Elfesya McCloud adalah seorang chef penerus Kerajaan Bisnis Restauran RR's Meal.
Disaat dirinya hendak menutup restauran, seorang pria yang terluka, menerobos masuk ke restaurannya.
Fesya pun menolong pria bernama Scott Peterson yang ternyata adalah seorang agen FBI yang menyamar. Demi membantu Scott mengawasi unsub incarannya, Fesya memberikan tempat di RR's Meal sebagai... Tukang cuci piring.
Namun penjahat yg diincar Scott sama cerdiknya dengannya hingga Scott harus berjibaku menyelamatkan Fesya yang diculik. Tidak hanya itu, dirinya juga harus berhadapan dengan Eagle dan Rajendra, ayah dan opa Fesya.
Generasi ke tujuh klan Pratomo.
Follow my IG @hana_reeves_nt
JANGAN PLAGIAT ! Karena jiwa Gesrek kita Berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raja Henry Pusing
Queen Elizabeth Hospital London
Elfesya diijinkan masuk ke dalam ruang ICU Scott dengan baju steril sementara Galena memperhatikan dari balik jendela kaca lebar. Dokter cantik itu menoleh ketika suaminya datang dan keduanya saling berpelukan.
"Bagaimana Fesya ?" tanya Alex.
"She's tough. Khas McCloud. Eh, tadi bagaimana dia bisa kabur?" tanya Galena.
"Double A menjadi sniper dan menghabisi semua orang yang menjaga Fesya dan adikmu bisa melepaskan diri menjadi rambowati ..."
Galena melongo. "Rambowati?"
"Arsya yang bilang, bukan aku ..."
Galena cekikikan. "Pasti Fesya manyun. Terus ?"
"Adikmu mematahkan leher seorang penjahat."
Mata biru Galena melebar. "Seriously? Krav Maga nya dipakai?"
Kini giliran Alex yang melongo. "Fesya menguasai Krav Maga?"
"Mulai belajar dari usia delapan tahun. Tahu sendiri kan di krav Maga tidak ada tingkatan sabuk, tidak ada jurus yang harus dihapal. Krav maga bukanlah olah raga atau seni bela diri, tetapi murni teknik pertahanan diri [ self defense ]. Semuanya berdasarkan insting. Semua jurus kamu mix kan disitu demi pertahanan diri ..." jawab Galena.
"Kamu juga kan ?" lirik Alex Darling.
Galena hanya tersenyum manis.
"Oh boy ..."
***
Elfesya mengelus tangan Scott lembut dan menatap wajah pucat agen FBI itu. Bersama Scott selama ini, membuat perasaan Elfesya semakin dalam ke pria yang seringnya berambut cepak.
"Scott..." panggil Elfesya. "Ini, Fesya ... Bangun dong ... Daddy sudah menangkap Ransh Khalara. Entah dibawa kemana..."
Elfesya mengangkat tangannya dan mengelus pipi Scott. "Bangun ya Scott ..." ucap gadis itu sendu.
"Sya..." panggil Galena dari balik pintu.
Elfesya menoleh. "Ya mbak?"
"Kamu tidur dulu. Semalaman tidak tidur kan? Sakit kamu nanti. Mbak nggak mau kamu ikutan terdampar disini juga gara-gara sakit !" ucap Galena.
"Mbak Lena juga belum tidur ..." jawab Elfesya.
"Sebentar lagi juga mau tidur. Kita semua capek jadi harus beristirahat. Nggak lucu kalau ambruk semua..."
Elfesya mengangguk lalu memegang tangan Scott. "Aku pulang dulu, Scott. Nanti aku ..." Elfesya terkejut saat jempol dan telunjuk Scott memegangnya. "Scott..." bisik chef itu.
"Ada apa?" tanya Galena yang langsung memakai baju khusus dan masuk ke ruang ICU.
"Tangan Scott ... Gerak mbak ..." Elfesya menatap wajah Galena.
Dokter bedah itu lalu mengambil senter kecil dan mulai menyorot mata Scott.
"Si... Lau ..." gumam Scott sambil berusaha menutup matanya.
Galena mematikan senternya. "Kamu sudah bangun FBI ?" tanya istri Alex Darling itu.
Mata Scott bergerak pelan dan kembali terbuka. "Badanku ... Sakit semua... "
"Iya lah ! Kamu habis ditabrak buldozer !" balas Galena cuek. "Welcome back..."
Elfesya langsung mencium kening Scott. "Aku kira aku akan kehilangan kamu karena kamu dibuat mbak Lena meninggal..."
"Hah?" Scott masih berusaha fokus. "Aku mati?"
"Dibuat mati. Kamu sih terkapar... Tidak tahu aku berjibaku bersama Kulnis buat menyelamatkan kamu !" jawab Galena kalem sambil memeriksa kondisi Scott.
"Apa ... Maksudmu?"
"Ada pembunuh bayaran datang hendak membunuh kamu disini tapi aku dan Kulnis bisa mengatasinya. Lumayan, aku dapat donor organ fresh from the oven..." balas Galena tanpa beban.
Scott menatap Elfesya. "Kakak kamu... Jangan bilang ...Tunggu ... Organ aku tidak kamu ambil kan?"
"Hanya hati kamu yang rusak. Sisanya aku tidak tertarik karena aku bakalan dicincang Fesya kalau main ambil organ kamu ... Lagipula, aku sudah dapat gantinya..."
Scott memejamkan matanya. "Ini hanya imajinasi aku saja... Ada dokter sejagal ini ..."
***
Ruang Bawah Tanah Milik Keluarga Mancini di Turin
"AAAARRRGGGGHHHHH !" Ransh berteriak kencang saat Eagle menyayat kecil buku-buku tangan kanannya dengan scapel dan meneteskan perasan limau di luka-luka itu. Kedua tangan Ransh ditahan diatas meja dengan borgol tanam meja membuat dirinya tidak bisa menarik tangannya.
"Oke, aku tahu Opa Jeremy McCloud mafia Inggris tapi aku tidak menyangka cicitnya lebih sadis ..." gumam Alessandro tanpa ekspresi melihat Eagle melampiaskan amarahnya.
"Benar-benar dia memberikan hukum picis ..." sahut Dante. "Eagle keturunan Pratomo kan ? Haryo Pratomo masih ada keturunan keluarga Mataram dari pihak Yogyakarta bukan?"
"Kenapa ?" tanya Antonio.
"Ini aku membaca berita tentang kerajaan Mataram soal hukum picis. Ternyata memang sudah terjadi sejak tahun 1700an. Jadi kalau Eagle bisa berbuat itu... Tidak heran karena nenek moyangnya juga melakukan hal yang sama" jawab Dante sambil membaca artikel di ponselnya.
"Bang Tomat, Ransh sudah membunuh berapa orang?" tanya Eagle.
"Kejadian teror di eropa timur, hampir seratus orang tewas, yang di timur tengah, Asia Selatan dan Afrika ... Countless karena dia membuat fitnah dan konflik demi senjatanya laku ..." jawab Antonio membaca berkas dari Andre Raines.
Ransh tertawa. "Apakah kamu hendak membunuh aku karena orang-orang itu ?"
Eagle tersenyum smirk. "Nope. Aku hendak membunuh kamu karena kamu sudah menculik dan melecehkan putriku ... Lagipula, pemerintah Inggris, Russia dan Hungaria tidak perlu pusing mengeluarkan pajak pengadilan kamu dan Guantanamo tidak perlu kasih kamu makan... " Eagle menatap tajam ke pria itu. "Lagipula, seperti yang kamu dengar, piranha milik keluarga Bianchi kelaparan. So, daripada kamu hidup menyusahkan banyak orang, kenapa tidak berguna bagi makhluk hidup lainnya?"
Wajah Ransh memucat.
"Bagaimana jika aku slice sedikit demi sedikit daging kamu dan aku jadikan filet untuk makan piranha kami ?" seringai Eagle.
Ketiga sepupu dan ipar Eagle hanya memegang pelipisnya. Jangan pernah membuat seorang ayah marah !
***
Queen Elizabeth Hospital London
Scott sudah dipindahkan ke kamar rawat inap VIP dan Elfesya tanpa memperdulikan siapapun langsung merebahkan tubuhnya dan terlelap. Scott hanya tersenyum lembut melihat kekasihnya tampak lelah.
"Hai ..."
Scott menoleh dan melihat Andre Raines berdiri disana.
"Hai ... Bagaimana keadaanmu?" balas Scott.
"Seharusnya aku yang tanya boss..." kekeh Andre.
"Bagaimana kalian membebaskan Fesya?" tanya Scott Peterson.
Andre Raines pun menceritakan apa yang terjadi kemarin dan Scott melongo saat mendengar Elfesya mematahkan leher salah seorang penjahat. Pria itu menoleh ke Elfesya yang tidur sedikit mendengkur karena terlalu lelah.
"Fesya mematahkan tulang leher penjahat?" tanya Scott tidak percaya.
"Dia menguasai Krav Maga, Boss. Kabarnya sedang mendalami jujitsu..."
Scott mengusap wajahnya. Ya Ampun gadisku.
***
Turin Italia
"Kamu apain?"
"Buang ke Empang Piranha Hitam keluarga Bianchi Turin ..." jawab Eagle kalem.
"Serius?"
"Way serious, Your Highness..."
Raja Henry tampak terdiam. Keempat orang yang melihat wajah gusar Raja Inggris itu hanya tersenyum usil.
"Kalian memang gila !" omel Raja Henry. "Urusan diplomatik, biar aku yang urus. Soalnya aku juga habis kena amuk Sean karena Arsya dan Varo dibilang impostor oleh kepolisian Chelsea..."
"Eh?"
"Sekarang jawab pertanyaan aku... Apakah mayat Ransh tidak akan ditemukan?" tanya Raja Henry.
"Jika tim forensik mau membuka semua perut piranha aku, silahkan ... " seringai Antonio.
Keempat orang itu tidak bohong karena memang tadi Ransh yang tengah sekarat, dilempar oleh anak buah Dante dan Antonio ke empang piranha yang kelaparan.
"Lebih baik kita mengorbankan satu orang yang juga otak dari rencana membuat perang dunia kesekian kalinya daripada membiarkan dia hidup dan menyebarkan pahamnya hingga membuat kacau dunia ..." ucap Alessandro kalem. "Setidaknya... Satu nyawa hilang tapi menyelamatkan jutaan nyawa kan?"
Raja Henry mengangguk. "Harus ada yang dikorbankan dan harus yang jahat !"
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️