengelus rambutku.
"Ia udah, gak apa-apa, Entar lain kali yah Dad" kataku sambil tersenyum karena aku tau Daddy belakangan ini sedang sangat sibuk karna sedang membuka restoran barunya lagi.
"Daddy keluar dulu yah" ucapnya sambil berlalu dari kamar kami.
Aku merasa sangat bosan, akupun menghubungi Sisil dan Siska untuk jalan bareng.
"Sil lo dimana jalan yuk, gue lagi bete nih" kataku kepada Sisil ditelepon.
Hari ini aku sedang libur kuliah. Makanya aku tadi rencana kerumah Bunda dengan suamiku, tapi Daddy sedang sibuk. Aku pun mencoba untuk mengerti dengan pekerjaannya.
"Sorry Rin, hari ini gue ada acara keluarga" kata Sisil disebrang telpon.
"Ia udah entar gue ajak Siska aja"
"Sorry yah Rin, selamat bersenang-senang" kata Sisil kemudian dan langsung mematikan telponnya.
Sisil tak bisa pergi aku pun langsung menghubungi Siska, semoga aja dia enggak ada kegiatan hari ini ucapku dalam hati.
"Sis kita keluar yuk , gue bete nie"
"Ia udah, kita ketemu dicafe aja yah, kebetulan gue punya tempat baru,"
"Baru buka sih, tapi udah rame aja" ujarnya lagi.
"Ia udah. Lo share lock aja yah Sis, sampai ketemu disana sayang" kataku dengan semangat.
Setelah kumatikan sambungan telponku dengan Siska, akupun naik keatas kamarku siap-siap untuk berangkat kecafe karena Siska sudah mengirim alamatnya.
Akupun melangkahkan kakiku ketangga untuk memanggil Mang Ujang.
"Mang," kataku dengan sedikit berteriak karena aku mencarinya dari tadi tapi tak kelihatan.
"Ia Non, Non Airin mau keluar yah, sebentar Mamang siapkan mobilnya dulu" katanya dengan segera ingin melangkah menyiapkan mobil untukku.
"Mang enggak usah yah, aku naik taxi aja"
"Nih Airin udah telat ini" ujarku lagi yang langsung ingin keluar pintu, karena taxi yang ku pesan sudah datang.
"Tapi Non" ucap Mamang yang ingin menahanku tapi aku memberhentikannya.
"Bilang aja sama Daddy, enggak bakalan marah ko" ucapku lagi sambil berlari keluar.
"Non. Non." teriak Mamang. Tapi aku tak menghiraukan teriakannya.
"Pak kecafe yah," ujarku kepada supir taxi itu.
"Ia Non" ujarnya yang langsung menjalankan taxinya.
Setelah sampai aku membayar taxi dan melangkah masuk kedalam cafe. Aku takut Siska sudah menungguku didalam sana.
Tapi pada saat aku masuk, aku tak menemukan Siska. akupun menghubunginya.
"Sis lo dimana, gue udah nyampe ini" ucapku dengan ketus. Aku mengira dia sudah sampai karena saat mengirim alamat, katanya Siska sudah dijalan. Makanya aku pun buru-buru kesini.
Tapi sampai sekarang dia juga belum datang. Akupun memilih tempat duduk untukku, sambil menunggu Siska. Saat pelayan memberi menu aku mulai memilih menu makanan untukku, Tapi tiba-tiba dari kejauhan aku melihat Daddy sedang mengobrol dengan seorang wanita sambil tertawa.
rita barunyaaa... tentang nana .
masa gakndijelaskan di awal sm doktet