NovelToon NovelToon
Kuambil IstriMu Dia Jodohku

Kuambil IstriMu Dia Jodohku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Emak Kam i

Novel ini menceritakan tentang kisah kesabaran Herra menghadapi sifat egois suaminya Dimas. Karena Herra tidak bisa melupakan cinta pertama nya. Ibunya menjodohkan Herra dengan teman sang adik.

Dan menceritakan tentang perjuangan Raffa untuk mengambil istri Dimas yang merupakan cinta pertama Raffa.

Mampu kah Raffa mengambil Herra dari hidup Dimas?

Tidak perlu banyak basa basi yuk langsung ke cerita!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Kam i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Kembali

 "Menurut Tiara, Kak Herra masih sangat mencintai Abang. Nanti Tiara akan bantu. Oh ya kak, apa kakak punya anak dengan mantan istri Abang?. Belom dek, he he lucu ya?.Sudah setua Abang tetapi belum punya anak ."

Raffa mentertawakan kehidupan miris yang dialami nya.

   "Bukan begitu maksudku Tiara bang, nanti kalo aku cerita ke kak Herra tidak bingung kalo seandainya dia nanya tentang Abang.

 Oh, Tiara sendiri sama seperti Abang janda tanpa anak. Miris kan hidup kami bertiga? . Ibu di khianati ayah , ibu memilih menjanda daripada di madu, saya ditinggal suami meninggal dunia dan belum punya anak, kak Herra sekarang janda juga.

Maaf kan Abang dek, Abang tidak tau. Tidak apa-apa bang sudah ikhlas. Mungkin Tuhan punya rencana yang lebih indah yang telah dipersiapkan untuk kami bertiga.

    Nah, Alhamdulillah kita sudah sampai bang. Apa Abang mau mampir?

Apa tidak apa, kalau Abang mampir?. Sepertinya tidak apa. Di dalam kan ibu dan sekarang ada Tiara juga. Sebentar ,mana mie ayam sebungkus tadi dek?. Tin ....Rendy ini pesanan kamu. Aku mau main ke depan " sambil mengedipkan mata nya ok.

   Dek, tidak apa kan , kita jalan ke depan biarlah mobil Abang parkir di Ram saja? Tidak apa kak, hayo!".

 Kemudian mereka berjalan berdua menuju Rumah Herra.

Setelah sampai di rumah Herra.

"Assalamualaikum...

Waalaikumsalam....

Dek, lama banget kamu pergi nya, emang. Di mana kamu belinya? "

Herra bertanya sambil ngomel.

" He. He he" jawab Tiara nyengir.

" Ini pesanan kakak, sampai dengan selamat tanpa kurang apapun. Terimakasih kasih ya dek, Kakak ambil piring dan mangkuk dulu.

  Eh tunggu dulu! Ada pa lagi si dek?

Ada yang mau bertemu dengan kakak, katanya mau silaturahmi. Ayo bang masuk!

Assalamualaikum....dek, apa kabar?"

Dengan hati bergetar, rasanya kaki Herra tidak ada tulang nya.

"Waalaikumsalam, bang " dengan terbata bata Herra menjawab salam.

" Eh kak , apa kami tidak boleh masuk ni? Bengong saja seperti melihat artis India saja."

"Tuk.." kepala Tiara di ketuk oleh sang kakak

"Aduh sakit kak,

  Ayo bang masuk kata Tiara."

Kalo Herra hanya diam karena masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

" Assalamualaikum buk...apa kabar?

Waalaikumsalam...kabar ibu baik.

Silakan duduk! I ya buk, terimakasih. Hem..

Kak , ayo duduk kenapa masih berdiri?

Ha i...ya. Biar Tiara saja yang ambil mangkok dan piring. Ngak apa-apa dek, nanti kakak yang bawa minumnya."

Akhirnya Tiara dan Herra pergi ke dapur.

"Dek, dimana kamu bertemu Abang?

Di depan kak, Ram depan. Ha. Masak sih dek?

I ya kak, itu benar. Ada apa ya dia ke Ram? Tumben. Hayo kepo ngaku ! ngak lah dek.

  Ayo kak kita bawa ke depan! ha Yo."

Sedangkan di ruang tamu.

"Kamu siapa nya Tiara nak?

Sebenarnya saya teman nya Herra buk, kami tadi tidak sengaja bertemu di depan. Oh ..

Eh. Kamu Teman Herra? I ya buk.

Setau ibu Herra tidak pernah punya teman laki-laki, kecuali...?

Apa nak,? Raffa nama saya buk. Ha ya Raffa . Apa kamu mantannya Herra yang terpaksa berpisah?

Benar buk, memang waktu itu kami berteman secara diam diam. Itu pun tidak lama buk.

 Maaf buk, apa Herra tidak pernah menjalin hubungan dengan orang lain setelah berpisah dengan saya?

Tidak pernah nak, makanya ibu dan Tiara menjodohkan nya dengan Dimas.

Itu kebodohan ibu yang paling ibu sesali."

"Wah ibu dengan Abang cerita apa , sepertinya seru?"

Kata Tiara.

"Cerita biasa' saja nak." Terang sang ibu.

 Kemudian Tiara dan Herra menyiapkan bakso dan mie ayam yang akan mereka nikmati bersama.

"Kak Gilang belum pulang? Tiara bertanya

Belum dek. Jam segini dia masih kursus."

"Ini bang baksonya " Herra memberikan bakso yang sudah ada dalam mangkok sambil menunduk.

"Terimakasih dek." Jawab Raffa sambil curi pandang.

  Akhirnya mereka makan bersama dengan tenang.

" Bakso mang totok tidak pernah gagal di lidah aku apa lagi mie ayam nya memang juara." Tiara memuji bakso mang totok.

" I ya dek, sudah lama tetap bertahan sampai sekarang ." Raffa menimpali .

  Setelah selesai menikmati bakso dan mie ayam nya mereka berbincang bincang.

"Kak, bang Tiara ke belakang dulu mau mengembalikan bekas kita makan." Tiara izin

"Iya dek". Jawab mereka serentak.

 "Nak Raffa selama ini tinggal dimana ?" Tanya sang ibu.

"Saya bekerja di Jakarta buk.

Wah Alhamdulillah, enak nak?. Kerja kantoran.

Alhamdulillah buk, dinikmati saja." Terang Raffa.

  "Maaf nak Raffa, bukan ibu mau melarang kalo misal nak Raffa ada niat dengan Herra anak ibu. Tapi Herra ini baru berpisah dengan suami nya. Belum Habis masa Ida. Tidak enak kalo di lihat orang. Ya buk , saya paham.

Tapi boleh kan Abang minta no hp Herra?"

"Boleh bang. " jawab Herra singkat.

"Tolong dek masuk kan no adek" pinta Raffa.

Raffa memberi kan hpnya ke Herra.

"Ini kak " Herra mengembalikan hp Raffa. Langsung di simpan oleh Raffa. Dengan tulisan" my heart ".

 "Oh ya Bu, dek Abang pulang dulu .

permisi.." Raffa berpamitan.

Assalamualaikum..

Waalaikumsalam....

"Buk Herra ngantar Abang ke depa". izin Herra.

" I ya nak." Jawab sang ibu singkat jelas dan tepat.

Di depan.

"Abang pulang dulu dek, kalo perlu bantuan Abang , hubungi abang ya jangan sungkan! Nanti Abang hubungi adek simpan no Abang ya ! " Pinta Raffa

"I ya bang." Jawab Herra singkat.

 "Hati hati ya bang! " Herra perhatian.

"I ya dek, makasih adek masih perhatian sama Abang. " Jawab Raffa mencari kesempatan.

"Apa sih bang.". Jawab Herra sambil menunduk dengan wajah malu malu kucing seperti anak ABG.

"Boleh Abang hubungi adek?" Raffa izin menghubungi Herra.

"Boleh bang." Jawab Herra penuh harap.

"Boleh deh, adek kembali menjalin hubungan dengan Abang!" tanya Raffa.

"Tidak terbalik pertanyaan abang". Herra bertanya.

"Kan Abang tau adek baru bercerai dengan Dimas. Herra ingin mengurus pengajuan gugatan cerai ke pengadilan agama." Terang Herra.

"Bang katanya mau pulang? " Herra mengingat kan.

"Soalnya tidak enak di lihat orang . "

" Ah iya."Jawab Raffa dengan tak rela.

Assalamualaikum

Waalaikumsalam..

Kemudian Raffa kembali ke Ram.

"Bagaimana Raffa ? " Rendy bertanya kepo

"Begini Rendy, Herra mau mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama. Saya mau bantu tapi tanpa sepengetahuan Herra bahwa saya yang membantu nya ." Terang Raffa.

  "Rendy saya pulang dulu, tidak enak sama om dan Tante. " Raffa pamit pulang.

"Raffa, semangat terus berjuang sampai dapat. " Rendy memberi semangat.

"Insyaallah saya tidak akan menyerah ini sudah sedikit terbuka jalan. Saya yakin kalo memang Herra jodoh ku yang ditakdirkan untuk ku kami pasti akan bersatu." Balas Raffa penuh yakin.

"B rum" Suara mobil Raffa meninggalkan Ram.

  Setelah berkendara beberapa menit akhirnya Raffa sampai di rumah sang nenek. Jalan di kota kecil tidak macet seperti di kota besar.

kemudian Raffa memarkir kan mobil di garasi.

Assalamualaikum...

Waalaikumsalam....

  "Om , Tante " Sapa Raffa langsung Salim dengan om dan Tante nya.

"Gimana Raffa? " Om bertanya ke Raffa.

" Begini om, rencananya dia mau mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Tapi belum punya pengacara. Apa om ada kenalan? " Terang Raffa sambil bertanya.

"Ada om ada teman di itu aslinya orang Medan. Namanya Silaban. kemampuan beliau tidak diragukan lagi. Apa lagi kasus yang menimpa teman kamu ini dia dengan senang hati membantu." terang sang Om.

"Nanti setelah makan malam om akan menghubungi nya. " janji omnya ke Raffa

"Terimakasih om Tante bantuan nya."

"Om Tante Raffa ke kamar dulu." Raffa izin undur diri.

Bersambung.....

penasaran usaha apa lagi yang akan dilakukan Raffa untuk membantu Herra?

jangan lupa dukung author Abal Abal 🙏

1
Amelia
semangat ❤️❤️❤️
Amelia
aku mampir 😀😀👍❤️❤️
Emak Kam: terimakasih 🙏
total 1 replies
sartika husain
sangat bagus,, lanjutannya dong
Emak Kam: terimakasih 😘
Emak Kam: maaf 20.30 maksud nya
total 3 replies
Mawar Merah
cobaan hidup Herra ada ada saja, semoga ada pertolongan
Emak Kam: Aamin, Terim kasih dukungan nya 🙏😘
total 1 replies
Mawar Merah
semoga Daniel tidak punya niatan jahat
Emak Kam: makasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
Mawar Merah
dua orang yang sedang di mabuk cinta, cinta lama bersemi kembali
Mawar Merah
semoga mereka berdua berjodoh
Mawar Merah
dua sejoli yang saling merindukan
Mawar Merah
semoga Raffa selamat
Mawar Merah
soal hati memang tak bisa diganti dengan segala alasan, semoga mereka ada jalan keluarnya
Emak Kam
i ya dek , emak yang nulis sambil menangis menghayati peran Dimas yang tidak punya prinsip. Menurut emak lelaki seperti Dimas masih ada sampai saat ini.🙏😘😘😘
Mawar Merah
sedih juga cerita nya, karena anak tetep aja jadi korban 😭😭
Mawar Merah
cerita nya makin seru
Emak Kam: duh emak tidak bisa ngomong terimakasih 🙏 😘
total 1 replies
Mawar Merah
Raffa berusaha mendapatkan demi cinta nya sama Herrera
Mawar Merah
Herra berhati mulia
Mawar Merah
kasian Herra
Mawar Merah
cinta nya tak dapat di ganti dengan wanita lain
Emak Kam: love 🥺🙏
total 1 replies
Mawar Merah
ternyata masih ada cinta yang terpendam
Aegis Aetna
bagus kak.
Emak Kam: terimakasih dek 🙏
total 1 replies
Zhalnatha Lia
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!