NovelToon NovelToon
Married To A Complete Stranger

Married To A Complete Stranger

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

Riana, seorang fresh graduate yang diterima bekerja menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan pengembang game yang cukup ternama, Gameflix. Riana tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan di hari pertamanya bekerja. CEO perusahaan tempat dia bekerja melamarnya di hari pertamanya bekerja! Bagaimana kisah Riana selanjutnya? Simak kisah serunya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mana Mungkin?

Hanya ada diam setelah kata-kata Barra yang membuat Riana terpaku. Tak ada lagi suara. Baik Riana dan Barra tenggelam dalam pikiran masing-masing yang sulit untuk diuraikan. Mobil perlahan menepi, menyadarkan Riana bahwa mereka telah tiba di apartemen Riana.

"Terimakasih, Tuan," kata Riana lalu keluar dari mobil. Barra melihat Riana berjalan masuk ke apartemennya.

"Tuan tidak masuk?" tanya Rei yang melihat tuan mudanya seperti ingin mengejar wanita yang sebentar lagi akan menjadi isterinya itu.

"Gue harus gimana supaya dia ngerti?" tanya Barra lebih kepada dirinya sendiri.

Rei hanya mengulum senyum melihat dua orang yang akan menjadi pasangan ini terlihat sulit memahami satu sama lain.

'Ini hanya permulaan, Tuan,'

"Jalan," kata Barra.

Rei perlahan melajukan mobil menjauhi apartemen Riana. Seiring mobil menyusuri jalanan kota, Barra tak hentinya membayangkan bagaimana kehidupan Riana kecil saat itu.

"Dunianya berhenti saat itu," gumam Barra mengulang kata-kata Riana.

Ya. Sama seperti yang Barra rasakan saat dia kehilangan ibunya untuk selamanya. Dunia Barra berhenti saat itu. Gelap. Hanya ada luka dan tangis disana. Namun, Barra tak sanggup menampakkan lukanya. Tak sanggup menampakkan tangisnya. Bukan karena dia dituntut untuk menjadi anak yang kuat. Tapi, dia tidak tahu bagaimana dan kepada siapa dia harus menampakkan kesedihannya.

Barra membayangkan Riana kecil yang tak punya siapapun untuk bersandar. Tak punya tempat yang dia sebut rumah. Bahkan saudaranya pun tak dapat dia andalkan. Seperti ayah Barra saat itu. Tak dapat diandalkan.

'Pada akhirnya kita hanya sendiri. Bisakah lo gue andalkan? Bisakah gue lo andalkan?'

***

Riana berdiri di depan cermin, menatap dirinya yang masih tak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut Barra. Dia merasa akhir-akhir ini Barra tak sedingin sebelumnya kepada dirinya, meski ketika di kantor Barra tetaplah Si Gunung Es.

'Salah makan? Salah mimum obat? Atau memang... No, no, no. Itu kemungkinan paling kecil yang akan terjadi pada makhluk seperti Tuan Barra,'

Riana masih bisa mengingat bagaimana Barra menatapnya saat mengatakan kata-kata yang mengejutkan itu. Bagaimana Riana harus menjelaskannya? Seperti ada ketulusan dan kejujuran disana.

'Mungkin Tuan Barra hanya sekedar peduli sama aku dan cerita masa kecil ku. Ya. Mungkin begitu. Ternyata Si Gunung Es tetap manusia yang punya perasaan,'

Suara gemuruh perut Riana menyadarkan dia bahwa dia butuh makan. Istirahat siangnya hanya dihabiskan dengan minum dua gelas kopi dan cerita nostalgia masa kecilnya di panti bersama Rara.

Rara masih keibuan seperti dulu. Selalu menanyakan kesehatan dan mengingatkan untuk makan yang teratur. Rara terlihat sangat senang bertemu Riana siang itu. Seperti ibu yang sudah lama tak bertemu anaknya.

"Raga cuma cerita ada anak baru di timnya, cewek. Pinter katanya. Sempet aku godain dia, 'Kamu suka ya sama anak baru?' dia jawab katanya baru masuk udah dilamar CEOnya. Emang bener?" tanya Rara memastikan adiknya tidak berbohong.

"Iya, Ra. Seminggu lagi nikah," jawab Riana sambil tersenyum.

"Duuuh senengnya double-double aku. Baik orangnya?" tanya Rara.

"Baik sih,"

"Kok sih?"

"Aku sendiri juga belum terlalu kenal. Kan aku dilamar pas hari pertama masuk kerja. Rencana awal tuh kita tunangan dulu baru nikahnya sekitar dua atau tiga bulan setelah itu. Tapi, dia mendadak merubah rencana, jadilah seminggu lagi aku nikah," cerita Riana.

"Ih, lucu ya calon suami kamu. Keknya dia nggak pengen lama-lama lagi jauh dari kamu deh, Na," kata Rara sumringah bahagia.

"Masa' sih?"

"Iyalah. Itu buktinya dia majuin tanggal pernikahan. Apa kalo nggak pengen cepet-cepet deket sama kamu?" kata Rara berasumsi.

Riana jadi teringat kata-kata Barra saat di dalam mobil sepulang dari rumah orangtuanya.

'Karena saya mau kamu, makanya saya mau nikah. Saya mau kamu ada di dekat saya. Selalu. Jadi, saya ubah rencana pernikahan kita. Karena saya mau kamu, Riana,'

Mengingatnya saja membuat Riana merinding.

"Kamu sepertinya nggak percaya kalo calon suami kamu itu bucin sama kamu, Na?" tanya Rara yang lalu menyadarkan Riana dari lamunannya.

"Eh? Bukan gitu sih, Ra. Soalnya dari awal dia kan melamar aku bukan karena cinta," kata Riana mencoba menjelaskan.

"Nah itu kan awalnya. Cinta itu bisa tumbuh. Kalo kata orang Jawa 'Witing tresno jalaran saka kulino' yang artinya cinta ada karena biasa. Bisa aja kan calon suami mu itu lama-lama suka sama kamu, karena ya jadi biasa ada kamu," kata Rara mencoba membuat Riana berpikir hal yang sama.

"Tapi, Ra, Tuan Barra itu spesies langka. Bukan seperti manusia pada umumnya. Mana mungkin dia bisa secepat ini jatuh cinta? Apalagi sama cewek kek aku," kata Riana mencoba menyangkal teori Rara.

"Nana, Nana. Kamu itu masih polos banget. Padahal udah umur segini. Ya ampun..." kata Rara sambil terkekeh. Riana hanya mengerjapkan matanya melihat temannya tertawa kecil, menertawakan dirinya.

"Na, cinta itu nggak bisa kita tau kapan datengnya. Tau-tau udah cinta aja. Dan kita juga nggak bisa milih mau jatuh sama siapa, tau-tau udah cinta aja," kata Rara sambil tersenyum.

"Kalo menurut kamu calon suami kamu itu spesies langka yang nggak gampang jatuh cinta dan masih mau menikah sama kamu malah mempercepatnya, berarti kamu harus jaga dia baik-baik. Siapa tau, dia beneran jatuh cinta sama kamu. Kita nggak pernah tau jodoh kita siapa, bahkan sampai saat kita sudah menikah," lanjut Rara.

Suara beletup mie instan campur telur yang dimasak Riana menyadarkan Riana dari mengembara mengingat obrolannya dengan Rara siang tadi.

"Waktunya makan!" gumam Riana sambil mematikan kompornya. Setelah menuangkan mie ke dalam mangkok dan memberi topping saus sambal ekstra pedas, Riana mulai menyantap mie instan rebus campur telur yang rasanya selalu bisa memuaskan rasa laparnya.

Kembali Riana teringat kata-kata Rara di sela-sela makan siangnya yang tertunda.

'Kita nggak pernah tau jodoh kita siapa, bahkan sampai saat kita sudah menikah,'

"Kenapa tadi cuma bahas tentang aku? Kenapa aku nggak tanya tentang Rara balik? Dia bilang dia sudah menikah, apa dia bahagia dengan pernikahannya? Apa dia sudah punya anak?"

Rasa sesal menggelayuti Riana tentang teman masa kecilnya di panti asuhan. Riana bahkan hanya tahu Rara baik-baik saja dari mulutnya saat itu. Sepertinya Riana terlalu fokus pada Barra dan lupa bahwa ada hal-hal lain yang butuh perhatiannya juga.

'Kenapa isi kepala ku jadi Tuan Barra terus sih? Si Gunung Es itu tiba-tiba aneh jadi bikin aku ikut aneh, kan?'

***

1
Umi Nur Qasamah
kutunggu peranmu Riana ...sebagai pencair suasana....
Ai-chan
nangis bombaynya bukan karena cerita MC nya
Umi Nur Qasamah
saking nyaman sm istri...sampai tuan Barra tertidur
Umi Nur Qasamah
kasihan amat arka thor.../Sob//Sob//Sob/
Hana Agustina
peluk jauh utk arka... kamu kuat n bisa melalui ini semua
Umi Nur Qasamah
uwis jan ...modus Leo ah...
Hana Agustina
kesempatan utk bertahta di hati kamuuu Dinda.. eaaaa eaaaaa
Hana Agustina
ku baca marathon Thor.. g terasa udh di sini... semangat terus Thor berkarya.. ditunggu ya up selanjutnya
Hana Agustina: dg hati senang Kaka... semangat trus berkarya yaaa...
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir dan menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏 terimakasih juga atas like dan komennya 😊😊 nantikan update kisahnya setiap hari setelah pukul 17.00 😊😊
total 2 replies
Hana Agustina
bukan na... Tapi jelmaan barudak bucin...
Ai-chan
wah... keren nih... di awal2 fokus sama barra dan riana... kirain abis klimak masalah tabrak lari, udah... ternyata ganti sama arka... keren... keren... lanjut thor!! makin penasaran sama kisah mereka
Umi Nur Qasamah
waduh arka blm sembuh total itu berarti..kasihan/Sob//Sob//Sob/
dwi ka
Kyk alter ego ya.. Pny 2 kepribadian
Purnamanisa: kepribadian ganda kak... bisa disebabkan kenangan buruk masa lalu...

terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏😊😊
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
walah hrs menunggu lgi tho
Purnamanisa: sabar ya kak 😊😊 terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
walah tebakanku slh ...aq kirain raga
Umi Nur Qasamah
walah ..tebakanku slh ...aq kurain si arga
Ai-chan
eh? Arka? author ga salah tulis?
dwi ka
Loh jd arka bukannya raga ??
Waaah plot twist bgt nih
Ayu Kerti
kok arka... raga kn ya..
Umi Nur Qasamah
lanjut thor /Rose//Rose//Rose/
Umi Nur Qasamah
jangan ada pertumpahan darah la thor seremmmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!