NovelToon NovelToon
I Love Tentara

I Love Tentara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Pengawal
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Clavi Ra

Gadis yang baru saja lulus SMK langsung di kirim orang tuanya ke asrama militer yang sangat jauh dari perkotaan.

Dari situlah kesya bertemu dengan kapten
yang terkenal dingin dan tegas.

"Ih kenapa lo ngikutin gue mulu sih, suka lo sama gue heh"

"Kalo iya kenapa"

"Dasar kapten gila"

"Apa kamu bilang hah"


Mau tau kelanjutan kisahnya burun baca!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clavi Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Tapi aku tidak merasakan sakit sama sekali, aku mbukak mataku betapa terkejutnya aku ketika Abi sudah ada di bawah ku.

Aku yang melihat Abi kesakitan pun langsung berdiri dan membantu Abi berdiri.

"sorry Bi gue gak sengaja, ada yang sakit gak" aku sudah sangat panik ketika Abi terus memegang punggungnya.

"Iya punggung saya sangat sakit, mungkin karena jatuh barusan" aku langsung menyibak kaos yang Abi kenakan untuk melihat lukanya.

"Mana Bi gak ada tuh lukanya" Aku terus mencari luka di punggung tegap Abi.

"Woy lagi ngapain kalian" Agung menghampiri kami dan Abi langsung menyingkirkan tanganku dari punggung nya.

"Oh ini gue barusan lagi ngec.... " entah kenapa tiba-tiba Abi membekap mulut ku.

"kita kita lagi liat ikan, iya liat ikan" sungguh aku ingin tertawa ketika melihat Abi yang kebingungan.

"Oh gue kirain kalian lagi em lagi itu" aku yang tidak tau apa yang di maksud Agung pun hanya menampakan wajah cengong ku.

Pletak....

Tanpa aba-aba Abi langsung menjicak kepala Agung.

"Loh bang kenapa gue di pukul sih" omel Agung.

"Makanya jangan mikir yang aneh-aneh" kurasa saat ini Abi sedang marah di lihat dari urat lehernya yang menonjol.

Sekarang kami berenam sedang asik melihat pemandangan laut yang sangat luas.

"Gimana kalo kita nyebur ke laut itu" Bayu yang sedari tadi hanya diam tiba-tiba mengajak nyemplung ke laut.

"Lo aja sonoh" Tumben sekali Agung tidak mengikuti Bayu.

"Yakin" Bayu mendekati Agung dan.

Byur...

"An*ing kaget tau kenapa lo doro gue hah" Omel Agung yang sudah berenang di laut.

Bayu yang berhasil menyemplungkan Agung pun ikut menyebutkan diri ke lautan lepas.

"Wih seger banget, bang sini mau ikut kagak seru tau" Bayu melambai mengajak ke tiga cowok cool itu yang hanya memandangi dengan tatapan datar mereka.

"Gimana bro mau gak" Rio mengajak Kevin yang hanya menatap datar air laut.

Tanpa aba-aba Kevin pun langsung lompat ke dalam air Rio yang melihat aksi Kevin pun juga ikut melompat.

Aku melihat Abi yang masih terdiam, aku tau Abi juga ingin berenang tapi kenapa dia tidak melompat.

"Bi lo gak ikutan mereka" aku menunjuk mereka berempat yang sedang asik berenang.

"Kalo kamu kenapa tidak berenang?" kenapa malah balik nanya sih si Abi.

"Ya karena gue gak bisa berenang" memang aku sedari kecil tidak bisa berenang karena trauma masa kecil.

"Kalo gitu saya nemenin kamu aja" kata Abi lalu duduk di tempat duduk kapal itu.

"Siapa juga yang mau di temenin sama lo" Aku pergi ke pinggir kapal untuk menikmati pemandangan laut.

Aku melihat Abi ternyata dia sedang tidur di dudukan kapal, Aku pun kembali fokus ke pemandangan di depanku.

Aku memejamkan mata ketika angin laut menerpa wajahku.

Tap... tap.... tap....

Aku yang mendengar suara langkah kaki pun hanya diam saja paling itu Abi. Dan aku masih memejamkan mataku sampai seseorang mendorong ku ke Laut lepas.

Byurr...

Aku yang tidak siap pun langsung masuk dan tenggelam ke dasar laut.

"Apakah gue bakal mati hati ini, kalo iya Bastian Sasa tunggu gue ya kita bakal kumpul bareng-bareng lagi, maafin aku ayah bunda karena belum bisa bahagiain kalian" (suara hati Kesya)

Aku mulai kehilangan kesadaran ku tapi sebelu benar-benar kehilangan kesadaran aku melihat seseorang berenang ke arahku dan meraihku apakah dia malaikat yang akan mencabut nyawaku.

Saat orang itu sudah sampai di depanku seketika kesadaran ku sudah menghilang sepenuhnya dan aku tidak ingat apa yang terjadi.

Uhuk... uhuk.... uhuk..

Aku terbangun dan terbatuk-batuk karena tersedak air. Aku yang masih pusing memegangi kepalaku dan melihat ke-lima cowok di depanku yang menunjukan wajah kawatir.

"Gue di mana?" apakah aku sudah di surga kenapa ada kelima cowok tampan.

"Lo di kapal dan sekarang kita lagi perjalanan pulang ke asrama" suara itu seperti familiar di telingaku.

Untuk memastikan aku mengucek mataku yang sedikit kabur karena kemasukan air. saat sudah bisa melihat dengan jelas ternyata yang barusan berbicara itu adalah Abi.

"Huaa... Kesya maafin gue karena gue lo jadi tenggelem maaf keysa gue gak tau kalo lo gak bisa berenang maaf" Aku melepas pelukan Bayu.

"Iya gak papa kok lagian udah terjadi kan, jadi gak usah nangis lo itu kan tentara masak cengeng" Aku meninju dada Bayu agar dia berhenti menangis.

"Sekali lagi maaf ya" Aku hanya menggaguk.

Bajuku yang basah membuat aku kedinginan dan menggigil tak karuan.

Saat aku mencoba menghangatkan tubuhku tiba-tiba sebuah jaket sudah bertengger di bahuku.

"Di pakai biar kamu gak kedinginan" Abi membantu ku memakai jaket itu.

"Percuma tetep aja baju gue basah" ya walaupun sudah di kasih jaket tetap saja bajuku basah.

"Gak papa biar kamu gak terlalu dingin" Aku melihat awan yang udah menjadi gelap.

"Bi kayanya bakal hujan deh" kataku setelah melihat awan yang sudah mendung itu.

"Yaudah yuk sama yang lain" Abi mengajak ku ke tengah kapal yang terdapat ke-tiga cowok yang hanya berdiam diri terutama Bayu yang sangat murung.

Kurasa dia masih merasa bersalah atas kecelakaan yang tadi menimpa ku.

"Hay kalian lagi ngapain" Sapaku ketika aku sudah duduk di dekat Bayu.

"Yah ginilah key kita hanya bisa meratapi nasib" lagi-lagi Agung berbicara dengan sangat berlebihan.

"Kalo lo Bay lo kenapa, em masih mikirin soal yang tadi? udahlah lupain aja gue udah maafin lo kok lagian kan lo gak tau kalo gue gak bisa berenang, jadi jangan cemberut terus di mana Bayu yang selalu heboh, cerewet, banyak omong, dimana Bayu yang gue kenal"

"Iya key, lagian kalo gue diem dunia ini jadi sepi dan kalian semua pasti kangen kan sama suara merdu gue hahahah" melihat Bayu yang sudah ceria lagi kami pun ikut tertawa.

Aku yang masih asik tertawa merasa ada tetesan air yang jatuh dari langit. tetesan itu semakin deras dan menjadi sebuah hujan.

"Ayo key Kita neduh" Abi membawaku ke dalam kapal yang sangat sempit, di sanah sudah ada Rio yang sedang mengemudi kapal yang kami naiki sekarang.

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya kapal kami sudah sampai di pulau yang terdapat asrama yang kami tinggali.

Aku yang sudah tidak kuat lagi menahan dingin pun terus saja menggigil dan kurasa wajahku juga sudah sangat pucat.

"Kesya kamu sakit" Abi menghampiri ku dan mengecek suhu badanku menggunakan punggung tangannya.

"Astaga kesya badan kamu panas sekali" Abi akan menggendong ku tapi dia diam sejenak dan.

"km kesya boleh saya gendong kamu?" Aku yang sudah lemas pun hanya menggaguk.

Abi yang melihat anggukan lemahku pun langsung menggendong ku di belakang.

"Bayu kamu bawa payung kan" samar aku mendengar Abi memanggil Bayu.

"Siap bawa kapten" Aku melihat Bayu yang memegang sebuah payung berwarna kuning.

"Kalo begitu payungin kesya" Bayu berjalan ke arah ku dan memayungi ku dari arah belakang.

"Kesya pegangan yang kuat ya" Aku pun langsung memegang leher Abi.

"Bi masih lama ya" Aku sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit ini.

"Sebentar lagi kita sampai kamu bertahan dulu ya" Abi mempercepat langkahnya dan menenrjang hujan.

Aku mengeratkan pegangan ku ketika Abi berjala dengan cepat.

Sampai di asrama Abi langsung membawaku ke kamar ku dan mentidurkan ku di kasur.

"Tunggu sebentar saya panggil mbok Iyem agar menggantikan pakaiannya kamu" Abi langsung berlari keluar kamar.

Beberapa saat Abi kembali dengan mbok Iyem yang sepertinya sangat kawatir setelah melihat kondisi.

"Yampun dok kok bisa sampai seperti ini to" mbok Iyem menyentuh keningku dan mengusap rambut ku dengan penuh kasih sayang.

"Embok gantiin baju kamu ya" Aku hanya mengaguk lemah.

"Dan kamu Abi sekarang keluar" Abi pun langsung keluar dari kamar ku.

Sekarang aku sudah menggunakan piama yang bercorak doraemon karakter kesukaan ku.

Aku menatap langit-langit atap kamar ku dengan tatapan kosong.

JGEEER... JGEEER....

Aku menutup mata dan telinga ketika suara petir menggelegar, saat ini aku sangat takut apalagi dengan badan yang sedang sakit seperti ini.

Aku merasakan pelukan hangat membuat ku sedikit tenang Perlahan-lahan aku membukak mataku dan aku mendapati Abi yang tidur di samping ku dengan memeluk tubuh ku yang mungil ini.

"Udah jangan di liatin terus nanti saya salting lo" Aku tertawa ringan sambil mencubit perut Abi sungguh kenapa Abi sepede itu.

"Udah sekarang kamu tidur ya, saya temenin" Abi mengelus rambut ku dengan penuh sayang, aku pun mencari posisi terkunyaman ku.

Lalu kau menutup mataku yang sudah sangat berat.

"Abi jangan pernah tinggalin gue ya" dengan mata terpejam aku mengatakan itu dengan memeluk Abi.

***

1
Anrai Dela Cruz
Suka sejak awal
Dálvaca
Mantap!
vera: makasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!