NovelToon NovelToon
Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Diam-Diam Cinta / suami ideal
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: rock star

Pria yang bertengkar dengannya di kafe adalah calon suaminya...

sorenya bertengkar malamnya bertunangan.

Mereka adalah Raka dan Vyora, CEO muda dan gadis SMA. Mereka dijodohkan karena alasan masing-masing kedua orangtuanya, itupun tanpa sepengetahuan mereka berdua.

Saat sedang menikmati masa lajangnya, Rashaka Abumi Shankara atau kerap disapa Raka, tiba-tiba dimintai untuk menikah dengan gadis pilihan kedua orangtuanya. Tidak main-main, gadis yang dipilih mereka adalah gadis yang masih duduk di bangku SMA. Raka awalnya mengiyakan saja permintaan mereka kemudian akan meninggalkannya, namun siapa sangka gadis pilihan kedua orangtuanya adalah gadis yang selama ini Raka cari.

Setelah mengetahuinya, akankah Raka akan meninggalkannya seperti rencana awalnya? ataukah ia akan mempertahankan nya?

Apakah kisah perjodohan mereka akan berjalan mulus?

Baca selengkapnya!!

Jangan lupa follow, like, komen, dan subscribe. Gift nya juga ya teman-teman...

Happy reading all🥰💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rock star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pizza

"Kalo cuman mimpi kenapa ga ngomong dari awal. Bikin aku emosi aja." Kesalnya.

Vyora hanya menyengir seperti kuda. Bukan Vyora kalo ga bikin orang kesel. Niat awalnya ia memang ingin memberitahunya kalau itu mimpi, tapi karena melihat komuk Lila yang penasaran membuatnya ingin terus melihatnya karena lucu.

"Tpi rasanya itu kayak nyata, kayak bisa dirasakan ciumannya itu. Kamu pernah ngalamin ga?"

Lila menggeleng, "ga. Ga pernah. Emangnya kamu ngerasa dicium di mana sampe bisa dirasain gitu, padahal cuman mimpi."

"Yang aku rasain sih di kening, kayak kecupan singkat gitu."

"Tadi kamu bilang bukan Ethan, trus kira-kira siapa?"

"Nah aku juga ga tau, yang aku liat di mimpi samar-samar gitu. Jadinya ga keliatan jelas."

Lila berfikir sejenak memikirkan teori teori perihal mimpi yang pernah ia baca di artikel. "Laki-laki terakhir yang kamu temui tadi malam siapa? Bisa jadi orang itu yang nyium kamu. Tapi kemarin kamu kan abis jalan sama Ethan, kalau bukan Ethan berarti laki-laki yang terakhir kamu lihat itu bukan Ethan. Kamu nemuin siapa lagi selain Ethan, Ra? Atau ada orang lain yang ada dipikiran kamu selain Ethan." Pasalnya mimpi itu disebabkan oleh pikiran, jadi bisa saja yang ada dipikiran itu muncul di dalam mimpi.

Tubuh Vyora seakan membeku setelah mendengar kalimat kalimat yang terlontarkan dari mulut Lila, terutama di bagian pertanyaannya. Membuat Vyora tertohok. Apa mungkin Raka yang melakukannya? Karena orang terakhir yang ia lihat tadi malam adalah Raka. Tidak mungkin jika karena yang ada dipikiran Vyora itu Raka.

Lila mendekatkan wajahnya tepat di hadapan Vyora sambil berbisik, "Kenapa? Ada orang lain selain Ethan?"

Kalimat itu seperti kalimat sakral bagi Vyora. Karena membuat tubuhnya menjadi merinding tanpa sebab.

"Engga kok, ga ada ya. Orang yang ada di pikiran aku itu cuman Ethan. Ga ada yang lain."

"Kalau orang yang terakhir kamu lihat tadi malam siapa Ra?"

"Ya.. Ethan."

"Yang bener?" Goda Lila.

"Ya emang siapa lagi, kan laki-laki yang terakhir ketemu sama aku itu Ethan. Bukan sih, tapi bang kevan. Tapi masa bang kevan nyium aku." Vyora berbohong, meski ragu-ragu ia yakin orang yang ada di dalam mimpinya itu Raka.

"Bisa jadi." Satu gebukan mendarat di paha Lila.

"Engga ya. Ga mungkin bang kevan nyium aku." Karena se sayang-sayangnya seorang kakak laki-laki ga mungkin sampe mencium nya. Kecuali kalau batas sayangnya itu di luar batasan antara kakak dan adek.

"Panggilan kepada Vyora Queensha Geovana kelas 12 MIPA 1 ditunggu di ruang tunggu" suara itu berasal dari speaker yang telah dipasangkan di setiap ruang masing-masing kelas.

"Aku?" Tanya Vyora memastikan sembari menunjuk dirinya.

"Ya iya kamu. Emangnya di kelas ini ada yang namanya Vyora Queensha Geovana selain kamu? Engga ada kan"

Vyora memasang wajah keheranan. Siapa yang memanggilnya saat di sekolah? Jika itu keluarganya mereka pasti akan menghubungi Vyora terlebih dahulu.

"Kok aku? Emangnya siapa?"

"Ya ga tau lah, Vyora. Makanya kamu cari tau sendiri."

"Ga mau ah, takut." Lila tidak habis pikir dengan temannya itu. Takut apa di siang bolong seperti ini, lagian ruang tunggu juga masih di ruang lingkup sekolah. Jadi pasti ada penjaganya.

Ruang tunggu terpisah dengan gedung kelas. Letaknya berada di sebelah selatan gedung kelas Vyora, sedangkan kelas Vyora sendiri terletak di bagian lantai tiga. Jadi cukup jauh juga untuk berjalan.

"Takut apa kamu di siang bolong kayak gini?."

"Bukan takut hantu. Tapi takut penipu, nanti kalau aku tiba-tiba diculik gimana?" Lila hanya menatap Vyora dengan tatapan malas untuk berteman dengannya. Rasanya Lila ingin memutus pertemanannya saja.

"Kepada Vyora dimohon untuk cepat datang ke ruang tunggu" speaker itu kembali bersuara.

"Udah sana. Kasian nungguin."

Karena desakan Lila, Vyora terpaksa melangkahkan kakinya untuk menemui seseorang di ruang tunggu. Tanpa didesak Lila juga seharusnya Vyora memang harus menemui orang yang sedang menunggunya.

Vyora pun pergi menuju ruang tunggu. Di tengah perjalanan, Vyora sempat bertemu dengan Ethan dan hanya saling melemparkan senyuman. Saat Ethan akan menghampirinya, Vyora menyilangkan tangannya X tanda agar Ethan tidak perlu menghampiri. Ethan pun mengangguk dan Vyora melanjutkan langkahnya menuju ruang tunggu.

Vyora sampai di depan pintu ruang tunggu. Vyora merasa degdegan, siapa yang yang sedang menunggunya. Vyora pun menghela nafas pelan kemudian menggeser pintu itu perlahan. Saat terbuka, Vyora melihat seorang laki-laki berbahu lebar dan menggunakan pakaian formal sedang terduduk membelakanginya. Vyora bisa langsung menebaknya, siapa lagi kalau bukan Raka. Tapi untuk apa Raka menemuinya di sekolah? Namun yang membuat Vyora lebih keheranan adalah kotak-kotak pizza yang jumlahnya banyak sehingga memenuhi ruangan.

Laki-laki pun berbalik badan dan benar saja dia adalah laki-laki yang Vyora duga, Raka.

"Kamu ngapain ke sini?"

"Terserah saya, ini bukan sekolah milik kamu. Jadi saya bebas untuk datang ke sini."

Nada bicaranya menjengkelkan sekali. Seingat Vyora tadi malam Raka bersikap lembut dan kosa katanya juga enak didengar. Kenapa sekarang berubah lagi seperti semula.

"Tapi kamu nemuin aku, jadi pantes aja dong kalo aku nanya."

Raka berdiri dan mendekat pada Vyora. Disaat Raka mendekat Vyora pun melangkah mundur.

"Apa?" Ketus Vyora.

"Karena saya sudah melihat mu, saya akan pergi. Dan ya, semua pizza itu untuk kamu."

Vyora menengok di balik tubuh Raka dan melihat tumpukan tumpukan pizza itu. "Semuanya?" Raka pun mengangguk.

Vyora menganga, mulutnya berubah menjadi berbentuk huruf O. Butuh berapa bulan untuk menghabiskan pizza pizza itu sendiri?.

"Yang bener aja. Mana bisa aku ngabisin semua pizza itu."

"Terserah mau kamu apakan. Dan sepulang sekolah saya akan menjemput kamu." Setelah mengucapkan kalimat itu, Raka pergi dan berganti dengan beberapa orang yang ditugaskan Raka untuk membawa kotak-kotak pizza itu.

"Permisi kak, pizza pizza ini mau diantar ke mana ya?" Tanya salah satu petugas.

"12 MIPA 1"

Sesampainya di kelas, kedatangan Vyora dan para petugas yang membawa pizza sontak membuat heboh seisi kelas, pasalnya ini mendadak dan tidak ada acara yang spesial. Ulang tahun Vyora saja masih lama, jadi dalam rangka apa pizza ini?.

Dalam rangka Raka yang modus pengen ketemu sama Vyora.

Tidak mungkin jika Vyora menghabiskan pizza pizza itu sendirian, jadilah ia membagikannya pada teman sekelas. Tidak lupa dengan beberapa guru pelajaran yang masuk hati ini dan wali kelasnya.

"GUYS HARI INI KITA MAKAN PIZZA GRATIS" sahut Alif yang semangat 45 kalau soal makanan.

Diikuti dengan sorakan seisi kelas yang juga menantikan pizza pizza itu.

"Iya iya. Satu orang 1 box" ucap Vyora.

"Vyora ada rasa carbonara ga?"

Malah nawar.

"Engga tau. Bukan aku yang mesen, tapi kayaknya komplit deh. Liat aja sendiri."

"Okey makasih."

Satu demi satu teman-teman kelas Vyora mengambil satu box pizza, sesuai dengan ucapan Vyora. Agar semuanya terbagi. Tapi ada sisa banyak walau sudah diberikan pada para guru, jadi Vyora membebaskan teman-temannya untuk mengambil berapapun box yang mereka inginkan. Tapi sepertinya cuman Alif yang mengambil lebih.

"Kamu ulang tahun Ra?" Tanya Lila sembari menggigit ujung pizza yang sudah dipotong.

"Kamu lupa ulang tahun kapan?"

"Seingat aku bukan sekarang" Vyora diam tidak membalas ucapan Lila.

"Trus ini semua untuk apa?"

"Untuk aku."

Memahami Jawaban Vyora tidak semudah memahami jawabannya yang ia tulis di kertas ulangan. Sangat membingungkan dam hanya Vyora seorang yang memahami jawaban dirinya.

1
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Rey
Gak akan mau Raka batalin pertunangan mereka.
Dia udah jatuh cinta ma Vyora.
Rey
Wah Raka, kamu di akuin Ayah ma Vyora 😆
gimana mau happy ending, Ethan.
Vyora aja udah jadi tunangan laki-laki lain.
Rey
Ada yang tengah di landa api cemburu.
Rey
Sekolah elit, emang keren.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!