NovelToon NovelToon
My Perfect Stranger

My Perfect Stranger

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perasaan / Duda / Romansa Modern / Cinta setelah menikah / Tinggal bersama / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nisaaayu

Berniat ingin menyelamatkan seorang pria dari pengkhianatan pernikahan justru membuatnya terlibat dan malah menjadi pengantin wanita pengganti. Friska Hallin Amanda, seorang gadis yang terpaksa berurusan dengan sang mempelai pria yang ternyata seorang CEO terkenal.

Dia tidak menyangka bahwa perbuatannya yang merusak pernikahan CEO tersebut justru mengantarkannya kepada pernikahan yang tak pernah Ia bayangkan. Friska terpaksa menggantikan mempelai wanita untuk menyelamatkan nama baik sang CEO.

"Saya tidak mau menikah dengan bapak!"

"Kamu harus mau! nama baik saya akan dipertaruhkan saat ini. Atau saya akan menghancurkan hidupmu beserta keluargamu!" begitulah ancaman Ardigo yang membuat pernikahan palsu itu akhirnya terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisaaayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Jadi Mengagumi

Flash Back

Setelah mengantar Friska, Ardigo langsung menancap gas menuju perusahaannya. Setelah memarkirkan mobil di parkiran khusus, dia langsung berjalan dengan tegap untuk memasuki bangunan kokoh tersebut. Para karyawan yang berpapasan dengannya sontak saja menyapa atau menunduk hormat dan hanya dibalas anggukan pelan oleh Ardigo

Sesampainya di ruangan, dia langsung mendudukkan diri di kursi kebesarannya. Setelah itu dia langsung menyibukkan diri dengan tumpukan kertas di atas meja. Cukup lama dia sibuk dengan berkas berkas tersebut, namun dia belum juga menyelesaikan semuanya.

Suara ketukan pintu memecah konsentrasinya dan memaksanya menoleh ke sumber suara

"Masuk!"

Tampak Andre datang dengan membawa beberapa dokumen di tangannya. Ardigo menghela napas sejenak karena itu sudah pasti akan menjadi pekerjaannya setelah ini

"Ini laporan yang kemarin bapak minta" ujar Andre sambil meletakkan berkas berkas tersebut ke atas meja Ardigo

"Baiklah, terimakasih"

"Saya permisi"

Saat Andre akan memegang handle pintu, tiba tiba Ardigo teringat sesuatu sehingga dia sontak saja memanggil sang sekretaris

"Andre!"

Mendengar panggilan dari sang bos, Andre memutar kembali tubuhnya

"Ada apa pak?"

"Kemarilah"

"Tolong carikan seorang sopir pribadi yang bisa dipercaya" ucap Ardigo setelah Andre berdiri di hadapannya

"Sopir pribadi?" ulang Andre sedikit kebingungan

"Untuk menjemput Vano"

Andre kemudian mengangguk paham

"Bukankah ada Pak Deni?" Andre memang cukup mengenal kehidupan Ardigo, dan segala yang berhubungan dengannya.

"Saya pikir lebih baik mencari seorang sopir yang khusus untuk menjemput Vano, karena mulai sekarang istri saya akan ikut untuk menjemputnya. Biarlah Pak Deni hanya mengurusi Mama saja"

"Oh begitu, jadi ini akan sekaligus menjadi sopir pribadi Nyonya muda?"

"Iya"

"Bagaimana jika kita mengambil salah satu sopir perusahaan saja, Pak? setidaknya kita sudah mengenal mereka dengan baik dan tentu saja bisa dipercaya" usul Andre

"Boleh juga. Silakan kamu urus dan kabari saya segera"

"Baik pak. Kalau begitu saya permisi" pamit Andre yang dibalas deheman oleh Ardigo

Saat Andre sudah mulai berjalan, Ardigo kembali memanggilnya

"Andre!"

"Apa lagi, Pak?"

"Pilih yang umurnya paling tua" ucap Ardigo kikuk. Dia tidak tau apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Kalimat itu tiba tiba saja keluar dari bibirnya

Andre terlihat bingung namun seketika dia tersenyum, senyum yang terlihat seperti tengah menggoda

"Memangnya kenapa dengan sopir yang muda, Pak? bukankah disini banyak sopir yang masih muda dan juga gagah? mereka pasti lebih bisa diandalkan" ujar Andre yang sengaja menggoda Ardigo

Seketika Ardigo terlihat gugup namun kembali tenang

"Karena yang tua itu lebih senior dan juga berpengalaman. Sudahlah pilih saja yang paling tua diantara mereka!" seloroh Ardigo yang tidak ingin membuat Andre salah paham kepadanya

Namun Andre masih tetap mempertahankan senyumannya melihat tingkah sang atasan

Ini seperti bukan anda pak. Batin Andre

"Baiklah Pak, akan saya pilih yang umurnya paling tua agar anda tenang dan tidak perlu khawatir" ucap Andre sedikit menyindir Ardigo secara tidak langsung. Setelah itu dia benar benar bisa keluar dari ruangan tersebut

Selepas kepergian Andre, Ardigo hanya termenung dan sibuk dengan pikirannya. Dia sengaja memilih sopir karena mulai hari ini dan seterusnya dia akan meminta Friska untuk menjemput Vano, karena dia bisa merasakan kebahagiaan Vano ketika mendapati seseorang yang menjemputnya saat pulang sekolah. Ardigo heran, permintaan Vano yang dulu terdengar sangat sulit untuk diwujudkan, kini bisa dia dapatkan semuanya semenjak kehadiran Friska

Orang yang dipanggilnya Mama yang selalu ada untuknya, menjemput sekolah, dan juga menyiapkan segala kebutuhannya. Dan Friska bisa melakukan semua itu sekaligus. Mungkin ini terdengar egois, Ardigo tidak memiliki perasaan apapun terhadap Friska dan dia tidak bisa bersikap manis layaknya suami pada umumnya, tapi dia akan berusaha membuat Vano bahagia dengan membuat Friska tetap berada diantara mereka, setidaknya untuk satu tahun ini. Ardigo bertekad, saat perpisahan nanti tiba, dia akan memberikan sesuatu yang setimpal dengan pengorbanan Friska untuknya dan juga Vano

Flash Back End

Setelah mengantar Vano ke rumah orangtua Ardigo, Friska kembali diantar oleh Pak Danang menuju kafe. Rini sangat senang melihat kedatangan Friska bersama sang cucu, dia sudah menahan Friska agar tetap berada disana. Namun Friska terpaksa menolak karena dia harus kembali bekerja. Akhirnya Rini membiarkan menantunya itu pergi dengan syarat akhir pekan ini mereka akan menginap disana, dan Friska menyetujuinya

Setelah mengucapkan terimakasih, Friska langsung masuk ke dalam kafe dan mendapati Tasya yang sudah menunggunya di dekat pintu masuk. Sahabatnya itu sudah memasang senyum aneh saat menyambutnya

"Ada apa dengan senyummu itu?" celetuk Friska bingung

"Ayo duduk dulu, Nona Friska. Kita bicarakan baik baik" Tasya menarik tangan Friska dan membimbingnya untuk duduk di kursi terdekat

"Hei ada apa ini? kamu kenapa?" sentak Friska merasa aneh dengan sikap Tasya

"Aku baru menyadari sesuatu!" ujar Tasya

"Apa?"

"Ternyata sahabatku sudah menjadi Nyonya besar sekarang. Sepertinya kamu menikah dengan pria yang sangat kaya" Tasya semakin menunjukkan tatapan kagumnya. Dari yang dilihatnya, dia menyimpulkan bahwa Friska sangat dimanjakan oleh suaminya, terbukti dengan sopir pribadi yang dimiliki oleh sahabatnya itu. Tasya memang melihat ketika Pak Danang turun dari mobil yang kemudian diikuti oleh Friska. Namun kemudian ekspresi kagum itu berubah menjadi ekspresi kesal

"Kenapa kamu tidak pernah mengatakan bahwa kamu menikah dengan pria yang kaya raya? aku yakin hidupmu sekarang sangatlah mewah"

"Hei, apa yang kamu bicarakan?"

"Ish.. aku melihatmu tadi diantar dan dijemput oleh mobil mewah. Aku yakin itu pasti sopir pribadimu, kan?" tebak Tasya yang sialnya benar

Friska menggigit bibir bawahnya menahan kegugupan. Dia pikir tidak ada satu orang pun yang melihatnya, karena tadi dia turun tidak begitu tepat di depan kafe.

"Tidak usah mengelak! aku melihatnya. Oh iya kamu masih berhutang penjelasan kepadaku. Tolong ceritakan semua tentang pernikahanmu, aku hanya tau sedikit saja tentang suamimu itu. Huftt... aku menyesal tidak menanyakannya sejak kemarin-kemarin" seloroh Tasya yang semakin penasaran dengan kehidupan Friska pasca menikah

Merasa tidak bisa lagi mengelak, Friska pun menceritakan semua yang dialaminya kepada Tasya. Tentang siapa Digo, orangtuanya yang sangat menyayangi Friska, tentang awal hubungannya dengan Vano hingga kini bocah itu sudah memanggilnya dengan sebutan 'Mama' bahkan dia sudah sangat menempel dengan Friska.

Friska juga menceritakan tentang perjanjian pernikahannya yang hanya berlangsung selama satu tahun, serta bagaimana sikap Ardigo kepadanya. Tasya adalah sahabat tempat Friska berbagi suka duka, tak heran jika dia menceritakan semuanya kepada gadis itu. Setelah dipikir pikir, Friska memang membutuhkan seseorang untuk berbagi masalah dan juga selalu mendukungnya, dan orang itu adalah Tasya.

"Jadi dia tidak serius dengan pernikahan ini?!" sentak Tasya sedikit berbisik. Dia cukup tahu untuk tidak membuat keributan di kafe ini

"Sudahlah, lagi pula aku tidak peduli. Ini juga salahku, andai saja aku tidak menggagalkan pernikahan waktu itu maka aku tidak perlu terlibat dengannya" ucap Friska sambil tertunduk menyesali perbuatannya dulu

"Mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Kamu sudah menikah dengannya dan ini adalah takdir yang harus kamu jalani. Tapi tetap saja tidak seharusnya dia seperti itu! harusnya dia berterima kasih kepadamu dan mencoba untuk membuka hatinya untuk menerima kehadiranmu, lalu lama kelamaan kalian mulai saling mencintai dan menjalani pernikahan selamanya." jelas Tasya menggebu gebu

"Hei, kamu pikir ini cerita di novel?" sungut Friska malas

"Aku tarik kembali kekagumanku pada suamimu. Pria kujang ajar seperti itu tidak pantas untuk ku kagumi"

"Siapa juga yang menyuruhmu untuk mengaguminya? bukankah aku sudah pernah mengatakan bahwa tidak ada yang spesial darinya?"

"Pokoknya tetap saja aku membenci perbuatannya. Dia adalah pria kurang ajar! Padahal wajahmu tidak terlalu jelek, ya walaupun kamu tidak secantik calon istrinya, setidaknya dia harus bisa menerimamu!"

Friska memutar bola matanya malas

"Sebenarnya kamu ini sedang memuji atau menghinaku?" kesal Friska

"Tentu saja aku sedang memperjuangkan kebahagiaanmu!"

"Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya lagi. Setidaknya aku punya Vano sekarang yang bisa menambah warna di hidupku" ucap Friska menerbitkan senyum di bibirnya

"Kamu sudah jatuh cinta dengan bocah itu?"

"Iya" balas Friska cepat.

Tasya hanya menghembuskan napasnya sejenak lalu menatap sahabatnya ini. Dari hatinya yang paling dalam, dia sangat mengharapkan kebahagiaan atas Friska. Entah kebahagiaan itu datangnya dari seseorang yang kini berstatus sebagai suami dari gadis tersebut, atau dari siapa pun itu.

Bagaimanapun nanti akhirnya, aku harap kebahagiaan yang akan menemuimu, Fris. Batin Tasya tulus

Setelah itu mereka kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan

To be continued.

1
Nuryati Yati
rasakno Vania makanya punya mulut tu di jaga jangan seenaknya asal jeplak
Nuryati Yati
👍👍👍
Nuryati Yati
sombong amat Digo
Nuryati Yati
😅😅
Nuryati Yati
mulai mengagumi
Nuryati Yati
si Digo negative thinking terus minta di getok ni otaknya
Nuryati Yati
katanya sayang sama anak kok ngasih makanan gk sehat
Nuryati Yati
Digo jd papa egois gk paham dan ngerti keinginan Vani
Nuryati Yati
pedes amat mulut nya Ardigo pen tk tapok sandal 😁
Nuryati Yati
Bpk nya Friska kemana kok di titipin panti asuhan
Fitri Saadah
Luar biasa
Nuryati Yati
mampir
Ida Damayanti
❤️❤️❤️❤️❤️
etna winartha
ceritranya enak dibaca
etna winartha
sesuai lah visualnya
Fani Indriyani
Dasar friska 😂😂
Rose Reea
sukaaaa
ardigo-friska 🫶
Rose Reea
wkwkwkkw
Rose Reea
wkwkwkwkkw
Rose Reea
wkwkwkkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!